Bab V Peran Indonesia Dalam Hubungan Internasional
Bab V Peran Indonesia Dalam Hubungan Internasional
HUBUNGAN INTERNASIONAL
ULVA RINAWATY
XI MIA 3
Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang
dialami oleh suatu negara. Ketika suatu negara mengalami kekurangan dalam
suatu bidang, misalnya kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya,
maka melalui hubungan internasional negara tersebut mampu mengatasi
persoalan tersebut dengan meminta bantuan dari negara lain. Oleh karena itu,
hubungan internasional mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
kehidupan suatu negara yang beradab.
Membentuk satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara
kebangsaan yang demokratis;
Membentuk satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Membentuk satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia,
terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar kerja sama membentuk satu dunia
baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju perdamaian dunia yang sempurna;
Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat,
apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan
sendiri;
Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat
membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran
rakyat;
Info Kewarganegaraan
Ruang lingkup
hubungan internasional
terletak dalam dua
bidang, yaitu:
• Memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955 yang melahirkan semangat
dan solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan Dasasila Bandung.
• Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) pada tahun 1961, bahkan pada
tahun 1992 dalam Konferensi Negaranegara Non-Blok yang berlangsung di Jakarta, Indonesia ditunjuk
menjadi Ketua GNB. Melalui GNB ini secara langsung Indonesia telah turut serta meredakan ketegangan
perang dingin antara blok Barat dan blok Timur.
• Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan mengirimkan Pasukan Garuda ke
negara-negara yang dilanda konflik seperti Konggo, Vietnam, Kamboja, Bosnia dan sebagainya. Bahkan, pada
tahun 2007, Indonesia ditetapkan menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Indonesia menjadi
salah satu pendiri ASEAN (Assosiaciation of South-East Asian Nation) yaitu organisasi negara-negara di
kawasan Asia Tenggara, bahkan Sekretariat Jenderal ASEAN berada di Jakarta.
LANJUTAN..
• Ikut serta dalam setiap pesta olah raga internasional mulai dari SEA (South East Asian)
Games, Asian Games, Olimpiade, dan sebagainya.
• Indonesia aktif juga dalam beberapa organisasi internasional lainnya. Hal ini dibuktikan
dengan tercatatnya Indonesia sebagai anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI),
organisasi negara-negara pengekspor minyak
c. Menurut isinya
1) Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian.
2) Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan.
3) Segi hukum, seperti status kewarganegaraan, ekstradisi dan sebagainya.
4) Segi batas wilayah, seperti batas laut teritorial, batas alam daratan dan sebagainya.
5) Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabahpenyakit, dan sebagainya.
d. Menurut proses pembentukannya
– Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan,
penandatanganan dan ratifikasi.
– Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan
dan penandatanganan (biasanya digunakan kata persetujuan).
f. Menurut fungsinya
–Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties), yaitu suatu
perjanjian yang meletakkan ketentuan-ketentuan hukum bagi masyarakat
internasional secara keseluruhan atau bersifat multilateral. Perjanjian ini
bersifat terbuka bagi pihak ketiga.
Perwakilan dalam arti politik sering disebut perwakilan
diplomatik, sedangkan perwakilan non-politik sering disebut
dengan istilah konsuler. Nah, pada bagian ini kalian akan diajak
untuk mengkaji terlebih dahulu tentang perwakilan diplomatik.
Perwakilan diplomatik adalah perwakilan yang kegiatannya
mewakili negaranya dalam melaksanakan hubungan diplomatik
dengan negara penerima atau suatu organisasi internasional.
Atau dengan kata lain, perwakilan yang kegiatannya
melaksanakan kepentingan negaranya di luar negeri. Seseorang
yang diberi tugas sebagai perwakilan diplomatik suatu negara
biasanya disebut sebagai diplomat.
Secara umum seorang perwakilan diplomatik mempunyai tugas yang
mencakup hal-hal berikut ini
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, duta besar luar biasa dan berkuasa
– penuh mempunyai wewenang untuk:
– menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan perwakilan diplomatik;
– mengeluarkan peraturan yang diperlukan dalam menyelenggarakan dan menyempurnakan
kegiatan perwakilan;
b. Kuasa Usaha
Kuasa Usaha adalah pejabat dinas luar negeri dan pegawai
negeri lainnya yang ditunjuk oleh menteri luar negeri untuk
bertindak sebagai kepala perwakilan diplomatik.
Hal ini dilakukan selama duta besar luar biasa dan berkuasa
penuh tidak berada di wilayah kerjanya, atau sama sekali
berhalangan dalam menjalankan tugasnya.
Kuasa Usaha tidak ditempatkan oleh kepala negara kepada
kepala negara, tetapi kuasa usaha ini ditempatkan oleh
Menteri Luar Negeri RI kepada menteri luar negeri pihak
negara penerima.
1) Atase Pertahanan
Atase pertahanan adalah perwira TNI/POLRI dari kementerian pertahanan dan
keamanan yang diperbantukan kepada kementerian luar negeri. Perwira ini
ditempatkan di perwakilan luar negeri dengan status sebagai unsur korps diplomatik.
Mereka melaksanakan tugas-tugas perwakilan luar negeri di bidang pertahanan dan
keamanan. Atase pertahanan mempunyai fungsi untuk: