Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Ir. Andiani, MT
Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan
Langkah selanjutnya
(apabila RUU SDA disahkan-Perpres Air Tanah?)
Poin Penting RUU SDA
(terkait pengelolaan air tanah)
Beberapa Poin Penting RUU SDA
Terkait dengan Pengelolaan Air Tanah
• Pasal 11 (huruf e): menetapkan zona konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah di
Wilayah Sungai lintas negara, Wilayah Sungai lintas provinsi, dan Wilayah Sungai strategis
nasional CAT yg terpotong WS?
• Pasal 14 (huruf e): menetapkan zona konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah di
Wilayah Sungai lintas kabupaten/kota CAT yg terpotong WS?
• Pasal 22 ayat 1: Pengelolaan Sumber Daya Air didasarkan pada Wilayah Sungai dengan
memperhatikan keterkaitan penggunaan Air Permukaan dan Air Tanah dengan
mengutamakan pendayagunaan Air Permukaan WS harusnya hanya utk Air Permukaan,
air tanah berdasarkan CAT
• Pasal 22 ayat 3: Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Air Tanah pada
Cekungan Air Tanah yang terdapat pada Wilayah Sungai yang bersangkutan bagaimana
dg CAT yg terpotong WS?
• Pasal 22 ayat 6: Wilayah Sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Presiden Tidak ada amanat penetapan CAT
Beberapa Poin Penting RUU SDA
Terkait dengan Pengelolaan Air Tanah
• Pasal 77 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, ketentuan mengenai pembagian
urusan pemerintahan bidang:
a. pekerjaan umum dan penataan ruang angka 1.C. Sub-Urusan Sumber Daya Air kolom
3 huruf b, kolom 4 huruf b, dan kolom 5 huruf b; dan
b. energi dan sumber daya mineral angka 1.CC. Sub-Urusan Geologi kolom 3 huruf a
(Penetapan CAT), kolom 4 huruf b (Izin oleh Pemprov), dan kolom 5
yang tertuang dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 5587) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
- Pembagian kewenangan
berdasarkan WS: Pusat, Provinsi,
Kota/Kabupaten
Sulawesi-Maluku-Maluku Utara
PAPUA
Sebagian
kewenangan
pengelolaan air
tanah beralih ke
Pemerintah Pusat
Ilustrasi Pengelolaan Air Tanah yg Terpotong-Potong
1 CAT 1 CAT
WS-1 WS-2 WS-1 WS-2
Kondisi 2:
Kondisi awal:
WS-1: + investasi
WS-1 & WS-2 (eskploitasi AT ↑),
Belum AT mulai turun
banyak WS-2: konservasi
pengambilan AT ketat
Air tanah AT
Air tanah
1 CAT 1 CAT
WS-1 WS-2 WS-1 WS-2
Kondisi 4:
Kondisi 3:
WS-1: +++ investasi
WS-1: +++ investasi
(eskploitasi AT ↑ ↑
(eskploitasi AT ↑ ↑ ↑)
↑)
WS-2: konservasi
WS-2: konservasi
AT ketat, air tanah
AT ketat, AT tetap
tetap turun
turun drastis
Air tanah Air tanah
Problem Dalam Penentuan Kawasan Perlindungan Air
Contoh: CAT Jakarta vs. WS Ciliwung-Cisadane
Imbuhan/resapan:
- Air tanah : Depok
- Air permukaan : Puncak Bogor
Kawasan yg dilindungi?
Q1 Q3
Q1 Q3 Q2
Q2
imbuhan
imbuhan
lepasan WS4
lepasan
WS1 WS3
WS2
(Perumus tidak paham bahwa batas CAT tidak sama dengan batas WS??)
Agustus 2018 27-29 Mei 2019 26 Juni 2019 1-3 Juli 2019 3 Juli 2019
Pengelolaan air Pengelolaan air Badan Geologi memberi Badan Geologi diminta Ketua Panja Menindaklanjuti arahan
tanah berdasarkan tanah berdasarkan masukan untuk merubah menjelaskan implikasi RUU SDA Panja Pertemuan Kepala
WS WS substansi pengelolaan air terhadap pengelolaan air tanah, yaitu Bageol dan Dirjen SDA
tanah menjadi air tanah akan semakin rusak dan
berdasarkan CAT adanya perubahan kewenangan. Ketua (belum ada kesepakatan
panja mengingatkan PUPR agar tentang pengaturan
berkoordinasi dengan ESDM pengelolaan air tanah)
Kronologi Perjuangan RUU SDA
15 – 17 Juli 2019 16 Juli 2019 23 Juli 2019 23 Agustus 2019 26 Agustus 2019
Materi mengenai Mengusulkan agar substansi Usulan KESDM terkait CAT Substansi pengelolaan air Substansi pengelolaan air
pengelolaan air pengaturan air tanah dapat belum diakomodir & blm tanah masih berdasarkan tanah masih berdasarkan
tanah tidak dibahas diputuskan pada rapat kabinet ada tanggapan dari WS WS (KESDM tidak hadir)
Presiden. Ketua Panja
menskors 1 bulan
Menteri ESDM
Berkirim Surat
ke Ketua Komisi
Rapat Paripurna RUU SDA
V DPR RI