10
Apa yang dicari dalam pengamatan?
11
Cara kerja pengamatan
12
Sifat natural dari observasi
13
Memilih objek observasi
Individu
Kelompok
Ruang: pasar, jalan raya, tempat perayaan,
upacara
Institusi/organisasi
Kejadian/peristiwa
14
Peran peneliti dalam observasi
(dari total ke instrumental)
Partisipan total
Partisipan-sebagai peneliti
Peneliti-sebagai partisipan
peneliti total
15
Tahapan observasi
Memilih seting penelitia
Mencari jalan untuk masuk ke dalam seting:
ijin dll
Melakukan pengamatan: mengamati,
membuat catatan
Apa yang diamati? Denzin: identitas jelas
16
Tipe informasi yang dapat digali
Seting: lingkungan fisik
Lingkungan manusia dan sosial: cara
17
Persoalan validitas dlm observasi
Multiple observers: kerja kelompok untuk
cross-check data (usia, gender, class, status)
Metode induktif-analitis dengan pengujian
proposisi
Presentasi data dg cara verisimilitude
(membawa subjek sedekat mungkin dg objek
studi): menjadi bagian dari pengalaman
subjek?
18
Keuntungan observasi
observasi akan memberikan informasi
langsung tentang tingkah laku individu dan
kelompok
memungkinkan peneliti memasuki dan
memahami suatu situasi dan konteks situasi
secara lebih baik
memberikan kemungkinan yang baik untuk
mengidentifikasi hal-hal yang tidak
diperhitungkan sebelumnya
Dapat dilakukan secara alami/bebas, tidak
terstruktur, dan fleksibel
19
Kelemahan observasi
Mahal diongkos dan membutuhkan waktu
Membutuhkan peneliti yang ahli dan
berpengalaman
Dapat mempengaruhi tingkah laku orang/
kelompok yang diteliti
Memiliki kemungkinan distorsi data akibat
seleksi peneliti
Tingkah laku yang diteliti bisa jadi tidak
bersifat tipikal (kasus)
20
Pengumpulan Data :
Wawancara & wawancara mendalam
Wawancara sebagai proses interaksi antar
orang yang bertindak dalam status yang
sama!
Kemampuan mengungkapkan sisi-sisi yang
21
Elemen dasar wawancara
Mengakses Seting: dengan rokok, ikut terlibat,
menyesuaikan diri dg lingkungan
Memahami “bahasa” dan “budaya” orang atau
kelompok yang diteliti
Masalah bagaimana menjelaskan kehadiran peneliti:
sebagai apa?
Mendefinisikan dan menyeleksi informanMendapatkan
kepercayaan responden/ informan: untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan mendalam
Mengembangkan rapport (pendalaman): dengan
pertanyaan strategis (observasi)
Mengumpulkan data empiris: mencatat, merekam,
mengumpulkan bahan yang relevan
22
Kapan wawancara dilakukan?
Topik penelitian bersifat sensitif
Topik yang kompleks dan membutuhkan
kelompok
Menggali pengetahuan yang luas dari
informan
23
Keuntungan wawancara mendalam
Menghasilkan data yang kaya, rinci, penuh
hal-hal baru
Memungkinkan tatap muka langsung
dengan informan
Memungkinkan dilakukan eksplorasi topik
secara mendalam
Dapat mengalami langsung aspek afektif
dan kognitif dari informan
Memungkinkan klarifikasi atas jawaban
yang kurang/tidak jelas
24
Kelemahan wawancara mendalam
Membutuhkan biaya besar dan waktu yang
lama
Membutuhkan peneliti yang lihai dan
berpengalaman
Data bisa bias karena mengalami seleksi yang
dilakukan oleh informan
Volume informasi terlalu banyak sehingga
sulit untuk ditranskrip dan direduksi
25
Pra Analisis Data
Reduksi Data dan Koding
Menentukan kategori untuk mengorganisasi
data
Membuat kategori yang dapat ditandai dengan
kode untuk analisis lanjutan
Kode sebaiknya membantu pemahaman
kategori
Kode seting/konteks, tingkah laku, persepsi
personal, proses suatu peristiwa, dll
26
Tahapan Analisis Data :
1. Mengklasifikasikan fenomena dalam kategori
masing-masing, hal ini dilakukan untuk dapat
memahami nilai dari masing-masing fenomena;
2. Melakukan interpolasi dalam kehidupan pribadi
peneliti, dalam arti seorang peneliti dituntut
untuk ikut membaur dan berpartisipasi dalam
sebuah keberagamaan yang diteliti untuk
memperoleh pengalaman dan pemahaman
dalam dirinya sendiri;
3. Melakukan “epochè” atau menunda penilaian
dengan cara pandang yang netral;
Tahapan Analisis Data :
3. Mengklasifikasikan fenomena dalam kategori
masing-masing, hal ini dilakukan untuk dapat
memahami nilai dari masing-masing fenomena;
4. Melakukan interpolasi dalam kehidupan pribadi
Mencari hubungan struktural dari informasi yang
dikumpulkan untuk memperoleh pemahaman yang
holistik tentang berbagai aspek;
5. Tahapan-tahapan tersebut menurut Van der Leeuw
secara alami akan menghasilkan pemahaman yang
asli berdasarkan “realitas” atau manifestasi;
6. Fenomenologi tidak berdiri sendiri (operate in
isolation) akan tetapi berhubungan dengan
pendekatan-pendekatan yang lain untuk tetap
menjaga objektivitas.
Metode Analisis Data :
Teknik analisis fenomenologi dari Van Kaam
1. Listing and Preliminary Grouping : Mendaftar semua
ekspresi yang relevan dengan pengalaman yaitu
daftar jawaban partisipan atau responden penelitian
(horizonalization);
2. Reduction and Elimination : Menguji setiap ekspresi
yang ada dengan dua persyaratan berikut : (a)
Apakah ekspresi tersebut mengandung momen
pengalaman yang penting dan mengandung unsur
pokok yang cukup baik untuk memahami fenomena
? (b) Apakah ekspresi tersebut memungkinkan
untuk dikelompokkan dalam suatu kelompok besar
dan diberi label ?
Metode Analisis Data :
Teknik analisis fenomenologi dari Van Kaam
3. Clustering and Thematizing the Invariant
Constituents (Thematic potrayal):
Mengelompokkan data berdasarkan tema, yaitu
mengelompokkan pengalaman responden
penelitian yang berkaitan kedalam label-label
tematik. Constituent (unsur pokok) yang
dikelompokkan dan diberi label ini adalah tema
inti dari pengalaman. Jadi tema-tema yang ada
pada thematic potrayal adalah benang merah dari
jawaban-jawaban semua responden;
Metode Analisis Data :
Teknik analisis fenomenologi dari Van Kaam
4. Final Identification of the Invariant Constituents and
Themes by Application: mengidentifikasi data dengan
cara mengecek ulang kelengkapan transkrip
wawancara dan catatan lapangan mengenai ekspresi
aktor. Hal ini merupakan proses memvalidkan
Invariant Constituent.
Apakah diekspresikan secara eksplisit dalam trasnkripsi
utuh ?
Apakah sesuai atau cocok dengan konteks dalam
transkrip ? (jika tidak diekspresikan secara eksplisit);
Apabila tidak dinyatakan secara eksplisit dan tidak
cocok, maka hal itu tidak relevan terhadap pengalaman
responden penelitian dan harus dihapuskan;
Metode Analisis Data :
Teknik analisis fenomenologi dari Van Kaam
4. Final Identification of the Invariant Constituents
and Themes by Application: mengidentifikasi data
dengan cara mengecek ulang kelengkapan
transkrip wawancara dan catatan lapangan
mengenai ekspresi aktor. Hal ini merupakan
proses memvalidkan Invariant Constituent. Yang
dilakukan dalam tahap ini adalah mencek
invariant constituent dan tema yang menyertainya
terhadap rekaman utuh pernyataan responden
penelitian: (a) Apakah diekspresikan secara
eksplisit dalam trasnkripsi utuh ? (b) Apakah
sesuai atau cocok dengan konteks dalam
transkrip ? (jika tidak diekspresikan secara
eksplisit); (c) Apabila tidak dinyatakan secara
Metode Analisis Data :
Teknik analisis fenomenologi dari Van Kaam
5. Individual Textural Description: Menggunakan data yang
benar-benar valid dan relevan. Dengan menggunakan
invariant constituent dan tema yang valid dan relevan
dari tahap sebelumnya, dapat disusun Individual Textural
Description dari pengalaman setiap responden penelitian.
Termasuk didalamnya adalah ekspresi harfiah (kata per
kata) dari catatan wawancara yang ada;
6. Individual Structural Description : Menyusun variasi
imagionatif masing-masing co-reseacher. Hasil dari
penyusunan Individual Textural Description dan
Imaginative Variation akan membangun Individual
Structural Description dari pengalaman setiap responden
penelitian;
Metode Analisis Data :
Teknik analisis fenomenologi dari Van Kaam
7. Textural-Structural Description: Tahap ini
merupakan proses penggabungan antara Textural
Description dan Structural Description dari
pengalaman masing-masing setiap responden
penelitian. Setelah Individual Textural – Structural
Description tersusun maka dibuat suatu
Composite Description dari makna dan esensi
pengalaman sehingga menampilkan gambaran
pengalaman kelompok secara satu kesatuan.
Metode Analisis Data :
Teknik analisis fenomenologi dari Van Kaam
Hasil interpretasi kemudian dikaitkan dengan teori
yang ada sehingga interpretrasi tidak bersifat bias
tetapi dapat dijelaskan oleh teori tersebut.
Perlu diingat bahwa dalam melakukan interpretasi,
peneliti tidak boleh lepas dari kejadian yang ada
pada setting penelitian.
Di samping itu, peneliti harus mampu mengkaitkan
temuan penelitian dengan berbagai teori karena
penelitian kualitatif berpegang pada konsep
triangulation.
Strategi Analisis :
Narrative (ceritakan secara detail kejadian dalam setting)
Ideal types (Bandingkan data kualitatif dengan model
kehidupan sosial yang ideal)
Success approximation (Kaitkan data dengan teori secara
berulang-ulang, sampai perbedaannya hilang)
Illustrative method (Isi “kotak kosong” dalam teori dengan
data kualitatif)
Path Dependency and Contingency (Mulai dengan hasil
kemudian lacak balik urutan kejadian untuk melihat jalur
yang menjelaskan kejadian tersebut)
Domain analysis (masukkan istilah-istilah asli yang
menunjukkan ciri khas obyek yang diteliti)
Analytical Comparison (identifikasi berbagai karakter dan
temuan kunci diperoleh, bandingkan persamaan dan
perbedaan karakter tersebut untuk menentukan mana yang
sesuai dengan temuan kunci
Hal yang harus diamati :
Kondisi penyebab; adalah faktor yang menyebabkan
adanya fenomena yang menjadi obyek penelitian;
Fenomena; adalah keadaan/fakta yang menjadi obyek
penelitian;
Konteks; adalah peristiwa yang menyertai
keadaan/fakta yang terjadi dalam aktivitas obyek;
Kondisi Intervening; adalah faktor pengganggu dalam
aktivitas obyek;
Strategi Aksi-Interaksi; adalah kemampuan interaksi
dalam obyek;
Konsekuensi; merupakan dampak atau hasil dari
proses yang terjadi pada obyek.
Proses Analisis Data
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Kesimpulan / Verifikasi
Data
Pengabsahan Data:
Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan
atas kriteria yang digunakan yaitu :
Derajat kepercayaan (credibility),
Keteralihan (transferability),
Ketergantungan (Idependability), dan
Kepastian (confirmability).
Derajat kepercayaan (credibility)
Membangun teori
Didasarkan pada teori dan hipotesis
Mengembangkan hipotesis tentang hubungan
berbagai variabel
Dukung hipotesis dengan data
Kembangkan pertanyaan penelitian yang belum
terjawab
Menolak Teori
Penemuan dapat berbeda dengan pemahaman
umum
Data harus dapat digunakan untuk
mempresentasikan kasus yang bertentangan
dengan pemahaman teoritis yang ada
44
Arah Studi Lanjutan
Penelitian kualitatif harus memunculkan lebih
banyak pertanyaan daripada jawaban
Hubungan yang tidak diharapkan harus
dilaporkan untuk ditindaklanjuti
Penelitian dapat saja tidak menjawab sejumlah
pertanyaan sehingga dibutuhkan studi
lanjutan
45