NIM : 406172009
UNIVERSITAS : FK UNTAR
Adenoiditis hipertrofi dapat menyumbat tuba eustachius atau obstruksi nares posterior
yang menyebabkan kegagalan fungsi tuba/ disfungsi tuba melalui mekanisme obstruksi
mekanik dan fungsional. Disfungsi tuba meningkatkan tekanan negatif dalam kavum
timpani yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya otitis media efusi bila tidak
mendapatkan penanganan secara tepat.
4. Bagaimana tatalaksana perforasi membran timpani? (Nadhir Athaya-Unissula)
7. Pada pasien ATFK biasanya terjadi pembesaran pada KGB, kelenjar getah bening apa
saja yang membesar? Bagaimana tatalaksananya? (Shabrina-Unissula)
Adanya infeksi pada daerah faring dapat menyebar secara limfogen terutama pada level
II, III, dan IV. Tatalaksana pembesaran kgb adalah dengan mengobati penyebab
utamanya. Pada atfk yaitu dengan tindakan operatif berupa adenotonsilektomi.
8. Bagaimana cara membedakan otitis media supuratif kronik dengan otitis media serosa
kronik? (Shabrina-Unissula)
Pada otitis media supuratif kronik terdapat perforasi membran timpani, sekret mukoid
atau purulent, dapat berbau/ tidak berbau. Sedangkan pada otitis media serosa kronik
membrane timpani utuh, terdapat retraksi, sekret kental seperti lem, dan rasa tuli lebih
menonjol.
9. Bagaimana cara membedakan tonsilitis akut dengan kronik? (Maya-Unissula)
Dapat dibedakan dari pemeriksaan fisik. Pada tonsilitis akut tonsil terlihat hiperemis dan
edematous disertai detritus. Sedangkan pada tonsilitis kronik tonsil terlihat membesar
dengan permukaan tidak rata (berbenjol-benjol) dan kripte melebar. Kripte tersebut berisi
detritus. Kripte yang melebat merupakan akibat proses penyembuhan jaringan limfoid
yang diganti oleh jaringan parut.