Anda di halaman 1dari 47

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM PL

TAHUN 2015

Direktur Penyehatan Lingkungan


Malang , 12 Feb 2015
SISTEMATIKA
• EVALUASI 2014
• ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2015
• TARGET INDIKATOR/KINERJA 2015
• ALOKASI ANGGARAN PL 2015
• OUTPUT 2015 DI BBTKL
• PERAN B/BBTKL TERHADAP PENCAPAIAN
PROGRAM PL
REALISASI ANGGARAN KEGIATAN PL TH 2014
S/D 27 JAN 2015
ALOKASI
SATKER ANGGARAN REALISASI % REALISASI

KANTOR PUSAT (KP) 104,492,803,000 89,749,303,000 85,89

KANTOR DAERAH (KD) 69,641,141,000 56,896,366,188 81,7

DEKONSENTRASI (DK) 64,361,367,000 32,443,653,913 50,41

TUGAS PEMBANTUAN 89,857,120,000 76,783,525,293 85,45


(TP)

JUMLAH 328,352,431,000 255,872,848,394 77,93


REALISASI ANGGARAN KANTOR DAERAH
(KD) B/BTKLPP TH 2014
TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PL S/d TRIWULAN IV 2014

TARGET DAN PENCAPAIAN


2012
NO INDIKATOR 2013 2014

T R T R T R

1 % Penduduk yg
memiliki akses thdp air
minum berkualitas 63 41.66 63,5 66,8 67 67,73

2 % Kualitas air minum


yang memenuhi
95 95.39 100 77,12 100 77
syarat

3 % Penduduk yg
menggunakan
jamban sehat 69 56.24 72 59,8 75 60,7

4 Jumlah desa yg
melaksanakan 11000 11.165 16000 16.228 20.000 20.497
STBM
TARGET dan CAPAIAN (%)
NO INDIKATOR 2012 2013 2014
   
T R T R T R

% TTU yang memenuhi


5 80 74,29 62 77,53 78 77,53
syarat kesehatan

% Rumah yang memenuhi


6 79 68,69 61 72,73 77 72,73
syarat kesehatan

% Daerah potensial yang


melaksanakan strategi
7 60 67,81 80 82,76 100 100
adaptasi dampak kesehatan
akibat perubahan iklim
TARGET dan CAPAIAN (%)

NO INDIKATOR 2012 2013 2014


   
T R T R T R

8 % TPM yang memenuhi


syarat kesehatan 65 70,12 70 70,05 75 75,21

% Kab/kota yang
9 menyelenggarakan 60 62,17 65 65 75 66,07
Kab/Kota Sehat

% Kab/Kota yg
melaksanakan
10 45 42,17 60 60,1 75 77,01
Pembinaan Pengelolaan
Limbah Medis Saryankes
% Kualitas air minum yang memenuhi syarat per
propinsi Tahun 2014
Jumlah desa yg melaksanakan
STBM per propinsi Tahun 2014
% TTU yang memenuhi syarat kesehatan
per propinsi Tahun 2014
% Rumah yang memenuhi syarat kesehatan per
propinsi Tahun 2014
% Daerah potensial yang melaksanakan strategi
adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim per
propinsi Tahun 2014
% TPM yang memenuhi syarat kesehatan
per propinsi Tahun 2014
% Kab/kota yang menyelenggarakan Kab/Kota Sehat per
propinsi Tahun 2014
% Kab/Kota yg melaksanakan Pembinaan
Pengelolaan Limbah Medis Saryankes
per propinsi tahun 2014
KEBIJAKAN
PROGRAM PP DAN PL 2015-2019

Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan


melalui:
1. Peningkatan SE faktor risiko dan penyakit
2. Peningkatan perlindungan kelompok berisiko
3. Peningkatan kualitas kesling dan pengendalian faktor risiko
lingkungan
4. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai
penularan
5. Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah termasuk yang
berdimensi internasional
6. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
7. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masy
8. Peningkatan keterpaduan program promotif dan preventif dalam
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan 18
STRATEGI PROGRAM PP DAN PL
Program PP dan PL dicapai melalui:
1. Melaksanakan review dan memperkuat aspek legal
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi
3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasi dan inovasi program
4. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang
PP dan PL
5. Memperkuat Jejaring kerja dan kemitraan
6. Memperkuat manajemen logistik
7. Meningkatkan Surveilans dan aplikasi teknologi pendukung
(SKDR)
8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pendampingan
teknis
9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan
program
10. Meningkatkan pengembangan teknologi preventif
19
Arah Kebijakan Penyehatan Lingkungan

• Prioritas Pencapaian Sasaran MDGs dan


Komitmen Nasional
• Mengutamakan Program PL Berbasis Rakyat
• Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
dan pengendalian faktor risiko lingkungan
Strategi Dit Penyehatan Lingkungan:
• Meningkatkan pemberdayaan masyarakat
• Meningkatkan integrasi perencanaan, bimbingan
teknis dan pemantauan –evaluasi
• Meningkatkan sinergitas antar kementerian /
lembaga
• Meningkatkan dan Mengembangkan jejaring kerja
dan kemitraan antara lintas sektor terkait
• Meningkatkan daya guna kemitraan dalam dan luar
negeri
• Meningkatkan dan Mengembangkan kualitas dan
kapasitas SDM Kesling
Strategi Dit Penyehatan Lingkungan:
• Meningkatkan jangkauan pelayanan pada
kelompok masyarakat berisiko tinggi pada DTPK
• Meningkatkan advokasi dan sosialisasi
• Peningkatan pengendalian faktor risiko, perilaku
dan lingkungan
• Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna
untuk pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan.
Rencana Kinerja dan Alokasi Anggaran Tahun 2015
ALOKASI (Rp
TARGET
Miliar)
SASARAN INDIKATOR
Alokasi
Target
Anggaran
Meningkatnya Prosentase kab/kota yang memnuhi syarat Kesling
20% 384.5
Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM 25,000 199.0

Jumlah Kab/kota yang menyelenggarakan kesehatan 10 22.4


lingkungan dalam keadaan tertentu

346 24.0
Jumlah kab/kota yang menyelanggarakan kawasan sehat
Meningkatnya
Penyehatan dan Jumlah rekomendasi kajian Analisis Dampak Kesehatan 72 12.3
Pengawasan Lingkungan
Kualitas Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan
30 45.4
Lingkungan
Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat
kesehatan 50 23.8

Jumlah Kab/kota potensial yg melaksanakan adaptasi dampak


27 8.5
perubahan iklim bidang kesehatan (APIK)
Persentase Tempat pengelolaan makanan yang memenuhi
8 40.9
syarat kesehatan
Persentase rumah sakit yang melaksanakan pengelolaan
10 8.2
limbah medis sesuai peraturan
% Kab/kota yang memenuhi kualitas
kesehatan lingkungan
DEFINISI OPERASIONAL (DO) :
Peningkatan kualitas kesling pada kab/kota dengan kriteria minimal 4 dari 6
kriteria yang meliputi:
1. Memiliki Desa/kel melaksanakan STBM minimal 20%
2. Menyelenggarakan kab/kota sehat
3. Melakukan pengawasan kualitas air minum minimal 30%
4. TPM memenuhi syarat kesehatan minimal 31%
5. TTU memenuhi syarat kesehatan minimal 30%
6. RS melaksanakan pengelolaan limbah medis minimal 10%

CARA PERHITUNGAN :
Jumlah kumulatif kab/kota yg memenuhi minimal 4 kriteria
dibagi jumlah seluruh kab/kota dalam waktu tertentu dikali 100
%
IKK (1) : Jumlah Desa/ Kelurahan yg
melaksanakan desa STBM

DEFINISI OPERASIONAL (DO) :


Desa/Kelurahan yang terverifikasi sebagai desa yang
melaksanakan STBM yaitu Desa/Kelurahan yang memenuhi
kriteria sbb :
• telah dilakukan pemicuan STBM
• telah memiliki natural leader
• telah memiliki Rencana Kerja Masyarakat (RKM)

CARA PERHITUNGAN :
Jumlah kumulatif desa/kelurahan yang terverifikasi
melaksanakan STBM
IKK (2) : Persentase sarana air minum yg
dilakukan pengawasan
DEFINISI OPERASIONAL (DO) :
Pengawasan kualitas air minum adalah penyelenggara air minum yang diawasi
kualitas hasil produksinya secara eksternal oleh Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan KKP yang dibuktikan dengan jumlah sampel
pengujian kualitas air.

Penyelenggara air minum adalah :


1. PDAM/BPAM/PT yang terdaftar di Persatuan Perusahaan Air Minum
Seluruh Indonesia (Perpamsi)
2. Sarana air minum perpipaan non PDAM
3. Sarana air minum bukan jaringan perpipaan komunal
CARA PERHITUNGAN :
Jumlah sampel yang diperiksa pada penyelenggara air minum
dibagi jumlah sampel yang harus diperiksa dikali 100%
IKK (3) : % TEMPAT-TEMPAT UMUM YANG MEMENUHI
SYARAT KESEHATAN

DEFINISI OPERASIONAL (DO) :


TTU yang memenuhi syarat kesehatan adalah tempat
dan fasilitas umum minimal sarana pendidikan dan
pasar tradisional yang memenuhi syarat kesehatan
berdasarkan hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan
sesuai standar di wilayah kab/kota dalam kurun waktu
1 tahun.
CARA PERHITUNGAN :
Jumlah TTU yang memenuhi syarat kesehatan berdasarkan hasil
Inspeksi Kesehatan Lingkungan sesuai standar dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun dibagi jumlah TTU yang teregistrasi di
wilayah kab/kota dalam kurun waktu 1 (satu) tahun dikali 100 %
IKK (4) : % RS yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai
standar

DEFINISI OPERASIONAL (DO) :


RS yang melakukan pengelolahan limbah medis adalah RS yang
melakukan pemilahan dan pengolahan limbah medis sesuai
aturan. Pemilahan adlh telah memisahkan antara limbah medis
dan non medis. Pengolahan adlh proses pengolahan akhir
limbah yang dilakukan sendiri atau melalui pihak ketiga yg
berizin.

RS adalah RS pemerintah dan swasta yang terdaftar.

CARA PERHITUNGAN :
Jumlah RS yang mengelola limbah medis sesuai peraturan dibagi
jumlah RS yang terdaftar di Kemenkes dikali 100 %
IKK (5) : % Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang
memenuhi syarat kesehatan

DEFINISI OPERASIONAL (DO) :


Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) siap saji yang terdiri dari
Rumah Makan/Restoran, Jasa Boga, Depot Air Minum, Sentra
Makanan Jajanan
yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi yang dibuktikan
dengan sertifikat laik hygiene sanitasi

CARA PERHITUNGAN :
Jumlah TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi dibagi
jumlah TPM terdaftar dikali 100 %
IKK (6) : Jumlah kabupaten/kota yang
menyelenggarakan tatanan kawasan sehat

DEFINISI OPERASIONAL (DO) :


Kab/kota yang menyelenggarakan kawasan sehat adalah kab/kota yang
menyelenggarakan pendekatan Kab/Kota Sehat dengan membentuk Tim Pembina
dan Forum Kab/Kota Sehat yang menerapkan minimal 2 Tatanan dari 9 Tatanan
Kawasan Sehat yaitu :
(1). Kawasan Permukiman, Sarana, dan Prasarana Umum
(2). Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi
(3). Kawasan Pertambangan Sehat
(4). Kawasan Hutan Sehat
(5). Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat
(6). Kawasan Pariwisata Sehat
(7). Ketahanan Pangan dan Gizi
(8). Kehidupan Masyarakat yang Mandiri
(9).CARA PERHITUNGAN
Kehidupan : Sehat.
Sosial yang
Jumlah kumulatif Kab/kota yang menyelenggarakan Tatanan Kawasan sehat
IKK (7) : Jumlah rekomendasi kajian Analisis
Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)
DEFINISI OPERASIONAL (DO) :
Kajian/ujipetik/ penelitian terkait faktor risiko lingkungan dan
dampak kesehatan yang dilakukan oleh B/BTKLPP

CARA PERHITUNGAN :
Jumlah kajian/ujipetik/ penelitian terkait faktor risiko
lingkungan dan dampak kesehatan yang dilakukan oleh
B/BTKLPP
IKK (8) : Jumlah kab/kota yang menyelenggarakan
kesling dalam keadaan tertentu
DEFINISI OPERASIONAL (DO) :
Kab/kota yg sudah mempunyai rencana daerah, logistic
dan reaksi cepat terkait penyelenggaraan kesling
dalam keadaan tertentu

CARA PERHITUNGAN :
Jumlah kab/kota yang menyelenggarakan
kesling dalam keadaan tertentu
IKK (9) : Jumlah kab/kota yg melaksanakan strategi adaptasi
dampak perubahan iklim bidang kesehatan

DEFINISI OPERASIONAL (DO) :


Kab/kota yg melaksakan strategi adaptasi dampak perubahan
iklim terhadap kesehatan (minimal sosialisasi, advokasi)

CARA PERHITUNGAN :
Jumlah kab/kota yg melaksanakan strategi adaptasi
dampak perubahan iklim bidang kesehatan
Distribusi Alokasi
Kegiatan Penyehatan Lingkungan TA 2015 Berdasarkan Sumber
Pendanaan

RMP
SATKER Rupiah Murni (PAMSIMAS) HLN (PAMSIMAS) TOTAL

PUSAT 88,475,705,000 5,755,931,000 36,844,362,000 131,075,998,000

BBTKL 42,195,220,000 -   42,195,220,000

KKP 17,916,340,000     17,916,340,000

DEKON 55,523,571,000 15,466,738,000 5,830,719,000 76,821,028,000

TP 116,165,495,000 - - 116,165,495,000

TOTAL 320,276,331,000 21,222,669,000 42,675,081,000 384,174,081,000


Distribusi Alokasi Pendanaan Penyehatan
Lingkungan Tahun 2015 Berdasarkan TUSI
BAGIAN/ SUBDIT

SATKER PAMSIMAS PAMSIMAS


PASD HSP PLUR PKSD PPTTU TU (RMP) (HLN) TOTAL

TOTAL 161.887.738 44.390.670 23.693.540 34.213.205 51.538.783 4.553.395 21.222.669 42.675.081 384.175.081

KANTOR PUSAT 32.016.396 11.580.228 7.924.741 13.639.320 18.762.625 4.553.395 5.784.431 36.891.850 131.152.986

BB/BTKL-PPM 7.518.600 4.275.990 9.807.160 9.724.270 10.869.200  


- - 42.195.220

KKP 3.642.838 4.989.098 3.433.604 4.126.000 1.724.800      


  17.916.340

DANA DEKON 25.327.140 12.976.226 2.528.035 4.284.255 10.407.915 15.438.238 5.783.231


- 76.745.040

DANA TUGAS 10.569.128 2.439.360 9.774.243


PERBANTUAN 93.382.764 - - - - 116.165.495
ALOKASI ANGGARAN DIT PL UNTUK B/BBTKL-PP
TAHUN 2015
NO TOTAL
NAMA UPT PASD HSP PLUR PKSD PPTTU

7,518,600,000 4,275,990,000 9,807,160,000 9,724,270,000 10,869,200,000 42,195,220,000

876,860,000
1 BBTKL-PP Banjarbaru 426,660,000 1,041,200,000 1,122,235,000 1,086,920,000 4,553,875,000
876,860,000

2 BBTKL-PP Jakarta 419,190,000 715,360,000 1,119,360,000 1,086,920,000 4,217,690,000


876,860,000

3 BBTKL-PP Surabaya 426,885,000 918,840,000 1,121,690,000 1,086,920,000 4,431,195,000


876,860,000

4 BBTKL-PP Yogyakarta 424,632,000 748,080,000 1,120,830,000 1,086,920,000 4,257,322,000


676,860,000
BTKL-PP
5 Kls 1 Batam 425,460,000 948,600,000 872,235,000 1,086,920,000 4,010,075,000
676,860,000
BTKL-PP
6 Kls 1 Makassar 428,661,000 1,098,240,000 873,235,000 1,086,920,000 4,163,916,000
676,860,000
BTKL-PP
7 Kls 1 Manado 432,570,000 1,089,600,000 874,325,000 1,086,920,000 4,160,275,000
676,860,000
BTKL-PP
8 Kls 1 Medan 427,320,000 987,000,000 872,235,000 1,086,920,000 4,050,335,000
676,860,000
BTKL-PP
9 Kls 1 Palembang 425,016,000 944,560,000 871,575,000 1,086,920,000 4,004,931,000
626,860,000
BTKL-PP
10 Kls 2 Ambon 439,596,000 1,315,680,000 876,550,000 1,086,920,000 4,345,606,000
OUTPUT KEGIATAN PL DI BBTKLPP Tahun 2015
NO OUTPUT SATUAN
1 TTG bidang STBM Unit
2 Rencana Kerja Program STBM Dokumen
     
3 Pemetaan kualitas air minum Lokasi
4 TTG peningkatan kualitas sarana air minum Unit
     
5 Jumlah lokasi yang difasilitasi di bidang kesling Lokasi
keadaan tertentu
6 Sarana dan prasarana dalam keadaan tertentu Unit
7 Rencana kerja terkait situasi keadaan tertentu Dokumen
8 TTG kedaruratan kesling Unit
     
9 Rencana kerja di bidang kawasan sehat Dokumen
10 Tenaga terlatih Bidang Penyehatan Permukiman Orang
11 Rencana kerja dibidang penyehatan permukiman Dokumen
12 Peta kualitas permukiman sehat Lokasi
13 TTG Penyehatan Permukiman Unit
     
14 Tenaga terlatih bidang TTU Orang
15 Rencana kerja di bidang penyehatan TTU Dokumen
16 Peta Kualitas TTU Lokasi
17 TTG Penyehatan TTU Unit
OUTPUT KEGIATAN PL DI BBTKLPP
Tahun 2015
NO OUTPUT SATUAN
18 tenaga dan masyarakat terlatih Bidang APIK Orang
19 Rencana kerja di bidang adaptasi dampak Dokumen
kesehatan akibat perubahan iklim
20 Peta kerentanan perubahan iklim kesehatan Lokasi
     
21 Tenaga terlatih dibidang penyehatan TPM Orang
22 Peta Kualitas TPM Unit
     
25 TTG bidang pengelolaan limbah medis Unit
26 Tenaga terlatih bidang pengelolaan limbah Orang
     
27 Kajian ADKL/ARKL Dokumen
28 Tenaga terlatih Bidang ADKL/ARKL Orang
29 Penerapan ADKL/ARKL sesuai standar Unit
1. TPM Yang memenuhi Syarat:
B/BBTKL PP:
– Dukungan uji kualitas cemaran pangan bagi TPM yang memenuhi
kriteria syarat kesehatan dr kab/kota..
– Penyediaan inspektur hgiene sanitasi pangan di kabupaten kota (sd
2019 diharapkan tersedia 2 inspektur @ kab\kota).
– Pengembangan teknologi tepat guna dalam bidang higiene sanitasi
pangan
– Dukungan surveilans berbasis laboratorium dalam rangka penetapan
etiologi penyakit bawaan pangan dan klb keracunan pangan
2. Persentase Kab/Kota sehat:
B/BBTKL PP:
– Pengembangan TTG pada situasi kedaruratan
– Penyediaan BUfferstock untuk kedarurtan
– Analisis Risiko pada pemetaan pasar sebelum dan sesudah
intervensi pasar sehat
– Analisis Risiko Pada daerah untuk kabuapaten yang sudah
melaksanakan KKS dan yang belum melaksanakan KKS
– Pengembangan TTG untuk pasar sehat pada pengolahan sampah,
air dan limbah
3 TTU memenuhi syarat kesehatan :
BBTKL/BTKL :
– Melakukan uji petik faktor risiko TTU melalui Inspeksi
kesehatan lingkungan.
– Peningkatan kapasitas pengetahuan tenaga sanitarian
melalui pelatihan dan TOT
– Pengembangan TTG TTU sehat
– Surveilans faktor risiko untuk penyusunan baku mutu
kesehatan lingkungan.
– Sebagai tempat rujukan pemeriksaan laboratorium
terkait TTU sehat.
4. Pengamanan Limbah Medis Fasyankes:
B-BBTKL/KKP :
– Membantu meningkatkan kapasitas SDM di
fasyankes dalam pengelolaan limbah medis.
– Melakukan advokasi dan sosialisasi
pengamanan limbah medis di fasyankes
– Mengembangkan TTG dibidang pengelolaan
limbah medis fasyankes,
mengimlementasikan dan menyampaikan ke
Pusat.
5. Kajian Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan:
B-BBTKL/KKP :
• Melakukan kajian risiko pengelolaan limbah medis, pencemaran udara,
pencemaran air, pencemaran lannya.
• Membantu melakukan kalibrasi alat-alat lingkungan di kab/kota.
• Melakukan pemantauan kualitas udara dan penyakit khususnya saat
kasus kebakaran hutan/ lahan.
• Melakukan pemantauan kualitas udara indoor di perumahan dan RS.
• Melakukan identifikasi paparan radiasi di wilayah permukiman.
• Membantu melakukan investigas pencemaran lingkungan dan
kesehatan.
• Membantu melaksanakan peningkatan kapasitas SDM dibidang ADKL
• Membuat dan menyampaikan laporan UKL-UPL masing-masing
Instansinya
6. Pengawasan Kualitas Air Minum:
B-BBTKL/KKP :
– Melakukan pengawasan, pengujian dan
tindak lanjut perbaikan kualitas air minum di
daerah wilayah kerja berkoordinasi dengan
pemda.
– Melakukan advokasi dan sosialisasi
pengawasan kualitas air minum ke provinsi
dan kabupaten/kota.
– Mengembangkan TTG perbaikan kualitas air
minum
7. Provinsi yang melaksanakan STBM:
B-BBTKL/KKP :
– KKP : Mengupayakan perubahan perilaku sanitasi
(STBM) di wilayah kerja dan buffer (cth. Pada anak
buah kapal)
– Advokasi dan koordinasi ke pemda (provinsi) untuk
dukungan kegiatan STBM
– B-BTKL : Advokasi dan koordinasi ke pemda (prov
dan kab//kota) untuk implementasi STBM .
– Mengupayakan pilot project implementasi STBM di
salah satu wilayah (kab/kota) mulai dari advokasi,
pelatihan sanitarian sampai ODF.
DOKUMENTASI PENILAIAN GREEN OFFICE 2014
UPT B/BBTKL – PP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai