Anda di halaman 1dari 26

Insurance Goes To

Campus

Asuransi Syariah
Manajemen LKINB
Dosen Pengampu : R. Ali Pangestu, SEI, ME

Agus Haryadi
Pengertian Asuransi-text book
(Konvensional)

2
Agus Haryadi
Pengertian Asuransi-Regulasi
(Konvensional)

ASPEK HUKUM (pasal 246 KUHD)


Asuransi adalah suatu perjanjian,
dengan mana seseorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung
dengan menerima suatu premi,
untuk memberikan penggantian kepadanya
karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan yang mungkin akan dideritanya
karena suatu peristiwa yang tak tentu

3
Agus Haryadi
Pengelolaan Resiko-Konvensional
(Transfer of Risk)

Premium Premium

Insurance

Claim

MUSIBAH

4
Agus Haryadi
Pengelolaan Resiko-Konvensional
(Transfer of Risk)

5
Agus Haryadi
Filosofi Asuransi Syariah

6
Agus Haryadi
Filosofi Asuransi Syariah

• QS. Al Hasyr : 18
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (masa depan) dan
bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesunguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
engkau kerjakan“

• QS. Al Maidah : 2
“Dan saling tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan janganlah
kamu saling tolong menolong atas dosa dan permusuhan dan bertaqwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah itu sangat dahsyat siksaanNya”

• HR. Muslim
“barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan
melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong
hamba-hambaNya selama ia menolong saudaranya”

7
Agus Haryadi
Pengertian Asuransi Syariah

8
Agus Haryadi
Pengelolaan Resiko-Syariah
(Sharing of Risk)

RISK-SHARING
BASED

Hibah Hibah

MUSIBAH
Pool of
Hibah Fund

Hibah Hibah

PESERTA
9
Agus Haryadi
Pengelolaan Resiko-Syariah
(Sharing of Risk)

10
Agus Haryadi
Dana Tabarru’
(Fatwa DSN No: 53/DSN-MUI/III/2006)
53/DSN-MUI/III/2006

Perusahan

50%

Berdasarkan fatwa DSN


No 53/DSN-MUI/III/2006
(Tentang Surplus Undewriting)

20%
Surplus
Underwriting

30%

Peserta
11
Agus Haryadi
Pengelolaan Resiko

Asuransi Syariah
Asuransi Konvensional “Berbagi Risiko”
“Pengalihan Risiko” (transfer of risk) (sharing of risk)

Premium

Hibah Hibah
Insurance

MUSIBAH
Pool of
Hibah Fund
Claim
Hibah Hibah

PESERTA
MUSIBA
H
12
Agus Haryadi
KENAPA ADA ASURANSI
SYARIAH ?

Asuransi Syariah dimaksudkan untuk menghilangkan


unsur-unsur sebagai berikut:
 Gharar (ketidakpastian) yang timbul dalam keadaan berikut:

– Intangible (jual beli barang/jasa tidak wujud saat transaksi)


– Undelivered (jual beli barang/jasa yang ada wujudnya tetapi tidak
dapat diserahterimakan)
– Uncertainty (jual beli barang/jasa yang ada wujudnya dapat diserah-
terimakan, akan tetapi kuantitas dan kualitasnya serta waktu serah
terimanya tidak dapat ditentukan atau tidak diketahui)

 Maisir (judi)
– Ada ketidakseimbangan antara pengorbanan dan hasil.
– Zero-sum game bahkan bisa negative-sum game.

 Riba adalah tambahan atas pinjaman atau pertukaran.


FATWA DSN-MUI

Terkait dengan penyelenggaraan Asuransi Syariah :


1. No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah :
Penggunaan Akad Tabarru dan Tijarah (Mudharabah).
2. No. 39/DSN-MUI/X/2002 tentang Asuransi Haji :
Kewajiban Asuransi bagi Jamaah Haji dengan berbasis syariah
3. No. 51/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Mudharabah Musytarakah Pada
Asuransi Syariah :
untuk produk Asuransi yang mengandung unsur tabungan maupun non
tabungan
4. No. 52/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Wakalah Bil Ujrah Pada Asuransi
dan Reasuransi Syariah :
akad antara Peserta dengan Pengelola/Perusahaan Asuransi Syariah
5. No. 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru’ Pada Asuransi dan
Reasuransi Syariah :
– akad antar Peserta Pemegang Polis
Peraturan Pemerintah

Peraturan Menteri Keuangan :

• NOMOR 18 /PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha


Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah.

• Nomor 11/PMK.010/2011 tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha


Reasuransi Dengan Prinsip Syariah.

• PERATURAN KETUA NOMOR : PER- 06/BL/2011 Tentang Bentuk Dan Susunan Laporan
Serta Pengumuman Laporan Usaha Asuransi Dan Usaha Reasuransi Dengan Prinsip Syariah.

• PERATURAN KETUA NOMOR: PER- 07/BL/2011 Pedoman Perhitungan Jumlah Dana Yang
Diperlukan Untuk Mengantisipasi Risiko Kerugian Pengelolaan Dana Tabarru’ Dan Perhitungan
Jumlah Dana Yang Harus Disediakan Perusahaan Untuk Mengantisipasi Risiko Kerugian Yang
Mungkin Timbul Dalam Penyelenggaraan Usaha Asuransi Dan Usaha Reasuransi Dengan
Prinsip Syariah
Konvensional vs Syariah

Asuransi Konvensional perbedaan Asuransi Syariah

Transfer risiko dari tertanggung konsep Sharing risiko antara satu peserta
kepada penanggung dengan peserta lainnya

Jual beli -Tadabulli akad Tolong-menolong akad tabarru’ dan


akad tijarah (wakalah, mudharabah,dll)

Bersumber dari pikiran manusia Alquran, Hadits dan sumber hukum


Sumber
dan kebudayaan. Berdasarkan Islam lainnya
hukum positif, hukum alami dan Hukum
contoh sebelumnya

Dana premi seluruhnya menjadi Dana dari peserta sebagian akan


milik perusahaan sehingga kepemilikan dana
menjadi milik peserta, sebagian lagi
perusahaan bebas menggunakan untuk perusahaan sebagai pemegang
dan menginvestasikannya. amanah dalam mengelola dana

Bebas melakukan investasi Dapat dilakukan investasi sesuai


dengan batas-batas ketentuan Investasi
ketentuan perundangan-undangan
perundang-undangan dan tidak sepanjang tidak bertentangan dengan
terbatasi pada halal dan haramnya prinsip syariah. Bebas dari riba dan
objek atau system investasi yang jenis investasi terlarang.
digunakan.
Konvensional vs Syariah

Asuransi Konvensional perbedaan Asuransi Syariah

Dari rekening perusahaan sebagai sumber pembayaran Dari rekening tabarru’ yang merupakan
konsekuensi penanggung terhadap klaim dana milik peserta
tertanggung

Menjadi milik perusahaan keuntungan Dapat dibagi antara perusahaan


sepenuhnya dengan peserta dalam bentuk hadiah

Tidak ada DPS (Dewan Ada untuk mengawasi manajemen,


Pengawas Syariah) produk dan investasi dana agar
dikelola sesuai dengan prinsip syariah
Mekanisme Pengelolaan
Dana

18
Agus Haryadi
PENGELOLAAN DANA TABARRU’
(Resiko)

Hasil
Investasi Investasi
1. Mudharabah
1. Mudharabah (bagi
(bagi hasil),
hasil), atau
atau
2. Wakalah
2. Wakalah (fee)
(fee)

Rekening
Tabaru’ Berdasarkan fatwa DSN
No 53/DSN-MUI/III/2006
Tabarru’ (Tentang Surplus Undewriting)
Kontribusi
20%

50% Surplus
Underwriting

Perusahan
Fee/Ujrah

30%

Peserta
19
Agus Haryadi
PENGELOLAAN DANA TABARRU’
dan INVESTASI
(Resiko + Investasi)
Wakalah & Ujrah
Investasi
Investasi

Kontribusi
Rekening Rekening Rekening
Peserta
Investasi Investasi Investasi
Peserta
Dibayarkan
Dibayarkan
ke
ke Peserta
Peserta
Rekening
Tabaru’
Rekening Manfaat Kumpulan
Tabaru’ Asuransi
Peserta
Akad wakalah 20%
Investasi
Investasi
Fee/ h 80%
Ujrah a raba
Mu
d h Operasional Perusahaan Pengelola

Modal Modal
Perusahaan Perusahaan
Pemegang Saham

Investasi
Investasi
20
Agus Haryadi
PENGELOLAAN DANA INVESTASI
(Wakalah)
PERUSAHAAN

REKENING
PERUSAHAAN

AKAD FEE/
WAKALAH HASIL INVESTASI FEE/
UJRAH
(selling)
INVESTASI UJRAH
1. Fixed
2. (%) dari
Rekening
PESERTA

REKENING Investasi
REKENING
INVESTASI INVESTASI

21
Agus Haryadi
PENGELOLAAN DANA INVESTASI
(Mudharabah)
PERUSAHAAN

REKENING
PERUSAHAAN

20 %
AKAD HASIL INVESTASI
MUDHARABAH INVESTASI 80 %
PESERTA

REKENING REKENING
INVESTASI INVESTASI

22
Agus Haryadi
Definisi Istilah Syariah

• Asuransi Syariah
adalah usaha saling melindungi, saling menanggung dan tolong menolong diantara para Peserta melalui pembentukan kumpulan
dana yang dikelola dan diinvestasikan untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.

• Akad
adalah pertalian ijab (penawaran) dengan qabul (persetujuan) menurut cara-cara yang sesuai dengan syariah.

• Wakalah bil ujrah


adalah akad pemberian kuasa dari Peserta kepada Perusahaan Asuransi (Pengelola) untuk mengelola dana dan/atau melakukan
kegiatan lain dengan imbalan pemberian ujrah (fee).

• Mudharabah
adalah akad untuk memberikan bagi hasil atas dana tabbaru yang diinvestasikan kepada pengelola dan kumpulan dana tabarru’

• Waad untuk membagikan surplus


adalah akad untuk membagikan bonus kepada peserta dan pengelola apabila ada surplus dana tabbaru’ sesuai dengan ketentuan.
Definisi Istilah Syariah

• Kontribusi
adakah iuran yang dibayarkan oleh Peserta kepada Pengelola yang sebagian darinya untuk dikelola
sebagai dana tabarru’ dan sebagian lainnya sebagai ujrah untuk pengelola.

• Dana Tabarru’
adalah dana yang dihibahkan oleh Peserta kepada Kumpulan Peserta asuransi syariah dan
pengelolaannya diamanahkan kepada Pengelola (Perusahaan Asuransi) dimana dana tersebut akan
digunakan untuk menolong setiap Peserta yang mengalami musibah yang dijamin dalam Polis ini.

• Surplus / Defisit Dana Tabarru’


adalah kelebihan / kekurangan dana tabarru’ yang terkumpul dalam periode tertentu setelah dikurangi
klaim, kontribusi reasuransi dan cadangan-cadangan sesuai dengan prinsip syariah dan peraturan
perundangan yang berlaku.

• Al-Qardh Al-Hasan
adalah suatu pinjaman murni dari dana milik Pengelola kepada dana tabarru’ dalam hal dana tabarru’
tidak mencukupi untuk membayar klaim yang terjadi dengan ketentuan bahwa pengembalian atas
pinjaman tersebut dilakukan atas pokok pinjaman setelah dana tabarru’ telah memiliki surplus pada
periode-periode berikutnya.
Prospek & Tantangan
Asuransi Syariah

Prospek :

• Penduduk Indonesia mayoritas Muslim yaitu sekitar 220 Juta ( 88 %) dari


250 Juta penduduk.
• Adanya dukungan Pemerintah dalam bentuk regulasi perbankan syariah
dan lembaga keuangan syariah
• Ekonomi Syariah terbukti dapat bertahan di Krisis Ekonomi
1998

Tantangan :

• Pemahaman Masyarakat masih rendah terhadap Asuransi Syariah


• Masih terbatasnya praktisi yang memahami konsep syariah termasuk di
industri asuransi syariah
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai