4. Analisis
Uji Pearson : jika salah satu variabel normal dan syarat linieritas terpenuhi
Jika kedua variabel tdk normal transformasi. Uji hipotesis tergantung hasil
transformasi
Uji Spearman : jika kedua variabel tidak normal dan syarat linieritas terpenuhi
Jika syarat linieritas tidak terpenuhi jangan uji korelasi. Pertimbangkan uji
komparasi, lakukan kategorisasi terlebih dahulu
Uji Pearson
Analyze Correlate Bivariate
Masukkan depresi dan ansietas ke dalam kotak
variabel Pilih uji Pearson (pada kotak
correlation coefficients) Two tailed OK
Kesimpulan:
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan signifikan antara depresi dengan ansietas (p = 0,000)
Hubungan skor depresi dengan skor ansietas menunjukkan kekuatan korelasi sedang dan berpola positif.
Artinya, semakin tinggi skor depresi maka semakin tinggi skor ansietasnya (r=0,442).
Langkah-langkah:
Seorang peneliti ingin
mengetahui korelasi antara 1. Menentukan variabel yang dihubungkan skor
skor keluhan somatik dengan keluhan somatik (numerik) dengan skor masalah
skor masalah sosial. Kesalahan sosial (numerik)
tipe satu 5%, power penelitian 2. Menentukan Jenis hipotesis korelatif (numerik-
80%, koefisien korelasi yg numerik)
dianggap bermakna 0,3.
3. Kesimpulan Uji korelatif numerik-numerik
Jumlah sampel 80 orang.
4. Analisis
Uji Pearson : jika salah satu variabel normal dan syarat linieritas terpenuhi
Jika kedua variabel tdk normal transformasi. Uji hipotesis tergantung hasil
transformasi
Uji Spearman : jika kedua variabel tidak normal dan syarat linieritas terpenuhi
Jika syarat linieritas tidak terpenuhi jangan uji korelasi. Pertimbangkan uji
komparasi, lakukan kategorisasi terlebih dahulu
1. Transform, compute
2. Ketik log_densitas ke dalam kotak target Variable
3. Cari pilihan LG10 pada pilihan Functions, kalau sudah
ditemukan pindahkan ke kotak Numeric Expression
dengan mengklik tanda panah. Terlihat ada spasi
setelah kata LG10 (?)
4. Pindahkan variabel densitas ke spasi tersebut
dengan mengklik tanda panah. Terlihat variabel
densitas mengisi spasi yang kosong.
Kesimpulan:
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan signifikan antara keluhan somatik dengan masalah sosial (p = 0,000)
Hubungan skor keluhan somatik dengan skor masalah sosial menunjukkan kekuatan korelasi kuat dan berpola positif.
Artinya, semakin tinggi skor keluhan somatik maka semakin tinggi skor masalah sosial (r=0,731).