Narkotika – Psikotropika
Dan Zat Adiktif
1
o Obat Terlarang
o Narkoba
o Naza
o NAPZA
o Madat
2
ANDA
o TIDAK INGIN
PACARAN
PAKAIAN BAGUS
MOBIL MEWAH SILAHKAN
BERUMAH TANGGA PAKAI
MASA DEPAN CERAH NARKOBA
MENIKMATI HIDUP
3
Peraturan
Narkotika dan Psikotropika
4
Narkotika
( UU 22 THN 1997)
5
PENGGolongan
NarkotIka
Golongan I
Tanaman Papaver Somni Ferum
Tanaman Koka
Tanaman Ganja
Golongan II
Fentanil
Morfin
Petidin
Golongan III
Kodein
Dokstro proposifem
6
Efek Farmakologi Narkotika
Morphin Codein
Penghilang rasa nyeri Obat batuk
analgesik saat operasi penekan batuk
Efek samping Efek Samping
Mual Sembelit
Sembelit Alergi
7
Meperidin (Pethidin) Codipront ( Mack)
Menekan rangsang Menekan rangsang batuk
batuk ES : mual, muntah,
Penghilang rasa nyeri konstipasi, & alergi
(analgesik < morphin) Sediaan : kapsul
ES : vasodilatasi,
Anhyd. Codein 30 mg
tremor, konvulsi
Feniltoloksamin 10 mg
Sediaan : injeksi
Sediaan syrup :
50 mg/ml Anhyd. Codein 11,11 mg
Feniltoloksamin 3,67 mg
Dosis : 50 – 100 mg
Dosis : 2 x 1 kaps
8
PsIkotropIka
( UU No. 5 Th 1997 )
Zat atau obat alamiah maupun sintetis
Bukan narkotika
Berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat
Menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan prilaku
9
Penggolongan Psikotropika
Golongan I : - Lisergida (LSD)
- MDMA ( Metilendioksi
metamfetamin )
Golongan II : - Amqetamin
Golongan III : - Flunitrazepam
- Pentobarbital
- Siklobarbital
Golongan IV : Bromazepam, Diazepam,
Flurazepam, Lorazepam, Nitrazepam,
Klobazam,
Klordiazepoksida, Fenobarbital.
10
EFEK PSIKOTROPIKA
TERHADAP SSP
Depresant ~ mengendorkan
Stimulant ~ mengaktifkan
11
Efek Farmakologi Psikotropika
DIAZEPAM NITRAZEPAM
Efek menidurkan, untuk Hipnotik sedative, anti
saat terjadi ketegangan kejang, melemaskan
(alasan medis) otot.
ES : mengantuk ES : gangguan
Sediaan : tablet 2 & 5 mg koordinasi
injeksi 10 mg/ml Sediaan : tablet 5 mg
Dosis : oral 3 x 2 mg Dosis : 2,5 – 10 mg ½
inj max 60 mg jam sebelum tidur
sehari
12
LORAZEPAM PRAZEPAM
(ATIVAN – WYETH) (EQUIPAX – Parke D)
Transquilizer minor Gangguan kecemasan,
Dosis : 3 x sehari 5 mg
10-60 mg sehari
13
FENOBARBITAL CHLORPROMAZINE
( Luminal ) ( Largactil )
Untuk hipnotika, kerja Menenangkan gejala
14
Flurazepam NITRAZEPAM
(Dalmadorm – Roche) (NIPAM)
Gangguan tidur (Magadon – Roche)
(insomnia) Insomnia, akibat cemas,
Sediaan : kapsul 15 mg bimbang, tegang,
Dosis : 15 – 60 mg tekanan bathin, depresi,
instabilitas
Sediaan : tablet 5 mg
Dosis : 5 mg sekali
minum
15
Narkotika dan Psikotropika dalam
Pengobatan
Analgesik (anti nyeri)
Antitusif (penekan batuk)
Anti Diare
Pre medikasi tindakan operasi
Penenang , mengurangi kecemasan/
ketegangan jiwa, mengurangi gejala penyakit
gangguan jiwa.
16
Efek Buruk
Narkotika dan Psikotropika :
Efek Toleransi : untuk mendapatkan efek yang
sama dari suatu zat diperlukan dosis yang
lebih tinggi. Dosis ini makin lama makin
meningkat.
Ketergantungan : adanya dorongan untuk
melanjutkan pemakaian zat dan berusaha
untuk memperolehnya dgn berbagai cara. Kalau
keinginan tidak terpenuhi timbul gejala
psikologis (gelisah, sangat ketakutan, perasaan
tidak enak dsb)
Pemantangan (withdrawal) : gejala-gejala sakit
apabila suatu saat pemakaian zat dihentikan. 17
BAHAN BERBAHAYA
Pestisida ( PP No. 7 Thn 1973 )
Radiasi ( PP No. 11 Thn 1975 )
Zat Radioaktif ( PP No. 12 Thn 1975 )
Bahan Peledak ( KepPres No. 5 Thn 1988 )
Jamur ( PerMenKes No. 342 Thn 1983 )
Asbes ( PerMenKes No. 03 Thn 1985 )
Zat Warna ( PerMenKes No. 239 Thn 1985 )
Air Raksa (PerMenTamben No. 01 P Thn 1991)
18
Istilah-istilah
19
Ketergantungan Narkotika :
Gejala dorongan untuk menggunakan narkotika
secara terus menerus, toleransi dan gejala putus
akan timbul apabila penggunaan dihentikan.
KETERGANTUNGAN OBAT
Keadaan yang timbul karena penggunaan obat
yang periodik dan terus menerus
Merusak diri pengguna Masyarakat
20
DRUG ABUSE
( Penyalahgunaan Obat )
Penggunaan yang tidak tepat guna
Penggunaan obat yang diselewengkan
Pola pemakaian tidak wajar, tidak dapat dikuasai
lagi, tubuh dalam keadaan intoksikasi (keracunan)
dan harus memakai obat
Tampak hambatan-hambatan dalamfungsi sosial
dan aktifitas lainnya
21
Tingkat keterlibatan pada obat tergantung pada :
Jenis obat
Jumlah/dosis & frekwensi
Lama pemakaian
Pola penggunaan
22
Tingkat penyalahgunaan
NAPZA
Coba-coba
Sosial/rekreasi
Situasional
Penyalahgunaan
Ketergantungan
23
TAHAPAN PENYALAHGUNAAN
DEPENDENCE
DIRAWAT KETERGANTUNGAN
ABUSE
SOCIAL USE
BEROBAT
JALAN
EXPERIMENTAL
26
Ciri-ciri Penyalahgunaan
Apatis terhadap lingkungan dan keluarga
Menurunnya disiplin, prestasi, produktivitas baik di rumah,
sekolah atau tempat kerja
Mudah tersinggung dan cepat marah
Penampilan dan higiene semakin mundur
Kurang bertanggung jawab, suka berbuat curang dan tidak
jujur
Suka menyendiri, tidur larut malam dan bangun siang hari,
terkesan malas dan lesu
Sering meminjam dan meminta uang dari teman / orang tua
Suka memakai kaca mata hitam untuk menyembunyikan
penyempitan/pelebaran pupil mata
Suka memakai kemeja lengan panjang untuk
menyembunyikan bekas suntikan dan sayatan.
27
ECSTASY
( derivat/turunan amfetamin )
AMFETAMIN
Obat golongan psikotropika yang
mempunyai efek stimulant langsung
mempengaruhi Sistem Saraf Pusat dengan cara
mempercepat beberapa kegiatan
dengan kimia tertentu di otak.
Nama Kimia : 3,4 metilendioksimetamfetamin
( MDMA )
Sediaan : Serbuk halus lengket, tablet, kapsul
50 – 100 mg
28
28
Nama di Pasaran :
XTC SOFT BALL
ADAM MATAHARI
ESSEN TANGO
CLARITY MELON
INEX ICE
KOPLO EVA
ELECTRIC FLASH
APEL DOLPIN
PINK DOLLAR
Ecstasy : Drug Designer Obat
rekayasa yang mempunyai sifat
stimulansia 29
Indikasi : Kombinasi halusinasi dan stimulant
Efek Samping : Euforia
merasa lebih sehat
keberanian
rasa percaya diri
rasa malu / canggung
gairah / melayang
Fisik :
Ketergantungan
Hilang nafsu makan
Mual, muntah
Sakit kepala
Naik turun tekanan darah
Denyut jantung dipercepat
Suhu tubuh meningkat
Penglihatan rabun
Berkeringat
Prilaku tak wajar
30
SABU - SABU
Otak
Mudah panik
Mengubah kepribadian secara permanen
Ketakutan ( Paranoid ) selama > 12 jam
Memori otak akan bereaksi dan teringat kejadian2 buruk
masa lalu.
Mata
Melihat sesuatu hal yang tidak diinginkan
Lidah
Tidak terkendali sehingga mampu mengucapkan kata2
yang akan disesali dikemudian hari
Pencernaan/Perut
Sakit perut dan mual, kesakitan memuncak ketika sedang
digunakan.
31
Gangguan dan Kerusakan Organ Tubuh Akibat
Penyalahgunaan NAPZA
OTAK
Pendarahan Otak kokain & LSD
Gangguan jiwa shabu-shabu, ecstasy, LSD,
alkohol, thinner, morfin, ganja,
kokain, heroin (putaw),
amfetamin
Matinya sel saraf Thinner
Kejang Shabu-shabu, heroin, ecstasy,
LSD, morfin, kokain,
amfetamin.
GIGI/MULUT
Keropos Thinner
Kanker mulut Ganja
32
JANTUNG
Gangguan jantung amfetamin, shabu-shabu,
ecstasy, morfin, heroin, kokain, alkohol.
Hipertensi morfin, ecstasy, LSD, thinner, heroin,
kokain, amfetamin, shabu-shabu.
GINJAL
Gagal ginjal Amfetamin, shabu2, ecstasy, kokain,
morfin, alkohol, thinner, ganja, LSD, heroin.
Matinya sel Ginjal Thinner
SUMSUM TULANG
Gangguan produksi sel darah merah (anemi) thinner
33
JANIN
Pertumbuhan terhambat morfin, heroin, thinner
Abortus kokain, amfetamin, shabu2, ecstasy
Keterbelakangan mental alkohol
MATA
Pupil membesar amfetamin, shabu2, ecstasy,
LSD
Kebutaan thinner
34
PAYUDARA
Kanker alkohol
PEMBULUH DARAH
Pecahnya pembuluh darah amfetamin, shabu2,
ecstasy
HATI
Gangguan hati (sirosis) alkohol
Rusaknya sel hati kokain, esctasy
SALURAN PENCERNAAN
Kanker usus dan gangguan lambung alkohol
Pendarahan usus thinner
ORGAN REPRODUKSI
Impotensi heroin, morfin, alkohol, thinner.
35
DERAJAT KEMUDAHAN ZAT MENIMBULKAN
KETERGANTUNGAN, TOLERANSI DAN
ABSTINENSI
36
Persoalan Utama Narkoba
BAGAIMANA……
Memberantas masuknya narkoba dari luar
?
PENANGANAN HARUS SISTEMATIS DENGAN
KONSEP YANG JELAS.
37
LINTAS SEKTORAL
1. T.P. Narkotika : UU No : 22/1997
a. Penyalahguna : (Ps 78, Ps 79)
2. T.P. Psykotropika : UU No. 5/1997
- Gol I : 10 th + denda
- Gol II : 7 th + denda a. Penyalahguna : (Ps 59 : 1a)
- Gol III : 5 th + denda
b. Pengedar : (Ps 82) - Minimal 4 th,
- Gol I : Pidana mati, penjara seumur Maximal 15 th + denda
hidup atau 20 th + denda (Psykhotropika gol I
- Gol II : 15 th + denda
- Gol III : 10 th + denda b. Pengedar : (Ps 59 : 1C)
c. Produsen : - Minimal 4 th,
- Tidak Terorganisir : Maximal 15 th + denda
- Gol.I Psl. 80 (1)a : Pid. mati atau penjara seumur atau
penjara max. 20 th + denda. c. Produsen :
- Gol.II Psl.80 ayat (1)b : Pidana penjara max.15 th+denda - Tidak teroganisir (Ps. 59 ayat (1):
- Gol.III Psl.80 ayat (1)c : Pidana penjara max.7 th+denda
- Minimal 4 th.
- Terorganisir : - Maximal 15 th + denda
- Gol. I Psl. 80 (3)a : Pid. mati atau penjara seumur hidup
atau penjara min. 5 th atau penjara max. 20 th + denda. - Terorganisir (Ps. 59 (2) :
- Gol. II Psl. 80 ayat (3) b : Pidana penjara max. 20 th + Pidana Mati, Seumur Hidup,
denda penjara 20 th + denda
- Gol. III Psl. 80 ayat (3)c : Pidana max. 15 th + denda
38
KEWAJIBAN MASYARAKAT
ORANG TUA/WALI PECANDU
YANG BELUM CUKUP UMUR
WAJIB MELAPORKAN KPD PIDANA KURUNGAN
TIDAK
TIDAK
PEJABAT PMRTH UTK MAK. 6 BLN & DENDA
MELAPOR
MELAPOR
MENDPTKAN PENGOBATAN Rp. 1 JUTA
ATAU PERAWATAN (PSL. 86 (1)
PIDANA KURUNGAN
PECANDU NARKOTIKA YG TLH PECANDU
PECANDUTDK
TDK MAK. 6 BLN & DENDA
CUKUP UMUR WAJIB MELAPOR
MELAPOR Rp. 2 JUTA
MELAPORKAN ATAU
DILAPORKAN OLEH
KELUARGANYA KPD PEJABAT
PMRTH UTK MENDPTKAN PIDANA KURUNGAN
PENGOBATAN ATAU KELUARGA
KELUARGA MAK. 3 BLN & DENDA
PERAWATAN (PSL. 88) TDK
TDKMELAPOR
MELAPOR Rp. 1 JUTA
39
40