Anda di halaman 1dari 61

Topik 5

STRUKTUR
MOLEKUL &
IKATAN KIMIA

Pertemuan 9 & 10
KOMPETENSI DAN INDIKATOR
Indikator
 Mahasiswa mampu menuliskan struktur Lewis dari
beberapa unsur dan senyawa kovalen
 Mahasiswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan
ionik
 Mahasiswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan
kovalen
 Mahasiswa mampu menentukan bentuk molekul dari suatu
senyawa kimia
 Mahasiswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan
logam
 Mahasiswa mampu menjelaskan gaya-gaya antar molekul
STRUKTUR MOLEKUL
Struktur lewis
Lambang Lewis
• adalah lambang atom yang mempresentasikan elektron
pada kulit valensinya.
• Ditulis dengan menulis lambang kimia atom yang
dikelilingi oleh titik-titik.
• Titik-titik menunjukkan elektron yang berada pada kulit
terluar
• Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi
(4 pasang).
• Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan
adanya elektron tunggal (belum berpasangan).
• Misal 17Cl = 1s22s22p63s23p5 dgn jmlh elektron val=7
Lambang Lewis Unsur-Unsur Golongan Utama
IKATAN KIMIA
 Atom - atom yang tidak memiliki konfigurasi seperti gas
mulia, memiliki kecenderungan untuk mengikuti pola gas
mulia, sehingga elektron valensi atau elektron orbital
terluarnya terisi penuh.
 Semua unsur gas mulia mempunyai elektron terluar 8,
kecuali He 2
Struktur oktet : 8
Stabil
Struktur duplet: 2

 Unsur yg lain selalu cenderung menuju struktur oktet/


duplet agar stabil, dengan melepaskan elektron, menarik
elektron dari luar atau dengan cara menggunakan
elektron secara bersama- sama dengan atom lainnya.
 Perubahan satu atom dalam mencapai konfigurasi
gas mulia diikuti dengan terbentuknya ikatan
kimia.
 unsur yang bernomor atom kecil (spt : H, Li, Be, B
dll) tidak dpt memenuhi struktur oktet, hanya
duplet (2)

 IKATAN KIMIA Atom dalam satu molekul


Antar molekul
IKATAN ION
Terjadi karena adanya gaya elektrostatik yang menahan ion
untuk berikatan antara ion positif dgn negatif
[Li] 1s22s1 Li + F Li+ F -
[F] 1s22s22p5
-Terjadi karena perpindahan elektron
dari satu atom ke yg lain
-antara ion positip (+) dan ion negatif
LiF (-)
-antara ion logam dan non logam

Li -
Li+ + e

-
e +
F F -

Li+ + F - Li+ F -
IKATAN KOVALEN
ikatan kovalen adalah:
 Ikatan terjadi karena penggunaan pasangan elektron bersama oleh
dua atom atau lebih
 Ikatan 2 atom atau lebih dr atom non logam
 Ikatan antara atom-atom yg memp. perbedaan Elektronegatifitas
kecil
Kenapa harus berbagi elektron untuk digunakan bersama?

F + F F F

7e- 7e- 8e- 8e-


Lewis structure of F2

Pas. e- F F Pas. e-
Ik.kovalen tunggal bebas bebas

Pas. e- Pas. e- Ik.kovalen tunggal


F F
bebas bebas
Pasangan elektron
bersama untuk atom F yang
membentuk senyawa F2

Ikatan molekul dengan


atom penyusun yang berbeda atom H
dan O, membentuk senyawa air
Struktur Lewis molekul air
Ik. Kovalen tunggal

H + O + H H O H or H O H

2e- 8e- 2e-

Rangkap dua– dua atom berbagi dua pasangan elektron untuk digunakan bersama

O C O atau O C O

8e- 8e- 8e- Ik. Rangkap dua


Ik. Rangkap dua
Rangkap tiga– dua atom berbagi tiga pasangan elektron untuk digunakan bersama

N N atau N N
8e- 8e-
Ik. Rangkap tiga Ik. Rangkap tiga
Lengths of Covalent Bonds

Bond Lengths
Triple bond < Double Bond < Single Bond
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen
dengan pasangan elektron bersama tertarik ke
arah salah satu kutub atom yg lebih
elektronegatiif
contoh : HF, HCl, HBr, HI, H2O, NH3 dll

electron rich e- poor e- rich


electron poor
region H F
region
H F d+ d-
Elektronegativitas adalah kemampuan atom untuk
menarik pasangan elektron bersama untuk dirinya
sendiri dalam suatu ikatan kimia
Afinitas elektron – dapat diukur, AE Cl tertinggi
X (g) + e- X-(g)

Elektronegativitas - relatif, nilai untuk F tertinggi

18
The Electronegativities of Common Elements

19
Ikatan kovalen non polar

Jika pasangan elektron yg digunakan tertarik sama


kuat pd semua atom
contoh : - Cl2, Br2, I2, O2,N2 dll
- CH4,CCl4, C6H6, CO2 ( letak atom simetris)
Golongkan ikatan berikut sebagai ikatan ionic, kovalen polar
atau kovalen non polar: ikatan pada CsCl; ikatan pada H2S;
ikatan NN pada molekul H2NNH2.

Cs – 0.7 Cl – 3.0 3.0 – 0.7 = 2.3 Ikatan Ion

H – 2.1 S – 2.5 2.5 – 2.1 = 0.4 Kovalen polar

N – 3.0 N – 3.0 3.0 – 3.0 = 0 Kovalen non polar

21
Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat/
Dativ
• Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara
penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah 1 atom yang berikatan
[Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan
atom yang lain hanya menerima pasangan
elektron yang digunakan bersama.
• Pasangan elektron ikatan (PEI) yang
menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan
tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom
donor menuju akseptor pasangan elektron.
• Contoh
Menulis Lambang Lewis

1. Gambarkan kerangka struktur yang mungkin.


Letakkan atom dengan elektronegativitas paling
kecil di tengah (sebagai atom pusat)
2. Hitung jumlah elektron valensi atom-atom
penyusun molekul. Untuk molekul ion
tambahkan 1 untuk setiap muatan negatif dan
kurangi 1 untuk tiap muatan positif
3. Atur agar semua atom memenuhi aturan oktet
kecuali hidrogen
4. Jika terlalu banyak elektron dalam strukturnya,
buatlah menjadi ikatan rangkap dua atau tiga
24
Contoh : nitrogen trifluorida (NF3).

Langkah 1 – N lebih elektropositif dari F, sehinga N sbgai atom pusat


Langkah 2 – Hitung e- valensi N = 5 (2s22p3) and F =7 (2s22p5)
5 + (3 x 7) = 26 elektron valensi
Langkah 3 – gambarkan ikatan tunggal pada atom N dan F
dan sesuaikan aturan oktetnya
Langkah 4 - cek apakah sudah sesuai jumlah elektron valensinya

3 ikta(3x2) + 10 lone pairs (10x2) = 26 valence electrons

F N F

25
Contoh : Ion Karbonat (CO32-).

Langkah 1 – C lebih elektropositif dari O, maka C sebagai atom pusat


Langkah 2 – hitung e- valensi C = 4 (2s22p2) and O = 6 (2s22p4)
terdapat muatan -2 maka + 2e-
4 + (3 x 6) + 2 = 24 valence electrons
Langkah 3 – gambarkan ikatan tunggal antara C and O atoms dan
sesuaikan dengan aturan oktet
Langkah 4 - cek apakah sudah sesuai dengan jumlah elektron valensi
3 single bonds (3x2) + 10 lone pairs (10x2) = 26 valence electrons
Langkah 5 - terlalu banyak elektron, buatlah ikatan rangkap dua

2 single bonds (2x2) = 4


O C O 1 double bond = 4
8 lone pairs (8x2) = 16
Total = 24
O
26
Pengecualian Aturan Oktet
Pada molekul yg kekurangan elektron

Be – 2e-
BeH2 2H – 2x1e- H Be H
4e-

B – 3e- 3 ik. Tunggal (3x2) = 6


F B F
BF3 3F – 3x7e- 9 PEB (9x2) = 18
24e- Total = 24
F
Molekul dengan Elektron Ganjil

N – 5e-
NO O – 6e- N O
11e-

Ekspansi Oktet (kulit valensi terekspansi hanya terjadi pada atom pusat
non logam dari perioda 3 keatas)

F
F F
S – 6e- 6 Ik. Tunggal (6x2) = 12
SF6 6F – 42e- S 18 PEB (18x2) = 36
48e- Total = 48
F F
F
28
Geometri Molekul
• Geometri molekul adalah susunan tiga dimensi dari
atom-atom dalam molekul.
• Geometri molekul mempengaruhi sifat-sifat kimia dan
fisisnya, seperti titik leleh dan titik didih, kerapatan
dan jenis reaksi yang dialaminya
• Untuk molekul-molekul yang relatif kecil yang atom
pusatnya mengandung dua sampai enam ikatan,
geometri molekulnya dapat diramalkan dengan baik
oleh teori tolakan pasangan elektron (Valence-shell
elektron pair repulsion, VSEPR)
GEOMETRI MOLEKUL
Teori Valence-Shell Electron Pair
Repulsion (VSEPR)
• Penggambaran bentuk molekul dengan bantuan VSEPR
didasari oleh penggambaran struktur Lewis sebagai
model 2 dimensi
• Dalam teori VSEPR atom pusat akan menempatkan
secara relatif grup (bisa berupa atom atau pasangan
elektron) pada posisi tertentu
• Prinsip dasarnya: masing-masing grup elektron valensi
ditempatkan sejauh mungkin satu sama lain untuk
meminimalkan gaya tolakan.
• Notasi yang dipakai: A = atom pusat, B = atom sekitar
yang berikatan dan E = grup elektron valensi yang tidak
berikatan
5 Bentuk Dasar Molekul
Langkah- Langkah :

Untuk meramalkan bentuk dengan metode ini, langkah-


langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
• Gambarkan struktur Lewis senyawa.
• Hitung jumlah domain elektron (diberi lambang B),
jumlah PEI dan PEB (diberi lambang E) yang ada di
sekitar atom pusat. Atom pusat diberi lambang A.
• Memprediksi sudut-sudut ikatan yang mungkin
berdasarkan jumlah kelompok elektron dan arah-arah
yang mungkin akibat tolakan pasangan elektron bebas.
• Tentukan rumus bentuk molekulnya/klasifikasi VSEPR.
• Memberi nama bentuk molekul berdasarkan jumlah PEI
dan PEB.
Valence shell electron pair repulsion (VSEPR) model:

Predict the geometry of the molecule from the electrostatic repulsions between the
electron (bonding and nonbonding) pairs.

0 lone pairs on central atom

Cl Be Cl

2 atoms bonded to central atom 34


34
Domain
elektron

35
36
37
38
39
lone-pair vs. lone pair > lone-pair vs. bonding > bonding-pair vs. bonding
repulsion pair repulsion pair repulsion40
# of atoms # lone
bonded to pairs on Arrangement of Molecular
Class central atom central atom electron pairs Geometry

AB2 2 0 linear linear

B B
VSEPR
# of atoms # lone
bonded to pairs on Arrangement of Molecular
Class central atom central atom electron pairs Geometry
trigonal trigonal
AB3 3 0 planar planar

trigonal Bentuk V
AB2E 2 1 planar
VSEPR
# of atoms # lone
bonded to pairs on Arrangement of Molecular
Class central atom central atom electron pairs Geometry

AB4 4 0 tetrahedral tetrahedral

trigonal
AB3E 3 1 tetrahedral pyramidal

AB2E2 2 2 tetrahedral Bentuk V

43
Bentuk Molekul dengan 4 Grup Elektron
VSEPR
# of atoms # lone
bonded to pairs on Arrangement of Molecular
Class central atom central atom electron pairs Geometry
trigonal trigonal
AB5 5 0
bipyramidal bipyramidal
trigonal distorted
AB4E 4 1 bipyramidal tetrahedron

trigonal
AB3E2 3 2 bipyramidal T-shaped

trigonal
AB2E3 2 3 linear
bipyramidal

45
Bentuk Molekul dengan 5 Grup Elektron
VSEPR
# of atoms # lone
bonded to pairs on Arrangement of Molecular
Class central atom central atom electron pairs Geometry

AB6 6 0 octahedral octahedral

square
AB5E 5 1 octahedral
pyramidal

AB4E2 4 2 octahedral square planar

47
Bentuk Molekul dengan 6 Grup Elektron
49
Contoh soal
• Molekul BeCl2
Gambarkan struktur Lewis BeCl2
4Be : 2, 2

17Cl : 2, 8, 7

.. ..
: Cl . . Be . . Cl : Cl – Be – Cl
.. ..

Jumlah domain elektron (B) = 2, PEI = 2, PEB (E)= 0


Klasifikasi VSEPR : AB2
Bentuk molekul : Linier
IKATAN LOGAM
Ikatan logam
logam padat ------------ bersifat konduktor, mengapa ?...
- Logam mempunyai elektronegativitas rendah: mudah melepas
elektron menjadi cenderung bermuatan positif.
- Elektron bebas bergerak di antara ion positif.
- Interaksi antara ion positif dan elektron > ikatan logam

Adanya elektron yg bergerak bebas > konduktor

+
elektron terluar bergerak
bebas +

+ +

+ +
Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan
beraturan sedangkan elektron yang saling dipinjamkan
bergerak sangat mobil seolah-olah membentuk “kabut
elektron”. Hal ini yang meyebabkan munculnya sifat daya
hantar listrik pada logam.

Ikatan Logam, dalam atom Magnesium


GAYA ANTAR MOLEKUL
GAYA ANTAR MOLEKUL
• Gaya tarik yang timbul antar molekul-molekul disebut
gaya antar molekul (intermolecular forces).
• Setelah membentuk ikatan dengan atom lain
membentuk molekul, molekul tersebut akan
berinteraksi dengan molekul lainnya baik yang sejenis
ataupun berbeda.
1. Ikatan Van der Walls
.
Gaya Van der Waals terjadi akibat interaksi antara molekul-
molekul non-polar (Gaya London), antara molekul-molekul polar
(Gaya dipol-dipol) atau antara molekul non-polar dengan molekul
polar (Gaya dipol-dipol terinduksi).

• Gaya dipol-dipol • Gaya London


• Gaya dipol-dipol terinduksi
2. Ikatan Hidrogen
H – F ikatan kovalen polar, F lebih elektronegatif
H seolah-olah menjadi lebih positif (+)
ada daya tarik menarik dua kutub
F F
H H H H
F F

Senyawa HF
Ket: : ikatan hidrogen
: ikatan kovalen
Ikatan hidrogen terjadi pada hidrogen yg terikat unsur yg sangat
elektro negatif ( F, O, N dll )
Yang mempunyai hidrogen : HF, H2O, NH3
HF menjadi titik didih tinggi.
Ikatan Hidrogen pada molekul H2O, HF,
dan NH3
Penyimpangan Titik Didih oleh ikatan
Hidrogen
Pengaruh Gaya Antar Molekul Terhadap Si
fat Fisik Senyawa
Adapun pengaruh gaya antar molekul terhadap sifat fisik
senyawa, yang akan dibahas diantaranya:
1. Pengaruh ikatan Hidrogen terhadap Titik Didih dan Titik
Leleh
2. Pengaruh Gaya London terhadap Titik Didih dan Titik
Leleh
3. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Wujud Gas
4. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kekentalan Cairan
5. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kelarutan
6. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Bentuk Permukaan
Cairan

Anda mungkin juga menyukai