Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Motor Shunt
Motor shunt mempunyai kecepatan hampir konstan.
Pada tegangan jepit konstan, motor ini mempunyai
putaran yang hampir konstan walaupun terjadi
perubahan beban

Pada motor penguat shunt, kumparan medan


dihubungkan paralel dengan angker.

V U = Ea + IaRa + IaRsk
I sh  sh I a  I L  I sh Ea = U - IaRa - IaRsk
Rsh
1
Pin  Daya Motor

POut  Pmekanik
POut  Pmekanik  Pelektrik ( jika tidak rugi gesek )
POut  Pelektrik  Prugigesek ( jika ada rugi gesek )

I L  I a  I sh karena Va  Vsh  U ( paralel )


Pin Vsh
IL  I sh  ;
VSumber Rsh
I a  I L  I sh

Va  Ea  I a Ra ; maka
Ea  Va  I a Ra

2
 120  E a   Ea 
nr      c  (rpm)
 2 p N     

 120  Ea Ia
T    (N - m)
 p  nr

Karakteristik Motor Penguat Shunt

3
2.2 Motor seri
Merupakan motor arus searah yang mempunyai putaran
kecepatan yang tidak konstan, jika beban tinggi maka
putaran akan lambat.

Pada motor penguat seri, kumparan medan dihubungkan


seri dengan angker

U = Ea + Ia Ra + If Rf + IsRSk
IL = If = Is = Ia
Ea = U - Ia Ra - If Rf - IsRSk 4
 120  E a   Ea 

nr   
   c  (rpm)
 2 p N     
 120  Ea Ia
T    (N - m)
 p  nr

Karakteristik Motor Penguat Seri

Anda mungkin juga menyukai