Anda di halaman 1dari 10

VERIKOKEL

DEFINISI
 Pelebaran, pemanjangan dan berkelok –
keloknya PLEXUS PANFIRIFORMIS
VENA SPERMATIKA INTERNA.
ETIOLOGI
 Tidak diketahui dgn pasti, misal suhu dll tapi
salah satu teori yang banyak dianut adalah :
 VENA SPERMATIKA INTERNA SINISTRA
bermuara pada VENA RENALIS SINISTRA dgn
arah tegak lurus, sedangkan yang KANAN
bermuara pada VENA CAVA dgn arah miring.
 Disamping itu VENA SPERMATIKA INTERNA
KIRI lebih panjang daripada yang KANAN dan
katubnya sedikit dan inkompeten.
 Hal juga menjelaskan mengapa VERIKOKEL
sering didapatkan pada sebelah KIRI.
CARA MEMERIKSA VERIKOKEL

 Penderita dlm posisi berdiri, inspeksi


nampak adanya VERIKOKEL atau tidak,
bila nampak maka px disuruh berbaring,
lalu kita nilai apakah verikokel tersebut
hilang dgn tidur, bila TIDAK maka berarti
GRADE IV, bila HILANG maka berarti
GRADE III.
 Bila pada waktu px berdiri tidak nampak
maka kita palpasi FLEKSUS
PANPIRIFORMISnya, dimana verikokel
akan teraba seperti kantong berisi
CACING,bila teraba maka berarti GRADE
II. Bila tidak teraba maka px diminta u/
melakukan manuver valsava atau
melakukan exercise lalu kita raba, bila
teraba maka berarti GRADE I.
PENULISAN DIAGNOSA
 Verikokel skrotal sinestra grade II +
Oligoasthenozoopermia
 Oligozoospermi = Jumlah < 20 x 10 / ml
 Asthenozoospermi = Motilitasnya < 50 %
 Teratozoospermi = Morfologi yang normal < 30
%
 Infertil = Pasutri yang sudah menikah selama 2
tahun dan melakukan COITUS dgn frekwensi yg
normal, belum mendapatkan keturunan
PENATALAKSANAAN
 Verikokel tidak perlu operasi, hanya dioperasi
bila ada indikasi.
 Atas indikasi dilakukan VASOLIGASI TINGGI
VENA SPERMATIKA INTERNA cara PALLOPO.
 Bila terdapat verikokel kanan dan kiri, tetap yg
VENA SPERMATIKA INTERNA KIRI yang
dilakukan VASOLIGASI TINGGI, karena yg
KANAN akan membentuk KOLATERAL.
INDIKASI
 Gangguan : Fungsi spermatogenesis

PEMERIKSAAN :
* Analisa Sperma
ANALISIS SEMEN - NORMAL
Ejaculate volume 1,5 – 2,5 ml
Sperm concentration > 40 x 10 sperm / ml
Motility > 50 %
Forward progression 2 ( scale 1 – 4 )
Morphology >30m% WHO normal
forms ( > 4 % Kruger
normal forms )
♫TANGTUNG♫

Anda mungkin juga menyukai