GERIATRI HANA
Identitas
IdentitasPasien
Pasien
Nama : Oma IS
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 14 Oktober 1940
Umur : 78 tahun
Status Perkawinan : Menikah (janda sejak tahun 1988)
Jumlah anak : 2 orang ( anak tiri)
Pendidikan Terakhir : Asisten apoteker (SMK Farmasi)
Pekerjaan Terakhir : Penjual kue kering (1988-2016)
Alamat : Cikunir, Bekasi
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Tionghoa
Agama : Kristen Protestan
Tanggal Masuk : 27 Juni 2016
Alasan masuk : Mendapatkan rekomendasi dari Gereja GKI Cawang
Pembiayaan : Diakonia GKI Cawang
Anamnesis
Anamnesis
Anamnesis dilakukan autoanamnesis kepada pasien di Paviliun Kasih 1
Tanggal: 4 Oktober 2018
Jam: 13.00 WIB
Keluhan Utama : Nyeri lutut kanan dan kiri
Keluhan Tambahan :-
Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk benda tajam dan berdenyut, memberat jika melakukan aktivitas seperti berjalan, berdiri
dalam waktu yang terlalu lama, berdiri dari posisi duduk, dan saat bangun tidur. Pasien juga mengatakan sering merasa kaku
pada kedua lututnya saat bangun tidur dengan durasi kurang dari 30 menit dan bangkit dari kursi. Lutut dirasakan nyeri serta
bengkak, panas (-) kemerahan (-). Pasien hanya dapat menggeserkan pinggang di ranjang. Pasien juga mengatakan bahwa
kakinya kadang berbunyi “kretek-kretek” apabila digerakkan. Sehari-hari pasien menggunakan wheelchair untuk berpergian
seperti ke gereja ataupun ke tempat yang agak jauh. Pasien merasa nyeri berkurang bila dioleskan voltaren gel dan setelah
meminum obat-obatan yang diberikan. Untuk keluhan nyeri ini, pasien mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri yaitu arcoxia.
Terapi Yang Dikonsumsi Oleh Pasien
Nama obat (rutin) Pagi Siang Malam
Natrilix SR (Indapamide 3 mg) tablet p.c 0 1 0
Atorvastatin tablet 20 mg 0 0 1
( selang sehari)
Arcoxia (Etoricoxib) 60mg tab p.c 0 0 1
HCT 12,5 mg tab p.c 1/2 0 0
Riwayat Imunisasi:
Pasien tidak ingat riwayat imunisasi saat masih kanak-kanak dan tidak pernah melakukan imunisasi saat dewasa
Riwayat BAK:
Pasien mengatakan buang air kecil pasien lancar, frekuensi kira – kira 2-3 kali pada pagi hingga malam. Warna
urin kuning jernih, darah (-), nyeri (-).
Riwayat BAB :
Pasien mengatakan buang air besar teratur, frekuensi 1x sehari pada pagi hari. Konsistensi lunak, warna coklat,
nyeri (-), darah (-), lendir (-). Semenjak pindah ke ruang perawatan, pasien sulit BAB karena merasa risih
dengan penggunaan popok.
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat masa remaja:
Pasien lahir di Jakarta, 14 Oktober 1940. Pasien merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara. Pasien memiliki 2
saudara kandung laki-laki dan 5 saudara kandung perempuan. Menurut Pasien, tumbuh kembang Pasien sesuai dengan
anak seusianya dan Pasien mengatakan dirinya seorang yang cukup aktif dan riang selama di rumah maupun saat
bermain dengan teman-teman seusianya di lingkungan rumah.
Riwayat pendidikan:
Pasien menyelesaikan pendidikan di Sekolah Asisten Apoteker (SAA). Pasien memiliki beberapa teman dekat di
sekolah. Nilai-nilai pasien cukup bagus. Pasien tidak melanjutkan pendidikan karena ingin membantu orang tuanya
bekerja.
Riwayat pekerjaan: Riwayat keluarga:
Pasien bekerja sebagai karyawan pada sebuah apotek imfi Pasien merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara.
(sebelum menikah). Pasien bekerja sebagai pegawai apotek Pasien memiliki 2 saudara kandung laki-laki dan 5
selama beberapa tahun. Setelah itu pasien menikah pada tahun saudara kandung perempuan. Ayah dari orang tua
1974 dan tidak melanjutkan untuk bekerja. Setelah suami pasien meninggal saat usia 69 tahun dan ibu pasien
pasien meninggal, pasien melanjutkan pekerjaan sebagai ina meninggal saat usia 83 tahun. Saat ini kakak
penjual kue kering dan bakpao. pertama, kedua, ketiga dan adek bungsu pasien sudah
meninggal yang tersisa hanyalah yang ke 4 dan ke 6.
Pada tahun 1974, Pasien menikah dengan suami dari
Riwayat perkawinan: kakak Pasien yang kedua setelah kakak Pasien
meninggal. Pasien dan suami merawat dan
Pasien menikah pada tahun 1974 dengan suami dari alm. membesarkan kedua putri dari kakak pasien tersebut,
kakak pasien yang kedua namun tidak dikaruniai anak. Pasien sedangkan pasien Ina sendiri tidak dikaruniai anak
membantu suaminya membesarkan kedua putri dari kakaknya karena pasien menderita kista di rahim dan sudah
tersebut. Pasien mengaku sangat sayang terhadap anak- melakukan operasi pengangkatan rahim. Pada tahun
anaknya dan sepeninggal suaminya, pasienlah yang merawat 1988, suami pasien meninggal dikarenakan penyakit
serta mendidik anak-anaknya. Pasien menikah pada tahun sirosis hati. Ketika suami Pasien meninggal akibat
1974 dengan suami dari alm. kakak pasien yang kedua namun kanker hati stadium akhir, Pasien merasa sedih karena
tidak dikaruniai anak. Pasien membantu suaminya merasa harus hidup dan mencari uang sendirian
membesarkan kedua putri dari kakaknya tersebut. Pasien namun kesedihan itu tidak berlangsung lama hanya
mengaku sangat sayang terhadap anak-anaknya dan sekitar 2 minggu, pasien cepat bangkit dari
sepeninggal suaminya, pasienlah yang merawat serta mendidik kesedihannya dan rasa sedih itu tidak mematahkan
anak-anaknya. semangat pasien.
Genogram
? ? ? ?
? ? ? ? ? ? ? ?
? ?
m. 1974
Riwayat kehidupan sosial-ekonomi:
Pasien sering berkumpul dan berbincang dengan teman- teman di sekitar kamar pasien, dan pasien selalu memiliki
hubungan baik dengan penghuni PWK lainnya. Pasien juga selalu membantu temannya yang membutuhkan
pertolongan jika pasien bisa membantunya.
Riwayat agama:
Pasien beragama kristen dan taat melaksanakan kegiatan di gereja yang diadakan oleh panti. Pasien juga rutin membaca
doa dan alkitab di pagi hari. Pasien merasa cocok dan kuat dengan agama keyakinannya.
Situasi kehidupan sekarang:
Pasien merasa senang dengan kehidupannya sekarang, selalu bersyukur dan berusaha untuk menikmatinya.
Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Adams and victor’s principles of neurology, 10th edition. United States: McGraw-Hill Education; 2014.
Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Adams and victor’s principles of neurology, 10th edition. United States: McGraw-Hill Education; 2014. P. 893.
Data Antropometri
Tinggi badan :
Rumus Chumlea à
TB = 84,88 - (0,24 x usia dalam tahun) + (1,83 x tinggi lutut dalam cm)
TB = 84,88 - (0,24 x 78 ) + ( 1,83 x 43 )
= 84,88 - 18.72 + 78.69
= 144.85 cm (knee height 43 cm)
Berat badan : 63 kg
Lingkar perut : 109 cm (normal ♂ < 90 Cm ♀ <80 Cm)
Lingkar lengan : 29 cm
IMT : 29,9 kg/m22 (obesitas grade I)
Mitchell CO, Lipschitz DA. Arm length measurement as an alternative to height in nutritional assessment of the elderly. J Parenter Enteral Nutr 1982; 6(3):226-9
World Health Organization. BMI classification. 2004. Available from: http://apps.who.int/bmi/index.jcp?introPage=intro_3.html [2018 Jan 13].
Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL, et al. Seventh report of the joint national committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. JAMA.
2003;289:2560-71.
Tanda Tanda Vital
TD : 130/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit, reguler, isi cukup (N: 60-100x/menit)
Pernafasan : 18 x / menit, abdominothorakal (normal : 12-20x/menit)7
Suhu : 36,6°C
Nyeri : VAS = 6
Bickley LS. Bates’ guide to physical examination and history taking, 11th edition. United States: Lippincott Williams & Wilkins; 2013.
Dinarello CA, Porat r. Fever. In: Kasper DL, Fauci AS, Hausi SL, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo J. Harrison’s principles of internal medicine, 19th edition. United States: McGraw-Hill Education; 2015. P.
123.
Pemeriksaan Sistem
Kulit :
Kulit :
Kulit keriput, warna kulit kuning langsat, tidak kering, tidak ikterus, tidak sianosis
Kulit keriput, warna kulit kuning langsat, tidak kering, tidak ikterus, tidak sianosis
Kepala :
Kepala :
Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut warna putih keabuan,
Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut warna putih keabuan,
terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak kelainan kulit kepala, tidak
terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak kelainan kulit kepala, tidak
terdapat sikatriks dan bekas jahitan
terdapat sikatriks dan bekas jahitan
VOD:
>3/60
VOS:
>3/60
Telinga
Hidung :
ala nasi dextra-sinistra simetris, tidak ada
deviasi septum nasi, mukosa tidak hiperemis,
tidak ada sekret
Tenggorokan :
bibir dextra-sinistra simetris, tidak ada perioral
sianosis, lidah tidak kotor, letak uvula di
tengah, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1,
tidak hiperemis, tidak ada detritus.
Gigi:
Kesan: Edentulous
Leher :
trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar
Kel. Limfe :
Preaurikular, retroaurikular, submental, submandibula, servikal, supraklavikula,
inguinal tidak teraba membesar.
Pulmo Cor
Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi Inspeksi : pulsasi iktus cordis tidak tampak
Palpasi : stem fremitus kanan kiri sama kuat, Palpasi : pulsasi iktus cordis teraba pada ICS
tidak teraba benjolan V-VI MCL Sinistra
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru Perkusi : redup
Auskultasi: SNV +/+, Rh -/-, Wh -/- Batas atas: ICS II parasternal line sinistra
Batas kanan: ICS V sternal line dextra
Batas kiri: ICS VII midclavicula line sinistra
Auskultasi: BJ I & II normal, reguler, tidak
terdengar murmur atau gallop
JVP: 5 + 2 cmH20
Punggung
Inspeksi : kifosis, tidak ada sikatrik, tidak ada benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan
Perkusi : tidak ada nyeri ketok
Ekstremitas:
Genu:
Inspeksi: Deformitas (-/-), valgus (+/+) membesar (+), warna sama dengan kulit
sekitar
Palpasi: nyeri tekan (+/-), pitting edema (-), krepitasi (+/+)
Movement : ROM terbatas, nyeri gerak (+/+)
Kesimpulan :
Pada pemeriksaan mata ditemukan: arcus senilis (+/+), IOL (+/+), VOD >3/60,
VOS >3/60.
Pada pemeriksaan gigi geligi didapatkan edentulous.
Pada pemeriksaan thorax didapatkan kardiomegali.
Pada pemeriksaan genu didapatkan pembengkakan genu bilateral, keterbatasan
pergerakan, nyeri tekan dan gerak pada genu.
Status Neurologis
Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15 (E4M6V5)
Fungsi Luhur
Orientasi : normal
Gangguan bicara dan bahasa : normal, afasia motorik atau sensorik (-)
Daya ingat : normal
Rangsang Meningeal
Kaku kuduk : negative - Kerniq : Normal > > 135o
Brudzinsky I : negative - Laseque : normal > 70o
Brudzinsky II : negatif
Brudzinsky III : negatif
Brudzinsky IV : negative
N. Kranialis
N II lapang pandang tidak menyempit, RCL +/+, RTCL +/+
N III, IV, VI kedudukan bola mata simetris, ptosis (-), pergerakan bola mata baik, nistagmus (-), pupil isokor
3mm/3mm
N V sensorik cabang oftalmik, maksilaris, mandibularis baik. Motorik baik.
N VII kesan baik
N VIII test romberg (-)
N IX, X kualitas suara baik, disartria (-), sengau (-), kedudukan palatum molle dan arkus faring simetris dan uvula di
tengah
N XI kekuatan m. sternokleidomastoideus sama kuat, kekuatan m. trapezius sama kuat.
N XII kedudukan lidah di tengah baik saat di dalam mulut maupun dijulurkan, atrofi papil lidah (-), tremor lidah (-),
fasikulasi (-), pergerakan lidah baik.
Penampilan
Pasien adalah seorang wanita berusia 78 tahun, tampak sesuai dengan usia. berperawakan gemuk, tegap, kulit putih
kekuningan, dan rambut tertata rapih. Kebersihan diri baik. cara berpakaian bersih dan rapi sesuai tempat dan keadaan.
Pembicaraan
Pasien berbicara dengan suara yang jelas. Kata-kata serta kalimat dilontarkan dengan jelas dan lantang. Bahasa yang
digunakan untuk percakapan sehari-hari adalah bahasa Indonesia. Tata bahasa dan pilihan kata-kata pasien baik. Pasien
dapat menjawab pertanyaan dengan asosiasi baik dan tidak membingungkan
Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif selama diperiksa, ramah, mengatakan hal-hal yang dapat dipercaya, tidak ragu-ragu, ekspresif,
dan bersahabat.
Perilaku dan Aktifitas Psikomotor
Pasien duduk tenang selama diperiksa, tidak gelisah, tidak menunjukkan gerakan yang tidak biasa dan berusaha melakukan
gerakan sesuai instruksi.
Keadaan Mood, Afektif dan Keserasian
Mood : eutimik
Afek : luas
Keserasian : serasi
Gangguan Persepsi dan Kognitif
Halusinasi auditorik : tidak ada
Halusinasi visual : tidak ada
Ilusi : tidak ada
Depersonalisasi : tidak ada
Derealisasi : tidak ada
Apraksia : tidak ada
Agnosia : tidak ada
Pikiran
Pikiran
Arus
Arus Pikir
Pikir
Produktivitas
Produktivitas : baik
: baik
Kontinuitas
Kontinuitas pikiran
pikiran : baik
: baik
Hendaya
Hendaya bahasa
bahasa : tidak
: tidak ada
ada
Bentuk
Bentuk Pikir
Pikir
Asosiasi
Asosiasi longgar
longgar : tidak
: tidak ada
ada
Ambivalensi
Ambivalensi : tidak
: tidak ada
ada
Flight
Flight of
of ideas
ideas : tidak
: tidak ada
ada
Inkoherensi
Inkoherensi : tidak
: tidak ada
ada
Verbigrasi
Verbigrasi : tidak
: tidak ada
ada
Persevarasi
Persevarasi : tidak
: tidak ada
ada
Isi
Isi Pikir
Pikir
Fobia
Fobia : tidak
: tidak ada
ada
Obsesi
Obsesi : tidak
: tidak ada
ada
Kompulsi
Kompulsi : tidak
: tidak ada
ada
Ideas
Ideas of
of reference
reference : tidak
: tidak ada
ada
Waham
Waham : tidak
: tidak ada
ada
Pengendalian Impuls
Pasien tenang, sopan, dan tidak agresif selama pemeriksaan
Fungsi Intelektual
Taraf Pendidikan
Sesuai dengan latar belakang pendidikan
Orientasi
Waktu : baik, pasien dapat menyebutkan tanggal, hari, dan tahun pada saat pemeriksaan
Tempat : baik, pasien mengetahui tempat dirinya berada sekarang
Orang : baik, pasien mengetahui dan mengenal pemeriksa, perawat dan nama penghuni panti yang lain
Atensi
Pengalihan, pemusatan dan mempertahankan perhatian baik
Memori
Jangka panjang : baik, pasien dapat mengingat masa mudanya
Jangka sedang : baik, pasien dapat mengingat menu sarapannya kemarin
Jangka pendek :baik, pasien dapat mengingat menu sarapannya hari ini
Jangka segera :baik, pasien dapat mengulang dengan benar 3 macam benda yang disebutkan oleh
pemeriksa (piring, sepatu, kunci)
Daya Konsentrasi dan Kalkulasi
baik, pasien dapat menghitung angka 100 – 7 sebanyak 7 kali
Kemampuan Baca dan Tulis
Baik, pasien dapat menuliskan sebuah kalimat spontan dan membaca tulisan tersebut
Kemampuan Visuospasial
Baik, pasien dapat menggambarkan jam bulat, lengkap dengan semua angka, serta menempatkan jarumnya sesuai
Pikiran Abstrak
Baik, baik, pasien dapat menyebutkan persamaan & perbedaan antara jeruk & apel
Intelegensi & Kemampuan Informasi
Baik, pasien dapat menyebutkan nama presiden Indonesia saat ini
Bahasa
Komunikasi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Tilikan : derajat 6
Daya Nilai Sosial : baik
Discriminative Judgement : baik
Realibilitas : secara umum dapat dipercaya
Kesimpulan : ditemukan mood eutimik, afek luas, produktivitas pikiran baik,
kontinuitas pikiran baik, memori segera, jangka pendek, jangka sedang, dan jangka
panjang baik, daya konsentrasi dan kalkulasi baik. Tidak ada ambivalensi dan
inkoherensi. Status mental baik.
COMPREHENSIVE GERIATRIC ASSESMENT
Kuisioner
Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ) salah 0 (fungsi intelektual utuh)
Mini Mental State Examination (MMSE) skor 28 (tidak ada gangguan kognitif)
Clock drawing test skor 4 (tidak terdapat gangguan fungsi visuospasial)
Indeks berat ringannya OA 21 (extremely severe)
Geriatric depression scale skor 4 (tidak depresi)
Indeks ADL Barthel skor 16 (ketergantungan ringan )
Insomnia Severity Index skor 9 (insomnia ringan)
Penilaian nutrisi mini MNA skor 14 (status gizi normal)
Pemeriksaan rutin (11/07/18)
Kolesterol total : 198 mg/dl
Asam urat : 6.4 mg/dl
GDS : 98 mg/dl
Kg
Kita bahas sekilas tentang 3 penyakit
tersebut..
Bila tekanan darah turun..
1
A
Captopril, lisinnopril C
E
Efek samping: Batuk kering,
rash I
Valsartan, Irbesartan
Prazosin
Beta Blocker
Bisoprolol,
Metoprolol
L-Type:
Dihidropiridin
T-Type: Verapamil,
Diltiazem
- Vasodilatasi ↑
L-Type
2
Spironolakton
1
Efek samping diuretic
hemat kalium:
Hiperkalemi
Furosemid
Tak hanya 3 penyakit diatas, karena 2,5 tahun belakangan Oma Ina
mengeluhkan nyeri lutut kanan dan kiri, dengan sensasi nyeri seakan
tertusuk benda tajam dan berdenyut, dan memberat jika beraktivitas
seperti berjalan.
Maka, dilakukanlah
pemeriksaan rontgen pada
tanggal 14 Agustus 2018
Something
Synovial joint Articular
Cartilage
Synovium
• Pembuluh darah
• Pembuluh limfatik Osteoarthritis
• Sel A (Debris)
• Sel B (Cairan sinovial)
Something…
• Umur
• Trauma
• Trauma
• Stress mekanik
• Obesitas
Tatalaksana