Anda di halaman 1dari 79

PERATURAN LKPP NOMOR 12 TAHUN 2019

TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA CARA


PENGADAAN BARANG / JASA DI DESA

Banjarnegara, Februari 2020


Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pedoman
Penyusunan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa

mencabut
Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala LKPP
Nomor 22 Tahun 2015.
Dasar Hukum
Pasal 105 PP 43/2014 PBJ di Desa diatur dengan peraturan Bupati/Walikota
sebagaimana telah diubah dengan berpedoman pada ketentuan peraturan
dengan PP 11/2019 perundang-undangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara PBJ Desa


Pasal 52 diatur dengan Perbup/Perwali berpedoman pada
Permendagri peraturan perundang-undangan mengenai PBJ di
20/2018 Desa.

Tata Cara PBJ di Desa yang pembiayaannya bersumber dari APBDes


Pasal 4 Ayat (4)
diatur oleh Bupati/Walikota dengan tetap berpedoman pada Peraturan
Peraturan LKPP Lembaga ini, dan memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat
12/2019 setempat.

Peraturan Peraturan Bupati/Walikota tentang Pengadaan Barang/Jasa di


Desa yang disesuaikan dengan keadaan soial budaya
Bupati/Walikota
masyarakat Desa setempat.
Latar Belakang
 Aturan pedoman pengadaan barang/jasa di desa perlu
disesuaikan dengan perkembangan peraturan terkait serta
menambah/menegaskan pasal-pasal yang masih sering
menimbulkan multitafsir
 LKPP sebagai satu-satunya Lembaga Pemerintah yang
mempunyai tugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan
pengadaan barang/jasa pemerintah.
 Hasil dengar pendapat dengan Badan Akuntablitas Keuangan
Negara DPR-RI mengenai banyaknya ditemukan dugaan
penyimpangan pengelolaan Dana Desa dan PBJ di Desa
 Banyaknya permintaan keterangan ahli dari Aparat Penegak
Hukum (APH) terkait dengan penyimpangan PBJ di Desa
Permasalahan dalam Pelaksanaan PBJ di Desa

Peraturan Bupati/Walikota belum Jumlah Penyedia di Desa yang


mengakomodir kondisi sosial budaya terbatas
masyarakat Desa

Kurangnya pemahaman stakeholders Penyalahgunaan wewenang


terkait prinsip Swakelola dalam PBJ di oleh Kepala Desa dan/atau
Desa Perangkat Desa

Harga barang/jasa yang berbeda-beda Keterbatasan SDM di Desa (kuantitas


disebabkan oleh faktor geografis dan tingkat pendidikan rendah)

Kurangnya sosialisasi Peraturan


Bupati/Walikota tentang PBJ di Desa
kepada Pelaku Pengadaan di Desa
Peraturan LKPP 12/2019
terdiri dari

Batang Tubuh Lampiran I Lampiran II


Menjelaskan pokok- Menjelaskan Contoh/template Peraturan
pokok pengaturan mekanisme tata cara Bupati/Walikota tentang
dalam Peraturan Pengadaan Tata Cara Pengadaan
LKPP Barang/Jasa di Desa Barang/Jasa di Desa
Pokok-Pokok Perubahan

Perka LKPP 13/2013


(dan perubahannya) Peraturan LKPP 12/2019

Ruang Lingkup Pengadaan Barang/Jasa di Desa merupakan


Pengadaan Barang/Jasa pelaksanaan Kewenangan Desa* yang
di Desa pembiayaannya kegiatan dan anggarannya bersumber dari
bersumber dari APBDesa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

*disesuaikan dengan Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa
Pokok-Pokok Perubahan

Perka LKPP 13/2013 Peraturan LKPP 12/2019


dan perubahannya

Prinsip Pengadaan Prinsip Pengadaan


1. Efisien 1. Efisien
2. Efektif 2. Efektif
3. Transparan 3. Transparan
4. Pemberdayaan Masyarakat 4. Terbuka
5. Gotong Royong 5. Pemberdayaan Masyarakat
6. Akuntabel 6. Gotong Royong
7. Bersaing
8. Adil
9. Akuntabel
Pokok-Pokok Perubahan

Peraturan LKPP 12/2019


 Menegaskan bahwa Pengadaan Barang/Jasa di Desa
pada prinsipnya dilakukan melalui Swakelola sepanjang
pekerjaan tersebut dapat dilakukan melalui Swakelola
berapapun nilai pekerjaan tersebut.

 Pengadaan melalui Penyedia dapat apabila


sebagian atau seluruhnya tidak dapat dilakukan
melalui Swakelola.
Pokok-Pokok Perubahan
Peraturan LKPP 12/2019
Pelaksanaan Pengadaan melalui Penyedia:

s/d 10 juta : Pembelian Langsung


> 10 juta s/d 200 juta : Permintaan Penawaran
> 200 juta : Lelang

Jenjang nilai Pengadaan melalui Penyedia ditetapkan oleh Bupati/Walikota


Pokok-Pokok Perubahan

Peraturan LKPP 12/2019

Memberdayakan fungsi Dinas Pemberdayaan


Masyarakat Desa (PMD) dan UKPBJ dalam
pembinaan Pengadaan Barang/Jasa di Desa yang
meliputi proses pembentukan Peraturan
Bupati/Walikota, konsultasi dan bimbingan teknis
PBJ di Desa
Pokok-Pokok Perubahan
Peraturan LKPP 12/2019

Menegaskan perhitungan dalam menentukan HPS:

a. Menggunakan data/informasi yang diperoleh dari


harga pasar di Desa setempat atau Desa terdekat
dari desa setempat.
b. Memperhitungkan PPN
c. Memperhitungkan biaya angkut
Pokok-Pokok Perubahan
Peraturan LKPP 12/2019

Memuat contoh/template/draft Peraturan


Bupati/Walikota untuk mempermudah
Bupati/Walikota dalam menyusun Peraturan
Bupati/Walikota tentang Pengadaan
Barang/Jasa di Desa
Tindak Lanjut
Bupati/Walikota agar segera menyesuaikan
Peraturan Bupati/ Walikota dengan Per
LKPP Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pedoman Penyusunan Tata Cara Pengadaan
Barang/Jasa di Desa.

Bupati/Walikota melakukan sosialisasi


mengenai Peraturan Bupati tentang
Pengadaan Barang/Jasa di Desa kepada Desa
di wilayahnya.
PENGADAAN BARANG/JASA
DI DESA

Prinsip dan Etika

Ruang Lingkup
Pengadaan

Para Pihak dalam


Pengadaan

Pembinaan,
Pengawasan dan
Pengadaan Secara Elektronik
Tata Nilai PBJ
di Desa

Prinsip Etika
PERMENDAGRI 20/2018 PERKA LKPP 12/2019
PERBUP BANJARNEGARA 76/2018 PEDOMAN PENYUSUNAN TATA CARA
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA
Kades bertugas Tugas Kepala Desa dalam Pengadaan adalah:
1. melakukan tindakan yang mengakibatkan a. menetapkan TPK hasil Musrenbangdes;
pengeluaran atas beban APB Desa b. mengumumkan Perencanaan
2. malam melaksanakan kekuasaan pengadaan yang ada di dalam RKP Desa
pengelolaan keuangan Desa sebagaimana sebelum dimulainya proses Pengadaan
dimaksud pada ayat (2), kepala Desa pada tahun anggaran berjalan; dan
menguasakan sebagian kekuasaannya c. menyelesaikan perselisihan antara
kepada perangkat Desa selaku PPKD. Kasi/Kaur dengan TPK, dalam hal terjadi
perbedaan pendapat.
Catatan penting pembentukan TPK oleh Kades dibentuk di Musrenbangdes.
PERMENDAGRI 20/2018 PERKA LKPP 12/2019
PERBUP BANJARNEGARA 76/2018 PEDOMAN PENYUSUNAN TATA CARA
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA
Kaur dan Kasi sebagaimana dimaksud pada (1) Kasi/Kaur mengelola Pengadaan untuk
ayat (1) mempunyai tugas: kegiatan sesuai bidang tugasnya.
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan (2) Tugas Kasi/Kaur dalam mengelola
pengeluaran atas beban anggaran belanja Pengadaan:
sesuai bidang tugasnya; a. menetapkan dokumen persiapan
b. melaksanakan anggaran kegiatan sesuai Pengadaan;
bidang tugasnya; b. menyampaikan dokumen persiapan
c. mengendalikan kegiatan sesuai bidang Pengadaan kepada TPK;
tugasnya; c. melakukan Pengadaan sesuai dengan
d. menandatangani perjanjian kerja sama ambang batas nilai dan kegiatan yang
dengan penyedia atas pengadaan ditetapkan Musrenbangdes;
barang/jasa untuk kegiatan yang berada d. menandatangani bukti transaksi
dalam bidang tugasnya; dan Pengadaan;
e. mengendalikan pelaksanaan
Pengadaan;
f. menerima hasil Pengadaan;
g. melaporkan pengelolaan Pengadaan
sesuai bidang tugasnya kepada Kepala
Desa; dan
h. menyerahkan hasil Pengadaan pada
kegiatan sesuai bidang tugasnya
kepada Kepala Desa dengan berita
acara penyerahan.
Kasi/Kaur dilarang mengadakan ikatan perjanjian atau
menandatangani surat perjanjian dengan Penyedia apabila anggaran
belum tersedia atau anggaran yang tersedia tidak mencukupi.

Kaur Keuangan tidak boleh menjabat sebagai pengelola Pengadaan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Catatan :
1. Yang dimaksud anggaran belum tersedia adalah belum teralokasi di APBDesa.
2. Yang dimaksud anggaran belum tercukupi adalah setelah dibuat RAB
Pengadaan, ternyata dana kegitan yang ada di APBDesa tidak cukup 27
TPK TERDIRI DARI UNSUR

Perangkat Desa Lembaga Kemasyarakatan Desa Masyarakat

Terkait struktur TPK tetap bisa merujuk pada permendarei 20/2018,, dimana
kaur/kasi kewilayahan sebagi ketua, karena di perka LKPP 12/2018 lebih
menjelaskan tatacara pemilihannya.
28
PERMENDAGRI 20/2018 PERKA LKPP 12/2019
PERBUP BANJARNEGARA 76/2018 PEDOMAN PENYUSUNAN TATA CARA
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA
Tim Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa Tim Pelaksana Kegiatan (TPK)
(TPPBJ) adalah tim yang membantu Kasi/Kaur dalam
Adalah tim yang membantu kaur/kasi dalam melaksanakan kegiatan pengadaan
melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa yang karena sifat dan jenisnya
barang/jasa yang karena sifat dan jenisnya tidak dapat dilakukan sendiri oleh Kasi/Kaur.
tidak dapat dilakukan sendiri.

Catatan :
1. TPK membantu Kaur/kasi dalam melakukan proses PBJ.
2. Sedangkan terkait menyiapkan dokumen pengadaan, penandatanganan perjanjian,
menandatangani bukti transaksi dan menerima hasil pengadaan serta melaporkan pengadaan
barang dan jasa kepada kepala desa menjadi tanggungjawab Kaur/kasi
PERMENDAGRI 20/2018 PERKA LKPP 12/2019
PERBUP BANJARNEGARA 76/2018 PEDOMAN PENYUSUNAN TATA CARA
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA
Tim sebagaimana dimaksud berasal dari unsur TPK terdiri dari unsur:
perangkat Desa, lembaga kemasyarakatan a. Perangkat Desa;
Desa dan/atau masyarakat, yang terdiri atas: b. Lembaga Kemasyarakatan Desa; dan
a. ketua; c. Masyarakat.
b. sekretaris; dan
c. anggota. Organisasi TPK terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Anggota.
Tugas Tim membantu kaur/kasi dalam Tugas TPK dalam Pengadaan adalah:
melaksanakan kegiatan pengadaan a. melaksanakan Swakelola;
barang/jasa b. menyusun dokumen Lelang;
c. mengumumkan dan melaksanakan
Lelang untuk Pengadaan melalui
Penyedia;
Catatan :
d. memilih dan menetapkan Penyedia;
1. Tentang Siapa kepengurusan TPK tetap
e. memeriksa dan melaporkan hasil
mengacu Permendagri 20/2018.
Pengadaan kepada Kasi/Kaur; dan
2. Sedangkan mekanisme pembentukannya f. mengumumkan hasil kegiatan dari
mengacu PerkaLKPP 12/2019 Pengadaan.
PERAN MASYARAKATDALAM PENGADAAN
DILAKSANAKAN DALAM BENTUK

• berpartisipasi dalam pelaksanaan


kegiatan Swakelola; dan
• b erp eran akt if dalam pe ngawasan
te rh ad ap pelaksanaan Pe ngadaan.

Mendorong terwujudnya , partisipasi dan transparansi


keterbukaan publik.
PENYEDIA DI DESA MEMENUHI PERSYARATAN (Pasal 13 Perka
LKPP12/2019)
SEBAGAI BERIKUT:

• memiliki tempat/lokasi usaha, kecuali untuk tukang batu,


tukang kayu, dan sejenisnya;
• dan fasilitas lain
memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan yang
diperlukan dalam Pengadaan;
• memiliki kemampuan untuk menyediakan barang/jasa yang
dibutuhkan; dan
• khusus untuk pekerjaan konstruksi, mampu menyediakan tenaga ahli
dan/atau peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN
PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

• Pembinaan Pengadaan dilakukan oleh organisasi perangkat


daerah yang membidangi urusan Pemerintahan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa
• Pengawasan pengelolaan Pengadaan dilaksanakan oleh
Bupati/Walikota sesuai dengan peraturan perundang- undangan
• Pengadaan dapat dilakukan secara elektronik
Materi
PERENCANAAN
PENGADAAN

PERSIAPAN
PENGADAAN
FORMAT DRUP (DAFTAR RENCANA UMUM PENGADAAN)
PENGUMUMAN
DAFTAR RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PEMERINTAH DESA ………………………………………. Alamat: ……………………………………


mengumumkan Daftar Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 202…., seperti tersebut di bawah ini:

PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
PEMILIHAN
PEKERJAAN
PENYEDIA
JENIS PERKIRAAN LOKASI SUMBER
NO. NAMA PAKET PENGADAAN VOLUME KETERANGAN
PENGADAAN BIAYA (Rp) PEKERJAAN DANA
Awal Selesai Awal Selesai
(Tanggal) (Tanggal) (Tanggal) (Tanggal)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rabat Beton Jalan Dusun 750m x 3


1 Konstruksi Dusun ….. APBDes 1 Maret 15 Maret 1 Mei 31 Juli
…… 150,000,000 m

Pembangunan Jalan 250m x 2


2 Barang Desa … APBDes 1 Mei 15 Mei 15 Mei 31 Mei
Lingkungan ……. 50,000,000 m

3 dst.

Desa, …………………………….. 201…..


Kaur/Kasi ………………………………

……..…….………………………….
CATATAN :

Tahapan ini perlu menjadi perhatian saat Penyusunan dan


Penetapan RKPDesa belum menggunakan pagu ADD, DD, Bankeu
Propinsi, Bankeu Kabupaten dan Bagi Hasil Pajak yang sudah
definitf.
Hal ini dikarenakan pagu penerimaan desa dan rencana belanja
masiih bisa berubah saat pagu definitif terbit dan ditetapkan di
APBDesa.
Dalam kondisi seperti ini maka langkah yang bisa dilakukan adalah
kepala desa mengumumkan perencanaan pengadaan yang sudah
prioritas di RKP Desa (tidak terganggu perubahan pagu).
JADUAL PENGADAAN LANGSUNG

       
   
    PENGADAAN BARANG KETERANGAN
NO. KEGIATAN Tanggal Waktu No.  
Surat

           
1 BA. Rapat Persiapan
           
2 Survey HPS dan RAB Pengadaan
           
3 Undangan/ Pengumuman Penawaran
           
4 Pemasukan Dokumen Penawaran
  Penyusunan BA Pembukaan dan Evaluasi        
5
Penawaran
           
6 Klarifikasi dan Negosiasi Teknis
  Penyusunan BA. Klarifikasi dan Negosiasi        
7
Teknis/Harga
  Penyusunan BA. Hasil Pengadaan dan        
8 Penyampaian BA Hasil Pengadaan
Langsung ke Kaur/Kasi (PPKD) 
         
9 Perjanjian/SPK
           
10 Waktu Pelaksanaan
           
11 Pemeriksaan Barang
           
11 Transaksi/Pembayaran
           
11 Serah Terima
• Dalam hal terdapat perbedaan RAB Pengadaan dengan
RAB pada DPA, sepanjang tidak melebihi nilai pagu
rincian objek belanja, pengadaan dapat dilanjutkan dengan
terlebih dahulu melakukan revisi RAB pada DPA.
• Dalam hal terdapat perbedaan RAB Pengadaan dengan
RAB pada DPA yang melebihi nilai pagu rincian objek
belanja, pengadaan tidak dapat dilanjutkan dan Kas i/Kaur
melapor kepada Kepala Des a.
Materi
PELAKSANAAN
PENGADAAN

PELAPORAN DAN
SERAH TERIMA
Jenjang nilai Pengadaan melalui Penyedia sebagai berikut:
1) Pembelian Langsung
Dilaksanakan untuk Paket Pengadaan sampai dengan Rp.
10.000.000,00 ( sepuluh juta rupiah).
2) Permintaan Penawaran
Dilaksanakan untuk Paket Pengadaan sampai dengan Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
3) Lelang
Dilaksanakan untuk Paket Pengadaan di atas Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Jenjang nilai Pengadaan sebagaimana yang dimaksud diatas dapat


ditetapkan berbeda oleh Bupati/Walikota sesuai dengan wilayah
masing-masing.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai