Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN
ANALISIS KADAR KLORAMFENIKOL PADA SEDIAAN KAPSUL
MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

OLEH :

NAMA : NUR AULIANNISA

STAMBUK : 15020220098

KELAS/KELOMPOK : C4/4

ASISTEN :DIAN PRATIWI HANDAYANI, S. Farm

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2024
TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan prinsip dasar yang digunakan dalam metode spektrofotometri


UV-Vis untuk analisis penetapan kadar Kloramfenikol

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan collimator


b. Bagaimana spektrum cahaya dengan senyawa kloramfenikol
dijelaskan dalam konteks metode spektrofotometri UV-Vis
c. Bagaimana cara penentuan range panjang gelombang dari sebuah
sampel yang akan ditentukan kadarnya serta apa saja syarat-
syaratnya
Jawaban:
Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis adalah interaksi yang terjadi
antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan
materi yang berupa molekul (Ritonga. et al, 2022: 43).
a. Kolimasi atau kolimator adalah istilah yang meliputi jumlah saluran
data yang digunakan dalam sumbu z dan ketebalan efektif detector
setiap saluran data (Nugroho. et al, 2020: 92).
b. Molekul senyawa kimia pada suatu larutan atau sampel biologis
tersebut dapat menyerap, mentransmisikan atau memantulkan
cahaya yang dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang
dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan, yang akan
digambarkan dalam bentuk suatu spektrum (Utama, 2023).
c. Panjang gelombang maksimum ditentukan dengan melakukan
pengukuran serapan lautan baku 20 ppm pada panjang gelombang
200-400 nm (Fahira, 2021).
2. Berapa panjang gelombang yang digunakan pada penentuan kadar
kloromfenikol dan jelaskan bagaimana cara mencari panjang gelombang
maksimal suatu sampel
Jawaban:
Panjang gelombang maksimum ditentukan dengan melakukan
pengukuran serapan lautan baku 20 ppm pada panjang gelombang 200-
400 nm. 3 ml larutan baku 20 ppm dimasukkan ke dalam kuvet dan diukur
pada panjang gelomang 200-400 nm dengan blanko etanol p.a. Panjang
gelombang dengan nilai absorbansi maksimal dipilih sebagai panjang
gelombang maksimum (Fahira, 2021).

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:


a. LOD
b. LOQ
c. Sensitivitas
d. Sfesifitas
Jawaban:
a. LOD adalah konsentrasi analit terendah yang dapat dideteksi dan
diidentifikasi dengan mengingat tingkat kepastian (Riyanto, 2020: 13).
b. LOQ (Limit of Quantification) merupakan konsentrasi terendah
dalam sampel yang dapat ditentukan secara kuantitatif dengan
tingkat presisi dan akurat yang dapat diterima (Santoso. et al, 2020:
24).
c. Sensitivitas adalah proses terjadinya perubahan parameter suatu
model pemrograman linier seperti pada koefisien fungsi tujuan,
koefisien pembatas, nilai sebelah kanan (NSK), fungsi pembatas
(kapasitas) kendala, penambahan kendala baru, atau penambahan
variable baru (Siregar dan abil, 2021: 116).
d. Sfesifitas adalah kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi
dengan benar individu yang tidak memiliki penyakit (Ahmad, 2021:
168).
4. Suatu keadaan jumlah absorban semakin besar dan kadar sampel
semakin kecil biasanya disebut juga? Berikan contohnya minimal 2
Jawaban:
Nilai absorbansi bertambah besar menunjukkan bahwa intensitas
cahaya yang terserap makin besar, sehingga menghasilkan banyak
electron bebas yang nantinya akan mengisi pita konduksi berbahan
semikonduktor dan menghasilkan arus. Puncak absorbansi maksimum
pada panjang gelombang 665 nmmenunjukan adanya cahaya pada
panjang gelombang sinar UV dan sinar tampak (visible)puncak
absorbansi sampel semakin menguat dengan bertambah besar
konsentrasi larutan yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin besar konsentrasi ekstrak daun lidah mertua dalam larutan,
maka semakin besar nilai absorbansinya dan semakin kecil nilai
transmitansinya. Ini menunjukan bahwa kandungan klorofil
mempengaruhi nilai absorbansi masing-masing sampel (Sunardi, 2019).

5. Jelaskan alasan kenapa untuk analisis kualitatif menggunakan berat


setara : 1,25 g kloromfenikol dan untuk analisis kuantitatif menggunakan
berat setara : 200 mg kloromfenikol
Jawaban:
Antara +17,0° dan +20,0 lakukan penetapan menggunakan larutan
1,25 g dalam 25 ml. etanol mutlak P. Larutan uji Timbang saksama lebih
kurang 200 mg zat masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, larutkan
dengan Fase gerak sampai tanda. Pipet 4 mL. larutan ke dalam labu
tentukur 100ml. dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda. Saring
melalui penyaring dengan porositas 0,5 µm atau lebih halus dan gunakan
filtrat yang jemih sebagai Larutan uji (Ditjen POM, 2020).
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Riris, A. 2021. Buku Teks Epidemiologi Untuk Kesehatan


Masyarakat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Fahira, M. S., Ananto, D. A., Hajrin, W. 2021. Analisis Kandungan


Hidroquinon Dalam Krim Pemutih Yang Berada Di Beberapa Pasar
Kota Mataram Dengan Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel. Jurnal
Kimia Dan Pendidikan Kimia. Vol 3 (1)

Nugroho, R. A., Jefri, A., dan Sigit, N. 2020. Analisis Variasi Slice Thickness
Terhadap Informasi Anatomi Potongan Axial Pada Pemeriksaan
MSCT Ceervical Pada Kasus Trauma. Jurnal Imejing Diagnostik
(JlmeD) 6 (2020) 91-95

Ritonga, H., La Ode, A. N. R., dan Wa Ode, S. K. 2022. Aplikasi Simultan


Foliar Spray Nano Fertilizer TiO2 dan Hidrogel Sebagai Pembenah
Tanah. Bojong: PT Nasya Expanding Management

Riyanto. 2020. Validasi dan Verifikasi Metode Uji: Sesuai Dengan


ISI/Lec17025 Labolatorium Pengujian dan Kalbrasi. Yogyakarta:
Deepublish

Santoso. U., Widiastuti, S., Andriati, N., Aulia, A., dan Sudarmanto. 2020.
Analisis Pangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Siregar, B. H., dan Abil, M. 2021. Program Linier dan Aplikasinya Pada
Berbagai Software. Jakarta Timur: Bumi Aksara

Sunardi, S. K. 2019. Pengaruh Konsentrasi Larutan Ekstrak Daun Lidah


Mertua Terhadap Absorbansi dan Transmintasi Pada Lapisan Tipis.
Jakarta

Utama, A. A., Suhartono, E., Yunanto, A., 2023. Monopgraf: Saliva Sebagai
Biomarker Inflamasi Pada Sepsis Neonatal. Banjar Baru: CV
Banyubening Cipta Sejahtera
LITERATUR

Anda mungkin juga menyukai