STUDI ETIKA Fakultas Ekonomi Islam – Universita Djuanda 1. Tujuan mempelajari etika Apa yang 2. Sumber / fondasi diskursus pemikiran etika akan kita barat
pelajari ? 3. Perspektif Islam terhadap kedudukan akal
1. Untuk menjawab pertanyaan filosofis: What is good life? What is bad ? Tujuan What should we do in life ? mempelajari 2. Dengan kata lain etika adalah ilmu etika ? untuk mencari justifikasi (argumen pembenar/pendukung) atas suatu tindakan; mana yang baik & mana yang buruk secara sistematik. O philosophy, life’s guide! O searcher-out of virtue and expeller of vices! What could we and every age of men have been without thee? Sumber (Cicero) diskursus etika (barat) Oh filosofi, sang petunjuk hidup ! Wahai sang pencari kebenaran dan pemadam kejahatan Bagaimana jadinya kami dan setiap manusia tanpa mu ? Sumber diskursus “Akal manusia adalah penentu baik buruk segala sesuatu.” etika (barat) (Protagoras 490-420 SM) MUSIM PANAS DI ATHENA
Orang dari Swedia berkata Orang dari Mesir berkata
Cuacanya sangat panas Cuacanya sangat dingin Sumber diskursus Kedua-duanya etika (barat) Benar
Kebenaran tergantung (akal) Manusia penentu
perspektif, maka benar/salah segala kebenaran itu relatif sesuatu Etika dapat berubah seiring waktu, Sumber perubahan sosial politik dll Kisah diskursus Achilles yang menang perang dalam etika (barat) “Illiad” karya Homer 8 SM. There is nothing either good or bad, but thinking makes it so. Dasar (William Shakespeare) pemikiran etika barat Tidak ada yang disebut baik atau benar, (Kesimpulan) kecuali pemikiranlah yang membuatnya demikian Sumber etika barat diskursus dan pemikiran akal manusia Akal, sebagaimana anugrah Allah yang lain, harus digunakan untuk kebaikan. Akal sebagai alat meraih sesuatu Jadi, sebelum menggunakan akal (untuk Perspektif menentukan benar/salah) ditentukan Islam dahulu tujuan yang hendak dicapai. terhadap akal Semakin mulya dan universal tujuan atau semakin tepat kesimpulan yang rasionalitas dihasilkan.
Akal saja tidak
cukup untuk memahami tujuan (moral/hukum) “The content of rationality, in their thinking, must be pre-determined by the all-knowing God, who has revealed a particular body of knowledge through the Qur’an and Prophet” POSISI AKAL -> rasionalitas harus dikawinkan dengan DALAM “bangunan” pengetahuan yang terdapat dalam Qur’an dan sunnah. ISLAM -> perkawinan ini menghasilkan ushl fiqh -> ushl fiqh menghasilkan fiqh (5 norma hukum) Etika tidak lain adalah sebuah bangunan nilai yang berdiri di atas wahyu sebagai pedoman kehidupan sebagaimana telah dicontohkan Etika oleh Rasulullah SAW. menurut Dalam konteks Islam (bahasa), istilah yang perspektif paling dekat dengan etika adalah khuluq. Islam Dalam studi ilmu keislaman, kadang, etika di barat disepadankan pula dengan fiqh. Menurut anda mana yang lebih tepat ?