Jadi mengapa Pada pemeriksaan laboratorium dilakukan hematologi lengkap dan tes imunologi.
Pemeriksaan laboratorium pada pasien ini adalah pemeriksaan darah lengkap serta pemeriksaan titer
IgG dan IgM Toxoplasma. Alasan dilakukannya pemeriksaan penunjang ini karena penyebab tersering
peradangan koroid dan retina pada pasien kelompok umur 16-50 tahun adalah dikarenakan
toxoplasmosis, retinitis cytomegalovirus, sifilis, dan tuberkulosis. Toksoplasmosis merupakan penyebab
korioretinitis paling umum pada manusia dan merupakan 30-50 % dari kasus uveitis posterior.
•Prognosis uveitis tergantung pada tingkat keparahan, cepat lambatnya mendapat pertolongan, jenis
penyebabnya, dan ada tidaknya komplikasi yang timbul. Prognosis pada kasus ini, ad vitam baik karena
tidak mengancam kematian, ad functionam tidak baik karena keluhan sudah berlangsung kurang lebih 1
tahun. Obat-obatan tidak dapat mengembalikan fungsi penglihatan pasien menjadi normal, hanya
mengurangi gejala berair dan peradangan.
Terdapat beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya uveitis, misalnya:
•Usia, penyakit ini umumnya dialami pada orang di rentang usia 20-50 tahun.
•Paparan racun atau zat •Paparan racun atau zat •Toksoplasmosis pada hewan peliharaan
•HIV
•Ankylosing spondylitis
Jawab:
Prinsip penatalaksanaan uveitis adalah untuk menekan reaksi inflamasi, mencegah dan
memperbaiki kerusakan struktur, memperbaiki fungsi penglihatan serta menghilangkan nyeri
dan foto phobia. Kortikosteroid topikal merupakan terapi pilihan untuk mengurangi inflamasi
yaitu prednisolon 0,5%, Prednisolon asetat 1%, Kortikosteroid sistemik diberikan untuk
mengatasi efek uveitis Berat atau uveitis Bilateral. Penggunaan kortikosteroid harus di pantau
karena meningkatkan tekanan intra okular, menimbulkan Katarak, glaukoma, Dan
meningkatkan risiko infeksi bakteri dan jamur bila digunakan dalam jangka Panjang. Agen
immunosupresan diberikan bila Peradangan tidak membaik dengan Kortikosteroid atau sebagai
obat pendamping agar Kortikosteroid tidak digunakan untuk jangka waktu lama dan dosis tinggi.
NSAID Digunakan untuk mengurangi nyeri dan inflamasi sedangkan sikloplegik Diberikan untuk
mencegah sinekia posterior. Obat yang diberikan adalah Siklopentolat 0,5-2% dan homatropin.
Lapsus
1. Pada kasus di diagnosis UA Granulomatosa, apa penyebab UA granulomatosa tsb?
jawab:
Uveitis anterior granulomatosa mrupakan salah satu klasifikas menurut radang dri uveitis ini dpt
Terjadi karena invasi mikrobakteri yang patogen ke jaringan uvea, meskipun bakterinya sering
tidak ditemukan sehingga diagnosis hanya ditegakkan berdasarkan keadaan klinis saja.
Timbulnya tidak akut. Reaksi seluler lebih hebat daripada reaksi vaskuler. Iris bengkak,
menebal, gambaran bergarisnya kabur. Badan kaca keruh. Rasa sakit sedang, fotofobia sedikit.
Visus terganggu hebat oleh karena media yang dialui cahaya banyak terganggu.
Jurnal
1. Dalam penelitian yang dilakukan apakah didapatkan hubungannya antara jenis kelamin dan
usia?
Untuk penelitian ini, tidak ditemukan hubungan yg signifikan antra jenis kelamin dan usia saat
onset uveitis tsb. Namun dikonfirmasi bhwa perkembangan uveitis sblum trjdi JIA, memiliki
durasi yg singkat antra onset JIA dan diagnosis uveitis.
2. Apa komplikasi yang ditemukan pada penelitian ini?