Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana pengobatan yang dilakukan pada kasus mastoiditis?

Antibiotik merupakan modalitas utama pengobatan mastoiditis, karena mastoiditis


adalah penyakit infeksi. Jika telah tersedia hasil kultur dan sensitivitas obat, maka dapat
diberikan antibiotik yang sesuai. Jika tidak ada, dapat dimulai dengan antibiotik spektrum luas
seperti amoksisilin atau ampisilin. Karena bakteri anaerobik biasanya juga dapat ditemukan,
maka dapat ditambahkan kloramfenikol atau metronidazol. Lini kedua pengobatan jika lini
pertama tidak membaik dapat diberikan sefalosporin generasi 3 (contoh: cefotaxime) ditambah
dengan metronidazole. Dosis cefotaxime pada orang dewasa 1g/12 jam dan dosis setengahnya
untuk anak-anak.

 Anak harus dirawat di rumah sakit.


 Beri ampisilin 200 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis, paling sedikit selama 14 hari.
 Jika hipersensitif terhadap ampisilin, dapat diberikan eritromisin ditambah sulfa
kotrimoksazol sampai tanda dan gejalanya hilang.
 Pasien dengan mastoiditis (apalagi jika ada tanda iritasi susunan syaraf pusat) sebaiknya
dirujuk ke spesialis THT untuk mempertimbangkan tindakan insisi dan drainase abses
mastoid atau mastoidektomi atau tatalaksana komplikasi intrakranial otogenik. Bila tidak ada
spesialis THT, insisi abses dapat dilakukan oleh dokter lain.
 Jika anak demam tinggi (≥ 38,5°C) yang menyebabkan anak gelisah atau rewel, berikan
parasetamol.

2. Apakah ada indikasi untuk dilakukan mastoidektomi?


Indikasi mastoidektomi sederhana (cortical mastoidectomy)
 Tanda-tanda fluktuasi retroaurikula dan abses subperiosteal
 Reservoir sign (+) atau otorea menetap meskipun setelah dibersihkan
 Kegagalan terapi dalam 48 jam pertama
 Mastoiditis dengan komplikasi, seperti paresis wajah, labyrintitis, komplikasi
intrakranial.
 Kolesteatoma

3. Apa komplikasi yang dapat terjadi pada kasus mastoiditis?


 Komplikasi ekstrakranial dari mastoiditis akut mencakup:
- Abses subperiosteal
- Kelumpuhan nervus fasialis
- Kehilangan pendengaran
- Labirinitis
- Osteomyelitis
- Abses Bezold
 Komplikasi intrakranial dari mastoiditis mencakup:
 Meningitis.
Abses lobus temporal atau serebelum.
 Abses epidural atau subdural.
 Trombosis sinus venosus.
Suatu ulasan sistematis dari 42 penelitian menyatakan bahwa komplikasi intrakranial
terjadi pada 17% kasus mastoiditis.

4. Apa gejala yang dapat timbul dan kapan kiranya kita harus pergi ke dokter?
Gejala mastoiditis dapat berupa pembengkakan daun telinga, kemerahan dan rasa nyeri
pada belakang telinga, adanya cairan yang keluar dari telinga, hingga gejala sistemik seperti
demam dan malaise.
kapan harus ke dokter. Jika terdapat keluhan batuk, pilek berulang atau adanya cairan keluar
dari telinga, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat
agar terhindar dari komplikasi yaitu mastoiditis.

Anda mungkin juga menyukai