Anda di halaman 1dari 22

KONSEP DASAR

KESEHATAN REPRODUKSI

By: Murtiningsih, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat


DEFINISI SEHAT (WHO, 1948)

• Health is defined as a state of complete


physical, mental and social well being, and
merely the absence of disease or infirmity.

• Sehat adalah keadaan sejahtera fisik, mental


dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari
penyakit dan kecacatan.
DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI
Kesepakatan ICPD (International
Conference on Population and
Development) tahun 1994.

“Kesehatan reproduksi adalah suatu


keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial secara utuh, tidak semata-
mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan system reproduksi
serta fungsi dan prosesnya” (WHO,
1992).
RUANG LINGKUP KESEHATAN
REPRODUKSI di INDONESIA

1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir.


2. Pelayanan Keluarga Berencana.
3. Pencegahan dan penanggulangan infeksi
saluran reproduksi termasuk PMS (Penyakit
Menular Seksual), HIV/AIDS.
4. Pencegahan dan penanggulangan komplikasi
aborsi.
Cont’d RUANG LINGKUP..

5. Kesehatan reproduksi remaja.


6. Pencegahan dan penanganan infertilitas.
7. Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis.
8. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lainnya,
misalnya kanker serviks, mutilasi genital,
fistula.
HAK REPRODUKSI
• Hak menentukan secara bebas dan bertanggung
jawab atas jumlah, penjarakan dan waktu
kelahiran anak.
• Hak memperoleh informasi dan cara memenuhi
hak tersebut.
• Hak mencapai standar tertinggi kesehatan
seksual dan reproduksi.
• Hak membuat keputusan mengenai reproduksi
yang bebas dari diskriminasi, paksaan dan
kekerasan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN REPRODUKSI

• SOSIAL EKONOMI & DEMOGRAFI


• BUDAYA & LINGKUNGAN
• BIOLOGIS
• PSIKOLOGIS
SOSIAL EKONOMI & DEMOGRAFI

• Kemiskinan
• Pendidikan rendah
• Ketidaktahuan
BUDAYA & LINGKUNGAN

• Kepercayaan yang salah


• Informasi yang salah /
membingungkan
• Praktik tradisi yang membahayakan
BIOLOGIS

• Cacat
• Lahir / Kelainan genetika
• Cacat akibat ISR/PMS
PSIKOLOGIS

• Keluarga yang pecah / tidak


harmonis
• Kekerasan
• Depresi
MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI

• AKI di Indonesia masih paling tinggi


dibandingkan negara ASEAN lainnya,
370/100.000 (SKRT, 2001) target tahun 2010
100/100.000.
3 TERLAMBAT
3 Hal yang melatarbelakangi meningkatnya
kematian ibu yang menderita komplikasi obstetri: 3
TERLAMBAT

1. Terlambat mengenali bahaya dan mengambil


keputusan di tingkat keluarga.
2. Terlambat mencapai pelayanan kesehatan.
3. Terlambat mendapatkan pelayanan medis yang
memadai.
PENYEBAB UTAMA AKI SECARA
LANGSUNG (ASPEK MEDIS)

• Perdarahan
• Infeksi
• Eklamsia
PENYEBAB TIDAK LANGSUNG
(NON MEDIS)
• Kemiskinan
• Beban kerja berat
• Menikah usia muda
• Diskriminasi gender
• Pelayanan KB dan kesehatan yang belum
memadai
• Status gizi yang rendah
MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI
• AKI di Indonesia masih paling tinggi.
• Anemia pada ibu hamil masih tinggi (51,3%,
BPS, 2001), 35,65% WUS mengalami KEK
(Kekurangan Energi Kronik).
• Meningkatnya kerentanan wanita terkena
HIV/AIDS melalui heteroseksual (61,7 %,
Depkes, 2001). Saat ini melalui IDU (Injection
Drug Users) pada remaja, anak putus sekolah
dan pekerja seks.
Cont’d MASALAH...

• Umur harapan hidup perempuan 66,7 dan laki-


laki 62,8 (BPS, 2000). Perempuan banyak yang
panjang umur, tetapi hidup dalam kondisi lemah
dan tidak produktif.

• Pelayanan kesehatan dalam masyarakat pada


umumnya dilayani oleh PUSKESMAS walaupun
belum dapat mencapai seluruh wilayah kerja
kecamatan, pelayanan ditopang oleh Posyandu.
KEBIJAKAN KESEHATAN REPRODUKSI

Mengikuti Paradigma Baru, yaitu:

1. Mengutamakan kepentingan klien dengan


memperhatikan hak reproduksi, kesetaraan
dan keadilan gender.
2. Menggunakan pendekatan siklus kehidupan
dalam menangani masalah kesehatan
reproduksi.
3. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan
reproduksi secara proaktif.
4. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
melalui pelayanan kesehatan reproduksi
berkualitas.
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI

• Pendekatan pelayanan kes. dasar


(Primary Health Care) → pelayanan
di wilayah Puskesmas dng 15 programnya.
• Pelayanan kesehatan yang merata dan
berkualitas.
• Melibatkan kerjasama banyak sektor.
• Membutuhkan peran aktif masyarakat.
• Pelayanan kesehatan mencakup upaya promosi –
preventif – kuratif - rehabilitatif
SASARAN UTAMA

• Pasangan Usia Subur (PUS)


• Remaja belum menikah (15-24 tahun)
• Kelompok Risiko : Pekerja seks, masyarakat
pra-kurang sejahtera.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai