Anda di halaman 1dari 36

Oleh: Juhartini

 Atlet : seseorang yang selain aktifitas sehari-


hari, juga ditambah dengan kegiatan olah raga
yang tentunya keduanya perlu mendapatkan
makanan untuk mempertahankan hidup dan
prestasi olahraganya
 Pengaturan makanannya meliputi makanan:
* sehari-hari
* periode pembinaan dan latihan
* sebelum pertandingan
* sesudah pertandingan
 Atlet dengan olah raga :
- ringan : menembak, panahan, golf,

- sedang : atletik, bulu tangkis, soft ball


- berat : renang, tinju, gulat, judo,
kempo
- berat sekali : balap sepeda jarak jauh
angkat besi
maraton
 Masing-masing kelompok membutuhkan Energi dan zat-zat
gizi yang berbeda
* sehari-hari
* periode pembinaan dan latihan
* sebelum pertandingan
1. Kesehatan dan gizi melalui pengaturan
makanan dengan tujuan : membina
kemampuan fisik, menciptakan komposisi
fisik dan menyiapkan cadangan tenaga
untuk keperluan latihan
2. Bakat, yang sudah dibawa sejak lahir
3. Latihan /pembinaan yang optimal
Faktor-Faktor Yg Berperan dlm
pencapaian prestasi atlet

1.Faktor internal atau endogen


2.Faktor serta eksternal/eksogen
Faktor Internal atau endogen

1. Fisik
meliputi unsur tubuh fisik dan mental / psikis.
Unsur fisik adalah kesehatan tubuh, ukuran tubuh,
kecepatan, kapasitas paru-paru, daya tahan,
kekuatan otot, ketangkasan, keseimbangan, dan
fleksibilitas.

2. Unsur psikis atau mental yaitu keberanian,


kesehatan mental, motivasi, dan hasrat untuk
menang.
Dari penjelasan disini nampak bahwa gizi lebih
berkaitan dengan unsur fisik, yaitu kesehatan
tubuh, ukuran tubuh dan daya tahan tubuh.
Faktor eksogen (lingkungan)

Meliputi teknik serta latihan fisik, kondisi lingkungan,


sarana maupun prasarana olahraga, penghargaan dan
gaji.

Kualitas seorang atlet dipengaruhi oleh latihan yang


diterimanya. Lalu kegiatan latihan dipengaruhi oleh
sarana dan prasarana yang memadai untuk atlet
berlatih.

Proses latihan itu sendiri menjadi kunci keberhasilan,


kualitas latihan mempengaruhi prestasi
KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT
GIZI ATLET

Kebutuhan energi atlet dihitung berdasarkan tiga komponen :


1.Energi untuk kebutuhan basal metabolisme,
2.Energi untuk aktivitas fisik
3. Energi untuk specific dynamic action (SDA) atau thermo effect
of food (TEF).

Perhitungan kebutuhan energi untuk atlet sedikit berbeda


dengan perhitungan untuk kelompok umur dan menggunakan
rumus dan kategori
Perhitungan Basal Metabolisme Rate
(BMR) menurut Usia dan Jenis Kelamin
Kategori Tingkatan Aktivitas Fisik
Kebutuhan Energi (Kalori/menit) Pada
Beberapa Jenis Olahraga
 Tahap 1 : Menentukan Status Gizi
Cara menentukan status gizi dengan
menggunakan IMT (Indeks Massa Tubuh)

 Tahap 2 : Menghitung Besarnya BMR


(Basal Metabolik Rate) yang dapat dilihat pada
table BMR
 Tahap 3 : Menghitung Besarnya SDA (Spesific
Dynamic Action)
Formulasi : BMR + SDA (10 % BMR)
 Tahap 4 : Menghitung Energi Aktivitas Fisik
Harian
Energi Akt.Fisik = Faktor Akt.Fisik x (BMR + SDA)
 Tahap 5 : Menghitung Energi Untuk
Berlatih/Bertanding

Energi Latihan per hari = Lama latihan (jam/mg) x Besarnya Energi : 7


Total Energi : Total energi didapatkan dari
hasil penjumlahan kebutuhan energi dari tahap 1
sampai tahap 5.
Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi untuk atlet :
Karbohidrat (gram) : (65 % x total energi) : 4
Protein (gram) : (15 % x total energi) : 4
Lemak (gram) : (20 % x total energi) : 9
Kebutuhan Vitamin dan Mineral Atlet
 Pertumbuhan
Anak dan remaja mengalami pertumbuhan
sehingga memerlukan penambahan energi. Energi
tambahan dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang
baru dan jaringan tubuh
Tabel kebutuhan Energi Untuk pertumbuhan (kalori/hari)

Tambahan
Jenis Kelamin Anak Umur
Energi

Anak laki-laki 10-14 tahun 2 kkal/kg BB

Anak Perempuan 15 tahun 1 kkal/kg BB


16-18 tahun 0,5 kkal/kg BB
 Pengaturan makanan sehari-hari :
Asupan zat gizi adalah jumlah atau banyaknya
zat gizi yang dikonsumsi setiap hari untuk
memenuhi tubuh atlet, untuk kebutuhan zat gizi
makro (karbohidrat, protein, lemak) maupun zat
gizi mikro (vitamin dan mineral)
 makanan sehari-hari :

-selama santai, istirahat aktif diluar


latihan /pertandingan, menu seimbang
baik mutu maupun jumlahnya sesuai
kecukupan
(E: 2000-2600 kalori/hari) serta makan
sesuai waktu
Pengaturan makanan sehari-hari :

-selama periode pembinaan dan latihan


menu sehat dan seimbang dengan komposisi :
 Protein : 13-15%, Lemak : 20-30%, KH : 55-
67%
 Volume kecil, Padat Energi (3000-5000
Kalori/hari)
Pengaturan makanan :

- sebelum pertandingan
 untuk memenuhi kebutuhan energi agar
adpat membentuk cadangan glikogen otot
 Diberikan min 3 jam sebelum pertandingan
 Menu ringan agar saat bertanding lambung
kosong (KH tinggi, P cukup, L rendah, serat
rendah, tidak menimbulkan gas, tidak
merangsang dan mudah cerna
Pengaturan makanan :
- selama pertandingan :
 cukup cairan tubuh dan keseimbangan
elektrolit selama pertandingan berlangsung
 Setiap 10-15’ harus diselingi minum ½-1
gelas (minuman berenergi dengan glukosa
dan elektrolit spt : garam, kalium, juice buah
dengan gula dan garam khususnya jika
pertandingan > 1 jam
Pengaturan makanan :
- setelah pertandingan :

 cukup cairan tubuh, minum dengan interval tertentu


sehingga BB kembali seperti sebelum pertandingan.
 Makanan diberikan setelah 1-2 jam dengan porsi ½
dari biasanya.
 Susunan menu biasa : seimbang dengan kandungan
garam tinggi (telur asin, lidah asin dsb), agar dapat
menggantikan Natrium dan Clor yang keluar
bersama keringat
Seorang atlet Bulutangkis, laki-laki, usia 19 tahun
dengan BB 60 kg, berlatih 5 kali seminggu
dan setiap latihan lebih kurang 4 jam (240 menit).
Aktivitas sehari=hari sebagai mahasiswa.

Berapakah kebutuhan energi sehari atlet pada


kasus ini?
Langkah 1: Hitung
BMR + SDA 10% dari BMR

BMR = (15,3 x BB) + 679 = 1597 kkal


SDA = 10% x 1597 = 159,7 kkal

BMR + SDA = 1597 + 159,7 = 1756,7 kkal


Tentukan aktivitas fisik berdasarkan tabel kategori
tingkat aktivitas fisik
Sebagai seorang mahasiswa, aktivitas fisiknya
dikategorikan sebagai aktif ringan
yaitu 1,4 - 1,6. Selanjutnya dapat ditentukan 1,4
atau 1,5 atau 1,6 disesuaikan dengan berat
ringannya aktivitasnya sebagai mahasiswa.
Langkah 1 dikalikan dengan langkah 2 :

(BMR + SDA) + Aktivitas fisik


= 1756,7 kkal x 1,4 = 2459,38 kkal
Langkah 3: Hitung keluaran energi untuk setiap jenis
olahraga
Atlet diketahui berlatih 5 hari seminggu dan setiap
latihan olahraga lebih
kurang 4 jam (240 menit) = 5 hari x 240 menit x 6 kkal
(berdasarkan data di tabel energi berdasarkan latihan
olahraga = 7200 kkal. Selanjutnya
jumlah ini dibagi dengan 7 hari = 1028 kkal.
Selanjutnya perhitungan langkah ke 3 dijumlahkan
dengan perhitungan langkah
ke 2 = 2459,38 kkal + 1028 kkal = 3487,38 kkal
Sehingga kebutuhan energi sehari atlet pada kasus diatas
adalah 3487,38 kkal
KASUS. 1
• Atlet bela diri putra 18 tahun dengan berat badan 54 kg,
latihan fisik 3 kali dalam seminggu selama 60 menit, latihan
tehnik 3 kali dalam seminggu selama 45 menit dan
pemanasan sebelum latihan selama 15 menit. Diluar dari
kegiatan olahraga atlet tersebut adalah mahasiswa
(aktivitas ringan sedang). Kebiasaan makan: Pagi Roti isi
margarin dan mesyes 2 tangkep, telur rebus 1 buah, teh
manis 1 gelas; jam 10 : donat 1 buah, jus buah 1 gelas;
siang: nasi 1 piring penuh, sop 1 mangkok, ayam goreng 2
buah, tempe mendoan 1 buah, pisang 1 buah, air putih 1
botol 500 ml; jam 16.00: mie baso 1 mangkok, teh botol 1
buah; malam: kentang goreng 1 bungkus sedang, ayam
goreng tepung 1 buah, puding 1 buah, soft drink 1 gelas.
• Kasus 2
X adalah seorang atlet Volly Ball, laki-laki berusia 22
tahun. Karakteristik X dengan BB 81 kg, TB 176 cm
adalah juga seorang mahasiswa yang kuliah di pagi hari
3 hari dalam seminggu. Atlet sedang dalam masa
pelatihan dengan 5 hari latihan dalam seminggu yaitu
pukul 07.00-09.00 WIB latihan fisik dan tehnik,
sedangkan atlet X berlatih permainan volly ball 5 hari
dalam seminggu pada pukul 16.00-18.00 WIB.
Kebiasaan makan: Pagi Roti isi margarin dan mesyes 2
tangkep, telur rebus 1 buah, teh manis 1 gelas; jam 10 :
Roti coklat 1 buah, jus buah pepaya 1 gelas; siang: nasi
1 piring penuh, sop ayam 1 mangkok, ayam goreng 2
buah, tempe mendoan 1 buah, pisang 1 buah, air putih
1 botol 500 ml; jam 16.00: mie baso 1 mangkok, teh
botol 1 buah; malam: kentang goreng 1 bungkus
sedang, ayam goreng tepung 1 buah, puding 1 buah,
soft drink 1 gelas.
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)

1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Intervensi :
 Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi
 Menyusun menu seimbang
 Rencana penyuluhan/konsultasi
4. Indikator monitoring dan evaluasi

Anda mungkin juga menyukai