Kurangnya Kurangnya
Kurangnya
pengetahuan edukasi
ketersediaan
dan tentang
ahli gizi pada
pemahaman pentingnya
kompetensi
atlet dalam gizi bagi
ilmu gizi
pemilihan atlet, pelatih,
olahraga
makanan pengurus
9
Pengaturan Makan Atlet
Kebutuhan Zat Gizi
PEMBAGIAN KOMPOSISI GIZI
12
PRINSIP PEMBERIAN MAKAN ATLET
13
PERIODE PERSIAPAN
16
PERIODE PERTANDINGAN
Sebelum Saat Setelah
Bertanding Bertanding Bertanding
• Menghindari • Menjaga • Mengembalikan
rasa lapar dan status hidrasi cairan,
kelemahan & cadangan elektrolit,
agar atlet glikogen cadangan
bertanding • Pada saat glikogen yang
dalam kondisi istirahat, hilang selama
optimal konsumsi bertanding
• Menjaga cairan • Memperbaiki
status hidrasi kerusakan otot
• TIDAK
membebani
saluran cerna
17
Pra Pertandingan
Berupa latih tanding (try out): volume latihan
mulai diturunkan, intensitas masih dipertahankan
30 – 60 menit sebelum latih tanding: konsumsi
cairan sebanyak 150-250 mL suhu 10-15 derajat
celcius
Air tetap diberikan saat atlet beristirahat di antara
pertandingan
Selama bertanding dianjurkan minum secara
teratur setiap 10-15 menit sebanyak 150-250 mL.
PERENCANAAN CARBOHYDRAE LOADING
20
Pengaturan Menu Hari-H Pertandingan
(Sebelum Pertandingan)
3-4 jam sebelum tanding makanan lengkap (untuk
mencerna dan menyerap makanan sehingga saat
bertanding lambung dalam keadaan kosong) mudah
cerna, rendah lemak, rendah serat, hindari gangguan perut,
mual, kram
2-3 jam sebelum tanding bentuk makanan ringan tinggi
KH (sebaiknya KH kompleks, contoh: biskuit) + minum 2
gelas
1-2 jam sebelum tanding makanan cair (jus buah), hindari
makanan yang terlalu banyak gula (sirup, soft drink, coklat)
30 – 60 menit sebelum bertanding minuman cair (1-1,5
gelas) suhu 10-15 derajat celsius.
21
Pengaturan Menu Hari-H Pertandingan
(Saat Pertandingan)
Pertandingan lebih dari 1 jam, butuh cairan pengganti
keringat karbohidrat (5-7%), natrium (10-20
mmol/L), kalium (4-5 mmol/L).
Kehilangan 2% cairan dan elektrolit tubuh
penurunan kinerja atlet.
Konsumsi air 100 – 250 mL setiap 30 – 45 menit. Air
harus mengandung karbohidrat dan mineral dalam
jumlah yang seimbang (isotonik). Jumlah KH yang
dianjurkan berkisar 30-60 gram/jam melalui sport
drink.
22
Pengaturan Menu Hari-H Pertandingan
(Setelah Pertandingan)
Segera setelah bertanding: minum 1-2 gelas air suhu 15-20
derajat celsius
½ jam setelah bertanding: jus buah 1 gelas dengan KH 8-12% (1-
1,5 g/kgBB yang bersumber dari buah dan gula tambahan)
1 jam setelah bertanding: jus buah 1 gelas, snack ringan
(makanan cair, biskuit, bubur halus) dengan kandungan
karbohidrat 300 kalori.
2 jam setelah bertanding: makanan lengkap, porsi kecil (lauk
tidak digoreng, tidak bersantan), banyak buah & sayur.
Penyediaan makanan malam hari menjelang tidur mutlak
disediakan bagi atlet yang bertanding malam hari
23
Pemberian Glukosa saat Pertandingan
Contoh Pembagian Bahan Makanan Pada
Periode Pertandingan
MENU 2800 kcal (TANDING PUKUL 16.00)
Segera setelah
12.01 – 13.00: tanding: 1-2 gelas air ½ jam pasca: jus
Makanan Lengkap suhu 15-20 derajat buah 1 gelas
celcius
13.01 – 14.00:
TANDING: setiap 30 – 1 jam pasca: jus buah
Makanan ringan
45 menit minum 100 1 gelas + snack
(roti/ biskuit/ buah
-150 mL (sport drink) ringan
segar)
2 jam pasca:
14.01 – 15.00: makanan lengkap,
15.01 – 15.30:
Makanan cair (jus porsi kecil (tidak
Minuman cair
buah/ yoghurt) digoreng dan tidak
bersantan)
Contoh makanan dan minuman yang diberikan setelah bertanding: sport drink, orange jus, jelly beans, buah
segar, roti dengan selai, sereal, susu, yoghurt, sandwich, kacang rebus
PERIODE PEMULIHAN/RECOVERY
Periode setelah pertandingan atau periode istirahat aktif.
Atlet dapat makan makanan biasa mempertahankan
dan meningkatkan kondisi fisik.
Ditujukan pula untuk pemulihan status gizi
Atlet tetap melakukan latihan dengan frekuensi latihan
lebih sedikit.
Prinsip: makanan periode recovery ~ periode pelatihan. KH
berkisar 3-4 g/kgBB/hari, protein berkisar 1,5-2,3
g/kgBB/hari, lemak berkisar 1-2 g/kgBB/hari.
Kebutuhan cairan dan elektrolit jangan lupa
Pemantauan status gizi secara berkala.
27
TERIMA KASIH