Anda di halaman 1dari 108

Hari gini

enaknya
mancing
dimana?

Berakit-
rakit Berenang-
kehulu renang
ketepian
BAB 8

HIDROSFE
Standar Kompetensi
3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis dinamika dan
kecenderungan perubahan hidrosfer serta
dampaknya terhadap kehidupan di muka
bumi
Air terdiri atas

Laut ( 97,2%)

Air didarat ( 2,80%),


meliputi
Salju 2,15%,
air tanah 0,62%,
danau 0,03%
sungai 0, 0001%
Atmosfer 0,0001%
Siklus Hidrologi
Siklus Hidrologi Global

40
111

385

71

425

40

(Di cuplik dari presentasi A Subki, 2005)


Proses siklus hidrologi pada huruf A terjadi ....
A. penguapan
B. kondensasi
C. sublimasi
D. presitipasi
E. hujan
Siklus Hidrologi
Hidrosfer merupakan lapisan air yang menutupi sekitar 71% muka bumi. Lapisan air
dapat ditemukan dalam bentuk padat (es), cair (air), dan gas (uap air).

Keterangan:
Curah hujan = 74% jatuh di wilayah lautan; 26% jatuh di wilayah daratan
Penguapan = 84% berasal dari lautan; 16% dari sumber lainnya
PENGUAPAN ( PERUBAHAN AIR
EVAPORASI
MENJADI GAS)

TRANSPIRASI PENGUAPAN AIR TUBUH


TANAMAN

GAB. EVAPORASI DAN


EVAPOTRANSPIRASI TRASPIRASI

KONDENSASI PENGEMBUNAN
PRESIPITASI HUJAN

RUN OFF ALIRAN PERMUKAAN


PD SALURAN

INFILTRASI PERGERAKAN AIR KDLM TANAH

PERUBAHAN UAP AIR JADI


SUBLIMASI KRISTAL2 ES

BASE FLOW ALIRAN AIR TANAH

OVER ALIRAN PERMUKAAN


LAND
A. Air Bawah Permukaan ( air tanah)
•merupakan hasil resapan dari air permukaan
• Perjalanan Air ke dalam tanah :
- Sebagian tertahan oleh partikel-partikel tanah
dan akan menguap kembali ke atmosfer
- diserap oleh tumbuhan
- terus meresap ke bawah sampai pada zona
yang pori-pori seluruh tanahnya terisi oleh air
(zona jenuh air atau saturated water) dan
membentuk air tanah
Faktor-faktor yang mempengaruhi
jumlah air tanah yang meresap ke
dalam tanah:
- kemiringan topografi
- sifat batuan
- intensitas hujan
- tipe serta jumlah vegetasi yang
terdapat pada daerah tersebut
Macam-macam air tanah

 Berdasarkan letaknya,
• air tanah dangkal (Phreatis), air tanah yang
terdapat diatas lapisan yang tak tembus air
( impermeabel) ex sumur

• air tanah dalam (artesis), air tanah yang


terdapat pada lapisan tembus air yang terletak
diantara 2 lapisan batuan tak tembus air

ARTESIS.1.swf
Artesis.swf
Bentuk-bentuk air tanah

sungai bawah tanah, terbentuk


karena perbedaan sifat batuan (terdapat
lapisan kedap air di atas muka air tanah
sehingga mengahalangi air yang akan
meresap ke dalam tanah

geyser, yaitu semburan air panas


yang berasal dari air tanah yang
es1403_geyser.swf

mempunyai temperatur lebih tinggi


GEYSER
GEYSER
GEYSER
GEYSER
2. Danau
Klasifikasi danau
a. Berdasarkan keadaan airnya,
• Danau air tawar ( didaerah humid/basah)
• Danau air asin (didaerah arid), danau air asin
terjadi karena penguapan air danau jauh lebih
besar dibandingkan dengan sumber air yang
masuk ke dalam sehingga terjadi penambahan
konsentrasi garam-garaman dan air menjadi
asin ex Great Salt Lake (USA)
b. Berdasarkan Proses Terjadinya:
• Danau tektonik ( singkarak ,poso)
• Danau vulkanik ( kalimutu,0regon/USA)
• Danau tektonik-vulkanik ( toba)
• Danau karst (dolin/danau didaerah
kapur)
• Danau glasial
• Danau bendungan
3. Rawa
Rawa merupakan cekungan yang
lebih rendah daripada daerah
sekitarnya sehingga digenangi air
Berdasarkan sifat airnya, rawa
dibedakan
menjadi:
1.Rawa air tawar
2.Rawa air payau
3.Rawa air asin
4. Sungai
4. Sungai

Daerah Aliran Sungai (DAS)


merupakan daerah sumber air sungai
yang menjadi tangkapan hujan
Alur Sungai
Alur sungai dibedakan menjadi:
- Bagian hulu
- Bagian tengah
- Bagian hilir
Profil/Bagian/alur sungai
HULU TENGAH HILIR (MUARA)
Daerah bergunung- Kemiringan lereng Dekat dengan laut
gunung landai

Dekat dengan mata Mulai Terjadi Trjadi sedimentasi


air sedimentasi
Banyak bongkahan Ditemukan batuan Ditemukan kali mati
batu besar gulin
Arusnya deras Arus tenang Arus tenang
Terjadi erosi Terjadi erosi vertikal Wilayah dataran
vertikal dan horizontal banjir
(flood plain)
Dasar sungai Palung sungai Bentuk lembah
berbentuk huruf v berbentuk huruf U sungai sangat lebar
Pola aliran sunggai
Menyerupai pohon dg Muara anak sungainya
cabang2nya pinnate
berbentuk sudut lancip
Denritik
Menyerupai teralis Dijumpai pada daerah dome/
trellis anular
kaldera

Pola aliran sungai yang Memusat menuju kelembah


radial sentripetal
/kedanau
Mengalir menyebar keluar dari sebuah bukit (dome)
Radial sentrifugal
rektangular
Pola sungai yang aliranya melewati daerah
patahan
Pola aliran radial sentripetal

radial
Pola aliran radial sentrifugal
Pola aliran dendritik.
Pola aliran rektanguler
Pola aliran trelis.
Pola aliran anular.
Klasifikasi Sungai

1. Berdasarkan struktur geologinya


•sungai epigenesis; sungai pada daerah
yang mengalami pengangkatan lap batuan, sehinga
aliran airnya tidak mampu menerobos punggung hasil
pengangkutan tsb, sehinga arah alirannya berbelok
kearah lainnya
•sungai anteseden;sungai serupa sungai
epigenesis tetapi alirannya mampu menerobos
kecepatan pengangkutan, sehinga alirannya tidak
berbelok
Klasifikasi Sungai

1. Berdasarkan struktur
geologinya
sungai pada daerah yang mengalami
sungai lap
pengangkatan epigenesis
batuan, sehinga
aliran airnya tidak mampu menerobos
punggung hasil pengangkutan tsb,
sehinga arah alirannya berbelok kearah
lainnya
sungai serupa sungai epigenesis
sungai
tetapi anteseden
alirannya mampu menerobos
kecepatan pengangkutan, sehinga
Aliran sungai mengenai
Punggung
punggungan membentuk
lipatan
lembah curam
membentuk
punggungan

Sungai anteseden
2.Berdasarkan kestabilan aliran
airnya sepanjang tahun:
 sungai permanen (parennial)
 sungai periodek (musiman)
3. Berdasarkan sumber airnya,
• sungai hujan
• sungai campuran
• sungai gletser
4. Berdasarkan arah aliran
sungai yang arah alirannya sesuai dengan
kemiringan Sungai
lereng Konsekuen
sungai yang arah alirannya tegak lurus pada sungai
konsekuen
Sungai Subsekuen
sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan
dengan sungaiSungai Obsekuen
konsekuen

anak sungai subsekuen yang arah alirannya sejajar dengan


Sungai Resekuen
sungai konsekuen

Sungai Insekuen
sungai yang arah alirannya tidak teratur dan tidak terikat
oleh lereng daratan
Keterangan gambar:
K = konsekuen
S = subsekuen
O = obsekuen
R = resekuen
I = insekuen
Penyebab banjir
- hujan badai
- curah hujan tinggi
- gelombang besar
- penebangan hutan di bagian hulu
- mengecilnya alur sungai karena
sedimentasi yang cukup tinggi
- alur sungai yang terhambat karena
penumpukan sampah
- semakin berkurangnya lahan terbuka di
daerah perkotaan
Upaya –upaya untuk mencegah dan
menanggulangi banjir:
1.Menjaga kelestarian hutan di
kawasan DAS sehingga volume
dan kualitas air sungai tetap terjaga
2.Mempertahankan lahan terbuka
dan memperbanyak sumur-sumur
resapan di perkotaan
LAUT
Perikanan Tangkap

Transportasi Laut Perikanan Budidaya


Wisata Bahari
Pertambangan
Konservasi

Jaringan Kabel

Arkeologi Bawah
Air
Perairan Laut

Berdasarkan morfologinya, pantai dibedakan


enjadi:
Pantai datar
Pantai berpasir
Pantai laguna
Pantai haff (berdanau)
Eustarium
r Pantai yang agak landai/datar kearah
laut

Pantai berpasir
Pantai yang terdiri dari bukit2 pasir

Pantai Laguna
terbentuk dari endapan2 akibat gelombang

Pantai
PantaiHaff
yang berbentuk lidah

Estuarium
Pantai yang berbentuk corong
Pantai yang agak landai/datar kearah
laut
antai berpasir
Pantai yang terdiri dari bukit2 pasir
Pantai Laguna

terbentuk dari endapan2 akibat gelombang


Pantai Haff

Pantai yang berbentuk lidah


estuarium
Pantai yang berbentuk corong
Berdasarkan morfologinya:
• Pantai landai
• Pantai curam (pantai cliff), dengan
kemiringan antara 40° - 75°
Pantai curam dibedakan menjadi:
a.Pantai fyord
b.Pantai ria
c.Pantai skeren
Penampang berbentuk huruf U, teluk
a. sempit
yang dalam, Pantaidanfyord
berkelok2

Terbentuk oleh sederetan bukit2 yg


a. Pantai Ria
arahnya tegak lurus dgn grs pantai

Terdapat pulau2 kecil berbatu didepan


Pantai
pantai yang skeren
sebagiannya tergenang
Pantai Fyord
Penampang berbentuk huruf U, teluk
yang dalam, sempit dan berkelok2
antai Ria
Terbentuk oleh sederetan bukit2 yg
arahnya tegak lurus dgn grs pantai
antai skeren
Terdapat pulau2 kecil berbatu didepan
pantai yang sebagiannya tergenang
 Berdasarkan posisi terhadap
letak pegunungan, pantai
dibedakan menjadi:
• Pantai konkordan
• Pantai diskordan
• Pantai netral
erdasarkan posisi terhadap letak pegunungan,

Pantai yang memiliki garis pantai sejajar dgn


Pantai
Jalur pegunungan konkordan

Pantai yang memiliki garis pantai


Pantaidgn
tegak lurus diskordan
Jalur pegunungan

Pantai yang tidak memiliki


Pantai netral
hubungan dgn Jalur pegunungan
2. Wilayah Dasar Laut

Morfologi dasar laut dibedakan menjadi :

epi benua (continental margin)


Morfologi ini dibedakan lagi menjadi:
Paparan benua (continental shelf)
Lereng benua (continental slope)
Continental rise
bentuk-bentuk morfologi
• Relief Dasar Laut Dalam
a.Abysal plain (dataran abisal)
b.Trog (palung)
c.Oceanic ridge (punggungan samudra)
d. Seamount (gunung laut) dan guyot
e.Abysal hill (punggung bukit)
f. Guyot merupakan bekas gunung api yang
puncaknya datar dan tenggelam karena
tererosi.
Lubuk laut atau bekken

dasar laut yang bentuknya cekung


seperti lembah di dasar laut

Pematang samudra (Ridge)

dasar laut yang dangkal, memanjang, dan sempit


serta di kanan kirinya terdapat laut dalam.
Atol adalah pulau karang di laut yang bentuknya
menyerupai cincin yang besar.

Atol.swf
• Berdasarkan kemampuan cahaya
matahari menembus dasar perairan,
wilayah dasar laut dapat dibedakan
menjadi:
a.Wilayah laut pasang surut (litoral)
b.Wilayah laut dangkal (neritic)
c.Wilayah laut dalam (bathyal)
d.Wilayah laut sangat dalam (abysal)
A = Wilayah Pasang (LITORAL)
Bagian dari pantai yang tampak
pada air surut

B = Wilayah Laut Dangkal (NERITIK)


 Paling dalam sekitar 200 m
Masih tembus sinar matahari
Paling banyak jenis kehidupan (binatang & tumbuhan)

C = Wilayah Laut Dalam (BATIAL)


 Dalam sekitar 200-2.000 m
Sinar matahari tidak ada
Tumbuhan sangat terbatas, hewan masih ada

D = Wilayah Lautan Dalam Sekali (ABISAL)


 Di bawah 2.000 m
Suhu sangat rendah
Sinar matahari tidak ada
Tekanan air berat (± ¼ ton untuk 1 cm2)
Tumbuhan tidak ada, hewan sangat terbatas
Klasifikasi laut

Menurut letaknya Menurut terjadinya


 tepi  Ingresi
 Pertengahan Trangresi
pedalaman Regresi
Berdasarkan kedalamannya
Litoral
Neritis
Bathiyal
abyssal
Berdasarkan letaknya

1. Laut tepi adalah laut yang letaknya


sepanjang tepi benua ( laut cina selatan )

2. Laut pertengahan adalah laut yang terletak


diantara dua benua/daratan

3. Laut pedalaman adalah laut yang terletak


ditengah-tengah benua/daratan ( laut kaspia
dan laut mati )
Menurut terjadinya

1. Laut ingresi terjadi karena adanya penurunan


dasar samudra (adanya patahan) ex laut banda.laut
sulawesi laut flores,laut seram

2. Laut trangresi terjadi karena adanya genangan


air pada daratan yang lebih rendah

3. Laut regresi terjadi karena adanya proses


penyempitan permukaan air laut karena
terjadinya penurunan air laut (laut jawa)
Gerakan Air Laut

Berdasarkan penyebabnya, gerakan air laut


disebabkan oleh:
 Angin
Temperatur
gaya antara bulan-bumi dan matahari
Gelombang Laut
Gerakan air
laut :
gerakan naik turunnya air laut yang
1.
tidak disertai perpindahan massa
Gelomban
airnya
g
Terjadinya gelombang laut dipengaruhi
oleh:
a.Kecepatan angin
b.Kedalaman air laut
c.Lama angin bertiup
d. Adanya getararn kulit bumi di dasar
laut
gerakan massa air laut
2. Arus dari suatu tempat ke
tempat lain dengan
disertai massa airnya
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya arus
 Gerakan angin yang tetap arahnya spnjg tahun
 Perbedaan tinggi permukaan air laut
 Adanya rintangan pulau / benua
 Perbedaan suhu
 perbedaan salinitas air laut
 Adanya raus panas dan arus dingin
 Adanya aliran massa air dr permukaan ke lapisan
yg lebih dlm
Arus laut BB UTARA
bergerak searah jarum
jam karena
Klasifikasi arus laut

erdasarkan temperaturnya, arus laut dapat di


edakan menjadi:
Arus panas
Arus dingin
es2401_oceanwind_curr_t.swf
Berdasarkan faktor penyebabnya,
arus dapat dibedakan menjadi:
a.Arus tetap
b.Arus kompensasi, yang terjadi
karena perbedaan tinggi permukaan
laut
c.Arus setengah tahunan atau arus
musiman
d.Arus vertikal, yaitu arus yang
bergerak naik (upwelling) atau
(a) Daerah upwelling (b) Daerah sinking
3.Pasang surut
Pasang surut
terjadi akibat
adanya gaya tarik
matahari dan
bulan terhadap
bumi
Berdasarkan saat terjadinya,
pasang surut dibedakan menjadi:
a.Pasang purnama
b.Pasang perbani
terjadi ketika bulan dan matahari berada pada
sudut tegak lurus terhadap Bumi.
Pasang Perbani (Pasang Kecil) Gravitasi
bulan dan matahari saling melemahkan
hasilnya berupa pasang yang lemah. Terjadi
kira-kira setiap dua minggu.

terjadi pada waktu bulan dan matahari


membentuk garis lurus dengan Bumi, tarikan
gravitasi matahari dan bulan bekerja
Pasang Purnama (Pasang Besar) terpadu
sehingga menghasilkan pasang yang tinggi.
terjadi setiap dua minggu, pada bulan
purnama dan bulan baru.
• Manfaat pasang surut:
1.Untuk sumber energi listrik
2.Untuk kepentingan militer
(mengetahui waktu mendarat amfibi
yang tepat)
3.Sumber pengairan bagi usaha
pertambakan
4.Sumber pengairan bagi usaha
pemanfaatan lahan sawah pasang surut
Kualitas Air Laut

Kualitas air laut dapat dilihat berdasarkan


parameter antara lain:

1.Temperatur /suhu air laut


Temperatur air laut ditentukan oleh
radiasi matahari

2. Salinitas (kadar garam)


Salinitas adlah jumlah garam-garam yang
terkandung dalam setiap satu kilogram air laut
yang dinyatakan dengan persen (%)
DIKATULISTIWA
SALINITAS RENDAH
TINGGINYA
CURAH HUJAN

LINTANG 20°
SALINITAS TERTINGGI
PENGUAPAN LBH
TINGGI DR PD CH
Faktor-faktor yang menyebabkan
perbedaan kadar garam di perairan laut
antara lain:
a.Kadar penguapan
b.Curah hujan
c.Banyak sedikitnya air tawar yang
masuk ke laut tersebut
d.Banyak sedikitnya cairan es yang
masuk ke dalam laut
e.Arus laut
3. Kecerahan (warna) air laut

Warna air laut tergantung pada zat


terlarut yang ada di dalamnya dan
pengaruh gelombang
elektromagnetik dari matahari.

Zat terlarut terseut dapat berupa


endapan dan organisme yang hidup
di dasar laut
Wilayah Perairan Laut Indonesia

Hasil konvensi Hukum Laut


Internasional yang ditetapkan di
Jamaika 1982 dan yang telah
disepakati PBB, batas laut
Indonesia meliputi:
a. Batas Landas
Kontinen
b. Batas Laut
Teritorial
c. Zona
Ekonomi Eks
a. Batas Landas Kontinen
Batas landas kontinen / landas benua
adalah bagian dasar laut yang paling
tepi
jarak batas landas kontinen terjauh
adalah 200 mil dari garis dasar
Penentuan batas wilayah Indonesia
menurut Deklarasi Juanda tanggal 13
Desember 1957 adalah 12 mil dari garis
dasar pantai masing-masing pulau terluar
b. Batas Laut Teritorial

Laut teritorial disebut juga laut


wilayah
Menggunakan konsep nusantara,
batas laut teritorial Indonesia berada
pada jarak 12 mil ke arah lautan bebas.
Batas 12 mil tersebut diambil dari
batas pulau terluar wilayah Indonesia
c. Zona Ekonomi Eksklusif

Zona Ekonomi Eksklusif adalah


batas wilayah laut yang ditarik
sejauh 200 mil dari garis dasar ke
arah laut bebas sebuah negara
kepulauan
Wilayah di dalam batas 200 mil
ini adalah mutlak merupakan
Pembagian wilayah menurut Konvensi Hukum
Laut
PBB, Montego, Caracas tahun 1982
Batas wilayah laut Indonesia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai