Anda di halaman 1dari 18

Manajemen Terpadu Balita Sakit

(MTBS)
Rini Mulyati,
S.Pd.,SKM.,S.Kep.,Nrs.,M.Kep
Defenisi
adalah suatu manajemen melalui pendekatan
terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita
sakit yang datang di pelayanan kesehatan, baik
mengenai beberapa klasifikasi penyakit, status
gizi, status imunisasi maupun penanganan
balita sakit tersebut dan konseling yang
diberikan (Surjono et al, ; Wijaya, 2009;
Depkes RI, 2008).
Kegiatan MTBS merupakan upaya yang
ditujukan untuk :
 Menurunkan angka kesakitan dan
kematian serta kecacatan pada bayi
dan balita
 Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan di unit rawat jalan
kesehatan dasar seperti puskesmas.
MTBS telah digunakan di lebih dari 100
negara dan terbukti dapat:
1. Menurunkan angka kematian balita,
2. Memperbaiki status gizi,
3. Meningkatkan pemanfaatan pelayanan
kesehatan
4. Memperbaiki kinerja petugas kesehatan
5. Memperbaiki kualitas pelayanan dengan
Biaya lebih murah.
Pendekatan MTBS
Penilaian yg terfokus Klasifikasi Pengobatan Konseling & Tindak
Lanjut

Tanda Bahaya Perlu di rujuk


umum
 gejala utama Pengobatan Menentukan
Spesifik Tindakan & Konseling
Status gizi
Pengobatan Tindak Lanjut
 status
imunisasi Perawatan di
 masalah lain rumah
Sasaran MTBS
Anak umur 0-5 tahun yang terdiri atas :
• kelompok usia kurang dari 2 bulan
• kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun
(Depkes RI, 2008)
TERIMA KASIH
SELAMAT BERDISKUSI
KONSEP TUMBUH KEMBANG
LATAR BELAKANG

 Jumlah Balita sekitar 10% dari


seluruh populasi
 Otak Balita lebih plastisitas baik
positif dan negatif
 Sisi positif otak balita lebih
terbuka utk proses pembelajaran
dan penkayaan
 Sisi negatif otak balita lebih peka
terhadap lingkungan, terutama
lingkungan yg tidak mendukung,
spt : asupan gizi yg tdk adekuat,
kurang stimulasi dan tdk mendapat
pelayanan kesehatan yg memadai
• Masa balita disebut
sebagai “ masa keemasan
“ ( golden period), “
jendela kesempatan
(window of opportunity)
dan “ masa kritis”
( critical period)
APA UPAYA YANG DAPAT
DILAKUKAN ??
• PEMBINAAN TUMBUH KEMBANG ANAK
SECARA KOMPREHENSIF DAN
BERKUALITAS MELALUI :
 KEGIATAN STIMULASI
DETEKSI DAN INTERVENSI DINI
PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG
BALITA
Kemitraan antara keluarga, masyarakat dengan
tenaga profesional
Indikator keberhasilan pembinaan tumbuh
kembang anak
• Tidak hanya meningkatnya status kesehatan
dan gizi anak tetapi juga
• Mental
• Emosional
• Sosial
• Kemandirian

Optimal
PENGERTIAN
• Pertumbuhan
bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interseluler, berarti bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan
satuan panjang dan berat.
• Perkembangan :
bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam kemampuan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian
Ciri-ciri dan prinsip-prinsip tumbuh kembang
anak
 Perkembagan menimbulkan perubahan
 Pertumbuhan dan perkembagan pada tahap awal
menentukan perkembangan selanjutnya
 Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai
kecepatan yang berbeda
 Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
 Perkembagan mempunyai pola yang tetap
 pola sefalokaudal
 pola proksimodistal
 Perkembangan memiliki tahap yang beruratan
 proses tumbuh kembang saling berkaitan
 Perkembagan merupakan hasil proses
kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrisik yang
terjadi dengan sendirinya , sesuai dengan
potensi yang ada pd individu
Belajar diperoleh melalui latihan dan
usaha.
pola perkembangan dapat diramalkan
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang

1. Faktor Internal
2.Faktor Eksternal
Aspek –aspek perkembangan yang dipantau :

1. Gerak kasar atau motorik kasar


2. Gerak halus atau motorik halus
3. Kemampuan bicara dan bahasa
4. Sosialisasi dan kemandirian
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan ,yaitu
untuk mengetahui/ menemukan status gizi
kurang/buruk dan mikro/makrosefali
2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu
mengetahui perkembangan anak ( keterlambatan),
gangguan daya lihat, gangguan daya dengar
3. Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu
mengetahui adanya masalah mental emosional,
autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktif

Anda mungkin juga menyukai