Cara melakukan
Ke dalam tabung-tabung dimasukkan:
1. 5 mL sucrosa 1% + 1 mL larutan ragi
2. 5 mL sucrosa 1% + 1 mL larutan ragi yang telah di didihkan 2 kali
3. 5 mL maltosa 1% + 1 mL larutan ragi
Ketiga tabung ini dimasukkan ke dalam penangas air dengan suhu 40ºC selama
10 menit. Kemudian dilakukan percobaan – percobaan Benedict dan seliwanoff
Uji invertase
Hasil
• Uji benedict
1. Tabung 1 (positif)
2. Tabung 2 (negatif)
3. Tabung 3 (positif)
• Uji seliwanoff
1. Tabung 1 (positif)
2. Tabung 2 (negatif)
3. Tabung 3 (negatif)
Keterangan
Bahan-bahan
• Larutan amilum 1%; larutan iodium encer dan larutan air
liur
Hasil
4. Setelah 5 menit tabung menjadi tidak berwarna
5. Tetap biru
6. Setelah 15 menit tabung menjadi tidak berwarna
Keterangan
• NaCl menyebabkan suasana baik untuk bekerjanya ptyalin karena
adanya ion Cl tetapi pH netral. Terlihat di sini hilangnya warna
paling cepat
• HCl menyebabkan larutan terlalu asam dan menyebabkan ptyalin
tidak aktif. Terlihat pada percobaan warna tidak hilang (tetap biru)
• Aquadest tidak mengandung Cl-, pH aquadest netral. Oleh karena
hanya didapatkan sedikit Cl-, maka terlihat di sini waktu nya perlu
lebih lama.
Keterangan
Bahan – bahan
• Filtrat suspensi kedelai: 5 gram bubuk kedelai dihaluskan
dalam lumpang. Tambahkan sedikit demi sedikit aquades
sampai 100 mL lalu disaring
• NaOH 0,1 N
• HgCl2 1%
• Larutan phenolphtalein (PP) (pH 8,3 – 10)
• Ureum 1%
NOTE:
Filtrat suspensi kedelai bereaksi asam karena di dalam kedelai selain urease masih
didapatkan banyak zat-zat lain.
Agar tidak terlalu lama menunggu sebaiknya pada keempat tabung tersebut di
atas ditambahkan beberapa NaOH 0,1N sedemikian rupa sehingga terletak pada
suasana dimana larutan PP tepat akan berubah warnanya menjadi merah.
(diperiksa dengan kertas lakmus atau pH meter.
Hasil
• Oleh enzim urease yang ada di dalam larutan kedelai
ureum diubah menjadi CO2 dan NH3
• Dengan adanya NH3 yang bersifat sebagai basa lemah
maka pH akan naik dan menyebabkan PP berubah
menjadi merah
• Pada tabung 2, urease rusak oleh karena dipanaskan
• Pada tabung 3, adanya Hg merupakan inhibitor/racun
bagi urease menyebabkan enzim tersebut tidak dapat
bekerja
Keterangan
Bahan-bahan
• Larutan NaCl 0,9%
• Larutan amylum 1‰ dalam dapar phosphat pH 6,8
• Larutan iodium 0,1 N = 1,286 gram. Iodium dilarutkan
dalam 15 mL
• Larutan KJ (1,8 gr KJ dalam 15 mL aquadest) tambahkan
aquadest sampai 1 liter.
Penentuan kadar
diastase urine
• Ambil 12 tabung reaksi dan berilah nomor I, II, III dan seterusnya.
• Ke dalam tabung No 1 dan II masukkan dengan pipet volume masing-masing 1 mL urine
• Lalu ke dalam tabung reaksi No. II s.d XII masing-masing dimasukkan 1 mL lar. NaCl 0,9%
• Dari tabung No. II, yang isinya telah dihomogen kan, ambil larutan tabung No.II sebanyak 1
mL untuk dimasukkan ke dalam tabung No. III.
• Dari tabung No. III, yang isinya telah dihomogen kan, ambil larutan tabung No.III sebanyak
1 mL untuk dimasukkan ke dalam tabung No. IV
• Dan seterusnya, sampai dengan tabung XII. Tapi, 1 ml larutan tabung No.XII yang diambil
itu untuk dibuang
• Ke dalam tiap tabung (I – XII) dimasukkan dengan pipet volume masing-masing 2 mL
larutan 1‰ amylum dalam larutan dapar pH 6,8, lalu campurlah sampai isi tabung homogen.
• Semua tabung dimasukkan dalam penangas airdari 37ºC selama 30 menit dan setelah
didinginkan di bawah air ledeng, pada tabung I dan II tambahkan lar. 0,1 N Iodium sebanyak
3 tetes, sedangkan tabung lainnya sebanyak 2 tetes.
• Perhatikan warna yang terbentukpada tiap tabung
Cara melakukan
• Misalnya tabung V s.d XII berwarna biru dan tabung IV
berwarna merah (erythrodextrin)
Hasil
• Pada tabung IV jumlah urin ½ 3 = 1/8 mL
• Amilum yang ditambahkan pada tiap tabung reaksi = 2
ml dari 1‰ (=2 mg amilum), jadi tiap tabung
mengandung 2 U diastase.
•
• Jadi kadar diastase pada tabung IV = = 24 U = 16 U
• Atau dapat dikatakan bahwa pada tabung x, kadar
diastasenya 2x U, dimana menyatakan nomor tabung
reaksiyang tidak berwarna biru/ ungu.
Perhitungan
• Diastase adalah suatu enzim yang dapat memecah amilum. Pertama-tama amilum
diubah menjadi erythrodextrin yang dengan iodium berwarna merah, kemudian
menjadi achroodextrin yang dengan iodium tidak memberikan warna lagi. Akhirnya
diubah menjadi maltosa yang tidak memberikan warna juga bila ditetesi iodium.
• Cara penentuan kadarnya kita lakukan dengan cara pengenceran, dimana dengan
penambahan amilum akan masih nyata diuraikan oleh diastase. Hasilnya selalu
dinyatakan dalam satuan (UNIT).
• 1 unit diartikan dengan banyaknya mg amylum yang dapat dipecah menjadi
erithrodextrin oleh 1 mL urin pada suhu 37ºC selama 30 menit.
• Kadar yang normal pada urin sampai dengan 32 U dan pada serum sampai 16 U.
• Dalam urin normal didapatkan diastase (amilase)
• Enzim ini berasal dari pancreas melalui sirkulasi, apabila ductus pancreaticus
tersumbat kadar diastase tinggi,
• Selain diastase dalam urin juga didapatkan enzim-enzim lain dalam kadar kecil
misalnya pepsin, trypsin, lipase
• Sebaliknyabila ada atropi dari pankreas kadar diastase dalam urin akan menurun.
Keterangan