Inayah, S.Gz.,M.Si.,RD
Difteri........????
Gejala anoroksia,
malaise,
demam ringan,
nyeri menelan.
Setelah 1-2 hari akan timbul membran yang
melekat, berwarna putih-kelabu dan dapat
menutup tonsil dan dinding faring, meluas ke
uvula dan palatum molle atau ke distal ke
laring dan trachea.
Difteria Laring
Sulit menelan
Paralisis
Pra dan post trakeostomy
PERTUSIS
Batuk Rejan
Apakah Pertusis???
Whooping cough
disebut sebagai batuk 100 hari
Dikenal sejak tahun 1500
disebabkan oleh infeksi tenggorokan
Disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis
merupakan kuman gram (-)
Manusia adalah Host satu-satunya
Cara penularan
Percikan ludah
1. Saluran pernafasan
otitis media, bronkitis, pneumonia,dll
2. Saluran Pencernaan
muntah,Prolapsus rektum hernia, ulkus
pada ujung lidah, stomatitis, dll
3. Susunan syaraf
epitaksis, perdarahan pada
subkonjingtiva,dll
Penatalaksanaan medis
Antibiotika
Ekspektoransia
Kodein
Luminal sebagai sedative
TETANUS
Tetanus adalah............
Kelainan neurologik
Ditandai dengan tonus dan spasme otot
disebabkan oleh tetanospasmin (toksin protein
kuat) yang dihasilkan oleh Clostridium Tetani
Terdapat dalam beberapa bentuk klinis
Termasuk penyakit yang generalisata,
nonatal, terlokalisasi
C. Tetani
Kuman gram positif
Bentuk batang
Anaerob
Yang membentuk spora terminalis berbentuk
lonjong tak berwarna
Ditemukan dilingkungan binatang, feses
binatang, kadang feses manusia
Resisten terhadap desinfektan, didihkan 20
menit
Patogenesis
Toksin yang dilepas dalam luka mengikat
motor alfa neuron terminal perifer
Memasuki neuron dan transport ke sel syaraf
tubuh dalam batang otak dan medula spinalis
dengan transport intraneuron retrograd.
Kemudian toksin bermigrasi menyebrangi
sinap ke terminal pra sinap dimana toksin
akan menghambat pelepasan
neurotransmiter penghambat glisin dan asam
Gama aminobutirat (GABA).
Dengan mengurangi penghambat,
kecepatan letupan istirahat dari neuron
motor alfa meningkat menyebabkan
rigiditas
Dengan menurunnya aktivitas reflek yang
membatasi penyebrangan impuls
(aktivitas glisinerik) polisinaptik, agonis
dan antagonis mungkin diterima daripada
dihambat dan menyebabkan spame.
Kehilangan penghambat juga dapat
mempengaruhi neuron simpatik preganglion
pada bagian lateral substansi gresia medula
spinalis dan menyebabkan hiperaktivitas
simpatik dan dan kadar katekolamin sirkulasi
tinggi.
Tetanospasmin seperti toksis botulinum juga
mungkin akan menghambat pelepasan
neurotransmiter pada taut neuromuskuler
dan menyebabkankelemahan atau palalisis.
Pada tetanus lokal hanya syaraf yang
mensuplai otot yang terkena dan terlibat
Tetanus umum terjadi bila toksin dilepaskan
dalam luka melalui aliran darah dan
disebarkan ke ujung syaraf lainnya .
Otak akan lengsung menghambat kesusunan
syaraf pusat
Manifestasi klinis
Ringan
rigiditas otot , sedikit atau tanpa spasme
Sedang
trismus, disfagia, rigiditas dan spasme
berat
serangan berulang, hebat dan sering
Komplikasi
Pneumonia
Fraktur
Sobekan otot
Tromboflebitis vena profunda
Emboli paru
Ulkus dekubitus
Penatalaksanaan medis
Antibiotik
Antitoksik
Pengendalian spasme otot
Perawatan pernafasan
Vaksin
Penatalaksanaan luka
Tindakan tambahan (hidrasi)
Nutrisi...???
TERIMA KASIH