Anda di halaman 1dari 5

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PRODUKSI PENGOLAHAN HASIL


PERKEBUNAN DAN HERBAL
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pangan Fungsional
2. Komoditas Perkebunan dan
Herbal
3. Pengujian Senyawa Bioaktif
Pada Komoditas Perkebunan
Menggunakan HPLC dan
Penginterpretasian Data
4. Minuman Herbal
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Pengertian Pangan Fungsional : Pangan
dipelajari fungsional adalah pangan yang karena
kandungan komponen bioaktifnya dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan,
diluar manfaat yang diberikan oleh zat-
zat gizi yang terkandung di dalamnya

Kriteria Pangan Fungsional : 1)


Berbentuk produk pangan dan bukan
berbentuk kapsul, tablet atau bubuk,
serta berasal dari bahan (ingredient) yang
terdapat secara alami 2) Dikonsumsi
sebagai bagian dari diet atau menu
sehari-hari 3) Mempunyai fungsi tertentu
dalam tubuh pada waktu dicerna,
memberikan peran dalam proses
tertentu, seperti memperkuat mekanisme
pertahanan tubuh, menjaga kondisi fisik
dan mental, mencegah penyakit tertentu,
membantu untuk memulihkan kondisi
tubuh setelah terserang penyakit
tertentu, serta memperlambat proses
penuaan. 4) Memiliki sifat fisik dan kimia
yang jelas, begitu juga dengan kualitas
dan jumlahnya, serta aman dikonsumsi
5) Kandungan komponen penyusunnya
tidak boleh menurunkan nilai gizinya

Jenis-jenis Pangan Fungsional : Pangan


fungsional nabati, bersumber dari
tumbuhan. Contohnya kedelai, bawang
putih/merah, cincau hitam, kelor, dll.
Sedangkan Pangan fungsional hewani,
bersumber dari hewan. Contohnya
minyak ikan, susu fermentasi, belalang
dan produk olahan hewani lainnya

Komponen bioaktif pada Pangan


Fungsional : Macam-macam komponen
bioaktif yang terdapat dalam bahan
pangan fungsional : serat pangan/dietary
fiber, probiotik, prebiotik dan sinbiotik,
probiotik, prebiotic, sinbiotik,
antioksidan, fitokimia

Prospek Pengembangan Pangan


Fungsional :
Dalam dua dasa warna belakang ini,
pangan fungsional berkembang sangat
pesat. Seiring dengan kemajuan dibidang
teknologi pengolahan pangan dan
meningkatnya permintaan konsumen
terhadap pangan fungsional yang dilatar
belakangi banyaknya manfaat dari
pangan fungsional tersebut, ditambah
kondisi pandemi saat ini permintaan
pangan fungsional terutama untuk
meningkatkan imun dan anti-virus
cukup tinggi. Bahkan hampir sebagian
besar masyarakat setiap harinya
mengkonsumsi pangan fungsional untuk
meningkatkan imun tubuh

2. Komoditas Perkebunan : Berdasarkan


fungsinya, komoditas hasil perkebunan,
dapat dibedakan menjadi : 1). Rempah
adalah bagian tumbuhan yang beraroma
atau berasa kuat yang digunakan dalam
jumlah kecil di makanan sebagai
pengawet atau perisa dalam masakan.
Contohnya : Lada, Kayu secang, Jahe dll.
2) Bahan penyegar diartikan sebagai
semua bahan nabati yang dapat
merangsang pemakainya, baik digunakan
untuk merokok (furnitori), menyirih
(mastikatori) maupun dalam minuman.
Contohnya : Teh, kopi, tembakau dll

Komoditas Herbal : Komoditas herbal


merupakan semua jenis komoditas yang
diketahui mempunyai kandungan
bioaktif yang berkhasiat mencegah,
meringankan atau menyembuhkan
penyakit (therapeutic). Berdasarkan
bagian tanaman herbal yang
dimanfaatkan, komoditas herbal dapat
digolongkan menjadi : a) daun ; b) bunga;
c) buah; d) rimpang; e) batang/kayu; f)
kulit batang; g) kulit buah; h) akar; i)
umbi.
3. Sejarah Kromatografi : Kromatografi
cair pertama kali diperkenalkan oleh
Tswett pada tahun 1903 yang
menggunakan kolom kapur untuk 4
memisahkan pigmen dari daun-daun
hijau. Martin dan Synge tahun 1941
memperkenalkan kromatografi cair-cair
dan secara umum mengatur
perkembangan kromatografi gas dan
kromatografi kertas

Pengertian HPLC : HPLC (High


Performance Liquid Chromatography)
atau biasa disebut dengan Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi atau KCKT
merupakan teknik pemisahan yang
diterima secara luas untuk analisis dan
pemurnian senyawa tertentu dalam
suatu sampel pada sejumlah bidang,
antara lain farmasi, lingkungan,
bioteknologi, polimer, dan industri-
industri makanan.

Ruang Lingkup : HPLC dapat dipandang


sebagai pelengkap kromatografi gas (KG),
keduanya dapat digunakan untuk
menghasilkan efek pemisahan yang sama
baiknya

Jenis-jenis HPLC : 1). Kromatografi


partisi 2). Kromatografi Adsorpsi 3).
Kromatografi pertukaran ion 4).
Kromatografi Eksklusi

Prinsip Kerja HPLC : Kromatografi


merupakan teknik yang mana solut atau
zat-zat terlarut terpisah oleh perbedaan
kecepatan elusi, dikarenakan solutsolut
ini melewati suatu kolom kromatografi.
Pemisahan solut-solut ini diatur oleh
distribusi solut dalam fase gerak dan fase
diam

Aplikasi Penggunaan HPLC pada


Komoditas Perkebunan : HPLC sering
juga digunakan untuk menetapkan kadar
senyawa aktif (bioaktif) seperti
menganalisis kafein
4. Kristalisasi : Kristalisasi merupakan
teknik pemisahan suatu zat terlarut dari
larutannya membentuk kristal padat,
dimana terjadi perpindahan massa (mass
transfer) dari suatu zat terlarut (solute)
dari cairan larutan ke fase kristal padat.
Pemisahan secara kristalisasi dilakukan
untuk memisahkan zat padat dari
larutannya dengan jalan menguapkan
pelarutnya. Zat padat yang berada dalam
keadaan lewat jenuh akan membentuk
kristal. Kristal-kristal dapat terbentuk
bila uap dari partikel yang sedang
mengalami sublimasi menjadi dingin.
Selama proses kristalisasi, hanya partikel
murni yang akan mengkristal.

Spray drying : Pengeringan semprot atau


spray drying merupakan jenis
pengeringan tertua dan sering dipakai
dalam industri makanan. Cara ini
digunakan untuk mengubah pasta,
bubur atau cairan dengan viskositas
rendah menjadi padatan kering.
Pengeringan dengan cara ini mampu
meminimalisir interupsi karena selama
bahan cair yang akan dikeringkan
tersedia, maka proses pengeringan akan
tetap berjalan secara kontinyu dan
produk berupa padatan kering akan
terus terbentuk. Dalam beberapa kasus,
pengeringan menggunakan cara ini dapat
beroperasi selama sebulan penuh tanpa
perlu dihentikan

Freeze drying : Prinsip teknologi


pengeringan beku dimulai dengan proses
pembekuan pangan, dan dilanjutkan
dengan pengeringan yaitu
mengeluarkan/memisahkan hampir
sebagian besar air dalam bahan yang
terjadi melalui mekanisme sublimasi.
Teknologi pengeringan beku ini sangat
berperan penting pada pengembangan
dan produksi berbagai jenis produk
inovatif lainnya terutama untuk
keperluan camping dan/atau hiking,
ekspedisi luar angkasa, obat, vaksin,
enzim, dan lain sebagainya

Drum drying : Pengeringan dengan drum


(Drum Drying) secara luas digunakan
dalam pengeringan komersial di industri
pangan untuk berbagai jenis produk,
makanan berpati, makanan bayi,
maltodekstrin, suspensi dan pasta
dengan viskositas tinggi (heavy pastes),
dan dikenal sebagai metode pengeringan
yang paling hemat energi untuk jenis
produk tersebut. Karena terpapar pada
suhu tinggi hanya dalam beberapa detik,
drum drying sangat cocok untuk
kebanyakan produk yang sensitif
terhadap panas.
2 Daftar materi yang sulit 1. Komponen bioaktif pada pangan
dipahami di modul ini fungsional
2. Komoditas perkebunan
3. Pengujian Senyawa Bioaktif
menggunakan HPLC
4. Freeze drying

3 Daftar materi yang sering 1. Pengertian Pangan Fungsional


mengalami miskonsepsi 2. Perbedaan herbal dan rempah
3. HPLC dengan KCKT
4. Metode-metode pengeringan dalam
pembuatan minuman herbal

Anda mungkin juga menyukai