Anda di halaman 1dari 9

VARIABEL

COSTING

Nama : Yolanda laksmita dewi


NIM : 19612011498
Kelas : Manajemen 01
Variabel Costing

Variable costing adalah metode penentuan harga pokok produk yang


hanya memperhitungkan biaya variable, yaitu biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Pengertian lain variable
costing adalah suatu metode penentuan harga pokok produksi yang
hanya memperhitungkan biaya produksi variable saja. Dikenal juga
dngan istilah direct costing.
Karakteristik Variabel
Costing

Biaya overhead pabrik tetap (fixed FOH) diperlakukan sebagai period


cost dan bukan sebagai unsur harga pokok.Sehingga, biaya overhead
pabrik tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya. Dalam
kaitanya dengan produk yang belum laku terjual, fixed FOH tidak
melekat pada persdiaan tersebut. Tetapi, langsung dianggap sebagai
biaya dalam periode terjadinya. Penundaan pembebanan suatu
bermanfaat jika dengan penundaan tersbut diharapkan dapat
menghindari terjadinya biaya yang sama periode yang akan datang .
Seluruh biaya overhead tetap yang terjadi dalam periode tersebut
dilaporkan dalam laporan laba rugi periode tersebut.
Harga Pokok
Produksi

 Biaya bahan baku Rp xxx


 Biaya tenaga kerja langsung Rp xxx
 Biaya overhead pabrik variable Rp xxx
 Harga pokok produk Rp xxx
Contoh Perhitungan Variabel Costing

Penjualan (sales) Rp xxx


Biaya variable (variable cost):
persed. Awal brg jadi (beginning finished goods inventory) Rp xxx
BBB (raw material cost) Rp xxx
BTKL (direct labor cost) Rp xxx
BOP (FOH) variable Rp xxx +
HP produksi (cost of goods manufactured) Rp xxx +
BTUD (goods available for sales) Rp xxx
Persed. Akhir brg jadi (ending finished goods invebtory) Rp xxx –
HPP (cost of goods sold) Rp xxx –
Margin kontribusi kotor (gross CM) Rp xxx
Biaya komersial variable (variable of commercial expenses)
Biaya pemasaran variable (variable of marketing expenses) Rp xxx
Biaya. Adm. Dan umum variable
(variable of general and administrative expenses) Rp xxx +
Rp xxx –
Batas kontribusi bersih (net CM) Rp xxx
Biaya tetap (fixed cost):
BOP tetap (fixed FOH) Rp xxx
Lanjutan
Contoh Perhitungan Variabel Costing

Biaya pemasaran tetap (fixed marketing expenses) Rp xxx


Biaya adm. & umum tetap
(fixed general and adiministrative expenses) Rp xxx +
Rp xxx
Laba bersih setelah pajak (EAT) Rp xxx
Penyajian Laporan Laba Rugi

Laporan Laba-Rugi (Metode Variable Costing)


Hasil penjualan Rp500.000
Dikurangi biaya-biaya variabel:
Biaya produksi variabel Rp150.000
Biaya pemasaran Rp 50.000
Biaya adm. & umum variabel Rp 30.000 +
Jumlah Rp230.000 –
Laba kontribusi Rp270.000
Dikurangi biaya tetap;
Biaya produksi tetap Rp100.000
Biaya pemasaran tetap Rp 25.000
Biaya adm.& umum tetap Rp 20.000 +
Rp145.000 –
Laba bersih usaha Rp125.000
Manfaat Informasi Yang Dihasilkan Metode Variable Costing

Laporan keuangan yang disusun berdasarkan metode variable costing bermanfaat bagi manajemen untuk perencanaan
laba jangka pendek, pengendalian biaya, dan pembuatan keputusan. Seperti diuraikan dibawah ini:
a. Perencanaan laba jangka pendek
Dalam jangka pendek, biaya tetap tidak berubah adanya perubahan volume kegiatan, sehingga biaya variabel
yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen. Laporan laba rugi variable cisting menyajikan 2 ukuran penting
yaitu : laba kontribusi dan operating laverage.
b. Pengendalian biaya
Biaya tetap dalam variable costing dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan yakni: discretionary fixed cost
and committed fixed cost. Dalam jangka pendek, biaya tersebut tidak dapat dikendalikan oleh manajemen.
c. Pengambilan keputusan
• Perbandingan metode full costing dengan variable costing.
• Perhitungan laba/rugi menurut metode variable costing.
• Pengumpulan biaya dalam metode variable costing.
• Manfaat informasi yang dihasilkan oleh metode variable costing.
• Kelamahan metode variable costing.
• Variable costing dengan metode harga pokok pesanan.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai