0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan15 halaman
Dokumen ini membahas masalah likuiditas yang dihadapi bank syariah dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasinya, seperti penciptaan instrumen likuiditas seperti Sertifikat Wadiah Bank Indonesia dan Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek Bagi Bank Syariah oleh Bank Indonesia. Dokumen ini juga membahas pedoman syariah dan batasan-batasan yang harus diperhatikan dalam perdagangan saham guna memenuhi kebutuhan likuiditas bank syariah.
Dokumen ini membahas masalah likuiditas yang dihadapi bank syariah dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasinya, seperti penciptaan instrumen likuiditas seperti Sertifikat Wadiah Bank Indonesia dan Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek Bagi Bank Syariah oleh Bank Indonesia. Dokumen ini juga membahas pedoman syariah dan batasan-batasan yang harus diperhatikan dalam perdagangan saham guna memenuhi kebutuhan likuiditas bank syariah.
Dokumen ini membahas masalah likuiditas yang dihadapi bank syariah dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasinya, seperti penciptaan instrumen likuiditas seperti Sertifikat Wadiah Bank Indonesia dan Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek Bagi Bank Syariah oleh Bank Indonesia. Dokumen ini juga membahas pedoman syariah dan batasan-batasan yang harus diperhatikan dalam perdagangan saham guna memenuhi kebutuhan likuiditas bank syariah.
FAJAR JULIANSYAH FIRDAS NUR ALIFAH ILHAM RAMADHAN RAKA AGRITAMA DITA RAHMAWATI MIA APRILITA SEPTIE TIARA PUTRI ASPEK MANAJEMEN SYARIAH MASALAH PENGELOLAAN LIKUIDITAS BANK SYARIAH
• Salah satu kendala operasional yang di hadapi oleh
perbankan islam adalah kesulitan dalam mengendalikan likuiditasnya secara efisien. Beberapa gejalanya antara lain: • Tidak terjadinya kesempatan investasi segera atas dana-dana yang di terimanya. • Kesulitan mencairkan dana investasi yang sedang berjalan ,pada saat ada penarikan dana dalam situasi krisis. Bank islam mengalami dua macam kendala bila di bandingkan dengan Bank konvensional :
• Kurang nya akses untuk memperoleh
dana likuiditas dari bank sentral. • Kurangnya akses ke Pasar Uang . Untuk mengatasi masalah tersebut kebanyakan pengelola Bank syariah masih harus memilih salah satu atau beberapa pilihan yang bersifat darurat:
• Menolak mengambil bunga,
• Mengambil bunga dan menggunakannya dengan tujuan sosial berdasarkan fatwa, • Menginvestasikan pada Emas dan lainnya secara tunai dan melakukan kontrak berjangka, • Membiarkan diri kehilangan di Pasar uang dan menyimpan dana di padar Konvensional. Kebutuhan Sekuritas guna Memenuhi kebutuhan Likuiditas.
Penting bagi para bankir islam
untuk memahami bahwa insturumen likuiditas yang di gunakan oleh bank Konvensional itu di bangun bertahun-tahun untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi dalam sistem keuangan yang bersifat ribawi. Pedoman Syariah: • Uang tidak boleh menghasilkan apa-apa. • Keberhasilan ekonomi di ukur dengan return on investment • Bagian saham dalam perusahaan , mudhrabahah atau ke mitraan musyarakah dapat di beli atau di jual untuk kegiatan investasi dan bukan untuk tujuan spekulasi atau untuk tujuan perdagangan paper. • Piranti ke uangan islam. Batasan yang harus di perhatikan dalam perdagangan saham adalah sebagai berikut:
Uang tidak boleh di jual untuk memperoleh uang.
Nilai saham dalam suatu bisnis harus di dasarkan pada hasil penilaian performance bisnis yang bersangkutan (fundamental analysis). Transaksi tunai (cash)harus diselesaikan segera setelah kontrak terjadi, Pemilik saham mempunyai hak untuk mengakhiri kepemilikannya. Penciptaan instrumen Likuiditas Bank syariah di Indonesia.
Nasional, telah menciptakan dua buah
instrumen berserta peraturan pelaksanaanya sebagai berikut: SERTIFIKAT WADIAH BANK INDONESIA (SWBI)
Sertifikat wadiah bank indonesia (SWBI)
adalah sertifikat yang di terbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip wadiah.
Bank indonesia dapat menerima penitipan dana
dari Bank atau UUS dengan menggunakan prinsip Wadiah. FASILITAS PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK SYARIAH (FPJPS)
Kesulitan pendanaan pendek yang di alami bank
Syariah di sebabkan oleh adanya ketidak sesuaian antar arus dana masuk di bandingkn dengan arus dana keluar (mismatch) Tujuan dari fasilitas pembiayaan ini di berikan agar kelangsungan kegiatan usaha Bank syariah dan ke lancar sistem pembayaran dapat terpelihara. Perhitungan imbalan Bank indonesia memperolehimbalan atas setiap FPJPS yang di terima bank syariah. Rumus perhitungan besar nya imbalan FPJPS adalah sebagai berikut: X = P + R x k x t/360 Pelunasan dan eksekusi agunan bank syariah dapat mengajukan permohonan perpanjangan FPJPS atau Apabila bank syariah tidak mengajukan permohonan perpanjangan FPJPS maka bank indonesia mengeksekusi agunan FPJPS. THANK’S YOU WASSALAMUALAIKUM WR.WB