Makanan fungsional merupakan makanan atau minuman yang
diperkaya dengan nutrisi atau zat tertentu ( seoperti vitamin, mineral, serat dan zat lainnya) yang diluar kandungan alami yang ada pada makanan tersebut. Hal tersebut berguna untuk menambah nilai lebih pada makanan sehingga dapat berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh melebihi gizi atau nutrisi yang sudah ada. Sejarah
Konsep pangan fungsional pertama kali diperkenalkan di Jepang
pada tahun 1984 dengan istilah FOSHU yang merupakan singkatan dalam bahasa Inggris Food for Special Dietary Uses yang berarti pangan yang dikhususkan untuk diet tertentu. Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya populasi orang tua di Jepang yang berpotensi terhadap peningkatan penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes, hipertensi, osteoporosis, dan kanker. Dengan latar belakang hal tersebut, kementrian pendidikan Jepang melakukan pengembangan dan penelitian pada makanan yang memfokuskan pada sifat fungsional pada makanan. Syarat umum
Suatu pangan dapat dikategorikan menjadi pangan fungsional jika
memiliki tiga syarat utama yang harus dipenuhi yaitu :
1. Merupakan makanan atau minuman (bukan kapsul, tablet, atau
serbuk) yang mengandung senyawa bioaktif tertentu yang berasal dari bahan alami. 2. Harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari- hari. 3. Memiliki fungsi tertentu setelah dikonsumsi, seperti meningkatkan mekanisme pertahanan biologis, mencegah dan memulihkan penyakit tertentu, mengontrol fisik dan mental, serta memperlambat proses penuaan dini. Klasifikasi Penggolongan Pangan Fungsional Berdasarkan Berdasarkan kategori Penyakit yang Berdasarkan Efek komponen akan Dihindari fisiologis bioaktif
1. diabetes, 1. imunologi, 1. mineral,
2. osteoporosis, 2. ketercernaan, 2. antioksidan, 3. kanker kolon 3. aktivitas anti-tumor 3. lipid, 4. probiotik Berdasarkan sifat Berdasarkan Berdasarkan organoleptik dan proses produksi golongan fisikokimia yang digunakan
1. produk susu dan 1. warna, 1. kromatografi,
turunannya, 2. kelarutan, 2. enkapsulasi, 2. minuman, 3. tekstur 3. embekuan 3. produk sereal, 4. produk kembang gula, 5. minyak, dan 6. lemak Contoh bahan fungsional yang biasa ditambahkan dalam makanan Probiotik