Anda di halaman 1dari 3

Notulensi Referat

Departemen Ilmu Telinga Hidung dan Tenggorokan RSUD Koja

Tempat : Poli THT Mandiri, lantai 3 Blok C


Waktu : 06 Agustus 2019
Presentan : Nabila Kurniati (1102014181)
Pembimbing : Dr. Irma Suryati, Sp.THT-KL
Judul : Tonsilitis

Ringkasan
Tonsilitis merupakan peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin
Waldeyer. Adapun penyebab dari tonsilitis kronis antara lain steptokokus β hemolitikus Grup
A, Haemofilus influenza, Streptokokus peneumonia, Stafilokokus (dengan dehidrasi,
antibiotika), dan Tuberkulosis (pada immunocompromise).
Proses peradangan dimulai pada satu atau lebih kripta tonsil. Karena proses peradangan
beulang, maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis, sehingga pada proses penyembuhan
jaringan limfoid terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid akan diganti
oleh jaringan parut. Jaringan ini akan mengkerut sehingga kripta akan melebar dan tampak diisi
oleh detriktus. Proses ini akan meluas hingga menembus kapsul dan akhirnya timbul perlekatan
dengan jaringan sekitar fossa tonsil. Pada anak, proses ini dapat disertai dengan pembesaran
klenjar submandibula.
Diagnosa tonsilitis dapat di tegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada
anamnesis ditemukan gejala seperti rasa sakit pada tenggorokan yang terus menerus, sakit saat
menelan, nafas bau busuk, malaise, sakit pada sendi, kadang-kadang ada demam dan nyeri
pada leher. Pada pemeriksaan fisik didapat tonsil membesar dengan adanya hipertrofi dan
jaringan parut.
Terapi yang tidak adekuat dapat menimbulkan komplikasi baik disekitar tonsil atau pada
organ lain yang tersebar secara hematogen atau limfogen. Terapi pada tonsilitis ini dapat
berupa terapi lokal yaitu higine mulut dengan berkumur atau obat hisap. Terapi definitif dari
tonsilitis kronis adalah tonsilektomi.
Pertanyaan

1. Bagaimanakah pertahanan tubuh seseorang apabila tonsil sudah diambil? Apakah


berpengaruh atau tidak?

Dalam keadaan normal tonsil membantu mencegah terjadinya infeksi dan


bertindak seperti filter untuk mencegah bakteri dan virus masuk ke tubuh melalui mulut
dan sinus. Tonsil juga menstimulasi sistem imun untuk memproduksi antibodi untuk
melawan patogen. Lokasi tonsil sangat memungkinkan terpapar benda asing dan
patogen, selanjutnya membawanya ke sel limfoid. Jika tonsil tidak mampu melindungi
tubuh, maka akan timbul inflamasi dan akhirnya terjadi infeksi yaitu tonsilitis..

2. Bagaimana dengan pengobatan medikamentosa pada pasien ini?

Dapat diberikan antinbiotik penisilin / amoksisilin dan betadine kumur serta


obat obatan yang mengurangi gejala simptomatik lainnya.

Dokumentasi :

Daftar Hadir:

NO NAMA TANDA TANGAN

1 FARHAN FAUZAN
2
VINI TIEN

3
NABILA KURNIATI

4
ANANDA UMICA RESSAPATI

5
AULIA ANJASARI

Anda mungkin juga menyukai