Anda di halaman 1dari 3

UJIAN THT

NAMA : PUTRI AYUNINGTYAS

NIM : 406172009

UNIVERSITAS : FK UNTAR

1. Apa indikasi tonsilektomi? (Chairina-Unissula)


 Tonsilitis lebih dari 3 kali per tahun meskipun sudah mendapat terapi adekuat
 Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan
pertumbuhan orofasial
 Sumbatan jalan napas, sleep apnea, gangguan menelan, gangguan berbicara
 Rhinitis dan sinusitis kronik, peritonsilitis, abses peritonsil yang tidak hilang
dengan pengobatan
 Halitosis yang tidak membaik dengan pengobatan
 Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A streptococcus beta
hemoliticus
 Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan

2. Apa saja komplikasi OMSK? (Chairina-Unissula)

Komplikasi Intratemporal Komplikasi Ekstratemporal Komplikasi Intrakranial


Perforasi membran timpani Abses subperiosteal Abses otak
Mastoiditis akut Thrombophlebitis
Paresis nervus fasialis Hidrosefalus otikus
Labirinitis Empyema subdural
Petrositis Abses subdural/ ekstradural

3. Bagaimana pengaruh ATFK terhadap fungsi pendengaran? (Nadhir Athaya-Unissula)

Adenoiditis hipertrofi dapat menyumbat tuba eustachius atau obstruksi nares posterior
yang menyebabkan kegagalan fungsi tuba/ disfungsi tuba melalui mekanisme obstruksi
mekanik dan fungsional. Disfungsi tuba meningkatkan tekanan negatif dalam kavum
timpani yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya otitis media efusi bila tidak
mendapatkan penanganan secara tepat.
4. Bagaimana tatalaksana perforasi membran timpani? (Nadhir Athaya-Unissula)

 Kauterisasi pada ujung membran timpani


 Timpanoplasti
 Miringoplasti

5. Bagaimana tatalaksana awal ATFK sebagai dokter umum? (Rikano-Unissula)


Tatalaksana suportif dan simptomatik, selanjutnya rujuk ke spesialis THT untuk
dilakukan ATE.

6. Apa saja edukasi pada pasien OMSK? (Rikano-Unissula)


 Menjaga kebersihan telinga dengan tidak mengorek telinga menggunakan benda
tajam
 Menjaga telinga supaya tidak kemasukan air
 Menjelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit infeksi sehingga dengan
penanganan yang tepat dapat disembuhkan tetapi bila dibiarkan dapat
mengakibatkan hilangnya pendengaran serta komplikasi lainnya.

7. Pada pasien ATFK biasanya terjadi pembesaran pada KGB, kelenjar getah bening apa
saja yang membesar? Bagaimana tatalaksananya? (Shabrina-Unissula)
Adanya infeksi pada daerah faring dapat menyebar secara limfogen terutama pada level
II, III, dan IV. Tatalaksana pembesaran kgb adalah dengan mengobati penyebab
utamanya. Pada atfk yaitu dengan tindakan operatif berupa adenotonsilektomi.

8. Bagaimana cara membedakan otitis media supuratif kronik dengan otitis media serosa
kronik? (Shabrina-Unissula)
Pada otitis media supuratif kronik terdapat perforasi membran timpani, sekret mukoid
atau purulent, dapat berbau/ tidak berbau. Sedangkan pada otitis media serosa kronik
membrane timpani utuh, terdapat retraksi, sekret kental seperti lem, dan rasa tuli lebih
menonjol.
9. Bagaimana cara membedakan tonsilitis akut dengan kronik? (Maya-Unissula)
Dapat dibedakan dari pemeriksaan fisik. Pada tonsilitis akut tonsil terlihat hiperemis dan
edematous disertai detritus. Sedangkan pada tonsilitis kronik tonsil terlihat membesar
dengan permukaan tidak rata (berbenjol-benjol) dan kripte melebar. Kripte tersebut berisi
detritus. Kripte yang melebat merupakan akibat proses penyembuhan jaringan limfoid
yang diganti oleh jaringan parut.

10. Kapan harus dilakukan miringotomi? (Maya-Unissula)


 Nyeri yang menetap setelah 48 jam terapi antibiotik
 Kemungkinan komplikasi seperti mastoiditis akut atau paralisis saraf fasialis
 Perkembangan otitis media akut sementara dalam pengobatan antibiotik
 Perkembangan otitis media pada pasien imunosupresi

11. Bagaimana prognosis OMSK? (Juliand-Trisakti)


Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad malam

12. Bagaimana prognosis ATFK? (Karina-Trisakti)


Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai