Anda di halaman 1dari 19

Colon in loop

DM Dinda Alsayla
Pendahuluan
● Teknik pemeriksaan colon in loop adalah teknik
pemeriksaan secara radiologis dari usus besar dengan
menggunakan media kontras secara retrograde
● Tujuan dari pemeriksaan untuk mendapatkan
Pendahuluan gambaran anatomis dari kolon sehingga dapat
membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit atau
kelainan-kelainan pada kolon.
Media kontras yang digunakan pada pemeriksaan colon in
loop adalah larutan Barium Sulfat/barium enema (BaSo4) Kontras
Media kontras tersebut dimasukkan kedalam colon pasien
melalui kateter secara retrograde.

01 02
• hanya barium atau kontras larut • penggunaan kontras + dan - untuk
air tanpa tambahan udara/CO2 meningkatkan sensitivitas pemeriksaan
(seluruh usus besar terisi dengan cairan • +: barium atau agen mirip barium seperti
barium) Gastrografin ®
• sensitivitas rendah dalam • -: udara atau CO2
mendeteksi polip kecil dan • Cairan barium pekat dengan kuantitas lebih kecil
perubahan awal penyakit radang dimasukkan kedalam usus besar, diikuti dengan
usus. udara.
• sensitive untuk visualisasi irregularitas
Single contrast mucosa
Double contrast
Single contrast: Double contrast:
• Pasien yang tidak bisa • Deteksi polip dan kanker
Indika berpindah posisi dengan cepat
colorectal
• Jika yang ingin dilihat hanya
si • Skrining lanjutan post
posisi dan Panjang
operatif kanker colorectal
penyempitan. • Evaluasi penyakit
• Evaluasi akut diverticulitis (dan
diverticular
tidak ada CT) • Kegagalan colonoscopy
• Evaluasi fistula colonic
• Investigasi nyeri
• Evaluasi kebocoran post
abdomen non spesifik
• Ileus paralitik
• Suspek perforasi usus
• Peritonitis
• Toksik megakolon
kontraindikasi • Kolitis pseudomembraneous
• Sebelum dan sesudah biopsy
rektal (dalam 7 hari prosedur)
● Pasien harus mengosongkan semua
makanan padat didalam ususnya
sebelum diperiksa.
● Dokter akan menuliskan instruksi diet
yg pasti selama 3 hari sebelum
prosedur.
Persiapan ● Cairan yg diperbolehkan: kuah yang
bebas lemak, jus buah yang telah
disaring, air putih, kopi murni, teh
murni, sport drink, gelatin.
Prosedur: Peralatan
1. rectal tube untuk administrasi kontras (Bisa menggunakan perekat untuk melekatkan tube pada
pasien dan mencegah terlepas)
2. enema bag dan IV pole

● Pada single kontras penting mempertimbangkan densitas barium. Harus cukup pekat untuk
melihat filling defek tetapi Jika terlalu pekat, fluoroscopic tube akan mengganggu gambar dan
menutupi overlapping loops, serta menutupi lesi kolon yang lebih kecil.
● Pada umumnya, 20% w/v merupakan target yg cukup baik, kontras larut air seperti Gastrografin
sebaiknya dilarutkan dengan iodin mencapai 20%
● Barium biasanya tersedia dalam larutan 100% w/v, sehingga cara untuk mendapatkan densitas 20%
w/v adalah 400 mL dari barium100% w/v ditambahkan 1600 mL air (total 2000 mL)
Prosedur: Teknik
1. Pasien berbaring pada meja pemeriksaan x-ray
2. Tube (berisi cairan barium ) dilubrikasi dimasukkan kedalam anus dan usus besar
3. Kebocoran cairan barium dicegah dengan balon yg digembungkan di ujung tube.
4. Untuk meratakan cairan barium keseluruh lapisan dalam usus besar, pasien diminta untuk
berpindah posisi
5. Gambar dan video x-ray diambil saat pasien berhenti di beberapa posisi berbeda, sehingga dapat
terlihat beberapa sudut berbeda dari usus besar.
6. Ketika pengambilan gambar sudah selesai, balon dikempeskan dan mayoritas cairan barium keluar
lewat tube
7. Prosedur ini berlangsung selama 30-60 menit, Pemeriksaan double kontras membutuhkan waktu
lebih lama
8. Disaat pasien sudah mengeluarkan hampir semua kontras dari tubuhnya dan tersisa hanya barium
yg menempel pada dinding usus, dapat dilakukan pengambilan foto x-ray tambahan setelah
memasukkan udara kedalam usus besar, menyebabkan dilatasi pada usus besar yang tertutupi
dengan barium
9. Diakhir pemeriksaan, keluarkan kontras dari kolon dan lakukan radiografi post evakuasi.
10. Perawatan setelah prosedur: sarankan pasien untuk banyak minum dan ingatkan pasien jangan takut
Divertikulosis
● Memeperlihatkan herniasi mukosa dan
submucosa melalui defek pada lapisan
muscular (false diverticula).
● Kejadian semakin meningkat seiring
pertambahan umur. Kemungkinan
akibat meningkatnya tekanan
intraluminal dan melemahnya dinding
colon.
● Asimtomatik, nyeri perut bagian bawah
dan konstipasi hingga
inflamasi(diverticulitis)/perdarahan.
● Penyebab tersering perdarahan hebat
gastrointestinal bawah.
Divertikulosis

Paling sering terjadi di colon sigmoid


dan dapat diidentifikasi dengan barium
enema sebagai duri kecil atau kelompok
halus berisi udara dan/kontras yang
menempel pada colon.
Colonic Polyps

● Colonic polyps dapat


divisualisasi menggunakan
barium enema
● Polyps dapat berupa massa
tanpa tangkai/sessile atau
massa
bertangkai/pedunculated
Colonic Polyps

● Terkadang, polip dapat menjadi ujung dari sebuah invaginasi


dimana menarik/ menyebabkan sebagian bowel didepannya
prolaps ke lumennya. Bowel yang berada proksimal dari
invaginasi biasanya tersumbat dan melebar. Invaginasi inilah
yang dapat menyebabkan ciri khas penampakan coiled-spring
appearance pada barium enema.
Colonic Carcinoma

● Kebanyakan terjadi di area


rectosigmoid
● Gambaran yang ditemukan berupa
adanya defek filling yang besar dan
persisten, konstriksi annular pada
lumen kolon, menghasilkan lesi
apple-core.
THAN
KS
Do you have any
questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai