Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN BIAYA PROYEK

KELOMPOK 5:

ATIKA KHAIRUNNISA
EKA NOVRI SAPUTRA
FARAH ADINDA
RESTI KHAIRUNNISA
TITANIA TAMBA

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
DEFINISI
DEFINISI
1. Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai
tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya.
2. Biaya biasanya diukur dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dll.

Biaya langsung
• Biaya yang terkait langsung dengan suatu proyek sehingga dapat ditelusuri secara
tepat
• Misal: gaji karyawan proyek; pembelian barang proyek; dll
Biaya tak langsung
• Biaya yang terkait dengan suatu proyek, tetapi tidak dapat ditelusuri secara tepat
• Misal: tagihan listrik perusahaan; biaya sewa kantor untuk kegiatan perusahaan
dan berbagai proyek
DEFINISI
3. Manajemen Biaya Proyek adalah proses yang dibutuhkan untuk menjamin
bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah disepakati.
Manajemen biaya proyek meliputi beberapa fungsi khusus manajemen proyek
yang mencakup kontrol pekerjaan memperkirakan, pengumpulan data
lapangan, penjadwalan, akuntansi dan desain.
TAHAPAN BIAYA MANAJEMEN PROYEK
01 Plan cost management: Proses untuk menetepkan kebijakan,
prosedur, dokumentasi perencanaan, pengelolaan, pengeluaran,
dan pengendalian biaya proyek.

Estimasi Biaya (Cost Estimating): menyusun suatu perkiraan


02 biaya-biaya dan sumber daya yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu proyek.

Penganggaran Biaya (Cost budgeting): membuat suatu alokasi


03 perkiraan biaya secara menyeluruh ke dalam rincian pekerjaan
untuk menetapkan suatu baseline sebagai ukuran kinerja.

Pengendalian Biaya (Cost Control): mengendalikan perubahan


04
dana proyek
Tipe-tipe Estimasi Biaya
Tipe Estimasi Kapan Dilakukan Mengapa Akurasi
Dilakukan
ROM (Rough of 3-5 tahun sebelum Untuk memberikan -25% -- +75%
Magnitude) proyek dikerjakan estimasi biaya
dalam rangka
seleksi proyek
Budgetary 1-2 tahun sebelum Untuk -10% -- +25%
proyek dilakukan mengestimasi
budget
Organisasi
Definitive 0-1 tahun sebelum Untuk -5 % -- +10%
proyek dilakukan mengestimasi
biaya detail sebuah
proyek
ALAT BANTU DAN TEKNIK ESTIMASI BIAYA
ALAT BANTU DAN TEKNIK ESTIMASI BIAYA
Analogous Estimates (Top Down Estimates)
Mengestimasi biaya proyek berdasarkan biaya aktual dari proyek sebelumnya yang dianggap
“mirip” dengan proyek yang akan dikerjakan.

Bottom Up Estimates
Estimasi berdasarkan setiap paket kerja terkecil dan menjumlahkan seluruhnya hingga diperoleh
biaya total dari sebuah proyek.

Parametric Modeling
Estimasi biaya proyek dilakukan dengan memanfaatkan karakteristik proyek sebagai parameter
dalam model matematika.

Alat bantu komputerisasi


Alat bantu, seperti spreadsheet dan perangkat lunak manajemen proyek, yang dapat membuat
perkerjaan dengan menggunakan alat bantu perkiraan biaya menjadi lebih mudah.
PENGENDALIAN BIAYA
PENGENDALIAN BIAYA
1. Pengendalian biaya proyek mencakup:
• Mengawasi kinerja biaya.
• Menjamin bahwa hanya perubahan proyek yang tepat yang akan masuk
ke dalam garis dasar biaya yang direvisi.
• Memberikan informasi kepada stakeholders mengenai perubahan yang
disetujui yang akan memperngaruhi biaya.
2. Tujuan utama dari pengendalian biaya, apa yang perlu dirubah
sehingga biaya tidak melebihi anggaran.
3. Alat yang digunakan untuk mengendalikan biaya proyek adalah
earned value management.
Earned Value Management (EVM)
EVM adalah alat untuk mengukur kinerja proyek yang mengintegrasikan ruang
lingkup, waktu dan data biaya untuk menggunakan EVM harus dibuat terlebih
dahulu baseline (original plan plus approved changes). Dengan baseline dapat
dievaluasi apakah proyek berjalan dengan baik atau tidak. Secara periodik
informasi aktual mengenai kinerja proyek harus diperbaharui sehingga
pemanfaatan EVM dapat optimal.
Istilah – istilah dalam EVM
 Planned Value (PV) adalah rencana porsi total estimasi biaya yang sudah disetujui
untuk dikeluarkan pada sebuah aktivitas selama perioda tertentu.

 Actual Cost (AC) adalah biaya total langsung maupun tidak langsung yang digunakan
dalam rangka menyelesaikan pekerjaan sesuai aktivitasnya selama perioda tertentu.

 Earned Value (EV) adalah estimasi nilai (value) pekerjaan fisik yang sebenarnya telah
selesai, berdasarkan rate of performance ( RP), yaitu perbandingan pekerjaan yang
selesai terhadap pekerjaan yang rencananya diselesaikan dalam waktu tertentu.
Istilah – istilah dalam EVM
 Cost Variance (CV), variabel yang menunjukkan apakah kinerja biaya sudah melebihi atau
masih kurang dari biaya yang sudah direncanakan.

 Schedule Variance (SV), variabel yang menunjukkan apakah jadwal yang lebih lama/lebih
lambat dari yang direncanakan.

 Cost Performance Index (CPI) , variabel yang dpt digunakan untuk mengestimasi biaya pada
saat proyek selesai berdasarkan kinerja proyek sampai waktu tertentu.

 Schedule Performance Index (SPI) , variabel yang dpt digunakan untuk mengestimasi waktu
selesainya proyek, berdasarkan kinerja proyek sampai waktu tertentu
STUDI KASUS
Studi Kasus
 Pekanbaru telah menyiapkan kawasan yang akan dijadikan komplek pemerintahan. Komplek pemerintahan ini akan dibangun di kawasan
Kecamatan Tenayan Raya yang terletak di sepanjang jalan lintas timur sampai ke Desa Teluk Lembu Ujung.
 Anggaran biaya untuk pembangunan kantor dinas SKPD gedung B5 di Jl. Badak Ujung Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya Kota
Pekanbaru Provinsi Riau mencapai Rp. 58.207.775.486,37 (Lima Puluh Delapan Milyar Dua Ratus Tujuh Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh
Lima Ribu Empat Ratus Delapan Puluh Enam Koma Tiga Puluh Tujuh Rupiah).
 Berdasarkan dokumen perencanaan selanjutnya menjadi dokumen for contruction atau dokumen pelaksanaan terdiri dari beberapa bagian
antara lain :
1. Gedung utama SKPD
2.Fasilitas Umum
3.Fasilitas sosial
Studi Kasus
Pada waktu pelaksanaannya kontraktor mengalami permasalahan dalam waktu penyelesaian proyek yaitu pekerjaan tapak
bangunan karena pematangan lahan oleh pihak ketiga yaitu Bina Marga, lahan yang digunakan untuk pembangunan perkantoran ini
sangat luas mencapai 69000 m 2 membuat pekerjaan galian dan timbunan yang cukup besar. Masalah juga terdapat pada jumlah alat
yang terbatas sehingga tapak bangunan belum bisa disesuaikan. Keterlambatan awal berlangsung selama 68 hari kalender atau
sebesar 10,27%, sehingga implementasi proyek tidak seperti yang direncanakan atau dapat dikatakan kemajuan proyek
terhambat. Selain itu permasalahan diperparah dengan lokasi proyek yang tidak memungkinkan masuknya kendaraan berat karena akses
masuknya melewati 2 jembatan yang sulit dilewati oleh kendaraan berat sehingga kendaraan berat harus menunggu antrian masuk
dan jika cuaca hujan kendaraan berat tidak bisa masuk ke area proyek karena kondisi tanah yang sangat lembek dan licin.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan
 Upah tenaga kerja berasal dari daftar harga dan upah dilingkungan dinas perumahan pemukiman dan cipta karya kota Pekanbaru,
yaitu
Pekerja = Rp.55.000,00
Kepala tukang = Rp.80.000,00
Tukang batu = Rp.70.000,00
Tukang besi = Rp.70.000,00
Tukang kayu = Rp.70.000,00
 Upah biaya peralatan berasal dari PT Nindya Karya pada tahun 2015, yaitu:
Mandor = Rp.85.000,00
No Jenis alat Harga (Rp/jam)
1 Countainer Triller 550.000
2 Crane 248.000
3 Concrate Pump 120.000
4 Alat Pancang 360.000
5 Mesin Las 35.600
6 Mesin Potong Besi 36.700
Hasil dan Pembahasan
Analisa pada pekerjaan persiapan dan pekerjaan gedung maka didapatkan kegiatan – kegiatan yang berada pada lintasan kritis.
No Uraian Pekerjaan Durasi Pekerjaan (Hari)
1 Penyediaan tiang pancang 36
2 pekerjaan pemancangan 60
3 struktur lantai dasar/satu 75
4 struktur lantai dua 63
5 struktur lantai tiga 56
6 struktur lantai empat 49
7 struktur lantai lima 45
8 struktur lantai lima A 42
9 struktur ring balok atap 42
10 pekerjaan rangka & penutup atap 34
Hasil dan Pembahasan
Analisa rekapitulasi penambahan biaya tenaga kerja untuk masing-masing alternatif :
1. Alternatif kerja lembur berdasarkan hasil analisa bisa menyelesaikan proyek dalam waktu 665 hari dengan tambahan biaya sebesar
Rp. 18,660,584,148.32
2. Alternatif penambahan tenaga kerja dan peralatan bisa menyelesaikan proyek dalam waktu 601 hari dengan tambahan biaya
sebesar Rp.30,422,011,240.30
3. Alternatif kerja shift bisa menyelesaikan proyek dalam waktu 718 hari dengan tambahan biaya sebesar Rp. 22,479,247,709.57
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai