MUAMALAH
Tidak diperkenankan untuk digunakan bagi kepentingan lain tanpa persetujuan tertulis
AGENDA PEMBAHASAN
I. PENDAHULUAN
II. PENGERTIAN MUAMALAH
III. CAKUPAN MUAMALAH
IV. TUJUAN MU’AMALAH
V. PRINSIP-PRINSIP MU’AMALAH
I. PENGERTIAN
Mu’amalat امالت
( ) معadalah bentuk jamak dari kata mu’amalah
() معاملة, bentuk masdar dari kata ’amala, yu’amilu,
mu’amalatan yang semakna dengan mufa’alah berasal dari
kata fa’ala, yufa’ilu, mufa’alatan, yang artinya saling berbuat,
saling bertindak, dan saling beramal atau juga berarti
kegiatan atau pekerjaan.
Al-quran
Dilalah Tsubut
Qath’iy
Qath’iy zhanniy
Semua ayat
Ayat yang Ayat yang Alquran
memiliki memiliki Qath’iy
makna yang Ast subut
makna yg pasti
Karena
(tunggal) beragam
periwayatannya
(multi tafsir) mutawatir
Makna teks-teks Al-Quran
Dilalah Al-Quran
Qath’iy Zhanniy
1. .
ISLAM
FIQIH
IBADAH MU’AMALAH
II. CAKUPAN MUAMALAH
1. CAKUPAN MUMALAH
MU’AMALAH
Islamic
Financial
System
I. Prinsip ا5 ْح ِر ْي ِم َه55د َُّل َدلِ ْي ٌل َعلَى َت55 ْن َي5َ َّالأ5 ِاح ُة إ ْ َأل5 َ…ا..
ْ ى555ص ُل ِف
َ ِ َإلب5 ا َم َال ِت ْا5ل ُم َع55ا
d. Di samping itu, untuk menentukan kebolehan juga tidak
perlu dianalogkan (ilhaq) dengan suatu pendapat
hukum Islam hasil ijtihad, atau dengan beberapa bentuk
muamalat yang telah ada dalam literatur hukum Islam,
termasuk tidak diperlukan penggabungan beberapa
pendapat (taufik).
e. Ketentuan satu-satunya yang harus diperhatikan dalam
menentukan kebolehan muamalah baru adalah “tidak
melanggar nash yang mengharamkan, baik nash Al-
Qur’an maupun As-Sunah”.
f. Oleh karena itu, hal yang harus dilakukan ketika
membuat sebuah muamalat baru adalah meneliti dan
mencari nash-nash yang mengharamkannya, bukan
nash yang membolehkannya.
IV. PRINSIP DASAR MU’AMALAH….
1. Mensejahterakan
2. Membahagiakan
Mendatangkan 3. Menguntungkan
manfaat 4. Memudahkan
5. Meringankan
Indikator
Maslahat
1. Menyengsarakan
Menghindarkan 2. Menyusahkan
mudharat 3. Merugikan
4. Menyulitkan
5. Memberatkan
IV. PRINSIP DASAR MU’AMALAH ….
1. Kemaslahatan (maslahah)
Hakekat kemaslahatn dalam Islam adalah segala
bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi integral
duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta
individual dan kolektif.
Sesuatu dipandang Islam bermaslahat jika memenuhi
dua unsur yakni kepatuhan syariah (halal) dan
bermanfaat serta membawa kebaikan (thayyib) bagi
semua aspek secara integral yang tidak menimbulkan
mudharat dan merugikan pada salah satu aspek.
Secara luas, maslahat ditujukan pada pemenuhan visi
kemaslahatan yang tercakup dalam maqasid (tujuan)
syariah yang terdiri dari 5 unsur, al-dien,al-nasl, al-
nafs, al-maa, al-‘aql.
IV. PRINSIP DASAR MU’AMALAH ….
2. Keseimbangan (tawazun)
Konsep keseimbangan dalam konsep
syariah/mumalah Islam meliputi berbagai segi
yang antara lain meliputi keseimbangan antara
pembangunan material dan spiritual;
pengembangan sektor keuangan dan sektor riil;
dan pemanfaatan dan pelestarian sumber daya.
Pembangunan ekonomi syariah tidak hanya
ditujukan untuk pengembangan sektor korporasi
namun juga pengembangan sektor usaha kecil
dan mikro yang terkadang luput dari upaya-upaya
pengembangan sektor ekonomi secara
keseluruhan.
IV. PRINSIP DASAR MU’AMALAH ….
3. Keadilan (‘adalah)
1. Tadlis
1. HAL-HAL
YANG 2. Ihtikar
DILARANG 3. Bai’ Najasy
4. Taghrir/Gharar
PRINSIP 5. Riba
HUKUM 6. Maysir
MUAMALAH
7. Risywah
SECARA
KHUSUS
Hutang-piutang yg tdk
Pertukaran barang Hutang yang dibayar
memenuhi kriteria untung
sejenis yg tidak muncul bersama risiko melebihi dari pokok
memenuhi kriteria dan hasil usaha muncul pinjaman, karena
sama kualitas, bersama biaya. sipeminjam tidak
kuantitas, Adanya perbedaan, perubahan, mampu mengembalikan
waktu penyerahan. atau tambahan antara barang dana pinjaman pada
Sebabnya karena yg diserahkan hari ini waktu yg telah ditetapkan
dg brg yg diserahkan
ada unsur gharar
kemudian.
Unsur-unsur riba:
Adanya tambahan pembayaran atas modal
yang dipinjamkan.
RISYWAH