Assalamalaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Pengetahuan
Ilmiah” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang pancasila bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak DR.A.Kahar Maranjaya, M.S,H,M.H,
selaku dosen dalam mata kuliah pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
Latar belakang...................................................................................................................................4
Rumusan masalah..............................................................................................................................4
Tujuan................................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
Pancasila............................................................................................................................................6
Pengetahuan Ilmiah...........................................................................................................................7
Pancasila Sebagai Pengetahuan Ilmiah..............................................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
Kesimpulan......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Sejak dulu, Ilmu Pengetahuan mempunyai posisi penting dalam aktivitas berpikir
manusia. Istilah Ilmu Pengetahuan terdiri dari dua gabungan kata berbeda makna,
Ilmu dan Pengetahuan. Segala sesuatu yang kita ketahui merupakan definisi
pengetahuan, sedangkan ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara sistematis menurut metode tertentu. Sikap kritis dan cerdas manusia dalam
menanggapi berbagai peristiwa di sekitarnya, berbanding lurus dengan perkembangan
pesat ilmu pengetahuan. Namun dalam perkembangannya, timbul gejala dehumanisasi
atau penurunan derajat manusia. Hal tersebut disebabkan karena produk yang
dihasilkan oleh manusia, baik itu suatu teori mau pun materi menjadi lebih bernilai
ketimbang penggagasnya. Itulah sebabnya, peran Pancasila harus diperkuat agar
bangsa Indonesia tidak terjerumus pada pengembangan ilmu pengetahuan yang saat
ini semakin jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.
Merujuk pembahasan pancasila sebagai ilmu pengetahuan ilmiah,karena pancasila
merupakan sebuah pilar,materi yang dapat di buktikan kebenarannya,fungsinya,dan
terbuka dengan kata lain siapa saja bisa melihat,merasakan,dan menjalankannya.
Pancasila juga dapat dipertanggung jawabkan keberandaannya, untuk penjelasan lebih
lanjut mari kita lihat penjelasan di bawah ini.
Rumusan masalah
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar memiliki wawasan yang lebih luas
dan mengetahui secara mendalam tentang pancasila sebagai ilmu pengetahuan ilmiah,
selain itu juga kami membuat makalah ini agar bisa bermanfaat bagi masyarakat luas
terutama dalam dunia pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pancasila
Secara bahasa atau etimologis, Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta (bahasa
Brahmana India) yang artinya. Panca = Lima dan Sila / syila = batu sendi, ulas atau
dasar. Jadi, pancasila adalah lima batu sendi. Sedangkan secara terminologis, istilah
“Pancasila” di dalam “Falsafah Negara Indonesia” mempunyai pengertian sebagai nama
dari 5 dasar negara RI, yang pernah diusulkan oleh Bung Karno atas petunjuk Mr. Moh.
Yamin pada tanggal 1 Juni 1945, yaitu pada saat bangsa Indonesia sedang menggali apa
yang akan dijadikan dasar negara yang akan didirikan pada waktu itu. Lima dasar
negara yang diberikan nama Pancasila oleh Bung Karno, ialah :
1. Kebangsaan
2. Prikemanusiaan
3. Mufakat
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan YME
Pancasila merupakan suatu ideologi dasar bagi negara Indonesia dan merupakan
rumusan serta pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Oleh karena itu pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu
kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, maka pandangan
hidup dijunjung tinggi oleh warganya karena pandangan hidup bangsa Pancasila berakar
pada budaya dan pandangan hidup masyarakat. Sebagai intisari dari nilai budaya
masyarakat Indonesia, maka Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang
memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk berperilaku luhur
dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selain itu, Pancasila juga merupakan sebuah kesepakatan bersama bangsa Indonesia
yang mementingkan semua komponen. Pancasila memiliki lambang burung garuda, di
dalamnya terdapat gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, serta padi
dan kapas. Tiap lambang mencerminkan arti dari setiap sila-sila Pancasila dari sila
pertama sampai sila kelima.
B. Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan ilmiah dapat disebut juga dengan istilah ilmu. Ilmu menurut The Liang Gie
(1998: 15) merupakan serangkaian kegiatan manusia dengan pikirannya dan
menggunakan berbagai tata cara sehingga menghasilkan sekumpulan pengetahuan yang
teratur mengenai gejala-gejala alami, kemasyarakatan, dan perorangan untuk tujuan
mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, dan memberikan penjelasan, atau
melakukan penerapan. Pengertian ilmu dapat dijelaskan dengan tiga segi yakni kegiatan,
tata cara, dan pengetahuan yang teratur sebagai hasil kegiatan.
Pengetahuan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat-syarat ilmiah yakni:
berobjek;
bermetode;
bersistem; dan
bersifat universal.
Berobjek berarti memiliki sasaran atau objek material, dan titik perhatian tertentu atau
objek formal. Sasaran disebut juga pokok soal (subject matter) merupakan sesuatu yang
dituju atau dijadikan bahan untuk diselidiki. Sedangkan objek formal (focus of interest,
point of view) merupakan titik pusat perhatian pada segi-segi tertentu sesuai dengan
ilmu yang bersangkutan. Misalnya jenis pengetahuan yang memiliki objek material
manusia dengan titik pusat perhatian atau objek formalnya tentang jiwa menimbulkan
cabang Psikologi. Suatu objek material dari suatu ilmu pengetahuan dapat sama, tetapi
tentu dibedakan oleh objek formalnya. Sebagai contoh ilmu kedokteran dengan
antropologi budaya, memiliki objek material manusia, tetapi sudut pandang atau pokok
bahasannya tidaklah sama.
Bermetode atau mempunyai metode berarti memiliki seperangkat pendekatan sesuai
dengan aturan-aturan yang logis. Metode merupakan cara bertindak menurut aturan
tertentu. Metode yang baik akan memudahkan seseorang mempelajari dan memahami
ilmu pengetahuan tersebut. Metode keilmuan dapat dibedakan menjadi metode keilmuan
kuantitatif dan metode keilmuan kualitatif. Metode keilmuan kuantitatif adalah cara
berpikir ilmiah dengan prosedur kuantitatif, yang berarti bahwa segala sesuatunya
dikuantifikasikan. Orientasinya didasarkan pada matematika-statistika sebenarnya
merupakan salah satu sarana. Metode keilmuan kualitatif merupakan metode yang
berbeda dengan metode kuantitatif sebab metode ini merupakan cara telaah untuk
mendapatkan pengetahuan ilmiah dan mengembangkan teori secara kualitatif, misalnya
dengan interpretasi, komparasi, hermeneutik dan sebagainya.
Bersistem atau bersifat sistematis bermakna memiliki kebulatan dan keutuhan. Bagian-
bagian harus merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak
berkontradiksi sehingga membentuk kesatuan keseluruhan. Bagian-bagian itu saling
berkaitan baik hubungan interrelasi (saling berhubungan), interdependensi (saling
ketergantungan).
Bersifat universal, atau dapat dikatakan bersifat objektif, dalam arti bahwa penelusuran
kebenaran tidak didasarkan oleh alasan rasa senang atau tidak senang, setuju atau tidak
setuju, melainkan karena alasan (bukti) yang dapat diterima oleh akal. Jadi,
kebenarannya universal tidak dibatasi oleh waktu, ruang, keadaan, kondisi, maupun
jumlah tertentu (Soeprapto, 1997: 3).
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA