Anda di halaman 1dari 18

Uji KORELASI

Yunita Indah Prasetyaningrum, S.Gz., MPH

Mata Kuliah Manajemen Data & Informasi


Universitas Respati Yogyakarta
2019
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint | thepopp.com
Uji KORELATIF

• Menunjukkan hubungan linieritas antar dua variabel tetapi tidak


menunjukkan hubungan kausalitas (sebab-akibat)
• Hubungan korelasi bersifat dua arah, artinya tidak diketahui mana
variabel independen dan dependent.
• Variabel yang akan diuji korelasi adalah variabel numerik
• Untuk melakukan uji korelasi perlu dilihat terlebih dahulu normalitas
datanya dan linieritas melalui scatter plot.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 2


Uji KORELATIF

• Hipotesis uji korelatif  wajib saat variabel numerik-


numerik
• Uji Pearson: salah satu variabel berdistribusi normal
• Uji Spearman: sebaran data tidak normal  transformasi
 tidak normal

The Power of PowerPoint | thepopp.com 3


Tahapan
Uji
Korelatif
Hasil Scatter Plot
Interpretasi Hasil Uji Korelasi
Contoh Kasus 1

Seorang peneliti ingin Langkah-langkah:


mengetahui korelasi antara 1. Menentukan variabel yang dihubungkan  skor
skor depresi dengan skor depresi (numerik) dengan skor ansietas (numerik)
ansietas. Kesalahan tipe satu
2. Menentukan Jenis hipotesis  korelatif (numerik-
5%, power penelitian 80%,
numerik)
koefisien korelasi yg dianggap
bermakna 0,3. Jumlah sampel 3. Kesimpulan  Uji korelatif numerik-numerik
yang diambil 100 orang.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 7


Contoh Kasus 1 (lanjutan)

4. Analisis
 Uji Pearson : jika salah satu variabel normal dan syarat linieritas terpenuhi
 Jika kedua variabel tdk normal  transformasi. Uji hipotesis tergantung hasil
transformasi
 Uji Spearman : jika kedua variabel tidak normal dan syarat linieritas terpenuhi
 Jika syarat linieritas tidak terpenuhi  jangan uji korelasi. Pertimbangkan uji
komparasi, lakukan kategorisasi terlebih dahulu

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


Lanjutan (1)

Langkah Uji Pearson:


1. Lakukan normalitas data.
Analyze  Descriptive statistic  Explore

2. Lakukan syarat liniearitas menggunakan scatter


plot
Graph  Interactive Scatter plot
Y axis untuk skor depresi
X axis untuk skor ansietas

The Power of PowerPoint | thepopp.com 9


Lanjutan (2)

3. Tentukan uji korelasi yang sesuai

Uji Pearson
Analyze  Correlate  Bivariate 
Masukkan depresi dan ansietas ke dalam kotak
variabel  Pilih uji Pearson (pada kotak
correlation coefficients)  Two tailed  OK

The Power of PowerPoint | thepopp.com 10


Lanjutan (3)

Kesimpulan:
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan signifikan antara depresi dengan ansietas (p = 0,000)
Hubungan skor depresi dengan skor ansietas menunjukkan kekuatan korelasi sedang dan berpola positif.
Artinya, semakin tinggi skor depresi maka semakin tinggi skor ansietasnya (r=0,442).

The Power of PowerPoint | thepopp.com 11


Contoh Kasus 2

Langkah-langkah:
Seorang peneliti ingin
mengetahui korelasi antara 1. Menentukan variabel yang dihubungkan  skor
skor keluhan somatik dengan keluhan somatik (numerik) dengan skor masalah
skor masalah sosial. Kesalahan sosial (numerik)
tipe satu 5%, power penelitian 2. Menentukan Jenis hipotesis  korelatif (numerik-
80%, koefisien korelasi yg numerik)
dianggap bermakna 0,3.
3. Kesimpulan  Uji korelatif numerik-numerik
Jumlah sampel 80 orang.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 12


Contoh Kasus 2 (lanjutan)

4. Analisis
 Uji Pearson : jika salah satu variabel normal dan syarat linieritas terpenuhi
 Jika kedua variabel tdk normal  transformasi. Uji hipotesis tergantung hasil
transformasi
 Uji Spearman : jika kedua variabel tidak normal dan syarat linieritas terpenuhi
 Jika syarat linieritas tidak terpenuhi  jangan uji korelasi. Pertimbangkan uji
komparasi, lakukan kategorisasi terlebih dahulu

The Power of PowerPoint | thepopp.com 13


Lanjutan (1)
Langkah Uji Pearson:
1. Lakukan normalitas data.
Analyze  Descriptive statistic  Explore
Hasil normalitas p<0,05
(tidak berdistribusi normal meski sudah transformasi)

2. Lakukan syarat liniearitas menggunakan scatter plot


Graph  Interactive Scatter plot
Y axis untuk skor masalah sosial
X axis untuk skor keluhan somatik

The Power of PowerPoint | thepopp.com 14


Normalitas Data

1. Transform, compute
2. Ketik log_densitas ke dalam kotak target Variable
3. Cari pilihan LG10 pada pilihan Functions, kalau sudah
ditemukan pindahkan ke kotak Numeric Expression
dengan mengklik tanda panah. Terlihat ada spasi
setelah kata LG10 (?)
4. Pindahkan variabel densitas ke spasi tersebut
dengan mengklik tanda panah. Terlihat variabel
densitas mengisi spasi yang kosong.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 15


Lanjutan (2)

3. Tentukan uji korelasi yang sesuai


Uji Spearman
Analyze  Correlate  Bivariate  Masukkan keluhan somatik dan masalah sosial ke dalam
kotak variabel  Pilih uji Spearman (pada kotak correlation coefficients)  Two tailed  OK

The Power of PowerPoint | thepopp.com 16


Lanjutan (3)

Kesimpulan:
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan signifikan antara keluhan somatik dengan masalah sosial (p = 0,000)
Hubungan skor keluhan somatik dengan skor masalah sosial menunjukkan kekuatan korelasi kuat dan berpola positif.
Artinya, semakin tinggi skor keluhan somatik maka semakin tinggi skor masalah sosial (r=0,731).

The Power of PowerPoint | thepopp.com 17


Thank you!
Any questions?

The Power of PowerPoint – thepopp.com


Font: Ubuntu font family
Icons: Elegant Icon Font

Anda mungkin juga menyukai