Keperawatan Kritis
Gagal Napas
Oleh kelompok 6
Nama Kelompok
01 Ruhama Amirianty
02 Sari DanielaPayung
03 Sherly Veneranda
04 Siggi Irene Lewerissa
05 Tarsila Yunita
06 Terawani Rura
07 Valeriana Silitubun
08 Venny Florence Metekohy
Konsep Dasar Medis
Defenisi
Gangguan pernafasan
Takipnea, retraksi otot bantu pernafasan, 03
hipoventilasim apnea, suara napas tambahan Hiperkapnia yaitu penurunan kesdaran
seperti stidor, mengi, ronki basah (Boedi 06
Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringan atau
Swadarmoko, 2010) sianosis
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
• Analisis Gas Darah
• Pemeriksaan Darah Lengkap
• Serum Kreatinin Kinase dan
Troponin1
• Fungsi Ginjal dan Hati
Radiologi
• Rontgen Toraks
• EKG dan Ekokardiografi
• Uji faal paru
Penatalaksanaan Medis
• Pemberian O2 yang adekuat dengan meningkatkan fraksi O2 akan
memperbaiki PaO2, sampai sekitar 60-80 mmHg cukup untuk oksigenasi
jaringan dan pecegahan hipertensi pulmonal akibat hipoksemia yang terjadi.
Pemberian FiO2 <40% menggunakan kanul nasal atau masker. Pemberian
O2 yang berlebihan akan memperberat keadaan hiperkapnia. Menurunkan
kebutuhan oksigen dengan memperbaiki dan mengobati febris, agitasi,
infeksi, sepsis dll, usahakan Hb sekitar 10-12g/dl.
• Dapat digunakan tekanan positif seperti CPAP, BiPAP, dan PEEP. Perbaiki
elektrolit, balance pH, barotrauma, infeksi dan komplikasi iatrogenik.
Gangguan pH dikoreksi pada hiperkapnia akut dengan asidosis, perbaiki
ventilasi alveolar dengan memberikan bantuan ventilasi mekanis,
memasang dan mempertahankan jalan nafas yang adekuat, mengatasi
bronkospasme dan mengontrol gagal jantung, demam dan sepsis.
• Atasi atau cegah terjadinya atelektasis, overload cairan, bronkospasme,
secret trakeobronkial yang meningkat, dan infeksi.
Lanjutan ...
Ginjal
Paru-paru
Infeksi
Jantung nosocomial
Gastrointestinal Polisitemia
KONSEP DASAR
KEPERAWATAN
Pengkajian
B1 (Breathing)
Dilakukan Auskultasi, perkusi, palpasi dan Inspeksi
B2 (blood)
Monitor dampak gagak nafas pada status kardiovaskuler meliputi keadaan
hemodinamik seperti nadi, tekanan darah dan CRT.
B3 ( Brain)
Pengkajian perubahan status mental penting dilakukan perawat Karena
merupakan gejala sekunder yang terjadi akibat gangguan pertukaran gas.
Diperlukan pemeriksaan GCS untuk menentukan tingkat kesadaran
B4 (Bladder)
Pengukuran volume ouput dan urin perlu dilakukan karena berkaitan
dengan intake cairan. Leh karena itu, perlu memonitor adanya oliguria,
karena hal tersebut merupakan tanda awal dari syok
B5 (Boowel)
Pengkajian terhadap status nutrisi klien meliputi jumlah, frekuensi dan
kesulitan- kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Pada klien sesak
napas potensial terjadi kekurangan pemenuhan nutrisi, hal ini karena terjadi
dipsnea saat makan, laju metabolism, serta kecemasan yang dialami klien
B6 ( Bone)
Dikaji adanya edema ekstremitas, tremor, tanda-tanda infeksi pada
ekstremitas, turgor kulit, kelembaban, pengelupasan atau bersik pada
dermis / integument.
01
Pola napas tidak efektif
Keperawatan 05
05 Intoleransi aktifitas
Intervensi keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
keperawatan
1 Pola napas tidak Status pernafasan: pertukaran gas Manajemen jalan
efektif nafas