Anda di halaman 1dari 25

PENGELOLAAN SAMPAH

TERPADU

DINKES KOTA
CIREBON
Permasalahan Sampah

Bagaimana
Solusinya..???
1. Volume sampah makin besar
2. Kebutuhan dana makin tinggi
3. Lahan TPA sulit dicari
4. Potensi pencemaran Lingkungan
5. Pemborosan sumber daya alam

SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO


AKIBAT SAMPAH
Lingkungan menjadi terlihat kumuh, kotor dan jorok yang
menjadi tempat berkembangnya organisme patogen yang
berbahaya bagi kesehatan manusia, merupakan sarang
lalat, tikus dan hewan liar lainnya. Dengan demikian
sampah berpotensi sebagai sumber penyebaran penyakit.
Sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak
sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Air yang
dikeluarkan (lindi) juga dapat menimbulkan pencemaran
sumur, sungai maupun air tanah.
Sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat
menyumbat saluran drainase sehingga dapat
menimbulkan bahaya banjir.
Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan
tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.
Pengertian Sampah :
 1. Dari sesuatu yang tidak terpakai, tidak

disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang


umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan
manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi bukan
yang biologis.
 2. Suatu bahan yang terbuang dari sumber
aktifitas manusia maupun alam yang belum
memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah berupa
padat cair dan gas
Sumber sampah :
 1. Manusia
Bahan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh
manusia, sebagai hasil pencernaan (tinja , air
seni )
 2. Hewan
Bahan buangan yang dikeluarkan oleh hewan
(sapi, babi. ayam dll), sebagai hasil pencernaan
(faeces , urine )
3. Air limbah buangan rumah tangga maupun
pabrik.
- Limbah cair rumah tangga, seperti sisa air
mandi, bekas cucian dan limbah dapur.
- Limbah pabrik sebelum dibuang ke alam bebas
perlu diolah secara khusus.

4. Sisa proses industri atau hasil sampingan kegiatan


rumah tangga.
- Sampah lapuk (sayur mayur, dll)
- Sampah tidak lapuk dan tidak mudah lapuk
(plastik, kaca dan mika)
Sampah dapat digolongkan menjadi :
 1. Sampah Organik
Yaitu sampah yang mudah membusuk, seperti
sisa makanan, sayuran daun-daun kering dan
sebagainya.
 2. Sampah An Organik
Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk
seperti plastik, wadah pembungkus makanan ,
botol, kaleng, besi dan sebagainya.
Sampah Organik

Sampah Non Organik


DAPAT DIOLAH PUPUK KOMPOS
ORGANIK

Kerajinan/Prakrya yg
NON ORGANIK DAPAT DIOLAH dapat dijual kembali
PARADIGMA PENGELOLAAN SAMPAH
POLA LAMA UU SAMPAH
1. KUMPUL DARI SUMBER 1. BATASI SEJAK DARI
DAN/ATAU TPS (Tempat SUMBER.
Pembuangan Sementara).
2. ANGKUT DARI SUMBER 2. PILAH DAN OLAH DI
DAN/ATAU TPS KE TPA SUMBER
(Tempat Pembuangan Akhir). DAN/ATAU DI TPS UNTUK
DIMANFAATKAN.
3. TIMBUN DI TPA. 3. KUMPUL DARI SUMBER
DAN
TPS SECARA TERPILAH.
4. LUPAKAN. 4. ANGKUT DARI SUMBER
DAN TPS KE TEMPAT
PENGOLAHAN, TPST, ATAU
TPA SECARA TERPILAH.
5. OLAH DI TEMPAT
PENGOLAHAN
DAN/ATAU DI TPST
6. SAMPAH DI TPA HARUS
DIPROSES AGAR AMAN BAGI
LINGKUNGAN.
PARADIGMA LAMA

Pewadahan Pengumpulan
dan
Pemindahan
Pengangku
tan

Sumber
Sampah
Pembuangan Akhir

SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO


PARADIGMA BARU
Pewadahan Pengumpulan,
pemilahan dan Pemindahan,
pengolahan di pengolahan
rumah tangga : skala kawasan: Pengangkutan
kompo s, daur- UDP K
ulang Pengolahan:
-Daur-ul ang
-Kompos
-Pembakaran
-Pemadatan

Sumber Sampah

Pembuangan Akhir

SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO


PERMASALAHAN DALAM
PENGELOLAAN SAMPAH

1 Kumpul 2 Angkut 3 Buang

Paradigma lama Pengelolaan Sampah 

Sarana dan prasarana Penanganan Sampah


• Fasilitas pengumpul sampah yang • Rendahnya kapasitas
tidak mencukupi perencanaan strategis pengelolaan
• Ketidaktersediaan dana persampahan
untuk penyediaan sarana dan • TPA tidak mengikuti kaidah
prasarana (kenaikan timbunan sanitasi 
sampah) • Penyelenggara sampah belum
• Rendahnya pemeliharaan berfungsi optimal
• Kesulitan lahan untuk TPA baru • Belum diterapkannya prinsip
 ‘cost recovery’ 
 
CONTOH PERAGAAN
PEDULI LINGKUNGAN:

TAHUKAH
ANDA ?
BERAPA LAMA
WAKTU
PEMBUSUKAN
DARI
BENDA-BENDA
YANG ANDA
BUANG KE:
•SUNGAI
•SITU
•LAUT

Sumber : Warga Peduli Lingkungan, Katapang, Kab. Bandung


MODIFIKASI: OUR DAILY WATER/ MOVIMENTO DE CIDADANIA PELAS / AQUAS - BRAZIL/ KIMPRASWIL
Koposting anaerobik

 Proses komposting tanpa menggunakan oksigen. Bakteri yang berperan


adalah bakteri obligate anaerobik. Proses berlangsung dengan reaksi
sebagai berikut :

Dalam proses ini terdapat potensi hasil yaitu gas bio, yang merupakan
sumber energi alternatif yang sangat potensial. Berdasarkan pendekatan
waste to energy (WTE) diketahui bahwa 1 ton sampah organik dapat
menghasilkan 403 Kwh listrik.

SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO


SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
Komposting anaerobik

 Proses komposting tanpa menggunakan oksigen. Bakteri yang berperan


adalah bakteri obligate anaerobik. Proses berlangsung dengan reaksi
sebagai berikut :

Dalam proses ini terdapat potensi hasil yaitu gas bio, yang merupakan
sumber energi alternatif yang sangat potensial. Berdasarkan pendekatan
waste to energy (WTE) diketahui bahwa 1 ton sampah organik dapat
menghasilkan 403 Kwh listrik.

SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO


KALAU BUKAN KITA, SIAPA
LAGI 

Anda mungkin juga menyukai