Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI

Jumat, 26 Februari 2021


CBL Torsio testis
1. Apa yang menyebabkan testisnya pada pasien bilateral?
Jawab: pada teori biasanya unilateral, namun pada operasi bedah pada anak ini terjadi kelainan anatomi (bell clapper
deformity) sehingga menyebabkan anak ini mengalami dikedua testisnya kanan maupun kiri.
2. Bisa dijelaskan mengenai phren sign?
Jawab: untuk membedakan torsio testis dengan penyakit testis lainnya seperti epididymitis. Phren sign (+) kecurigaan torsio
testis lebih kuat.
3. Bagaimana caranya kita dapatkan/dilakukan phren sign?
Jawab: dengan cara kita elevasi testis yang nyeri kemudian kita lihat ekspresi wajah pasien, Ketika diangkat nyeri berkurang
kita curigai epididymitis, jika nyerinya tidak berkurang kita curigai torsio testis.
4. Pada kasus terjadi torsio testis bilateral, kenapa pada kasus prognosis testis kiri dan kanan berbeda?
Jawab: pada kasus, kenapa terjadi bilateral. Keparahan torsio testis di pengaruhi oleh 2 hal (waktu dan terpuntirnya fenikulus
spermatika).
5. Jelaskan komplikasi apa saja yang bisa terjadi jika torsio testis tidak di tangani segera?
Jawab: jjika tdk segera di tangani, memperpanjang waktu jaringan testis mengalami nekrosis.
Golden time selama 4-6 jam pasca terpuntir, jika lewat golden time akan terjadi ggn arteri. Maka akan mulai mengalimi
nekrosis->atrofi->infertilitas.
Dokter: lakukan detorsi berdasarkan onset dari waktunya. Anamnesis sebaik mungkin pada pasien-pasiennya, penangan awal
adalah detorsi pada kasus torsio testis.
- Semua pasien dtg dengan nyeri akut scrotum kita curigai dengan torsio testis.
- Trias patoknomonik : phren sign (+) nyerinya bertambah (palpasi), deming’s sign berdasarkan posisi torsionya letaknya
lebih tinggi (inspeksi), angell sign testis yang mengalami torsio lebih horizontal (inspeksi).
- Komplikasi nekrosis, jika>4 minggu bisa terjadi infertile
- Kearah mana detorsi yg kita lakukan, kebanyakan torsio di medial namun bisa lateral. Namun lihat intensitas dari nyerinya.

Anda mungkin juga menyukai