Anda di halaman 1dari 18

STRUKTUR & FUNGSI

NORMAL
JARINGAN
MUSKULOSKELETAL

Oleh :
dr. DANANG DIANDARU,SpOT
1. TULANG SEBAGAI STRUKTUR & ORGAN
 TULANG SEBAGAI STRUKTUR MEMPUNYAI 3
FUNGSI :
1. Sebagai kerangka tegaknya tubuh
2. Tempat melekatnya otot-otot, sehingga fungsi
pergerakan dapat berjalan
3. Melindungi organ-organ penting dalam tubuh
(Visera)
Seperti : otak, sumsum tulang belakang, hati,
paru, dsb
 TULANG SEBAGAI ORGAN MEMPUNYAI 2
FUNGSI :
1. Mengandung sumsum darah merah yang
berfungsi untuk sel-sel darah
2. Tempat penyimpanan mineral kalsium, fosfor,
magnesium dan natrium
2. EMBRIOLOGI TULANG
EMBRIOLOGI TULANG :
 MINGGU III – IV, terbentuk 3 lapisan germinal
• ectoderm
• mesoderm
• endoderm
Bersifat multi potensial membentuk mesenkim, yang
kemudian berdeferensi membentuk jaringan tulang
dan tulang rawan.

 MINGGU V :
• terbentuk tonjolan anggota gerak (limb bud)
• didalamnya terdapat sel mesoderm
 mesenkim
 tulang dan tulang rawan
PERKEMBANGAN :
 MINGGU V : tulang rawan, terbentuk dari
prekartilago
jenis : - kartilago hyalin
- kartilago fibrous
- kartilago elastis
 MINGGU VII : tulang – terbentuk melalui 2 cara :
1. Langsung : terbentuk dari membran tulang
misal : tulang wajah, pelvis, skapula, tulang kepala
2. Tidak langsung : terbentuk dari tulang rawan
melalui proses penulangan dengan 2 cara :
• Osifikasi sentral – osifikasi endokondral
• Osifikasi perifer – osifikasi terjadi dibawah
perikondrium atau periosteum
PERTUMBUHAN TULANG :
Pertumbuhan tulang dibagi atas :
A. Pertumbuhan memanjang
B. Pertumbuhan melebar
C. Remodelling

A. Pertumbuhan memanjang :
 Pertumbuhan interstitiil tidak dapat terjadi dalam
tulang
 melalui proses osifikasi endokondral pada
tulang rawan
 Ada 2 lokasi pertumbuhan tulang rawan pada
tulang panjang :
1. Kartilago artikuler
2. Kartilago epifiseal plate :
memungkinkan metafisis dan diafisis untuk
tumbuh memanjang
Pada daerah pertumbuhan terjadi keseimbangan antara 2
proses :
a. proses pertumbuhan :
adanya pertumbuhan interstitiil tulang rawan pada
epifiseal plate  penebalan tulang
b. proses kalsifikasi :
kematian dan penggantian tulang rawan pada daerah
permukaan metafisis terjadi melalui proses osifikasi
endokondral.
Lempeng Epifisis (epiphyseal plate) :
dibagi menjadi 3 zona :
1. Zona pertumbuhan (daerah interstitiil) :
• Lapisan germinal
- melekat epifisis
- terdapat sel-sel kondrosit muda dan pembuluh
darah halus
• Lapisan proliferasi : - daerah paling aktif
• Lapisan palisade
2. Zona transformasi tulang rawan :
• Lapisan hipertropi, lapisan kalsifikasi dan
degenerasi
• Daerah yang mengalami maturasi
3. Zona osifikasi :
• Daerah tipis dengan sel-sel kondrosit yang telah
mati akibat kalsifikasi matriks
B. Pertumbuhan melebar :
 terjadi akibat pertumbuhan aposisi osteoblas pada
lapisan dalam periosteum
 merupakan suatu jenis osifikasi intra membran

C. Remodelling tulang :
 terjadi sebagai hasil proses antara deposisi dan
resorbsi secara bersamaan
 pertumbuhan memanjang : metafisis remodelling,
epifisis menjauh
 berlangsung sepanjang hidup
 juga terjadi setelah penyembuhan fraktur
ANATOMI & HISTOLOGI TULANG
Tulang dalam garis besarnya dibagi menjadi :
1. Tulang panjang :
 daerah metafisis, sering ditemukan kelainan
karena merupakan daerah metabolik aktif dan
banyak pembuluh darah
 kelainan pada epifisis menyebabkan kelainan
pertumbuhan tulang
 contoh : humerus, femur, tibia
2. Tulang pendek :
 contoh : tulang vertebra, karpalia
3. Tulang pipih :
 contoh : tulang kosta, scapula, pelvis
Tulang terdiri dari :
korteks (daerah kompak) – luar
trabekula (spongiosa) – dalam,
dilapisi oleh periosteum (pada anak lebih tebal)
STRUKTUR HISTOLOGIS
Berdasar histologisnya :
 Tulang imatur :
- terbentuk dari osifikasi endokondral, kemudian
perlahan-lahan menjadi tulang pada usia 1 tahun
- mengandung jaringan kolagen dengan substansi
semen dan mineral yang lebih sedikit dibanding
tulang matur
 Tulang matur :
- tulang kortikal (cortical bone)
- tulang trabekuler (cancellous bone)
- terdapat system Haversian / osteon untuk sirkulasi
darah
- kurang mengandung sel (lebih banyak substansi
semen dan mineral)
SEL-SEL TULANG :
1. Osteoblas  memproduksi substansi organik
intraseluler / matriks
2. Osteosit  osteoblas yang terjebak dalam lakuna
3. Osteoklas  mempunyai sifat dan fungsi resorbsi,
untuk mengeluarkan kalsium, bersifat multi nukleus
BIOKIMIA & FISIOLOGI TULANG :
Komposisi :
- organik 35% : - sel-sel tulang
- matriks kolagen (90%)
- asam hyaluronat
- kondroitin sulfat
- Anorganik 45% : - kalsium, fosfor, magnesium,
natrium, fluor, karbonat
- Air 20%

METABOLISME KALSIUM & FOSFOR :


Sangat berkaitan erat
Tulang mengandung 99% dari seluruh kalsium tubuh
90% dari seluruh fosfor tubuh
FUNGSI KALSIUM :
 mekanisme pembekuan darah
 transmisi impuls neuromuskuler
 iritabilitas dan eksitabilitas otot
 keseimbangan asam basa
 permiabilitas membran sel
 sebagai perekat antar sel
 memberikan rigiditas dan kekuatan mekanik tulang

Kalsium dan fosfor secara teratur diekskresi tubuh


Kadar dalam darah diatur melalui makanan, jumlah
deposit dalam tulang atau keduanya

Anda mungkin juga menyukai