Anda di halaman 1dari 17

ACARA 3

MENENTUKAN KADAR VITAMIN C MENGGUNAKAN


METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
KELOMPOK 3
1. Ithnan Baqi Putra Erlangga (K1A020027)
2. Julia Ananda Eka Putri (K1A020029)
3. Kamelia Roiyan (K1A020031)
4. Kerthika Ayu Wandeni (K1A020033)
5. Lalu Khairi Abdillah (K1A020035)
6. Mariama Fitriana (K1A020039)
7. Mariska Sofiana Dewi (K1A020041)
8. Muhammad Zain Sani (K1A422003)
Pendahuluan
A. Tujuan Praktikum

Menentukan kadar vitamin C dalam tablet vitamin C IPI menggunakan metode


spektrofotometri UV-Vis.

B. Prinsip Dasar

Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu teknik analisis spektroskopi yang


menggunakan sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak
(380-780 nm) dengan instrumen spektrofotometer (Helwandi, 2016). Instrumen ini sangat
berguna untuk menguji banyak zat organik dan zat anorganik, selektif, dan mempunyai
ketelitian yang tinggi dengan kesalahan relatif sebesar 1% - 3%. Suatu senyawa yang dapat
dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis harus mempunyai kromofor pada strukturnya
seperti ikatan rangkap terkonjugasi, gugus karbonil, auksokrom, gugus aromatik, dan senyawa
aromatik (Ganjar & Rahman, 2019). Kromofor akan mengabsorbsi sinar dengan kuat di daerah
UV-Vis. Salah satu contoh yang dapat dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis adalah
vitamin C yang memiliki kromofor aromatik pada strukturnya.
Pendahuluan
Vitamin C (asam askorbat) adalah salah satu antioksidan penangkal radikal bebas yang efektif
(Karimda, et al., 2013). Vitamin C berperan dalam tubuh sebagai pelindung beberapa sel/molekul
tubuh seperti lipid, protein, karbohidrat, dan asam nukleat (Rosmainar, 2018).

G
ambar a. Struktur kimia vitamin C (C6H8O6) (Cresna, et al., 2014)

Analisis kadar secara kuantitatif dilakukan berdasarkan nilai absorbansi yang diperoleh dan mengacu
pada hukum Lambert-Beer yang menyatakan apabila suatu cahaya monokromatis dilewatkan pada
suatu media transparan, maka intensitas cahaya yang ditransmisi akan sebanding dengan tebal
kuvet (d) dan kepekaan media larutan (c) yang digunakan.
Alat dan Bahan
Prosedur Kerja
Prosedur Kerja
Prosedur kerja
Hasil Pengamatan
1. Tabel absorbansi larutan standar

2. Tabel absorbansi sampel


Analisis Data
1. Kurva standar antara seri konsentrasi larutan standar dan absorbansi
Analisis Data
2. Perhitungan konsentrasi regresi (x) 3. Perhitungan persentase kadar vit. C

y = 0,0988x + 0,1164
Analisis Data
3. Perhitungan kadar vit. C/tablet
Pembahasan
Penentuan gelombang maksimum dilakukan pada daerah 200-400 nm. Pemilihan
konsentrasi 10 ppm dilakukan untuk mengetahui daerah serapan yang menghasilkan nilai
absorbansi tertinggi guna mendapatkan panjang gelombang dengan kepekaan analisis yang
maksimum. pelarut yang digunakan pada penetapan gelombang maksimum ini adalah aquades
yang berfungsi sebagai blanko baik dalam proses pengukuran kadar ataupun proses kalibrasi
spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan perlakuan yang telah dilakukan, didapatkan panjang
gelombang maksimum senilai 265 nm. panjang gelombang ini sudah sesuai dengan literatur dimana
panjang gelombang maksimum vitamin C adalah 265 nm (Dewi, 2018).

Selanjutnya dilakukan penentuan kurva kalibrasi larutan standar dengan cara mengukur
absorbansi larutan standar vitamin C pada seri konsentrasi (2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, dan 10
ppm) dengan panjang gelombang maksimum 265 nm. Dari data kurva tersebut diperoleh
persamaan y = 0,0988x + 0,1164 dengan regresi linear (R2) senilai 0,9899. Nilai regresi yang diperoleh
tersebut sudah baik, menurut literatur model regresi akan semakin baik jika mendekati 1
(Kurniawan., et al, 2016).
Pembahasan
Kemudian dilakukan pembuatan larutan sampel vitamin C dengan cara melarutkan 10 mg
tablet vitamin C IPI dalam 100 mL aquades, sehingga menghasilkan larutan sampel dengan
konsentrasi 100 ppm. Larutan tersebut diencerkan sebanyak 5 kali dan diperoleh konsentrasi
larutan sampel senilai 20 ppm. Larutan sampel vitamin C IPI dilakukan sebanyak 2 kali untuk
memperoleh hasil (rata-rata kadar vitamin C) yang lebih akurat. Selanjutnya diukur absorbansinya
untuk menghitung konsentrasi vitamin C dalam sampel menggunakan persamaan regresi linear,
sehingga diperoleh nilai konsentrasi regresi sampel berturut–turut senilai 3,2136 ppm dan 3,25 ppm.

Berikutnya dilakukan perhitungan kadar vitamin C dalam sampel tablet vitamin C IPI dan
diperoleh % kadar kedua sampel berturut-turut sebesar 16,05% dan 16,25% dengan kadar vitamin C
berturut-turut sebesar 40,7 mg/tablet dan 41,2 mg/tablet. Adapun diperoleh nilai rata-rata % kadar
vitamin C sampel sebesar 16,5% dengan kadar vitamin C sebesar 40,95 mg/tablet. Mengacu pada
informasi kemasannya, nilai kadar yang diperoleh mendekati kadar tablet vitamin C IPI yaitu sebesar
50 mg. Menurunnya kadar vitamin C pada tablet sampel hasil percobaan dapat terjadi karena
kesalahan saat melakukan pengenceran larutan sampel seperti hasil pengenceran yang terlalu
encer.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh rata-rata kadar vitamin C dalam sampel vitamin C IPI
senilai 40,95 mg/tablet.
Daftar Pustaka
Cresna, Napitupulu, M., dan Ratman. (2014). Analisis Vitamin C pada Buah Pepaya, Sirsak, Srikaya, dan Langsat yang
Tumbuh di Kabupaten Donggala. J.Akad.Kim, 3(3), 58-65.

Departemen Kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.

Dewi, A. P. (2018). Penetapan Kadar Vitamin C dengan Spektrofotometri UV-Vis pada Berbagai Variasi Buah Tomat.
Journal of Pharmacy & Science, 11(1),12.

Gandjar, I. G., & Rohman, A. (2019). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Helwandi, I., R. (2016). Validasi Metode Spektrofotometri UV-Vis Analisis Tiga Panjang Gelombang untuk Penetapan
Kadar Tablet Prednison yang Mengandung Zat Pewarna. Skripsi. Surabaya: Fakultas Farmasi Universitas
Airlangga. Hal 16, 21-24.

Karinda, M., Fatimawali, dan Citraningtyas, G., (2013). Perbandingan Hasil Penetapan Kadar Vitamin C Mangga Dodol
dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis dan Iodometri. Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(1), 86-89.

Kurniawan, Robert & Budi Yuniarto. (2016). Analisis Regresi Dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT Kharisma Putra
Utama
Daftar Pustaka
Rohmah, S., A., Muadifah, A. dan Martha, R., D. (2021). Validasi Metode Penetapan Kadar Pengawet Natrium Benzoat
pada Sari Kedelai di Beberapa Kecamatan di Kabupaten Tulungagung Menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis.
Jurnal Sains dan Kesehatan, 3(2), 121.

Rosmainar, L., Ningsih, W., Ayu, N. P., & Haula, N. (2018). Penentuan Kadar Vitamin C Beberapa Jenis Cabai
(Capsicum sp.) dengan Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Kimia Riset, 1-5.

Suhartarti, T. (2017). Dasar-Dasar Spektrofotometri UV-Vis dan Spektrofotometri Massa untuk Penentuan Struktur
Senyawa Organik. Bandar lampung: CV. Anugrah utama rahaja.

Yanlinastuti dan Fatimah, S. (2016). Pengaruh Konsentrasi Pelarut untuk Menentukan Kadar Zirkonium dalam Paduan
U-Zr dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Batan, 17(9), 22-33.

Anda mungkin juga menyukai