Anda di halaman 1dari 11

SOP PENCATATAN DAN PELAPORAN

PUSKESMAS KECAMATAN CIRACAS

Disampaikan pada Pelatihan Imunisasi COVID-19 bagi Petugas


Kesehatan GEL III
PENILAIAN, PENGENDALIAN,
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN
VAKSIN
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/2
PUSAT KESEHATAN Sunersi Handayani, SKM, MKM
MASYARAKATKECAM
NIP 197612201998032004
ATAN CIRACAS
1. Pengertian Penilaian, pengendalian, penyediaan dan penggunaan vaksin adalah metode
untuk memastikan tercapainya ketersediaan vaksin, sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/kekosongan vaksin serta penggunaannya sesuai
dengan pedoman yang berlaku
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Penilaian, pengendalian,
penyediaan dan penggunaan vaksin adalah metode untuk memastikan
tercapainya ketersediaan vaksin di Pusat Kesehatan MasyarakatKecamatan
Ciracas beserta 4 Pusat Kesehatan Masyarakatkelurahan yang berada di
wilayah Kecamatan Ciracas
3. Kebijakan SK Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas Nomor 41 Tahun
2020 tentang Kebijakan Layanan Klinis Pusat Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Ciracas
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016
tentang Standard Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur/Langkah- 1. Persiapan Alat dan Bahan :
langkah 1.1. Alat tulis
1.2. Komputer
1.3. Kartu Stok
2. Petugas yang melaksanakan :
2.1. Pemegang Gudang Induk Vaksin (Apoteker/Tenaga Teknis
Kefarmasian)
3. Langkah – langkah :
3.1. Penilaian dan Penyediaan Vaksin
3.1.1. Pemegang Gudang Induk Vaksin mengecheck jumlah
vaksin yang tersedia di Gudang Induk Vaksin
3.1.2. Pemegang Gudang Induk Vaksin menginformasikan
jumlah vaksin yang tersisa ke Koordinator Imunisasi
3.1.3. Koordinator Imunisasi membuat surat permintaan vaksin
bulanan yang ditanda tangani oleh Koordinator Imunisasi
dan Kepala Puskesmas
3.1.4. Setelah ditanda tangani, surat permintaan vaksin ditujukan
ke Suku Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat
3.1.5. Pemegang Gudang Induk Vaksin mengambil vaksin ke
Suku Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat sambil mengecheck jenis, jumlah nomor batch,
tanggal kadaluarsa dan vaksin vial monitoring (VVM)
3.1.6. Pemegang Gudang Induk Vaksin mengisi kartu stok untuk
mendata vaksin yang diterima
3.2. Pengendalian dan Penggunaan Vaksin
3.2.1. Petugas meletakkan kartu stok di samping atau di dekat
vaksin (di tempat yang mudah terlihat).
3.2.2. Petugas farmasi menulis pada kartu stok setiap ada
transaksi pengeluaran dan penerimaan vaksin.
3.2.3. Petugas mengkoreksi kesalahan pencatatan pada kartu
stok dengan mencoret sekali dan membubuhkan paraf,
kemudian menuliskan perbaikannya.

3.2.4. Petugas tidak boleh mengkoreksi kartu stok dengan


menebalkan ataupun mencoret berulang-ulang.
3.2.5. Petugas menyimpan kartu stok vaksin yang sudah habis
dalam box file /map file.
3.2.6. Petugas mengganti kartu stok yang sudah penuh dengan
kartu stok yang baru dan menggabungkannya ke kartu stok
yang habis
3.2.7. Petugas menyimpan kartu stok selama 5 tahun dari tanggal
terakhir transaksi.
3.2.8. Petugas farmasi dapat memusnahkan kartu stok dengan
membuat Berita Acara Pemusnahan Kartu Stok.
6. Bagan alir (jika -
diperlukan)
7. Hal-hal yang perlu 1. Jumlah vaksin yang tersisa di Gudang Induk Vaksin
diperhatikan 2. Jumlah vaksin yang diterima dari Suku Dinas Kesehatan Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat
3. Kondisi Vaksin
8. Unit terkait 1. Unit Farmasi
2. Unit Imunisasi
9. Dokumen Terkait 1. Kartu Stock
2. Surat Permintaan Vaksin
5. Prosedur/Langkah- 1. Persiapan Alat dan Bahan :
langkah 1.1. Alat tulis
1.2. Komputer
1.3. Kartu Stok
2. Petugas yang melaksanakan :
2.1. Pemegang Gudang Induk Vaksin (Apoteker/Tenaga Teknis
Kefarmasian)
3. Langkah – langkah :
3.1. Penilaian dan Penyediaan Vaksin
3.1.1. Pemegang Gudang Induk Vaksin mengecheck jumlah
vaksin yang tersedia di Gudang Induk Vaksin
3.1.2. Pemegang Gudang Induk Vaksin menginformasikan
jumlah vaksin yang tersisa ke Koordinator Imunisasi
3.1.3. Koordinator Imunisasi membuat surat permintaan vaksin
bulanan yang ditanda tangani oleh Koordinator Imunisasi
dan Kepala Puskesmas
3.1.4. Setelah ditanda tangani, surat permintaan vaksin ditujukan
ke Suku Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat
3.1.5. Pemegang Gudang Induk Vaksin mengambil vaksin ke
Suku Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat sambil mengecheck jenis, jumlah nomor batch,
tanggal kadaluarsa dan vaksin vial monitoring (VVM)
3.1.6. Pemegang Gudang Induk Vaksin mengisi kartu stok untuk
mendata vaksin yang diterima
3.2. Pengendalian dan Penggunaan Vaksin
3.2.1. Petugas meletakkan kartu stok di samping atau di dekat
vaksin (di tempat yang mudah terlihat).
3.2.2. Petugas farmasi menulis pada kartu stok setiap ada
transaksi pengeluaran dan penerimaan vaksin.
3.2.3. Petugas mengkoreksi kesalahan pencatatan pada kartu
stok dengan mencoret sekali dan membubuhkan paraf,
kemudian menuliskan perbaikannya.

3.2.4. Petugas tidak boleh mengkoreksi kartu stok dengan


menebalkan ataupun mencoret berulang-ulang.
3.2.5. Petugas menyimpan kartu stok vaksin yang sudah habis
dalam box file /map file.
3.2.6. Petugas mengganti kartu stok yang sudah penuh dengan
kartu stok yang baru dan menggabungkannya ke kartu stok
yang habis
3.2.7. Petugas menyimpan kartu stok selama 5 tahun dari tanggal
terakhir transaksi.
3.2.8. Petugas farmasi dapat memusnahkan kartu stok dengan
membuat Berita Acara Pemusnahan Kartu Stok.
6. Bagan alir (jika -
diperlukan)
7. Hal-hal yang perlu 1. Jumlah vaksin yang tersisa di Gudang Induk Vaksin
diperhatikan 2. Jumlah vaksin yang diterima dari Suku Dinas Kesehatan Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat
3. Kondisi Vaksin
8. Unit terkait 1. Unit Farmasi
2. Unit Imunisasi
9. Dokumen Terkait 1. Kartu Stock
2. Surat Permintaan Vaksin
10. Rekaman Historis
Perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1. Prosedur/Langkah- Bagian Langkah-
langkah langkah dibuat
menjadi lebih rinci,
yaitu : terdapat
prosedur Penilaian
dan Penyediaan
Vaksin, serta
prosedur
Pengendalian dan
Penggunaan Vaksin
PENYEDIAAN VAKSIN DI UNIT DAN
SARANA KESEHATAN LAINNYA
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/3

PUSAT KESEHATAN
Sunersi Handayani,SKM, MKM
MASYARAKAT
KECAMATAN NIP.197612201998032004
CIRACAS
1. Pengertian Penyediaan vaksin di unit dan sarana kesehatan lainnya adalah metode untuk
memastikan ketersediaan vaksin baik di unit maupun di sarana kesehatan
lainnya, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan vaksin
serta penggunaannya sesuai dengan pedoman yang berlaku
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memastikan tercapainya
ketersediaan vaksin di unit beserta sarana kesehatan lainnya yang berada di
wilayah Kecamatan Ciracas
3. Kebijakan SK Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas Nomor 41 Tahun
2020 tentang Kebijakan Layanan Klinis Pusat Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Ciracas
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016
tentang Standard Pelayanan Kefarmasian di Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Imunisasi
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur/Langkah- 1. Persiapan Alat dan Bahan :
langkah 1.1. Alat tulis
1.2. Kartu Stock
1.3. Surat Bukti Barang Keluar (SBBK)
1.4. Berita Acara Serah Terima vaksin (BAST)
1.5. Vaccine Arival Report (VAR)
1.6. Surat permintaan vaksin
1.7. Laporan pemakaian vaksin by name
2. Petugas yang melaksanakan :
2.1. Pemegang Gudang Induk Vaksin (Apoteker/Tenaga Teknis
Kefarmasian)
2.2. Koordinator Imunisasi
3. Langkah – langkah :
3.1. Unit Imunisasi Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas
3.1.1. Petugas unit mengajukan permintaan vaksin ke Pemegang
Gudang Induk Vaksin menggunakan surat permintaan vaksin
3.1.2. Pemegang Gudang Induk Vaksin menyiapkan vaksin sesuai
permintaan unit
3.1.3. Pemegang Gudang Induk Vaksin mengecheck nama vaksin,
jumlah, nomor batch, tanggal kadaluarsa, dan vaksin vial
monitoring (VVM)
3.1.4. Pemegang Gudang Induk Vaksin mendata pengeluaran
vaksin di kartu stok
3.1.5. Pemegang Gudang Induk Vaksin membuatkan Surat Bukti
Barang Keluar (SBBK) dan Vaccine Arival Report (VAR) atas
permintaan vaksin tersebut
3.1.6. Pemegang Gudang Induk Vaksin menyerahkan vaksin disertai
dengan SBBK dan VAR ke petugas unit
3.1.7. Petugas Gudang Induk Vaksin mencatat setiap pemasukan
dan pengeluaran vaksin pada kartu stock
PENYEDIAAN VAKSIN DI UNIT DAN
SARANA KESEHATAN LAINNYA
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/3

PUSAT KESEHATAN
Sunersi Handayani,SKM, MKM
MASYARAKAT
KECAMATAN NIP.197612201998032004
CIRACAS
1. Pengertian Penyediaan vaksin di unit dan sarana kesehatan lainnya adalah metode untuk
memastikan ketersediaan vaksin baik di unit maupun di sarana kesehatan
lainnya, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan vaksin
serta penggunaannya sesuai dengan pedoman yang berlaku
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah -langkah untuk memastikan tercapainya
ketersediaan vaksin di unit beserta sarana kesehatan lainnya yang berada di
wilayah Kecamatan Ciracas
3. Kebijakan SK Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas Nomor 41 Tahun
2020 tentang Kebijakan Layanan Klinis Pusat Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Ciracas
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016
tentang Standard Pelayanan Kefarmasian di Pusat Kesehatan Masyara kat
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Imunisasi
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur/Langkah- 1. Persiapan Alat dan Bahan :
langkah 1.1. Alat tulis
1.2. Kartu Stock
1.3. Surat Bukti Barang Keluar (SBBK)
1.4. Berita Acara Serah Terima vaksin (BAST)
1.5. Vaccine Arival Report (VAR)
1.6. Surat permintaan vaksin
1.7. Laporan pemakaian vaksin by name
2. Petugas yang melaksanakan :
2.1. Pemegang Gudang Induk Vaksin (Apoteker/T enaga Teknis
Kefarmasian)
2.2. Koordinator Imunisasi
3. Langkah – langkah :
3.1. Unit Imunisasi Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas
3.1.1. Petugas unit mengajukan permintaan vaksin ke Pemegang
Gudang Induk Vaksin menggunakan surat permintaan vaksin
3.1.2. Pemegang Gudang In duk Vaksin menyiapkan vaksin sesuai
permintaan unit
3.1.3. Pemegang Gudang Induk Vaksin mengecheck nama vaksin,
jumlah, nomor batch, tanggal kadaluarsa, dan vaksin vial
monitoring (VVM)
3.1.4. Pemegang Gudang Induk Vaksin mendata pengeluaran
vaksin di kartu stok
3.1.5. Pemegang Gudang Induk Vaksin membuatkan Surat Bukti
Barang Keluar (SBBK) dan Vaccine Arival Report (VAR) atas
permintaan vaksin tersebut
3.1.6. Pemegang Gudang Induk Vaksin menyerahkan vaksin disertai
dengan SBBK dan VAR ke petugas unit
3.1.7. Petugas Gudang Induk Vaksin menca tat setiap pemasukan
dan pengeluaran vaksin pada kartu stock
3.2. Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan
3.2.1. Petugas unit di Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan
mengajukan permintaan vaksin ke Koordinator Imunisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas
menggunakan surat permintaan vaksin
3.2.2. Petugas unit di Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan wajib
melampirkan laporan pemakaian vaksin by name
3.2.3. Koordinator Imunisasi Pusat Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Ciracas menyetujui jumlah permintaan vaksin
dengan membubuhkan paraf di surat permintaan vaksin
3.2.4. Setelah disetujui oleh Koordinator Imunisasi Pusat Kesehatan
Masyarakat Kecamatan Ciracas, surat permintaan vaksin
diajukan ke Pemegang Gudang Induk Vaksin
3.2.5. Pemegang Gudang Induk Vaksin menyiapkan vaksin sesuai
jumlah yang disetujui oleh Koordinator Imunisasi Pusat
Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas
3.2.6. Pemegang Gudang Induk Vaksin mengecheck nama vaksin,
jumlah, nomor batch, tanggal kadaluarsa, dan vaksin vial
monitoring (VVM)
3.2.7. Pemegang Gudang Induk Vaksin mendata pengeluaran
vaksin di kartu stok
3.2.8. Pemegang Gudang Induk Vaksin membuatkan Surat Bukti
Barang Keluar (SBBK) dan Vaccine Arival Report (VAR) atas
permintaan vaksin tersebut
3.2.9. Pemegang Gudang Induk Vaksin menyerahkan vaksin disertai
dengan SBBK dan VAR ke petugas unit Pusat Kesehatan
Masyarakat Kelurahan
3.2.10. Petugas Gudang Induk Vaksin mencatat setiap pemasukan
dan pengeluaran vaksin pada kartu stock

3.3. Rumah Sakit/Klinik/Praktek Bidan Mandiri (PBM)


3.3.1. Petugas Rumah Sakit/Klinik/Praktek Bidan Mandiri (PBM)
mengajukan permintaan vaksin ke Koordinator Imunisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas
menggunakan surat permintaan vaksin
3.3.2. Petugas Rumah Sakit/Klinik/Praktek Bidan Mandiri (PBM)
wajib melampirkan laporan pemakaian vaksin by name
3.3.3. Koordinator Imunisasi Pusat Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Ciracas menyetujui jumlah permintaan vaksin
dengan membubuhkan paraf di surat permintaan vaksin
3.3.4. Setelah disetujui oleh Koordinator Imunisasi Pusat Kesehatan
Masyarakat Kecamatan Ciracas, buku permintaan vaksin
diajukan ke Pemegang Gudang Induk Vaksin
3.3.5. Pemegang Gudang Induk Vaksin menyiapkan vaksin sesuai
jumlah yang disetujui oleh Koordinator Imunisasi Pusat
Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas
3.3.6. Pemegang Gudang Induk Vaksin mengecheck nama vaksin,
jumlah, nomor batch, tanggal kadaluarsa, dan vaksin vial
monitoring (VVM)
3.3.7. Pemegang Gudang Induk Vaksin mendata pengeluaran
vaksin di kartu stok
3.3.8. Pemegang Gudang Induk Vaksin membuatkan Surat Bukti
Barang Keluar (SBBK), Vaccine Arival Report (VAR) dan
untuk Rumah Sakit dibawah naungan Pemerinta h DKI Jakarta
transaksi vaksin akan dilengkapi Berita Acara Serah Terima
vaksin (BAST) atas permintaan vaksin tersebut
3.3.9. Pemegang Gudang Induk Vaksin menyerahkan vaksin disertai
dengan SBBK, VAR dan BAST ke petugas Rumah
Sakit/Klinik/Praktek Bidan Mandiri (PBM)
3.2. Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan
3.2.1. Petugas unit di Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan
mengajukan permintaan vaksin ke Koordinator Imunisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas
menggunakan surat permintaan vaksin
3.2.2. Petugas unit di Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan wajib
melampirkan laporan pemakaian vaksin by name
3.2.3. Koordinator Imunisasi Pusat Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Ciracas menyetujui jumlah permintaan vaksin
dengan membubuhkan paraf di surat permintaan vaksin
3.2.4. Setelah disetujui oleh Koordinator Imunisasi Pusat Kesehatan
Masyarakat Kecamatan Ciracas, surat permintaan vaksin
diajukan ke Pemegang Gudang Induk Vaksin
3.2.5. Pemegang Gudang Induk Vaksin menyiapkan vaksin sesuai
jumlah yang disetujui oleh Koordinator Imunisasi Pusat
Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas
3.2.6. Pemegang Gudang Induk Vaksin mengecheck nama vaksin,
jumlah, nomor batch, tanggal kadaluarsa, dan vaksin vial
monitoring (VVM)
3.2.7. Pemegang Gudang Induk Vaksin mendata pengeluaran
vaksin di kartu stok
3.2.8. Pemegang Gudang Induk Vaksin membuatkan Surat Bukti
Barang Keluar (SBBK) dan Vaccine Arival Report (VAR) atas
permintaan vaksin tersebut
3.2.9. Pemegang Gudang Induk Vaksin menyerahkan vaksin disertai
dengan SBBK dan VAR ke petugas unit Pusat Kesehatan
Masyarakat Kelurahan
3.2.10. Petugas Gudang Induk Vaksin mencatat setiap pemasukan
dan pengeluaran vaksin pada kartu stock

3.3. Rumah Sakit/Klinik/Praktek Bidan Mandiri (PBM)


3.3.1. Petugas Rumah Sakit/Klinik/Praktek Bidan Mandiri (PBM)
mengajukan permintaan vaksin ke Koordinator Imunisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas
menggunakan surat permintaan vaksin
3.3.2. Petugas Rumah Sakit/Klinik/Praktek Bidan Mandiri (PBM)
wajib melampirkan laporan pemakaian vaksin by name
3.3.3. Koordinator Imunisasi Pusat Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Ciracas menyetujui jumlah permintaan vaksin
dengan membubuhkan paraf di surat permintaan vaksin
3.3.4. Setelah disetujui oleh Koordinator Imunisasi Pusat Kesehatan
Masyarakat Kecamatan Ciracas, buku permintaan vaksin
diajukan ke Pemegang Gudang Induk Vaksin
3.3.5. Pemegang Gudang Induk Vaksin menyiapkan vaksin sesuai
jumlah yang disetujui oleh Koordinator Imunisasi Pusat
Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciracas
3.3.6. Pemegang Gudang Induk Vaksin mengecheck nama vaksin,
jumlah, nomor batch, tanggal kadaluarsa, dan vaksin vial
monitoring (VVM)
3.3.7. Pemegang Gudang Induk Vaksin mendata pengeluaran
vaksin di kartu stok
3.3.8. Pemegang Gudang Induk Vaksin membuatkan Surat Bukti
Barang Keluar (SBBK), Vaccine Arival Report (VAR) dan
untuk Rumah Sakit dibawah naungan Pemerinta h DKI Jakarta
transaksi vaksin akan dilengkapi Berita Acara Serah Terima
vaksin (BAST) atas permintaan vaksin tersebut
3.3.9. Pemegang Gudang Induk Vaksin menyerahkan vaksin disertai
dengan SBBK, VAR dan BAST ke petugas Rumah
Sakit/Klinik/Praktek Bidan Mandiri (PBM)
6. Bagan alir (jika -
diperlukan)
7. Hal-hal yang perlu 1. Jumlah vaksin yang tersisa di Gudang Induk Vaksin
diperhatikan 2. Jumlah vaksin yang diminta oleh unit maupun sarana kesehatan lainnya
3. Laporan pemakaian vaksin by name
4. Kondisi Vaksin
8. Unit terkait 1. Unit Farmasi
2. Unit Imunisasi
9.Dokumen terkait 1. Surat permintaan vaksin
2. Surat Bukti Barang Keluar (SBBK)
3. Berita Acara Serah Terima vaksin (BAST)
4. Vaccine Arival Report (VAR)
5. Kartu stok
6. Laporan pemakaian vaksin by name
10. Rekaman historis
perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
1. Prosedur/Langkah- 1. Penambahan point 3.1.7
langkah dan 3.2.10 yaitu 3.2.10
Petugas Gudang Induk
Vaksin mencatat setiap
pemasukan dan
pengeluaran vaksin pada
kartu stock
2. Penambahan penjelasan
pada point 3.3.8 yaitu
untuk Rumah Sakit
dibawah naungan
Pemerintah DKI Jakarta
transaksi vaksin akan
dilengkapi Berita Acara
Serah Terima vaksin
(BAST) atas permintaan
vaksin tersebut
PKC CIRACAS
405_dr. Tiffano Taufan Firdaus
350_dr. Intan Agungan Putri
443_Nindy Septiana, Amd. Keb
351_Wieke Riene Ardita, Amd. Keb
353_Adry Sunilela, Amd. Keb
13_Nandar Wahyu,Amd.Kep

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai