Anda di halaman 1dari 47

oleh:

Asep Supyadillah

1
Agenda
1. Ruang Lingkup Ajaran Islam
2. Ruang Lingkup Fikih Muamalah
3. Prinsip dan Hal-hal yang dilarang dalam
Muamalah
4. Konsep Akad Dalam Muamalah
5. Akad Jual Beli
6. Akad Ijarah
7. Akad Syirkah

2
(01)
Ruang Lingkup
Ajaran Islam
WAKIL ALLAH
(KHALIFATULLAH) ‫هللا‬ ‫انا هلل وانا اليه راجعون‬

SISTEM SARANA KEHIDUPAN


KEHIDUPAN
ALAM DUNIA

4
MENGAPA HARUS BISNIS SYARIAH?
 Alasan Yg mendasar:
Lihat QS Al-Baqarah 256:
ِ ‫الر ْش‬ ِ
‫دم َن الْغَ ِّي‬ َ َّ َ‫الَ إِ ْك َر َاه ِِف ال ّدي ِن قَد تَّب‬
ُّ ‫َّي‬
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama Islam);
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada
jalan yang sesat

Konsekuensinya, Lihat dalam QS Al-Baqarah 208 dan :

ِ
ً‫السل ِْم َكآفَّة‬ ِ َّ
ّ ‫آمنُواْ ا ْد ُخلُواْ ِِف‬
َ ‫ين‬
َ ‫ََي أَيُّ َها الذ‬

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke


dalam Islam secara keseluruhan (totalitas)
‫ك ِمن ُك ْم‬ِ‫ل‬ ‫ذ‬
َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ف‬ْ
َ ُ َ َ َ ََ َ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫اء‬‫ز‬ ‫ج‬ ‫ا‬ ‫م‬َ‫ف‬ ٍ
‫ض‬ ‫ع‬ ‫ب‬ِ‫ب‬
ْ َ ُ ََ َ‫ن‬
َ ‫و‬‫ر‬ ‫ف‬
ُ ‫ك‬ْ ‫ت‬‫و‬ ‫اب‬ِ ‫ت‬ ِ
‫ْك‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ض‬ِ ‫ع‬ ِ ِ
ْ َ ُ ‫أَفَ تُ ْؤ‬
‫ب‬ ‫ب‬ ‫ن‬َ ‫و‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫الل‬
ُّ ‫اب َوَما‬ ِ ‫الدنْ يَا َويَ ْوَم ال ِْقيَ َام ِة يُردُّو َن إِ َل أَ َش ِّد ال َْع َذ‬
ُّ ِ ‫إِالَّ ِخزي ِِف ا ْْلي‬
‫اة‬
َ ََ ٌْ
‫بِغَافِ ٍل َع َّما تَ ْع َملُو َن‬
Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat)
dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? tiadalah balasan
bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan
kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat
mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah
tidak lengah dari apa yang kamu perbuat (Al-Baqarah: 85)
 Aktivitas Hidup manusia dapat dikategorikan
menjadi 2:
1. Aktivitas Ibadah
2. Aktivitas Muamalah

 Untuk menjadi Manusia Paripurna (hanifan


musliman), kedua Aktivitas tersebut wajib
menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.

 Islam tidak mengenal prinsip sekulerisme


Segala bentuk perilaku seorang muslim harus
bisa dipertanggung jawabkan pada hari
kiamat,tidak hanya perilaku beribadah, tetapi
juga berekonomi, politik, pendidikan, budaya,
kesehatan, berkeluarga dll
Lihat QS Al-Isra’ 36:
‫ع ْنهُ َم ْس ُؤولا‬ َ ‫ص َر َو ْالفُ َؤا َد ُك ُّل أُولـئِ َك َك‬
َ ‫ان‬ َ َ‫س ْم َع َو ْالب‬
َّ ‫ِإ َّن ال‬
Proses menjadi muslim paipurna adalah
tanggung jawab pribadi dan kelompok
Bisnis Islami (sesuai Syariah) menjadi
kebutuhan dan keharusan
RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM

9
KEDUDUKAN FIQH MUAMALAT MALIYAH

AL-QUR’AN & AS-SUNNAH

SYARIAH
“SYARIAH”
AKHLAK
Arti Umum
AQIDAH Amaliyah
(syariah)

MUAMALAH IBADAH “syariah”


Arti Khusus
IJTIHAD

FIQH
FIQH MUAMALAT Fiqh Ibadah Fiqh terdiri
Munakahat
dari
Siyasah Muamalah Shalat Puasa
(Hukum Maliyah (Hk. berbagai
Tata (Hk. Bisnis) Perkawinan) Madzhab
Neg/Politik)
Murafaat Jinayah Mawaris Haji Zakat Pemikiran
(Hukum (Hukum (Hk.Waris)
Acara) Pidana)
Syariah
Syariah adalah ajaran Allah dan rasul-Nya yang
terdapat dalam al-Qur’an dan sunnah yang berupa
perintah (awamir; untuk melakukan sesuatu) dan
cegahan (nawahi; untuk melakukan sesuatu)

Fiqih

Fiqih adalah pemahaman ulama terhadap ajaran Allah


dan rasul-Nya yang terdapat dalam al-Qur’an dan sunah
dengan cara ijtihad yang terlembaga dalam disiplin ilmu
Ushul Fiqih.
Ijtihad & Fatwa
Kata ijtihad berasal dari al-juhd yang secara harfiah berarti sungguh-
sungguh, atau berarti pengerahan segenap kemampuan untuk
mengerjakan sesuatu yang sulit. Secara terminologis adalah
mengerahkan daya kemampuan untuk menghasilkan hukum syara`
dari dari dalil-dalil syara` yang rinci (Abd al-Wahab Khallaf);
pengerahan kemampuan nalar seorang faqih (mujtahid) dalam
mencari hukum-hukum syar`i (Khudhari Byk).

Fatwa (bagian dari fiqih) merupakan keputusan hukum dari ulama


(Mufti) atas pertanyaan (yang dianggap isykal) dari masyarakat
(Mustafti) terkait topik tertentu; baik dilakukan oleh ahli (perorangan)
maupun kolektif (jama`i); dan prosesnya disebut istifta yang antara
lain terdapat unsur tashawwur (penjelasan dari pemohon) dan
tashdiq (konfirmasi dari Mufti).
(02)
Ruang Lingkup
Muamalah
I. PENGERTIAN MUAMALAH

 Mu’amalat (‫ )معامالت‬adalah bentuk jamak dari kata mu’amalah


(‫)معاملة‬, bentuk masdar dari kata ’amala, yu’amilu, mu’amalatan yang
semakna dengan mufa’alah berasal dari kata fa’ala, yufa’ilu,
mufa’alatan, yang artinya saling berbuat, saling bertindak, dan saling
beramal atau juga berarti kegiatan atau pekerjaan.

 Dalam artian luas, muamalat didefinisikan antara lain sbb:


 Hukum-hukum yang berkaitan dengan tindakan hukum manusia
dalam persoalan-persoalan keduniaan”
 Aturan-aturan Allah yang ditujukan untuk mengatur kehidupan
manusia dalam urusan keduniaan atau urusan yang berkaitan
dengan urusan duniawi dan sosial kemasyarakatan
 Kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan hak dan
kewajiban dalam hidup bermasyarakat”.
I. PENGERTIAN MUAMALAH
• Secara luas, lingkup pembahasan hukum muamalat meliputi masalah
nikah, talak, jual beli, perjanjian, peradilan, kesaksian dan hal-hal yang
berhubungan dengan peradilan dan kesaksian, kejahatan dan sanksinya,
hibah, wakaf dan yang semacamnya, kewarisan dan lain sebagainya.
• Secara terbatas, Mazhab Syafii membatasi muamalat hanya masalah jual
beli (Kitab Buyu’). Al-Bakri, salah seorang ahli hukum dari kalangan
mazhab Syafii, dengan jelas menyebut Kitab tentang jual beli adalah
muamalat.
• Penulis kontemporer, seperti Muhammad Utsman Syubair, menyatakan
bahwa muamalat tidak terbatas hanya pada masalah jual beli tetapi
mencakup semua bidang hukum yang mengatur hubungan antar
manusia yang berkaitan dengan harta benda (al-mal). Ia menegaskan,
“Muamalat adalah hukum syar’i yang mengatur hubungan hukum
manusia di bidang harta benda, seperti jual beli, sewa menyewa, wakaf,
hibah, rahn, hiwalah (pengalihan hutang) dan sebagainya” (Muhammad
Utsman Syubair, al-Mu’amalat al-Maliyyah al-Mu’ashirah fi al-Fiqh al-
Islami, Yordan: Dar al-Nafa’is, 1996, h. 10).
II. CAKUPAN MUAMALAH
Secara garis besar sistematika hukum Islam dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu:
a. Hukum I’tiqadiyyah (aqidah). Hukum ini mengatur hubungan
rohaniah manusia dengan Allah dalam masalah keimanan dan
ketaqwaan.
b. Hukum khuluqiyah (akhlak). Hukum ini mengatur hubungan
manusia dengan manusia dan makhluk lain dalam hubungan
beragama, bermasyarakat, dan bernegara, termasuk hubungan
manusia dengan dirinya sendiri.
c. Hukum ‘amaliyah (syariah). Hukum ini mengatur hubungan
hidup lahiriyah antara manusia dengan makhluk lain, dengan
Tuhan-nya selain bersifat rohani, dan dengan alam sekitarnya.
II. CAKUPAN MUAMALAH

Ddilihat dari substansinya para ulama juga


mengelompokkan hukum Islam pada dua kategori besar,
yaitu Ibadah dan Muamalah.
Ibadah, dalam arti sempit adalah hubungan manusia
dengan Tuhannya secara langsung seperti shalat, puasa,
zakat, dan ibadah-ibadah pokok lainnya. Ibadah dalam
arti luas, mencakup segala hubungan antar manusia yang
dilakukan dalam rangka mencari ridha Allah Ta’ala,
sebagaimana diungkapkan dalam al-Quran dalam surat
al-Zariyat ayat 56
Fiqih Ibadah adalah ajaran
yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah (habl min
Allah; disebut ibadah mahdhah)

Fiqih Muamalah adalah ajaran


yang mengatur hubungan manusia
dengan sesama manusia (habl min
al-nas; disebut muamalah maliyah)
KAiDAH IBADAH DAN MUAMALAH

‫أوامرها‬/‫اآلصل في العبادة التحريم إل ان يدل الدليل على إ باحتها‬

“Pada dasarnya dalam ibadah adalah haram, kecuali ada dalil


Yang membolehkan/memerintahkannya”

‫اآلصل في المعاملة البا حة ّإل ان يّدل الدليل على تحريمها‬

“Pada dasarnya semua aktivitas muamalah adalah boleh


kecuali ada dalil yang melarangnya”
III. TUJUAN FIKIH MU’AMALAH

– Tujuan dasar dari fikih muamalah adalah untuk


mengatur ketertiban bermuamalah, sehingga
diharapkan tujuan akhir dari segala aktifitas termasuk
ekonomi, yaitu mencapai Al-Falah.
– Persoalan muamalah, Al Qur'an dan Sunnah lebih
banyak menentukan pola-pola, prinsip-prinsip, dan
kaidah-kaidah yang bersifat umum. Pengembangan
selanjutnya diserahkan kepada para ahlinya. Akibatnya
dalam aplikasi, pengaturan bidang muamalah terjadi
keanekaragaman dalam proses untuk mencapai
kesejahteraan. Hal itu dimungkinkan apabila memang
memberikan maslahat bagi masyarakat.
IV. PRINSIP DASAR MU’AMALAH

Pertama, .‫علَى تَ ْح ِري ِْم َها‬ ِ َ‫ص ُل فِى ْال ُمعَا َمال‬
َ ‫ت اْ ِإلبَا َحةُ ِإلَّ أَ ْن يَ ُد َّل َد ِل ْي ٌل‬ ْ َ ‫اَأل‬

Kedua, mu’amalat dilakukan atas dasar pertimbangan


mendatangkan manfaat dan menghindarkan
mudharat (‫ )جلبببل المصبببال ودرا المفاسبببد‬atau Maslahat.
Segala bentuk muamalat yang dapat merusak atau
mengganggu kehidupan masyarakat tidak dibenarkan.
Ketiga, mu’amalat dilaksanakan dengan memelihara nilai
keseimbangan (tawazun) dalam pembangunan.
Keempat, mu’amalat dilaksanakan dengan memelihara nilai
keadilan dan menghindari unsur-unsur kezaliman.
IV. PRINSIP DASAR MU’AMALAH….

I. َ ‫ت اْ ِإلبَا َحةُ إِالَّ أ َ ْن يَ ُد َّل َد ِل ْي ٌل‬


Prinsip ‫علَى تَ ْح ِر ْي ِم َها‬ ْ َ ‫اَأل‬
ِ َ‫ص ُل فِى ا ْل ُمعَا َمال‬
Dari prinsip di atas, dapat dipahami bahwa:
a. Untuk menetapkan kebolehan suatu bentuk muamalat tidak
diperlukan mencari dasar hukum syar’inya (Al-Qur’an dan as-
Sunnah); karena hukum asalnya adalah boleh (mubah), bukan
haram.
b. Keterangan tekstual (nash) dalam Qur’an dan sunnah tentang
muamalat tidak dimaksudkan sebagai pembatasan dalam
menciptakan bentuk-bentuk muamalah baru yang tidak
termuat dalam Qur’an dan sunnah.
c. Dalam menciptakan bentuk-bentuk muamalah baru, untuk
menentukan hukum kebolehannya, tidak perlu dianalogkan
dengan bentuk muamalat yang telah dijelaskan dalam nash.
IV. PRINSIP DASAR MU’AMALAH….

I. َ ‫ت اْ ِإل َبا َحةُ ِإالَّ أَ ْن َي ُد َّل َد ِل ْي ٌل‬


Prinsip ‫علَى تَحْ ِر ْي ِم َها‬ ْ َ ‫…اَأل‬..
ِ َ‫ص ُل ِفى ا ْل ُم َعا َمال‬
d. Di samping itu, untuk menentukan kebolehan juga tidak
perlu dianalogkan (ilhaq) dengan suatu pendapat hukum
Islam hasil ijtihad, atau dengan beberapa bentuk muamalat
yang telah ada dalam literatur hukum Islam, termasuk tidak
diperlukan penggabungan beberapa pendapat (taufik).
e. Ketentuan satu-satunya yang harus diperhatikan dalam
menentukan kebolehan muamalah baru adalah “tidak
melanggar nash yang mengharamkan, baik nash Al-Qur’an
maupun As-Sunah”.
f. Oleh karena itu, hal yang harus dilakukan ketika membuat
sebuah muamalat baru adalah meneliti dan mencari nash-
nash yang mengharamkannya, bukan nash yang
membolehkannya.
IV. PRINSIP DASAR MU’AMALAH….

1. Mensejahterakan
2. Membahagiakan
Mendatangkan 3. Menguntungkan
manfaat 4. Memudahkan
5. Meringankan
Indikator
Maslahat

1. Menyengsarakan
Menghindarkan 2. Menyusahkan
mudharat 3. Merugikan
4. Menyulitkan
5. Memberatkan
PRINSIP-PRINSIP FIQH MUAMALAT MALIYAH

1. Misi Ibadah (Pengabdian)


Tauhid 2. Misi Khilafah (wakil Allah)
3. Keseimbangan Spiritual-
Materiil

1. Kejujuran 5. Persamaan
Akhlak 2. Keterbukaan 6. Tanggung jawab
3. Kasih sayang 7. profesional
PRINSIP
MUAMALAT 4. Kesetiakawanan 8. Suka sama suka dll

1. Hukum Asal Muamalah Boleh


2. Muamalah bertujuan mewujudkan Kemaslahatan
manusia
3. Obyek muamalah harus halal dan baik (halal-
toyyibah)
Hukum
4. Hukum Muamalat terdiri dari hukum yang tetap
(tsabat) dan berubah (murunah)
5. Muamalah harus terbebaskan dari unsur riba, judi
(maysir), gharar (ketidak jelasan), tadlis
(menyembunyikan cacat), Ghisy (Mengelabui), ikrah
(paksaan), riswah (sogokan), dharar
(membahayakan), dhalim (penindasan), dll
25
RUANG LINGKUP FIQH MUAMALAT MALIYAH

OBYEK
FIQH MUAMALAT

HARTA TEORI AKAD KONSEP HAK/


KEPEMILIKAN

BENTUK AKAD
(SISI TUJUAN)

TABARRU’ MU’AWADHAH/
(Not For Profit Transactioin) TIJARAH
(For Profit Transaction)

26
(03)
Hal-hal Yang Dilarang
Dalam Muamalah
HAL-HAL YANG DILARANG DALAM
TRANSAKSI KEUANGAN SYARIAH

September 2018
Hal-Hal Yang Dilarang

1.
12. Riba 2.
Maksiyat Khilabah
11.
3.
Dhalim
Tadlis
10. 4.
Risywah Gisysy
Hal-Hal yang
Dilarang
9. Objek 5.
Haram Ghabn

8. 6.
Ihtikar Ikrah
7. 7.

Maysir 8. Ghalath
Gharar

29
Riba adalah tambahan yang diberikan dalam pertukaran barang-barang ribawi
(al-amwal al-ribawiyyah) dan tambahan yang diberikan atas pokok utang
dengan imbalan penangguhan pembayaran secara mutlak
Jual Beli Barang2 Ribawi: (emas, Perak,
Gandum bulat, gandum panjang,
Fadl Kurma, dan garam), Salah satu obyek
lebih banyak (kualitas) dari yang lain
Jual Beli
Jual beli barang ribawi yang penyerahan
Nasa’ obyeknya tidak secara tunai (Jual beli
mata uang yang berbeda secara tidak
RIBA tunai (forward, swap, dan option)

Utang-piutang dengan mengambil


Nasiah manfaat/keuntungan tambahan (Margin
trading)
Hutang
Piutang Utang-piutang, dimana kreditur
mengenakan tambahan (dari jumlah 30

Jahiliyah hutang) bila debitur pada saat jatuh


tempo tidak bisa membayar
kewajibannya (Katu Kredit)
AL-KHILABAH (TIPUDAYA)

PENGERTIAN Upaya tipudaya yang dilakukan oleh salah satu pihak yang
bertransaksi melalui sarana yang mengecoh, baik secara lisan
maupun perbuatan.
MACAM-MACAM
1. Khiyanat Sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas sesuatu yang
sudah disepakati dalam akad. Contoh salah seorang yang
melakukan jual beli saham tidak memenuhi prestasinya tanpa
alasan yang dibenarkan.
2. Tanajusy/ Tindakan menawar barang dengan harga lebih tinggi oleh pihak
Najsy yang tidak bermaksud membelinya, untuk menimbulkan kesan
banyak pihak yang berminat membelinya. Misal : Pump and
Dump, Hype and Dump, dan Creating fake demand/ supply

3. Taghrir Upaya mempengaruhi orang lain, baik dengan ucapan maupun


tindakan yang mengandung kebohongan, agar terdorong untuk
melakukan transaksi. Misal : Wash sale dan Pre-arrange
31
TADLIS
PENGERTIAN Tindakan menyembunyikan kecacatan obyek akad yang dilakukan
oleh penjual untuk mengelabui pembeli seolah-olah obyek akad
tersebut tidak cacat
MACAM-MACAM

1. Tadlis Kualitas Pedagang yang mengurangi takaran (timbangan) barang yang


dijualnya. Contoh dalam Perdagangan Efek; menyebarkan
Misleading information terkait kualitas efek
2. Tadlis Terjadi ketika penjual menyembunyikan cacat barang yang
Kuantitas ditawarkan. Misal Misleading information terkait kuantitas efek
3. Tadlis Harga Tidak menyampaikan secara transparan harga pasar suatu efek

4. Tadlis Waktu Tindakan anggota bursa efek yang melakukan transaksi lebih
dahulu atas suatu efek tertentu atas dasar adanya informasi bahwa
nasabahnya akan melakukan transaksi dalam volume besar atas
efek tersebut yang diperkirakan mempengaruhi harga pasar,
perikau seperti ini dikenal dengan sebutan Front Running
32
TADLIS
PENGERTIAN Tindakan menyembunyikan kecacatan obyek akad yang dilakukan
oleh penjual untuk mengelabui pembeli seolah-olah obyek akad
tersebut tidak cacat
MACAM-MACAM
1. Tadlis Kualitas Pedagang yang mengurangi takaran (timbangan) barang yang
dijualnya. Contoh Menyembunyikan kualitas barang yang
menjadi obyek murabahah
2. Tadlis Terjadi ketika penjual menyembunyikan cacat barang yang
Kuantitas ditawarkan. Menyembunyikan kuantitas barang yang menjadi
obyek murabahah
3. Tadlis Harga Tidak menyampaikan secara transparan harga pasar suatu efek.
Contoh Tidak menginformasikan harga diskon suatu barang
dalam akad murabahah yang sudah menjadi hak nasabah

4. Tadlis Waktu Keterlambatan penyerahan obyek murabahah, ijarah dan akad


lainnya tanpa alasan yang jelas 33
GISYSY
PENGERTIAN Salah satu bentuk tadlis, yaitu penjual menjelaskan/memaparkan
keunggulan/keistimewaan barang yang dijual serta
menyembunyikan kecacatannya
CONTOH GISYSY
Marketing at yaitu penempatan order jual atau beli yang dilakukan di
the close akhir hari perdagangan yang bertujuan menciptakan harga
(pembentukan penutupan sesuai dengan yang diinginkan, baik
harga menyebabkan harga ditutup meningkat, menurun ataupun
penutupan), tetap dibandingkan harga penutupan sebelumnya.

Alternate yaitu transaksi dari sekelompok anggota bursa tertentu


trade, dengan peran sebagai pembeli dan penjual secara
bergantian serta dilakukan secara bergantian serta dilakukan
dengan volume yang berkesan wajar. Adapun harga yang
diakibatkannya dapat tetap, naik atau turun. Tujuannya
untuk memberi kesan bahwa suatu efek aktif
diperdagangkan. 34
GISYSY
PENGERTIAN Salah satu bentuk tadlis, yaitu penjual menjelaskan/memaparkan
keunggulan/keistimewaan barang yang dijual serta
menyembunyikan kecacatannya
CONTOH GISYSY
Perbankan Memberikan penjelasan tentang keunggulan suatu produk bank
tanpa menjelaskan apa kelemahannya

IKNB Memberikan penjelasan tentang keunggulan suatu produk IKNB


tanpa menjelaskan apa kelemahannya

35
GHABN
PENGERTIAN ketidakseimbangan antara dua barang (obyek) yang
dipertukarkan dalam suatu akad, baik segi kualitas maupun
kuantitasnya. Ghabn terdiri dari Ghabn ringan (yasir) dan Berat
(fakhisy)
GHUBN FAKHISY
Talaqqi al- Jual beli atas barang dengan harga jauh di bawah harga pasar, karena
Rukban pihak penjual tidak mengetahui harga tersebut
Mustarsal Tindakan pengelabuan yang dilakukan oleh pedagang terhadap
pembeli yang tidak mengetahui harga pasar serta tidak memiliki
kemampuan untuk melakukan tawar menawar harga
Najsy Tindakan menawar barang dengan harga lebih tinggi oleh pihak yang
tidak bermaksud membelinya, untuk menimbulkan kesan banyak
pihak yang berminat membelinya
Praktik Di Pasar Misalnya: Insider Trading (perdagangan orang dalam), yaitu kegiatan
Modal illegal di lingkungan pasar finansial untuk mencari keuntungan yang
biasanya dilakukan dengan cara memanfaatkan informasi internal
36
IKRAH
PENGERTIAN Memaksa seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan
transaksi yang diiringi dengan ancaman
MACAM-MACAM IKRAH
Ikrah mulji adalah pemaksaan yang diiringi dengan ancaman berupa
pembunuhan atau melukai dan menghilangkan salah satu
dari anggota tubuh
Ikrah ghair Adalah pemaksaan yang diiringi dengan ancaman berupa
Mulji penahanan, pemukulan dan yang sejenisnya

Akibat Hukum Para ulama berbeda pendapat mengenai pengaruh ikrah


Ikrah terhadap akad. Jumhur berpendapat bahwa ikrah
menyebabkan akad menjadi batal, sedangkan Abu Hanifah
berpendapat bahwa ikrah hanya merusak akad dan tidak
sampai membatalkan akad

37
GHALATH

PENGERTIAN menyamarkan jenis atau sifat dari obyek akad


MACAM-MACAM GHALATH
Ghalath Jenis adalah menyamarkan jenis dari obyek akad seperti menyamarkan
tahun pembuatan suatu barang seperti kendaraan dimana si
penjual memberikan informasi bahwa tahun produksi mobilnya
adalah tahun ini, padahal kendaraan tersebut produksi tahun
sebelumnya.
Ghalath Sifat adalah menyamarkan sifat obyek akad, seperti
menyamarkan warna suatu barang dan lain sebagainya.
Menurut pendapat para ulama bahwa ghalath jenis
hukumnya bathil, sedangkan ghalath sifat hukumnya fasad

38
GHARAR
PENGERTIAN Ketidakpastian dalam suatu akad, baik mengenai kualitas atau
kuantitas obyek akad maupun mengenai penyerahannya

MACAM-MACAM
Kuantitas Jual beli ijon, dan muhaqalah (jual buah2n yang masih di kebun
dengan bahan makanan). Misal
Kualitas Jual beli singkong yang masih berada dalam tanah, muzabanah
(menjual kurma yang masih dipohon dg kurma kering) ,
mukhadharah (menjual buah yang belum masak). Misal
Waktu Jual beli mobil yang hilang (delivery time tidak pasti bagi kedua
pihak ). Praktik di Pasar Modal Short Selling
Harga Adanya dua harga dalam satu akad, seperti shafqah fi shafqataini
atau bay’ fi bay’atain, jual beli dg harga saat orang tuanya datang.
Misal Praktik di Pasar Modal: Transaksi Indeks Saham
Obyek/ barang mulamasah (obyek yang tersentuh), Bay’ Ma’dum (barangnya tidak
ada), Bay’ ma’juz taslilm (obyeknya sulit diserahkan). Misal Praktik
di Pasar Modal Short Selling
GHARAR
PENGERTIAN Ketidakpastian dalam suatu akad, baik mengenai kualitas atau
kuantitas obyek akad maupun mengenai penyerahannya

MACAM-MACAM
Asuransi Uang pertanggungan yang akan diterima dalam asuransi diketahui
sementara premi (qisth ta’min) yang harus dibayarkan tidak
menentu (obyek pertukaran harus jelas); Sumber dana pembayaran
klaim tidak jelas (jahalah)

40
MAYSIR
• Maysir adalah Akad yang menguntungkan salah satu pihak dg
mengantungkan pada suatu tindakan atau kejadian tertentu.
Dalam maysir ada gharar.
• Maysir adalah setiap akad yang dilakukan dengan tujuan yang
tidak jelas, dan perhitungan yang tidak cermat, spekulasi, atau
untung-untungan (Fatwa No. 86/DSN-MUI/XII/2012 )
• Contoh klasik: perlombaan dengan taruhan, judi bola, dan
Hashah (obyek (mis. Tanah) yang sejauh lemparan batu)
• Dalam Praktik Pasar Modal: Transaksi Option (forward/Future)

41
MAYSIR
• Di Perbankan: Transaksi swap, yaitu kontrak pembelian atau
penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan
pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga
forward; Pemberian hadiah yang sumber dananya diambil dari
dana para nasabahMaysir adalah setiap akad yang dilakukan
dengan tujuan yang tidak jelas, dan perhitungan yang tidak
cermat, spekulasi, atau untung-untungan (Fatwa No. 86/DSN-
MUI/XII/2012 )
• Pemberian hadiah yang sumber dananya diambil dari dana para
nasabah (multifinance); Keuntungan pihak Perusahaan asuransi,
jika hingga akhir masa perjanjian tidak ada klaim sementara premi
sdh dilunasi dan Keuntungan pihak tertangung jika terjadi
musibah padahal ia baru sedikit membayar premi.

42
IKHTIKAR
PENGERTIAN Membeli suatu barang yang sangat diperlukan masyarakat pada saat
harga mahal dan menimbunnya dengan tujuan untuk menjualnya
kembali pada saat harganya lebih mahal.

SYARAT TERJADI 1. mengupayakan adanya kelangkaan barang


IKHTIKAR 2. menjual lebih tinggi dibanding harga sblm kelangkaan
3. mengambil keuntungan lebih tinggi dibanding sblm 1 dan 2

PRAKTIK DI 1. Pooling interest, yaitu aktivitas atas suatu efek yang terkesan liquid,
PASAR MODAL baik disertai dengan pergerakan harga maupu tidak, pada suatu
periode tertentu dan hanya diramaikan sekelompok anggota bursa
efek tertentu (dalam pembelian maupun penjualan).
2. Cornering, yaitu upaya dari pemegang saham mayoritas untuk
menciptakan supply semu yang menyebabkan investor public
melakukan short selling. Kemudian ada upaya pembelian yang
dilakukan pemegang saham mayoritas hingga menyebabkan pelaku
short selling mengalami gagal serah atau mengalami kerugian.
43
OBYEK HARAM

JENIS CONTOH KETERANGAN


Litzatihi Darah, bangkai, babi, Boleh dalam
(subtantif) binatang yang disembilih keadaan darurat
bukan krn Allah, anjing, (emergency)
narkoba, dll
Lighairihi Tempat maksiat, pakaian Boleh dalam
(Faktor Ikutan) “minimalis/ ycs”, alat-alat keadaan
diduga keras mendukung memerlukan
maksiat/kejahatan,rokok (hajiyat)
dll
44
RISYWAH-DHARAR

Risywah Adalah Suatu pemberian yang bertujuan untuk mengambil sesuatu yang
bukan haknya dan menjadikan sesuatu yang batil sebagai sesuatu yang
benar. Misalnya Perusahaan Emiten dalam kegiatannya bisnisnya
melakukan Risywah/ Suap/Gratifikasi
Di dunia perbankan seperti Memberikan tips kepada pegawai bank
dengan harapan proses pembiayaannya dipermudah walaupun melanggar
ketentuan yang telah ditetapkan oleh bank

Dharar Adalah tindakan yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pihak lain.
Segala bentuk larangan dalam transaksi yang berpeluang menimbulkan bahaya
dan kerugian bagi pihak lain masuk kategori dharar, seperti transaksi yang
mengandung riba, gharar, khilabah, maysir, ghisy, dan ikhtikar.
Contoh :Memberikan pembiayaan kepada nasabah yang tidak memenuhi
prinsip 5 C yaitu Character, Capacity, Capital, Condition, Collateral

45
MAKSIAT- ZHULM
MAKSIAT Adalah menjauhi printah Allah dan Rasul-Nya dan menjalankan larangan-
Nya.
Atas dasar pengertian maksiat di atas, maka melaksanakan segala bentuk
transaksi yang dilarang masuk kategori perbuatan maksiat
Seperti Memasarkan produk bank, asuransi, pegadaian, multifinance dan
yang lainnya dengan meninggalkan shalat

ZhULM adalah sesuatu yang mengandung unsur ketidakadilan, ketidakseimbangan,


dan merugikan pihak lain
Segala bentuk larangan-larangan dalam transaksi, seperti riba, khilabah,
tadlism, dan gharar, bisa masuk kategori zhulm apabila berpeluang
memunculkan ketidakadilan dan ketidakseimbangan yang berujung ada
kerugian pihak lain.
Seperti Membeda-bedakan nasabah dalam proses pelayanan; melakukan
penagihan dengan kekerasan dan intiminadatif
46
Terima Kasih

47

Anda mungkin juga menyukai