1 ISSN 1979-8911
ABSTRACT
52
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
tertentu bagi tubuh[1]. Salah satu pangan Dalam penelitian ini sari kedelai hitam
dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan dan dibandingkan kadar asam total, gula
manusia namun komponen ini dapat reduksi dan jumlah bakteri yang bertahan.
53
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
Sampai saat ini belum ada definisi terkandung dalam pangan yang
pangan fungsional yang disepakati secara bersangkutan yaitu : vitamin, mineral, gula
menurut Badan Pengawas Obat dan dan komponen fungsional lain yang akan
54
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
dan Lactobacillus dan menghasilkan asam komposisi yang ideal bagi kesehatan,
lemak rantai pendek dalam bentuk asam dengan cara meningkatkan jumlah
asetat, propionat, butirat, asam laktat, juga bakteri yang bermanfaat dan
karbondioksida dan hidrogen. Oleh tubuh, mengurangi jumlah bakteri yang tidak
Prebiotik adalah ingredient pangan yang mencapai kolon tanpa tercerna berpotensi
isomalto-oligosaccharides (IMO),
55
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
tumbuhan Bifidobacteria pada kolon tanpa Kacang kedelai hitam (Glycine soja sieb)
OH
O CH2
OH
O CH2OH
O
OH O OH OH
O
CH2OH OH
CH2OH
OH OH
OH
O
OH
CH2OH
CH2
OH O OH O
O CH2OH
O
OH CH2
OH OH
O OH O CH2OH
OH
OH OH
56
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
57
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
2. Isoflavon
1. Oligosakarida
Hagiwara dkk[11] mengemukakan
Kedelai hitam mengandung
bahwa dalam kedelai hitam terdapat lima
rafinosa dan stakiosa yang merupakan
jenis isoflavon, yaitu daidizin (25 mg/100
komponen gula yang tidak dapat
g), daidezein (92 g/100gr), genesitin (22
dicerna sehingga dapat menyebabkan
mg/100 g), genistein (51 mg/100 g), dan
kembung dan rasa tak nyaman di perut.
glysitin (16 mg/100 g).
Tetapi kemudian ada beberapa
58
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
anthosianin dalam kacang kedelai hitam juga mengandung serat tidak larut yang
4. Saponin
59
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
60
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
(diantaranya kasein-fosfatase)
Divisi : Firmicutes
menghasilkan SCFA (Short Chain
Kelas : Cocci
Fatty Acid) sebagai sumber energi
sel-sel kolon,
Famili : Streptococcaceae
4. komponen seluler tertentu dari
61
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
yang sering digunakan dalam industri mesofilik, suhu umum untuk pertumbuhan
susu, diantaranya dalam pembuatan keju, L. lactis yaitu berkisar antara 10-40oC,
keju keras (hard keju), kue-kue, susu, pada suhu 45o pertumbuhannya terhenti[20]
berbentuk bulat, hidup secara individu, trihalosa[20]. Beberapa galur bakteri ini
berantai panjang atau pendek. Non- CO2 dan aseton diasetil. Bakteri L. lactis
dan non motil. Fakultatif anaerob, katalase metabolit primernya. Oleh karena itu untuk
62
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
mengamobilisasi bakteri ini diperlukan sebanyak dua ose, setelah itu diinkubasi
bahan pembawa yang tahan terhadap pH pada suhu 37oC selama dua hari sehingga
3.1 Pembuatan Larutan Stok Kultur menggunakan inkubator pada suhu kamar
Bakteri Asam Laktat pada Agar Miring ±24 jam. Setiap selang waktu 1 jam
63
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
3.3. Pembuatan Sari Kedelai Hitam dapat digunakan pada waktu fase
64
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
pH biarkan beberapa saat sampai diproleh Dipanaskan di atas pemanas listrik hingga
pembacaan yang stabil, pH sampel dicatat. mendidih selama 10 menit. Setelah dingin
muda.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
65
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
66
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
Fase lag disebut juga fase persiapan, mati. Hal ini disebabkan oleh beberapa
fase permulaan, fase adaptasi atau fase faktor, saat fase stasioner telah terjadi
lingkungan baru. Oleh karena itu selama mungkin dapat bersifat racun bagi
fase ini pertambahan massa atau pertumbuhan bakteri itu sendiri. Faktor
besar, sehingga kurva fase ini umumnya pertumbuhan dalam medium yang telah
mendatar. Pada bakteri Lactococcus lactis habis dan mulai terbatasnya tempat
mengalami fase lag pada jam ke-1 sampe populasi untuk tumbuh yang disebut
67
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
optimum pertumbuhannya.
4.3 Pembuatan Sari Kacang Kedelai
68
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
hitam adalah 5,98 total asam tertitrasinya senyawa organik menjadi senyawa
Hasil penelitian menunjukkan 4,79, dan sampai jam ke-72 tetap terjadi
dan dilakukan analisa sampel pada jam signifikan. Penurunan nilai pH pada
ke-0, 24, 48, dan 72. Fermentasi sari penelitian ini sesuai dengan yang
kacang kedelai hitam pada bakteri L. lactis dikemukan Buchanan dan Gibbons[26],
pada jam ke-0 hingga jam ke-24, terjadi bahwa L. lactis merupakan bakteri yang
69
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
menjadi asam laktat yaitu pertama glukosa laktat yaitu dengan menggunakan enzim
dan fruktosa-6-P dengan ATP sebagai laktat ini dengan cara reduksi dan
70
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
dalam bentuk ion-ion H+. Semakin banyak FeCl3 kemudian terjadi perubahan warna
asam yang dihasilkan, maka semakin menjadi kuning kehijauan. Hal ini
banyak pula ion H+ yang terbentuk menunjukkan sari kedelai hitam yang
pH meter menunjukkan nilai yang semakin laktat. Reaksi yang terjadi antara asam laktat
71
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
Tabel 1. Hasil Analisa Total Asam Fermentasi Sari Kedelai Hitam oleh Lactobacillus
lactis
0 + 0,3666
24 ++ 0,6984
48 +++ 0,7860
72 ++++ 0,8037
signifikan yaitu dari 0,3666% hingga dan air, dan reaksinya adalah sebagai
72
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
(Team Laboratorium Kimia UMM, 2008). terdiri atas tiga molekul monosakarida
Tabel 2 Hasil Analisa Gula Reduksi Fermentasi Sari Kedelai Hitam oleh Lactobacillus
lactis
0 25,8
24 12,4
48 1,9
72 1,4
Dari hasil penelitian menunjukan yang ada dalam media fermentasi untuk
73
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
dalam sel BAL menghasilkan energi untuk Monosakarida akan mereduksikan CuO
aktivitas BAL dan menghasilkan senyawa dalam larutan Luff menjadi Cu2O.
lain termasuk asam laktat. Asam laktat Kelebihan CuO akan direduksikan dengan
diekskresikan keluar sel dan akan yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan
Dengan meningkatnya jumlah asam yang metode analisa yang digunakan adalah
diekskresikan oleh BAL karena proses Iodometri karena kita akan menganalisa I2
akumulasi asam dalam substrat, maka akan yang bebas untuk dijadikan dasar
Peningkatan akumulasi asam dalam dalam larutannya yang bersifat netral atau
substrat ini dapat diketahui dengan sedikit asam penambahan ion iodida
74
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
4.6 Jumlah Sel Bakteri Fermentasi Sari Perubahan jumlah BAL selama fermentasi
karbohidrat seperti glukosa, fruktosa dan diatur stabil selama fermentasi, maka yang
sukrosa sebagai sumber nutrisi utama. berpengaruh cukup besar adalah kondisi
mengandung maltosa dan fruktosa yang dan pH. Awal fermentasi, jumlah nutrisi
disukai oleh bakteri asam laktat untuk yang mudah dimetabolisme (glukosa)
Tabel 3 Hasil Analisa Jumlah Bakteri Lactobacillus lactis pada Sari Kedelai Hitam
0 3,62×109
24 3,67×109
48 3,68×109
72 3,74×109
lactis mengalami peningkatan dari jam ke- lactis dari hasil penelitian menunjukan dari
0 sampai jam ke-72. Ini menunjukkan jam ke-0 sampai jam ke-72 mengalami
bahwa sari kedelai hitam efektif sebagai kenaikan, hal ini disebabkan banyak faktor
75
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
diantara organisme yang bersangkutan dan kedelai dapat digunakan sebagai bahan
hara di dalam medium kultur, suhu, kadar prebiotik bagi bakteri probiotik L. lactis.
oksidatif. Jumlah sel bakteri yang paling Fungsional dan Kontribusinya bagi
optimum adalah pada jam ke-72 yaitu Kesehatan, Kharisma; Women and
76
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
4. Kolida, S., Tuohy, K. dan Gibson, G. amino acids contents of kecap. Dalam
Di dalam: S. Salminen, A.V Wright dan A. 10. Hengbao Feng, Chin Lee Saw, And
77
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
13. Potter SM et al., 1993. Depression of 20. Teubeur M. 1995. The Genus
Hitam(Glycine Max L). Sebagai Susu. 21. M. Deddy. 2005. Serat Makanan
15. Lisal JS. 2005. Konsep Probiotik Dan Dilupakan. Bogor: IPB.
Prebiotik Untuk Modulasi Mikrobiota 22. Astuti dan Ana Rahmawati., 2010.
16. Widodo. 2003. Bioteknologi Industri Garam Empedu Oleh Bakteri Asam
78
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
Press : Bandung.
31. Salminen, S. dan A.V. Wright. 1998. Lactic larutan 1% BaCl2 dan 1% H2SO4 dengan
79
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
mL Asam Sulfat L.
1,8140 1,8437 1,8300 1,8722
lactis 1,8174 1,8328 1,8417 1,8713
f. 0,6 mL Barium Klorida dalam 9,4
1,8136 1,8374 1,8415 1,8739
mL Asam Sulfat
4 1,01990 8
Seluruh larutan yang telah dibuat tersebut
5 1,22810 10
dilakukan pembacaan absorbansi dengan
6 1,39900 12
spektofotometer Uv-Vis pada panjang
7 1,45450 14
gelombang 610 nm. 8 1,48430 16
80
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
berikut:
A
Jumlah bakteri (sel/mL)=B ×Cx1,5x 108
Keterangan :
A = absorban bakteri
absorban bakteri
bakteri
3. Perhitungan
Fermentasi L. lactis
1,8136
Jumlah BAL jam ke 0 = × 1,5×108 × 20
1,50090
= 3,62×109 sel/mL
1,83743
Jumlah BAL jam ke 24 = × 1,5×108 × 20
1,50090
= 3,67×109 sel/mL
1,8415
Jumlah BAL jam ke 48 = × 1,5×108 × 20
1,50090
= 3,68×109 sel/mL
81
Edisi Juli 2013 Volume VII No. 1 ISSN 1979-8911
82