Anda di halaman 1dari 39

Sejarah

Indonesia Untuk
SMA/MA
Kelas X Semester 1
Mata Pelajaran Wajib
Bab II
Kehidupan
Masyarakat Indonesia
pada Masa Praaksara
Daftar Isi
Masa Praaksara

Manusia Purba

Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Perkembangan Kehidupan Masa Praaksara

Hasil dan Nilai Kebudayaan Masa Praaksara


Masa Praaksara Definisi
Masa
Dalam bahasa Inggris, masa praaksara Praaksara
disebut prehistory.
Pre: sebelum
History: sejarah
Jadi, prehistory berarti sebelum masa
sejarah.
Masa praaksara juga disebut masa
”nirleka”.
Nir: tidak ada
Leka: tulisan
Jadi, masa nirleka atau praaksara berarti
masa pada saat manusia belum mengenal
tulisan.
Periodisasi
Periodisasi Masa Masa
Praaksara Praaksara

Berdasarkan Berdasarkan
Geologi Arkeologi

Mengacu pada umur Mengacu pada


lapisan bumi. teknologi purba hasil
temuan penelitian
arkeologi.
• Zaman
Arkeozoikum/Azoikum
• Zaman Paleozoikum • Zaman Paleolitikum
• Zaman Mesozoikum • Zaman Mesolitikum
• Zaman • Zaman Neolitikum
Neozoikum/Kenozoikum • Zaman Megalitikum
• Zaman Logam
Manusia Purba

Lokasi Penemuan Manusia Purba di Indonesia

Trinil
Flores
Sangiran
Wajak

Wilayah Indonesia diperkirakan menjadi tempat hunian manusia purba.


Beberapa daerah di Indonesia yang menjadi tempat hunian manusia purba
antara lain Sangiran, Trinil, Wajak, dan Flores.
Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia
Manusia purba yang ditemukan di Indonesia terdiri
atas beberapa jenis. Jenis-jenis manusia purba tersebut
yaitu :
Meganthropus;
Pithecanthropus; dan
Homo sapiens.
Meganthropus
Fosil Meganthropus
pertama kali ditemukan
oleh von Koenigswald pada
1941 di Desa Sangiran
sekitar lembah Sungai
Bengawan Solo.
Meganthropus merupakan
 Fosil yang ditemukan berupa fragmen rahang bawah jenis manusia purba paling
sebelah kanan, rahang atas sebelah kiri, dan gigi lepas. tua.
 Dari hasil penemuan fosil tersebut, diperkirakan bahwa
manusia jenis ini memiliki ukuran sangat besar atau
raksasa. Oleh karena itu, fosil ini dinamakan
Meganthropus palaeojavanicus.
 Meganthropus palaeojavanicus diperkirakan hidup pada
1–2 juta tahun lalu. Fragmen fosil Meganthropus yang
ditemukan masih sangat sedikit.
Pithecanthropus
• Pithecanthropus
merupakan jenis
manusia purba yang
paling banyak
ditemukan di Indonesia.

• Sisa-sisa kehidupan
Pithecanthropus dapat
ditemukan di Mojokerto,
Beberapa jenis Pithecanthropus yang ditemukan
Kedungbrubus, Trinil,
di Indonesia yaitu Pithecanthropus mojokertensis
dan Pithecanthropus erectus. Sangiran,
Sambungmacan, dan
Ngandong.
Pithecanthropus mojokertensis

 Pithecanthropus mojokertensis merupakan manusia


purba jenis Pithecanthropus tertua yang ditemukan di
Indonesia. Pithecanthropus mojokertensis ditemukan
oleh von Koenigswald di Mojokerto tahun 1936 pada
lapisan pleistosen bawah ini hidup sekira 2,5–1,25 juta
tahun lalu.
 Fosil Pithecanthropus mojokertensis yang berhasil
ditemukan berupa tengkorak anak-anak, atap
tengkorak, rahang atas, rahang bawah, dan gigi lepas.
Berdasarkan temuan tersebut, ciri-ciri fisik
Pithecanthropus mojokertensis diperkirakan yaitu
tulang pipi kuat, berbadan tegap, tonjolan kening tebal,
otot-otot tengkuk kukuh, muka menonjol ke depan, dan
volume otak 650–1.000 cc.
Pithecanthropus erectus atau Homo erectus

Pithecanthropus erectus
memiliki daerah persebaran
paling luas. Pada 1890 Eugene
Dubois berhasil menemukan
beberapa fosil Pithecanthropus
erectus di Kedungbrubus, Trinil,
dan Ngawi.

 Pada saat ini nama ilmiah Pithecanthropus erectus adalah Homo erectus.
Para ahli paleoantropologi menduga bahwa Homo erectus berasal dari
Afrika. Homo erectus bermigrasi selama masa pleistosen sekira 2 juta tahun
lalu
 Ciri fisik Pithecanthropus erectus atau Homo erectus yaitu badan tegap,
hidung lebar, dagu tidak ada, alat pengunyah kuat, berat badan 80–100 kg,
tinggi badan 160–180 cm, terdapat tonjolan kening pada dahi, tulang
tengkorak berbentuk lonjong, volume otak 750–1.000 cc, dan muka
didominasi oleh bagian rahang yang menonjol.
Homo sapiens
Homo sapiens artinya
manusia cerdas. Tingkat
kecerdasan Homo sapiens
salah satunya disebabkan
volume otaknya yang jauh
lebih besar daripada jenis
manusia purba sebelumnya.

• Homo sapiens diperkirakan memiliki ciri-ciri fisik antara lain tengkorak


besar, volume otak diperkirakan 1.650 cc, muka datar dan lebar, akar
hidung lebar, bagian mulut menonjol sedikit, dahi agak miring, di atas
rongga mata ada busur kening yang nyata, langit-langit mulut besar dan
dalam, rahang bawah masif, gigi besar-besar, serta tinggi badan sekira
173 cm.
• Jenis-jenis Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia yaitu Homo
wajakensis, Homo soloensis, dan Homo floresiensis.
Homo wajakensis

 Homo wajakensis (manusia dari Wajak) ditemukan di


lembah Sungai Brantas, Wajak, Tulungagung, Jawa
Timur. Fosil Homo wajakensis ditemukan pada lapisan
pleistosen atas oleh Eugene Dubois pada 1889. Manusia
purba ini diperkirakan hidup pada 40–25 ribu tahun
lalu.
 Von Koenigswald mengategorikan Homo wajakensis
dalam jenis Homo sapiens (manusia cerdas) karena
sudah mengenal upacara penguburan.
Homo soloensis

 Fosil Homo soloensis pertama kali ditemukan oleh von


Koenigswald pada 1931–1934 di daerah Ngandong, di tepi Sungai
Bengawan Solo. Selain itu, fosil Homo soloensis ditemukan di
Sambungmacan dan Ngawi.
 Manusia purba Homo soloensis diperkirakan hidup pada 900–200
ribu tahun lalu.
Homo floresiensis
 Homo floresiensis ditemukan oleh para ilmuwan dari
Australia pada 2003 dalam ekskavasi di gua Liang Bua,
Flores. Manusia purba ini hidup di Kepulauan Flores
sekira 18.000 tahun lalu.
 Menurut tim ilmuwan yang menemukan fosil tersebut,
Homo floresiensis merupakan keturunan spesies Homo
erectus yang hidup di Asia Tenggara sekira 1 juta tahun
lalu. Akibat proses seleksi alam, tubuh mereka
berevolusi menjadi bentuk lebih kecil.
 Dalam jurnal ilmiah Nature, para ilmuwan menjelaskan
Homo floresiensis sebagai spesies baru manusia.
Sementara itu, menurut Teuku Jacob, Homo floresiensis
bukan merupakan spesies baru, melainkan nenek
moyang dari orang-orang Katai di Flores yang
menderita penyakit microcephalia, yaitu bertengkorak
kecil dan berotak kecil.
Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Ada empat teori yang Nenek moyang bangsa
menjelaskan tentang asal- Indonesia juga dapat
usul nenek moyang bangsa dijelaskan dengan migrasi
Indonesia yaitu: ras Melanesia/ras Negroid
Teori Yunan; dan Austronesia/ras
Mongoloid. Bangsa-bangsa
Teori Nusantara;
yang bermigrasi ke wilayah
Teori Out of Africa; dan kepulauan Nusantara yaitu:
Teori Out of Taiwan Bangsa Melanesia;
Bangsa Proto Melayu; dan
Bangsa Deutro Melayu.
Teori
Yunan
Salah satu tokoh
yang mendukung
teori ini adalah
Mohammad Ali.
Menurut
 Dasar dari teori Yunan adalah hasil temuan teknologi
Mohammad Ali,
dan persamaan bahasa. Berdasarkan penemuan kapak
bangsa Indonesia
tua di wilayah Nusantara, bentuk kapak tersebut
berasal dari daerah
memiliki kesamaan dengan temuan kapak di wilayah
Mongol. Teori ini
Asia Tengah.
juga disetujui oleh
 Dari segi kebahasaan, bahasa Melayu yang
R.H. Geldern dan
berkembang di Nusantara memiliki kesamaan dengan
J.H.C. Kern.
bahasa Champa yang berkembang di Kamboja.
Persamaan ini memunculkan dugaan bahwa penduduk
di Kamboja berasal dari Daratan Yunan.
Teori
Nusantara
Menurut teori
Nusantara, bangsa
Indonesia berasal
dari wilayah
Indonesia sendiri.
 Teori ini menyatakan nenek moyang bangsa-bangsa Teori ini didukung
di Nusantara merupakan bangsa Melayu. Orang oleh Muhammad
Melayu bukan berasal dari luar, orang Melayu Yamin, Gory’s Keraf,
merupakan keturunan dari Homo soloensis dan dan J. Crawford.
Homo wajakensis.
 Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa terdapat
perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang
berkembang di Nusantara dengan bahasa Indo-
Eropa yang berkembang di Asia Tengah.
Teori Out
of Africa
Teori Out of Africa
dikemukakan oleh
ahli genetika asal
Amerika Serikat,
 Teori Out of Africa merupakan teori yang didasarkan
Max Ingman.
pada penelitian DNA. Penelitian Ingman juga Menurut
menunjukkan tidak adanya gen manusia yang penelitiannya,
bercampur dengan gen spesies manusia purba. manusia modern
 Teori Out of Africa menjelaskan manusia Afrika berasal dari Afrika
bermigrasi sekira 50.000 hingga 70.000 tahun silam. antara kurun waktu
Wilayah tujuan migrasi tersebut adalah Asia Barat 100–200 ribu tahun
dan melewati dua jalur. Pertama, jalur yang lalu.
mengarah ke Sungai Nil, melintasi Semenanjung
Sinai, dan ke utara. Kedua, jalur yang bermula dari
Afrika kemudian melewati Laut Merah.
Teori Out
of Taiwan
Teori Out of Taiwan
dikemukakan oleh
Peter Bellwood dan
Robert Blust. Teori
ini didukung oleh
 Menurut teori Out of Taiwan manusia di kepulauan Harry Truman
Simanjuntak.Teori
Nusantara berasal dari Taiwan. Melalui pendekatan
Out of Taiwan
linguistik, didapatkan kesimpulan bahwa keseluruhan
merupakan
bahasa yang digunakan oleh suku-suku di kepulauan
Nusantara memiliki rumpun sama, yaitu rumpun pertentangan dari
Austronesia. teori i Yunan.
 Dengan kata lain, akar dari keseluruhan cabang bahasa
yang digunakan oleh leluhur di Nusantara berasal dari
rumpun Austronesia di Formosa atau Taiwan.
 Bangsa Melanesia/Papua Melanosoide termasuk
rumpun Veddoid-Austroloid yang memiliki ciri-ciri
Bangsa
fisik antara lain kulit kehitam-hitaman, badan kekar, Melanesia
rambut keriting, mulut lebar, dan hidung mancung.
Bangsa Melanesia
Kebudayaan bangsa Melanesia/Papua Melanosoide
berasal dari Teluk
digolongkan dalam budaya mesolitikum. Tonkin. Fakta tentang
 Keturunan bangsa Melanesia saat ini antara lain asal bangsa ini
penduduk di pedalaman Malaya, penduduk Aeta di didasarkan pada
pedalaman Filipina, suku Sakai di Siak, serta orang- penelitian terhadap
orang Papua dan Kepulauan Melanesia. benda-benda
peninggalan seperti
pebble dan kapak
pendek. Benda-benda
tersebut ditemukan di
Pegunungan Bacson di
daerah Hoabinh.
 Bangsa Proto Melayu memiliki ciri fisik antara lain kulit
sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, serta Bangsa Proto
bentuk mulut dan hidung sedang. Melayu
 Kebudayaan Proto Melayu termasuk kebudayaan batu
Bangsa Proto
muda (neolitikum). Kebudayaan kapak persegi dibawa
Melayu mulai
oleh bangsa Proto Melayu melalui jalur barat, sedangkan
bermigrasi ke
kebudayaan kapak lonjong melalui jalur timur.
wilayah Nusantara
 Keturunan bangsa Proto Melayu antara lain suku Toraja,
sekira tahun 2000
Sasak, Dayak, Nias, Batak, dan Kubu.
sebelum Masehi.
Bangsa Proto
Melayu termasuk
rumpun ras
Mongoloid dari
daerah Yunan.
 Bangsa Deutro Melayu memiliki ciri fisik yang tidak Bangsa
jauh berbeda dengan mayoritas penduduk Indonesia Deutro
saat ini. Proses migrasi bangsa Deutro Melayu di Melayu
kepulauan Nusantara dilakukan melewati jalur barat,
yaitu daerah Semenanjung Malaka, Sumatra, kemudian Bangsa Deutro
menyebar ke beberapa wilayah di Nusantara. Melayu bermigrasi
 Bangsa Deutro Melayu membawa kebudayaan ke wilayah
Nusantara pada 500
logam.Keturunan bangsa Deutro Melayu di Indonesia
antara lain suku Aceh, Minangkabau, Jawa, Bali, Bugis, sebelum Masehi.
dan Makassar. Bangsa Melayu
Muda merupakan
hasil percampuran
antara bangsa Proto
Melayu dan bangsa
Arya.
Perkembangan Kehidupan Masyarakat Praaksara
Masa Bercocok
Masa Berburu dan
Tanam dan
Mengumpulkan
Makanan
Beternak

M
a
s
a
P
e
r
u
n
d
a
g
ia
n
 Manusia purba hidup secara berkelompok meskipun Masa Berburu
dalam jumlah relatif kecil sekira 10–15 orang. Mereka hidup dan
secara berpindah-pindah (nomaden), dan tinggal di gua- Mengumpulkan
gua karang sekitar sungai, danau, atau pantai. Makanan
 Sebagian besar hasil kebudayaan peninggalan masa
Masa berburu dan
berburu dan mengumpulkan makanan berupa alat-alat
mengumpulkan
batu yang masih sederhana. Beberapa peralatan tersebut
yaitu kapak perimbas, kapak genggam, kapak penetak, dan makanan
alat-alat serpih (flakes). merupakan tahap
awal kehidupan
manusia. Pada masa
ini manusia
menghabiskan 90%
waktu hidupnya
dengan berburu dan
mengumpulkan
makanan.
 Diperkirakan telah muncul sistem masyarakat yang
Masa Bercocok
dipimpin oleh seorang kepala suku. Pemilihan kepala suku
Tanam dan
biasanya dilakukan dengan menggunakan sistem primus
interpares, yaitu orang yang utama atau paling
Beternak
berpengaruh. Pada masa ini
 Manusia berhasil membuat perlengkapan pertanian dan manusia sudah
perkakas rumah tangga yang memiliki permukaan halus menetap di suatu
dan tajam. Benda-benda tersebut yaitu beliung persegi, wilayah. Manusia
mata panah, kapak lonjong, gurdi dan pisau, perhiasan, memenuhi
serta gerabah. kebutuhan dari hasil
 Manusia mulai mengenal aktivitas ekonomi perdagangan bercocok tanam. Pola
dengan sistem barter. kehidupan bercocok
tanam menunjukkan
manusia pada masa
ini sudah dapat
menguasai
lingkungan alam.
Masyarakat mulai membentuk kelompok lebih besar
dengan penguasaan terhadap sebuah wilayah. Masa
Kelompok masyarakat tersebut dipimpin oleh seorang Perundagian
kepala suku terpandang yang bergelar datu atau datuk.
Muncul golongan undagi dalam masyarakat. Mereka Masa perundagian
dapat membuat barang-barang logam yang indah merupakan masa
sebagai simbol status sosial. Barang-barang yang dengan tingkat
dihasilkan antara lain nekara, moko, kapak corong, kebudayaan
bejana perunggu, dan arca perunggu. tertinggi pada masa
praaksara. Pada
masa perundagian
masyarakat sudah
mampu membuat
peralatan dari
perunggu dan
mengenal sistem
pembagian kerja
berdasarkan
kemampuan tiap-
tiap individu.
Hasil dan Nilai Kebudayaan Masa Praaksara

Penemuan Teknologi
Sederhana

Penem Teknik Pembuat Pengol


Peralatan
Pembuat an
uan Batu dan
an Alat- Tempat ahan
Tulang Logam
Api Alat Batu Tinggal
Pada awalnya pembuatan api dilakukan dengan cara
membenturkan batu api dan menggosokkan kayu. Penemuan
Percikan api yang dihasilkan diarahkan pada dedaunan Api
kering kemudian diperbesar dengan menambahkan
kayu bakar. Beberapa peneliti
Pada masa bercocok tanam manusia menggunakan api memperkirakan
penemuan api terjadi
untuk membuka hutan. Mereka menebang pohon-
pada periode
pohon berukuran besar lalu membakarnya (slash and
kehidupan manusia
burn) agar lahan menjadi bersih dan mudah ditanami.
purba jenis Homo
erectus. Mereka
menggunakan api
untuk mengolah
makanan,
menghangatkan
badan, menerangi
ruangan, dan
mengusir binatang
buas.
 Kebudayaan Pacitan identik dengan alat-alat batu berupa
Peralatan dari
kapak perimbas (chooper). Tempat penemuan tradisi
Batu dan
kapak perimbas antara lain Pacitan, Jawa Timur; Lahat,
Sumatra Selatan; Awangbangkal, Kalimantan Selatan;
Tulang
Sukabumi, Jawa Barat; dan Gombong, Jawa Tengah.
Kebudayaan yang
mengembangkan
peralatan dari batu
dan tulang di
Indonesia terbagi
menjadi dua yaitu
budaya Pacitan dan
budaya Ngandong.

Kebudayaan Ngandong identik dengan peralatan yang


terbuat dari tulang, tanduk, dan duri ikan. Oleh karena itu,
kebudayaan Ngandong disebut kebudayaan tulang.
 Teknik pemangkasan dilakukan dengan cara memangkas
batu menggunakan martil batu untuk memperoleh Teknik
bentuk permukaan yang tajam dan bagian pegangan. Pembuatan
 Teknik levallois adalah teknik pembuatan alat serpih batu Alat-Alat Batu
yang menghasilkan dataran pukul berfaset atau Teknik pembuatan
berbidang-bidang. Di Indonesia penggunaan teknik
alat-alat batu yang
levallois ditemukan pada peninggalan alat-alat serpih dari
digunakan pada
kebudayaan Pacitan.
masa praaksara
 Teknik upam adalah teknik mengasah batu untuk
yaitu teknik
mendapatkan alat-alat berbentuk halus. Alat yang
digunakan untuk mengasah biasanya berasal dari jenis pemangkasan,
batuan andesit. teknik levallois,
dan teknik upam.
 Kjokkenmoddinger berasal
dari bahasa Denmark, yang
berarti sampah-sampah Pembuatan
dapur. Kjokkenmoddinger Tempat Tinggal
merupakan timbunan atau
tumpukan fosil kulit Tempat tinggal
kerang dan siput yang mulai dikenal
menggunung. Berbagai manusia purba
peninggalan manusia setelah hidup secara
purba ditemukan di sekitar menetap. Tempat
kjokkenmoddinger seperti tinggal manusia
kapak genggam dari zaman
pada masa praaksara
paleolitikum.
berkaitan erat
Abris sous roche adalah
dengan penemuan
gua yang menyerupai
Kjokkenmoddinger
ceruk pada batu karang.
Gua-gua ini pernah dan Abris Sous
dijadikan tempat tinggal Roche.
manusia purba karena
berfungsi sebagai tempat
perlindungan dari cuaca
dan binatang buas.
 Masyarakat pada masa praaksara mengenal dua teknik
pengolahan logam perunggu, yaitu teknik a cire perdue
dan bivalve.
Pengolahan
 Teknik a cire perdue disebut teknik cetak lilin karena Logam
model dari tanah liat yang akan dicetak dilapisi lilin. Teknik pengolahan
Teknik a cire perdue digunakan untuk membuat benda- logam yang
benda perunggu yang memiliki bentuk dan hiasan rumit.
berkembang di
 Teknik bivalve disebut juga teknik setangkup karena
Indonesia berasal
menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu. dari kebudayaan
Cetakan ini dapat dipakai berkali-kali sesuai kebutuhan. Dongson yang
dibawa oleh bangsa
Deutro Melayu.
Sebagian besar
peralatan logam
terbuat dari
perunggu berupa
campuran antara
timah dan tembaga.
Sistem Kepercayaan Jenis-Jenis
Kepercayaan

Kepercayaan
manusia purba
Animisme Dinamisme Totemisme mulai muncul
sejak masa berburu
dan
mengumpulkan
makanan tingkat
Kepercayaan Kepercayaan Kepercayaan lanjut. Pada zaman
bahwa roh bahwa benda- terhadap megalitikum
nenek moyang benda tertentu binatang- muncul
akan selalu seperti batu binatang kepercayaan yang
mengawasi dan pohon tertentu mendorong
masyarakat
dan besar sebagai
melakukan
melindungi mempunyai lambang nenek pemujaan terhadap
mereka. kekuatan gaib moyang. roh leluhur.
Penguburan primer atau penguburan langsung Penguburan
Jenazah

Dalam sistem penguburan ini, mayat hanya dikubur sekali dalam tanah Selain melakukan
atau dalam sebuah wadah seperti kendi gerabah atau peti batu.
berbagai ritual atau
pemujaan terhadap
roh nenek moyang,
Penguburan sekunder atau penguburan tidak langsung masyarakat mengenal
sistem penguburan
bagi orang

Dalam sistem ini mayat dikubur langsung dalam tanah tanpa upacara penguburan. Setelah mayat menjadi meninggal. Sistem
kerangka, kuburnya digali dan kerangka diambil untuk dibersihkan kemudian diletakkan dalam wadah
berupa tempayan atau sarkofagus dan dikubur kembali disertai upacara penguburan. penguburan pada
masa ini yaitu
penguburan primer
dan sekunder.
 Benda-benda pemujaan berkaitan dengan kepercayaan
masyarakat terkait roh nenek moyang, kekuatan benda- Benda-Benda
benda gaib, dan kekuatan alam.
 Benda-benda pemujaan mulai muncul pada zaman
Pemujaan
megalitikum. Oleh karena itu, benda-benda pemujaan Seiring munculnya
pada masa ini berukuran besar. Benda-benda tersebut kepercayaan,
yaitu menhir, dolmen, sarkofagus, punden berundak, dan masyarakat pada
kubur batu.
masa praaksara
membuat benda-
benda yang
digunakan untuk
ritual pemujaan
terhadap roh nenek
moyang.
 Nilai kreativitas manusia pada masa praaksara dapat
dilihat dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat manusia
membutuhkan alat untuk memotong dahan pohon atau
daging, manusia menciptakan alat semacam pisau yang Kreativitas
terbuat dari bahan batu. Kreativitas
 Dengan mengenali kondisi alam dan belajar dari
berkaitan dengan
pengalaman dalam memenuhi kebutuhan, manusia kemampuan
berhasil menciptakan teknologi meskipun dalam tingkat
manusia pada masa
paling sederhana.
praaksara
menciptakan
teknologi sederhana
 Ketergantungan terhadap alam membentuk pola pikir
Menjaga
dan kebiasaan manusia pada masa praaksara. Manusia Lingkungan
pada masa praaksara cenderung aktif menjaga
Alam
lingkungan. Apabila alam rusak, konsekuensinya
mereka kesulitan mendapatkan makanan. Pemenuhan
 Pada masa sekarang masih banyak contoh kehidupan kebutuhan
masyarakat yang menjunjung tinggi keselarasan makanan manusia
dengan alam. Contohnya, masyarakat suku Anak sangat bergantung
Dalam di pedalaman hutan Jambi dan suku Baduy di dengan alam. Oleh
Banten.
karena itu, mereka
cenderung turut
menjaga lingkungan
alam.
 Kehidupan sosial yang harmonis ditunjukkan
Hubungan
masyarakat dengan adanya pembagian tugas yang jelas
Sosial yang
dalam kelompok.
Harmonis
 Adanya upacara penguburan menunjukkan manusia
pada masa praaksara mempunyai hubungan yang sangat Masyarakat pada
erat satu dengan lainnya. Mereka memiliki kepercayaan masa praaksara
yang dianut bersama-sama. hidup secara
berkelompok di
gua-gua. Kondisi
tersebut mendorong
munculnya
hubungan sosial
dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai