Anda di halaman 1dari 31

BIOLOGI SEL

ORGANISME ASELULER KE
ORGANISME SELULER
 
Adolf Meyer Experiment
 Adolf Meyer (1883)
penyakit mosaik dapat
menular ke daun tanaman
yang sehat melalui ekstrak
daun tembakau.
 Dimitri Ivanowsky (1892)
penyebab penyakit mosaik
pada tembakau berukuran
lebih kecil dari bakteri.
 Martinus Beijerinck (1897 )
agen infeksi yang ada di dalam
getah yang telah disaring
tersebut dapat bereproduksi.
TMV
 Wendell Stanley (1933) berhasil
mengkristalkan virus TMV
 Hirarki kehidupan yang bersifat aseluler
seperti virus dengan ukuran yang demikian
kecil dan ultra struktur yang amat sederhana
telah banyak menimbulkan masalah bagi
pakar ilmu pengetahuan
 Pada perkembangan berikutnya muncul
organisme prokariotik dan eukariotik
VIRUS DAN VIROID
Virus bersifat nonseluler
mempunyai susunan yang kurang
kompleks jika dibandingkan
dengan sistem seluler spt
prokariota dan eukariota
Semua virus adalah parasit
intraseluler yang obligat
Di luar sel, virus berada sebagai
partikel yang disebut virion
VIRUS DAN VIROID
• Dalam 20 tahun terakhir ini suatu tipe baru agen yang
mempunyai daya infeksi diisolasi dari sejumlah
tumbuhan dan ditemukan bahwa ukurannya lebih kecil
dan lebih sederhana daripada virus.
• Agen ini disebut viroid, yang paling dikenal adalah
viroid umbi pada kentang (“Potato Spindle Tuber Viroid,
PSTV”)
SARS
Proses
replikasi
Virus Influenza

Peran HA pada
proses infeksi

Segmen
genome
berada di
dalam sel host
“naked & free”
ORGANISME SELULER
 Sel merupakan kumpulan protoplasma
yang dibatasi oleh membran.
 Keseluruhan isi sel disebut protoplas,
sedangkan zat di dalam sel yang
merupakan koloid berstruktur kompleks
disebut Protoplasma
 Protoplasma terutama terdiri atas 5
substansi dasar yaitu elektrolit, protein,
lipida, karbohidrat, dan air.
 Pada sel eukariota, bagian dari cairan sel
yang terdapat di antara membran inti
(nuclear envelope) dengan membran
plasma disebut sitoplasma, sedangkan
cairan sel yang terdapat di dalam
selaput inti disebut nukleoplasma
Organisme seluler

Menurut De Robertis et al., (1975), sebuah sel


harus memenuhi beberapa kriteria yaitu :
 Memiliki membran plasma;
 Mengandung materi genetik yang penting
untuk mengkode berbagai jenis RNA, termasuk
untuk sintesis protein;
 Mengandung “mesin biosintesis” tempat di
mana sintesis berlangsung.
SEL PROKARIOTA
 Sel prokariota umumnya bersel tunggal, struktur sederhana, dan
tidak memiliki membran inti dan tidak memiliki organel berbatas
membran
 Pada sel Prokariota, dapat dijumpai dinding sel, membrane
plasma, flagella, ribosom dan materi genetik terdapat di dalam
suatu badan inti yang disebut nukleoid
 Dinding sel berperan sebagai pendukung dan memberi bentuk
pada sel, bersifat kaku dan tersusun atas peptidoglycan
 Membran plasma terletak di bawah dinding sel, mengandung
sejumlah enzim-enzim yang dibutuhkan untuk melangsungkan
reaksi-reaksi kimia
 DNA tunggal berbentuk sirkuler, ribosom tersusun atas RNA dan
protein
PPLO
 PPLO merupakan organisme seluler
terkecil (diameter ± 0,1 m)
 PPLO (“Pleuropneuonia-like
organism”), yang juga disebut
mikoplasma, menyebabkan berbagai
penyakit pada manusia dan hewan.
 PPLO diselubungi oleh membran
yang mengandung protein dan lipid
 komponen genetik, terdiri atas
benang spiral rangkap DNA yang
sirkular, dan sejumlah ribosom.
BAKTERI

 Bakteri merupakan organisme yang


paling sederhana. Mereka pada
umumnya berbentuk bulat, spiral
dan batang, dan berukuran beberapa
mikrometer.
 Bakteri terdiri atas: dinding sel,
membran plasma, dan sitoplasma.
Di dalam sitoplasma terdapat
nukleoid dan ribosom. Selaput
plasma pada tempat-tempat tertentu
melipat-lipat dan membentuk suatu
bangunan yang disebut mesosom.
Struktur sel bakteri
EUKARIOTA
 Sel Eukariota memiliki karyon atau nukleus.
 Sel memiliki perbandingan ukuran yang berbeda-beda
EUKARIOTA
 Pada sel eukariota dapat dijumpai adanya kelengkapan-
kelengkapan antara lain dinding sel, kloroplas, dan
vakuola sentral yang besar (khusus sel tumbuhan),
membran plasma, retikulum endoplasma, badan golgi,
lisosom, mikrobodi, dan mitokondria.
 Struktur dasar sel hewan dan tumbuhan pada dasarnya
memiliki pola umum yang sama. Namun, dalam beberapa
hal terdapat perbedaan
Sel Hewan VS Sel Tumbuhan
Prokaryotic vs. Eukaryotic Cells
Structure Prok. Animal Plant
cell size 1-10 um 10-100um 10-100 um
oxygen required by some by all by all
DNA form simple circle coiled linear strands, complex
DNA location in cytoplasm in nucleus in nucleus
DNA length short long long
cellular org. single, some single, most multicellular
colonial with differentiation
cell membrane yes yes yes
cell wall yes (not no yes
cellulose)
nuclear mem. no yes yes

34
Prokaryotic vs. Eukaryotic Cells
Structure Prok. Animal Plant
nucleolus no yes yes
mitochondria no yes yes
chloroplasts no no yes
E.R. no yes yes
ribosomes yes (small) yes yes
vacuoles some yes (small) yes (large)
Golgi apparatus no yes yes
lysosome no always often
cytoskeleton no yes yes
centrioles no yes no
cilia/flagella sometimes often some male
gametes
35
STRUKTUR DASAR SEL
 Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik efisien,
maka sel dilengkapi dengan berbagai komponen
yang memungkinkan berbagai aktifitas sel dapat
dilangsungkan. Secara umum, struktur dasar sel
terdiri atas dinding sel, membran sel, retikulum
endoplasma, badan golgi, lisosom, mikrobodi,
mitokondria, kloroplas, ribosom, nukleus,
mikrotubul dan mikrofilamen, sentriol, silia dan
flagel.
 Tidak semua sel memiliki komponen-komponen
tersebut di atas, tergantung pada tipe selnya.
STRUKTUR DASAR SEL
 Dinding Sel
Dinding sel dijumpai pada sel tumbuhan,
fungi dan bakteri. Dinding sel berfungsi
sebagai penyokong mekanik dan memberi
bentuk pada sel
 Membran Plasma
Membran prlasma secara fisik memisahkan
sitoplasma dan organel-organel seluler dari
lingkungan sekitarnya. Semua materi yang
masuk dan keluar dari sel harus melewati
membran plasma. Membran plasma
terutama tersusun atas lipida dan protein.
STRUKTUR DASAR SEL
 Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma berperan di dalam
mekanisme detoksifikasi, ikut terlibat di
dalam sintesis lemak, steroid dan
metabolit molekul-molekul kecil. Selain itu,
berperan dalam sintesis protein dengan
adanya ribosom
 BADAN GOLGI
Terdiri atas sisterna-sisterna halus yang
biasanya ditumpuk bersama-sama dalam
arah yang paralel, fungsi kompleks golgi
adalah memodifikasi produk sekresi,
glikoksilasi protein-protein yang di sintesis
oleh retikulum endoplasma kasar; dan
proliferasi membran plasma .
STRUKTUR DASAR SEL
 Lisosom
Permukaan lisosom dibatasi
oleh suatu membran tunggal
dan mengandung sejumlah
enzim-enzim hidrolase
 Mitokondria
Setiap mitokondria dibatasi
oleh dua membran, Pada
mitokondria berlangsung
sejumlah fungsi-fungsi
metabolik, meliputi produksi
energi dari metabolisme
karbohidrat dan lipida
STRUKTUR DASAR SEL
 Mikrobodi
Ada dua jenis mikrobodi, yaitu peroksisom
dan glioksisom. Organel-organel ini
dibatasi oleh membran tunggal dan
mengandung sejumlah enzim-enzim yang
berfungsi dalam metabolisme hidrogen
peroksida dan asam glioksilat
 Kloroplas
Secara internal, kloroplas terdiri atas
rangkaian-rangkaian membran, dan
didukung oleh suatu matriks yang bersifat
homogen yang disebut stroma Membran-
membran yang tersusun berupa kantong-
kantong tipis disebut tilakoid yang
mengandung klorofil
STRUKTUR DASAR SEL
 Nukleus
Membran inti dobel, nti dapat
dipandang sebagai pusat
informasi genetik. Ekspresi
informasi genetik berawal di
dalam inti.
 Vakuola
Vakuola dibatasi oleh membran tunggal
yang disebut tonoplas. Sel-sel dewasa pada
tumbuhan memiliki vakuola besar yang
disebut vakuola sentral. Vakuola berperan
sebagai tempat penyimpanan air dan
produk-produk sel atau metabolit-metabolit
intermediat
STRUKTUR DASAR SEL
 Flagella dan Silia
Umumnya sel-sel yang dapat
hidup bebas seperti protozoa dan
mikroorganisme lainnya
mempunyai organel lokomotor
yang menonjol pada permukaan
selnya. Organel tersebut
dinamakan flagella dan atau silia
 Sentriol
terutama terdiri atas mikrotubulus
yang tersusun dengan sangat
teratur. Sentriol terdapat
sepasang pada sel yang sedang
tidak membelah
STRUKTUR DASAR SEL
 Ribosom
Ribosom merupakan struktur atau kelompokan
multimolekul yang berperan sebagaimesin
untuk sintesis protein
SEL AUTOTROF DAN HETEROTROF
SEL AUTOTROF
 Sel autotrofik adalah sel yang memiliki
kemampuan untuk memproses zat anorganik
menjadi zat organik
 Sel autotrofik terdiri atas sel-sel prokariota dan
sel-sel eukariota fotosintesis
 Pada bakteri, proses fotosintesis berlangsung
dalam sistim lamella membran yang disebut
chromatofor. Chromatofor mengandung pigmen
untuk reaksi-reaksi fotokimia
SEL AUTOTROF DAN HETEROTROF
 Perbedaan yang paling penting antara tumbuhan
dengan bakteri fotosintesis adalah air tidak
digunakan untuk mereduksi dan oksigen bukan
sebagai hasil akhir
 Dikenal ada dua kelompok bakteri yang dapat
melaksanakan fotosintesis yaitu bakteri hijau
dan bakteri ungu
SEL AUTOTROF DAN HETEROTROF
SEL HETEROTROF
 Sel heterofik adalah semua sel yang memperoleh
energi dengan cara memecahkan substrat makanan.
Terdiri atas sel heterotrofik prokariota dan sel
heterotrofik eukariota.
 Sel hetetrofik prokariota meliputi semua jenis bakteri
non fotosintesis. Sedangkan sel hetetrofik eukariota
meliputi semua jenis hewan

Anda mungkin juga menyukai