Anda di halaman 1dari 11

Assalamu’alaikum

Kelompok 5
Ade Kurniawati R
Iis Wahyuni
Nia Fitriana
Suci Lestari

Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek Syariah


(FPJPS)
Karakteristik FPJPS
1. FPJPS diberikan kepada BPRS dalam bentuk plafon paling banyak sebesar
kebutuhan dana untuk mencapai Rasio Kebutuhan Kas sebesar 10%
(sepuluh persen).
2. Jangka waktu setiap FPJPS adalah paling lama 30 hari kalender, dan dapat
diperpanjang secara berturut-turut dengan jangka waktu keseluruhan
paling lama 90 hari kalender.
3. Agunan FPJPS berupa aset Pembiayaan dan surat berharga yang dimiliki
oleh pemegang saham BPRS.
4. Bank Indonesia mengenakan imbalan atas FPJPS yang diterima oleh
BPRS yang dihitung berdasarkan jumlah pokok FPJPS, tingkat realisasi
imbalan, nisbah bagi hasil bagi Bank Indonesia dan jumlah hari
penggunaan FPJPS.
Pengajuan dan Jangka Waktu

a. Bank yang dapat mengajukan permohonan FPJPS adalah Bank yang:


- mengalami Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek.
- memiliki agunan yang berkualitas tinggi dengan nilai agunan yang
mencukupi.
- memiliki rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) paling
rendah 8% dan memenuhi modal sesuai dengan profil risiko Bank,
berdasarkan perhitungan Bank Indonesia.

b. Jangka waktu FPJPS:


- Jangka waktu setiap FPJPS paling lama 30 hari kalender.
- Jangka waktu FPJPS dapat diperpanjang secara berturut-turut dengan
jangka waktu FPJPS keseluruhan paling lama 90 hari kalender.
d a naan JPS
an Pen ya a n FP
es ulit Pembia
yeb ab K Tujuan
Pen
Tujuan pembiayaan ini
Kesulitan pendanaan di berikan agar
jangka pendek bank kelangsungan kegiatan
syariah di sebabkan usaha bank syariah dan
oleh adanya kelancaran
ketidak sesuaian antara pembayaran dapat
arus dana masuk di terpelihara. Fasilitas
bandingkan dengan pembiayaan di berikan
arus dana keluar atau dalam bentuk FPJPS
(mismatch) dan dapat wajib dijamin dengan
mengakibatkan agunan berupa
terjadinya saldo giro sertifikat wadiah bank
bank syariah pada Indonesia, surat
bank Indonesia berharga, atau tagihan
menjadi negatif lain berkualitas tingi
dan mudah di cairkan.
Persetujuan FPJPS
Bank Indonesia menyetujui permohonan FPJPS dalam hal:

1. Bank telah memenuhi persyaratan dan kelengkapan dokumen


untuk permohonan awal, penambahan dan/atau perpanjangan
FPJPS.
2. Berdasarkan analisis Bank Indonesia, diperkirakan bahwa Bank
tidak dapat memenuhi kewajiban GWM berdasarkan perkiraan arus
kas yang disampaikan oleh Bank.
Pelaksanaan dan Pemantauan FPJPS
1. Pencairan FPJPS. Dalam hal permohonan FPJPS disetujui, Bank Indonesia
akan mencairkan pemberian FPJPS sebesar kekurangan GWM yang dihitung
berdasarkan posisi harian saldo giro Bank dan diberikan sepanjang tidak
melebihi plafon FPJPS yang disetujui.

2. Pemantauan FPJPS
a. Bank harus menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia mengenai
penggunaan FPJPS dan kondisi likuiditas Bank pada setiap akhir hari kerja.
b. Bank melakukan perhitungan rasio KPMM secara harian selama periode
pemberian FPJPS.
c. Bank melakukan penilaian dan pemantauan pemenuhan persyaratan agunan
terhadap seluruh agunan FPJPS secara harian.
d. Penghentian pencairan FPJPS.
Perpanjang FPJPS

Perpanjangan FPJPS apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

 BPRS akan melunasi imbalan atas FPJPS yang akan diperpanjang pada saat jatuh
tempo

 BPRS diperkirakan tidak dapat memenuhi Rasio Kebutuhan Kas sebesar 10%
(sepuluh persen) dalam jangka waktu tertentu setelah FPJPS jatuh tempo

 Agunan masih mencukupi dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.


Pelunasan FPJPS

a. BPRS harus menyediakan dana dalam jumlah yang cukup pada rekening BPRS di
Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan/atau bank umum lainnya paling
lambat 1 (satu) hari kerja sebelum jatuh tempo FPJPS.
b. Pada tanggal FPJPS jatuh tempo, Bank Indonesia mendebet rekening BPRS
penerima FPJPS di Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan/atau bank
umum lainnya dengan mendahulukan pembayaran beban imbalan FPJPS
kemudian pelunasan pokok FPJPS.
c. Dalam hal saldo rekening BPRS di Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah
dan/atau bank umum lainnya tidak mencukupi untuk pembayaran seluruh beban
imbalan dan/atau pokok FPJPS dan BPRS tidak lagi memenuhi persyaratan untuk
memperoleh perpanjangan FPJPS, maka Bank Indonesia akan melakukan
eksekusi agunan.
Permohonan Penambahan Plafon FPJPS.
a. Apabila diperlukan, selama masa periode FPJPS Bank dapat mengajukan
penambahan plafon FPJPS sesuai kebutuhan, dengan ketentuan:

- Bank tidak dapat memenuhi kewajiban GWM berdasarkan perkiraan arus kas
selama periode FPJPS

- Bank memiliki agunan yang nilainya mencukupi dan memenuhi persyaratan

- Bank memenuhi persyaratan Rasio KPMM dan sesuai profil risiko

b. Bank dapat mengajukan permohonan penambahan plafon FPJPS pada setiap hari
kerja mulai pukul 08.30 WIB sampai dengan 12.00 WIB selama periode FPJPS
Agunan FPJPS

a. Bank menjamin FPJPS dengan agunan milik Bank berupa SBIS SBSN, Obligasi Syariah
Korporasi (Sukuk Korporasi) dan/atau aset Pembiayaan.

b. Sukuk Korporasi hanya dapat dijadikan agunan FPJPS dalam hal:


- Bank memiliki SBIS dan/atau SBSN, namun tidak mencukupi untuk menjadi agunan FPJPS
- Bank tidak memiliki SBIS dan/atau SBSN.

c. Aset Pembiayaan hanya dapat dijadikan agunan FPJPS dalam hal:


- Bank memiliki SBIS, SBSN, dan/atau Sukuk Korporasi, namun tidak mencukupi untuk
menjadi agunan FPJPS
- Bank tidak memiliki SBIS, SBSN, dan/atau Sukuk Korporasi.

d. Dalam hal setelah memperoleh FPJPS yang dijamin oleh sebagian atau seluruhnya dengan
aset pembiayaan, bank memiliki surat berharga (SBIS, SBSN, dan/atau Sukuk Korporasi) yang
memenuhi syarat untuk menjadi agunan FPJPS, bank wajib mengganti aset pembiayaan yang
di agunkan dengan surat berharga tersebut.

Anda mungkin juga menyukai