& PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN PENGERTIAN ADVOKASI Istilah advokasi sering digunakan dalam konteks hukum yang berkaitan dengan upaya melindungi hak-hak manusia bagi mereka yang tidak mampu membela diri.
Arti advokasi menurut ikatan perawat
amerika/ANA (1985) adalah “melindungi klien atau masyarakat terhadap pelayanan dan keselamatan praktik tidak sah yang tidak kompeten dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapa pun” ADVOKASI adalah Keikutsertaan orang orang dalam pembuatan keputusan yang dapat mempengaruhi hidup mereka (Advokasi konsep, tekhnik dan aplikasi di bidang kesehatan di Indonesia, Prof Hadi Pratomo, 2015).
TUJUAN ADVOKASI : Mengurangi kematian atau
kecacatan sekelompok orang secara umum atau disebabkan penyebab khusus. Advokasi kesehatan masyarakat (Christoffel,2000) Pengertian Keperawatan Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.(Undang No 38/2014 Tentang Keperawatan, Pasal 1 Ayat (1). Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang- undangan. .(Undang- undang No 38/2014 Tentang Keperawatan, Pasal 1 Ayat (2). Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. (Undang-undang No 38/2014 Tentang Keperawatan, Pasal 1 Ayat (3). Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan. (Undang-undang No 38/2014 Tentang Keperawatan, Pasal 1 Ayat (4)
Asuhan Keperawatan adalah rangkaian
interaksi Perawat dengan Klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian Klien dalam merawat dirinya. (Undang-undang No 38/2014 Tentang Keperawatan, Pasal 1 Ayat (5). Perawat Di RS adalah : 1. Sebuah area khusus spesial dan keperawatan profesinal melibatkan integrasi dari praktek, penelitian pendidikan profesionalisme 2. Praktek perawat oleh seorang perawat profesional 3. Fokus memberikan pelayanan kepada pasien yang mencari terapi yang baik yang mengancam kehidupan dan non critical illnes atau cedera I.Perawat Advokasi / Nursing advokasi di Unit Gawat Darurat Menurut ANA (1985) “melindungi klien atau masyarakat terhadap pelayanan dan keselamatan praktik tidak sah yang tidak kompeten dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapa pun” a.l : a.Melindungi pasien dari pelayanan yang tidak bermutu, perawat disini harus menjaga keselamatan pasien baik dari kompentensi petugas yang tidak profesional (petugas tidak ahli dibidang gawat darurat sebaiknya tidak bertugas di Unit Gawat Darurat/Instalasi Gawat Darurat). b. Menjaga pasien dari alat dan sarana prasana yang tidak terstandar , sebaiknya alat harus standar dan mempunyai kelayakan standar dan dikalibrasi sesuai ketentuan yang berlaku. c. Melindungi pasien dari sistem yang buruk dan bertele tele (sistem yang merugikan pasien). Peran perawat dan tenaga kesehatan di dalam penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) terdapat,pada “Undang undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 Pasal 32 Ayat (1) “Dalam keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu”. Ayat (2) “Dalam keadaan darurat Fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka”. Perawat yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit wajib memberikan pertolongan terlebih dahulu, tidak boleh menolak atau minta uang muka., dalam pasal ini perawat dan tenaga ksehatan lainnya dilarang menolak pasien dan meminta uang muka dan perawat yang bertugas di bagian pelayanan gawat darurat wajib memberikan pertolongan awal. Peran advokasi dari keterangan tersebut diatas adalah jangan sampai ada penolakan atau permintaan uang muka sebelum dilakukan tindakan untuk keselamatan pasien, karena perawat adalah profesi yang profesional bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit. Peran advokat keperawatan secara Umum : 1. Melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum. 2. Membantu klien dalam menyatakan hak haknya bila dibutuhkan. 3. Memberi bantuan klien Beberapa prinsip Etik Keperawatan : 1. Otonomi 2. Beneficience 3. Justice 4. Nonmaleficience 5. Veracity 6. Fidelity 7. Confidentiality 8. Acuntability 1.Autonomy (Otonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan
bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Ciri-ciri Otonomi :
1. Menghargai hak menentukan nasib
sendiri 2. Berterus terang menghargai privasi 3. Menjaga rahasia pasien 4. Melaksanakan informed consent Tindakan yang tidak memperhatikan otonomi 1. Melakukan intervensi bagi klien tanpa mereka diberitahu 2. Melakukan internensi tanpa memberi informasi relevan 3. Memberitahukan klien bahwa keadaannya baik, padahal terdapat gangguan / penyimpangan 4. Tidak memberikan informasi yang lengkap 5. Memaksa klien memberi informasi tentang hal-hal yang mereka sudah tidak bersedia menjelaskannya
2.Beneficience ( berbuat baik ) Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi. 3. Justice (keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi
yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. 4.Nonmaleficience (tidak merugikan) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. Seorang perawat tidak berbuat hal yang merugikan klien, dalam keadaan gawat darurat 5. Veracity ( Kejujuran) a) Menyampaikan kebenaran kepada pasien untuk meyakinkan agar pasien mengerti b) Informasi yang diberikan harus akurat. c) Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya 6. Fidelity ( Menepati Janji) 1. Tanggung jawab perawat adalah meningkatkan kesehatan , mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. 2. Untuk mencapai itu perawat harus menepati janji. 7. Confidentiality ( Kerahasiaan) a) Kerahasiaan privasi pasien tentang penyakitnya b) Dokumentasi tentang keadaan kesehatan hanya bisa digunakan untuk pengobatan pasien 8. Akuntability(Akuntabilitas) a) Akuntabilitas adalah standart yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali. Thank you