Kelompok 5
Ade Kurniawati R
Iis Wahyuni
Nia Fitriana
Suci Lestari
2. Pemantauan FPJPS
a. Bank harus menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia mengenai
penggunaan FPJPS dan kondisi likuiditas Bank pada setiap akhir hari kerja.
b. Bank melakukan perhitungan rasio KPMM secara harian selama periode
pemberian FPJPS.
c. Bank melakukan penilaian dan pemantauan pemenuhan persyaratan agunan
terhadap seluruh agunan FPJPS secara harian.
d. Penghentian pencairan FPJPS.
Perpanjang FPJPS
BPRS akan melunasi imbalan atas FPJPS yang akan diperpanjang pada saat jatuh
tempo
BPRS diperkirakan tidak dapat memenuhi Rasio Kebutuhan Kas sebesar 10%
(sepuluh persen) dalam jangka waktu tertentu setelah FPJPS jatuh tempo
a. BPRS harus menyediakan dana dalam jumlah yang cukup pada rekening BPRS di
Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan/atau bank umum lainnya paling
lambat 1 (satu) hari kerja sebelum jatuh tempo FPJPS.
b. Pada tanggal FPJPS jatuh tempo, Bank Indonesia mendebet rekening BPRS
penerima FPJPS di Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan/atau bank
umum lainnya dengan mendahulukan pembayaran beban imbalan FPJPS
kemudian pelunasan pokok FPJPS.
c. Dalam hal saldo rekening BPRS di Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah
dan/atau bank umum lainnya tidak mencukupi untuk pembayaran seluruh beban
imbalan dan/atau pokok FPJPS dan BPRS tidak lagi memenuhi persyaratan untuk
memperoleh perpanjangan FPJPS, maka Bank Indonesia akan melakukan
eksekusi agunan.
Permohonan Penambahan Plafon FPJPS.
a. Apabila diperlukan, selama masa periode FPJPS Bank dapat mengajukan
penambahan plafon FPJPS sesuai kebutuhan, dengan ketentuan:
- Bank tidak dapat memenuhi kewajiban GWM berdasarkan perkiraan arus kas
selama periode FPJPS
b. Bank dapat mengajukan permohonan penambahan plafon FPJPS pada setiap hari
kerja mulai pukul 08.30 WIB sampai dengan 12.00 WIB selama periode FPJPS
Agunan FPJPS
a. Bank menjamin FPJPS dengan agunan milik Bank berupa SBIS SBSN, Obligasi Syariah
Korporasi (Sukuk Korporasi) dan/atau aset Pembiayaan.
d. Dalam hal setelah memperoleh FPJPS yang dijamin oleh sebagian atau seluruhnya dengan
aset pembiayaan, bank memiliki surat berharga (SBIS, SBSN, dan/atau Sukuk Korporasi) yang
memenuhi syarat untuk menjadi agunan FPJPS, bank wajib mengganti aset pembiayaan yang
di agunkan dengan surat berharga tersebut.