Asuhan Keperawatan Remaja

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN

KEPERAWATAN
REMAJA

Oleh:
Ns. Mei Adelina
Harahap, M.Kes
Konsep Remaja
1. Defenisi

• Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di


mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Batasan usia
remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th Namun jika pada usia
remaja sudah menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok
dewasa.
• Istilah adolesens biasanya menunjukkan maturasi psikologis individu,
ketika pubertas menunjukan titik di mana reproduksi mungkin dapat
terjadi. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan
penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental
mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan
dengan abstraks
2. Perkembangan
a. Perkembangan Kognitif Remaja

 Abstrak (teoritis). Menghubungkan ide,pemikiran atau


konsep pengertian guna menganalisa dan memecahkan
masalah. Contoh pemecahan masalah abstrak ; aljabar
Idealistik. Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri,
orang lain maupun masalah social kemasyarakatan
yang ditemui dalam hidupnya.
 Logika. Berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu
perencanaan untukmemecahkan suatu masalah.
Kemudian mereka menguji cara pemcahan secara
runtut, tratur dan sistematis.
b. Perkembangan Psikososial
remaja

 Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis –


psikologis
 Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun
wanita
 Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang
tua dan orang dewasa lain
 Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang
bertanggung jawab.
 Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomi
c. Perkembangan Identitas Diri

• Konsep diri
• Evaluasi diri
• Harga diri
• Efikasi diri
• Kepercayaan diri
• Tanggung jawab
• Komitmen
• Ketekunan
• Kemandirian
2. Kehamilan Pada remaja

• Kehamilan remaja adalah kehamilan yang


terjadi pada wanita usia antara 14 – 19 tahun
baik melalui proses pra nikah atau nikah.
Menurut ciri-ciri perkembangannya, masa
remaja di bagi menjadi tiga tahap yaitu masa
remaja awal 10-12 th, masa remaja tengah 13-
15 th, masa remaja akhir 16-19 th (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2001)
3. Faktor Terjadinya Kehamilan
Remaja

1. Kurangnya peran orang tua dalam keluarga.


2. Kurangnya Pendidikan Seks dari Orang Tua
dan Keluarga terhadap Remaja
3. Perkembangan IPTEK yang tidak didasari
dengan perkembangan mental yang kuat
4. Masalah yang Timbul Akibat
Kehamilan Remaja

• Masalah Kesehatan reproduksi


• Masalah Psikologi Pada Kehamilan Remaja
• Masalah sosial dan ekonomi keluarga
5. Dampak Kehamilan Remaja

 Keguguran
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara
tidak disengaja. misalnya : karena terkejut,
cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang
sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional
sehingga dapat menimbulkan akibat efek
samping yang serius seperti tingginya angka
kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada
akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
 Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR)
dan kelainan bawaan.
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat
reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu
proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR)
juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur
ibu yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan
dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang
kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah,
pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan
psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga
di sebabkan karena keturunan (genetik) proses
pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum
obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-
loncat dan memijat perutnya sendiri.
 Mudah terjadi infeksi
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan
stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih
pada kala nifas
 Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda
disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi
pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil
mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan
zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan
jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah
janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang
kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.
 Keracunan Kehamilan (Gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum
siap hamil dan anemia makin meningkatkan
terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-
eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan
eklampsia memerlukan perhatian serius karena
dapat menyebabkan kematian.
 Kematian ibu yang tinggi.
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak
disebabkan karena perdarahan dan infeksi.
Selain itu angka kematian ibu karena gugur
kandung juga cukup tinggi.yang kebanyakan
dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).
6. Pencegahan Kehamilan
Remaja

• Tidak melakukan hubungan seksual sebelum


menikah
• Kegiatan positif
• Hindari perbuatan yang memberi dorongan
negatif misalnya perilaku sex.
• Jangan terjebak pada rayuan gombal
• Hindari pergi dengan orang yang terkenal
• Mendekatkan diri pada Tuhan
• Penyuluhan meliputi Kesehatan Reproduksi
Remaja, Keluarga Berencana (alat kontrasepsi,
kegagalan dan solusinya), kegiatan rohani
dengan tokoh agama.
• Bagi pasangan menikah sebaiknya
menggunakan alat kontrasepsi yang tingkat
kegagalannya rendah, misalnya steril, AKBK,
AKDR, dan suntik.
7. Penanganan Kehamilan
Remaja
• Sikap bersahabat jangan mencibir
• Konseling kepada remaja dan keluarga meliputi
kehamilan dan persalinan.
• Membantu mencari penyelesaian masalah yaitu
dengan menyelesaikan secara kekeluargaan,
segera menikah.
• Periksa kehamilan sesuai standart
• Gangguan jiwa atau resiko tinggi segera rujuk
ke Sp.OG
• Bila ingin abortus maka berikan konseling
resiko abortus.
Konsep Keperawatan
1. Diagnosa

• Resiko Nutrisi kurang dari • Resiko terjadinya cedera


kebutuhan tubuh pada janin berhubungan
berhubungan dengan dengan ketidaktahuan
perubahan nafsu makan, klien mengenai
mual/muntah, keuangan kehamilan
yang tidak mencukupi,
tidak mengenal
peningkatan
metabolik/nutrisi
2. Intervensi
DX. 1

• Tentukan keadekuatan kebiasaan • Evaluasi motivasi atau sikap


asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan mendengar keterangan
dengan menggunakan batasan klien dan meminta umpan balik
24 jam. tentang informasiyang diberikan
• Dapatkan riwayat kesehatan; • Tanyakan keyakinan berkenaan
catat usia(kurang dari 17 dengan diet sesuai budaya dan
tahun, lebih dari 35tahun). hal-hal yang tabu selama
• Pastikan tingkat pengetahuan kehamilan
tentang diit • Perhatikan adanya pika/ ngidam.
• Berikan informasi tertulis/verbal Pilih pilihan bahan bukan
yang tepat tentang diet prenatal makanan dan tingkat motivasi
dan suplemenvitamin/zat besi untuk memakannya
setiap hari. • Timbang BB klien; pastikan
BB pregravid. Informasikan
tentang  penambahan prenatal
yang optimum
• Tinjau ulang frekuensi dan Kolaborasi :
beratnyamual/muntah. • Buat rujukan yang perlu
Kesampingkan
muntah pernisiosa sesuai indikasi .Rujuk
(hiperemesis gravidarum) pada program makanan
• Pantau kadar Hb/ haematokirt wanita, bayi, anak-anak
(Ht) dengan tepat
• Test urine terhadap aseton,
albumin dan glukosa
• Ukur pembesaran uterus
DX. II

• Diskusikan pentingnya ke • Tinjau ulang kebiasaan dan


budaya dietklien, timbang BB dan
sejahteraan ibu  diskusikan kurva penambahan BB
• Diskusikan tingkat normal.
aktivitas/latihan normal. • Catat masukan protein dan pantau
Hb, Ht.
• Anjurkan klien melakukan • Tinjau ulang riwayat obstetric
latihan secukupnya dan terhadap resiko tinggi.
bukan berat. • Diskusikan pilihan termasuk
sampel vilus korionik (CVS) pada
• Anjurkan klien untuk trimester prtama atau
melakukan seks yang amniosentesis pada trimester
kedua
aman, menggunakan
kondom.
• Berikan informasi tentang hal ± • Beri informasi untuk
hal yang
mengakibatkan perkembangan ya menghindari
ng abnormal seperti sinar X, kontak dengan orang
alcohol, HIVdan kelompok virus yang diketahui
STORCH.
• Diskusikan bentuk transmisi
mengalami infeksi rubella
infeksi tertentu. Anjurkan perlunya dan pentingnya imunisasi
mencuci tangan, menggaanti setalah kelahiran.
kotak kotoran kucing atau makan
daging yang dimasak dengan
• Anjurkan penghentian
tepat. penggunaan tembakau,
rokok dan sejenisnya
Kolaborasi : • Evaluasi titer rubella untuk
• Observasi perkembangan imunitas (> 1:10) catat
uterus kebutuhan
melalui pemeriksaan internal. untuk imunisasi postpartum
• Dapatkan kultur vagina atau • Rujuk pada sumber ± sumber
rectal yang tepat bila
untuk mengesampingkan penyalahgunaan zat terjadi.
listeria dan PHS serum harus • Rujuk untuk konseling
didapatkan untuk tes HIV. genetika bila tepat.
• Lakukan tes serologi. • Diskusikan kemungkinan piliha
n tindakanseperti aborsi
3. Implementasi

• Materi referensi yang dapat


• Kesejateraan janin-ibu tergantung dipelajari dirumah, meningkatkan
pada nutrisi ibu selama kehamilan kemungkinan klien memilih diit
sebagaimana selama 2 tahun sebelum seimbang.
kehamilan. • Bila klien tidak termotivasi untuk 
• Remaja cenderung malnutrisi/anemia
memperbaiki diet, evaluasi lanjut/
• Menetukan kebutuhan belajar khusus.
intervensi lain mungkin dapat
Pada periode pra natal, laju basal
metabolic meningkat 20 ± 25 %
diindikasikan
(padakehamilan lanjut). Karena • Dapat menunjukan motivasi
aktivitas tiroid yang berhubungan untuk mengikuti anjuran pemberi
dengan pertumbuhan fetus dan layanankesehatan.
jaringan pada ibu menjadi resiko • Memakan bahan bukan makanan
terhadap klien dengan nutrisi buruk.
pada kehamilan karena kebutuhan
psikologis, fenomena budaya,
respon terhadap lapar dan atau
respon tubuh terhadap kebutuhan
tubuh
• Ketidakadekuatan penambahan • Menetapkan data dasar untuk
BB prenatal atau dibawah BB deteksi potensial resiko tinggi
normal masakehamilan, seperti ketidakadekuatan asupan
meningkatkan resiko karbohidrat.
retardasi pertumbuhan intrauterine • Malnutrisi ibu berefek negatif
(IUGR) pada janin dengan BBLR  terhadap pertumbuhan janin
• Mual/muntah trimester pertama sehingga mempengaruhi sel otak
dapat berdampak negatif pada janin berakibat kemunduran
status nutrisi prenatal khusus perkembangan janin .Memberikan
periode perkembangan  janin bantuan tambahan
• Identifikasi adanya anemia dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
penurunan kapasitas oksigen ibu • Yayasan penyelenggara program
makanan untuk membantu secara
optimal nutrisi ibu dan janin
• Koitus tanpa menggunakan
• Kesejahteraan kondomakan meningkatkan tranmisi
PHSkhusnya HIV.
 janin secara langsung berhubung
• Malnutrisi pada ibu dihubungkan
an dengan kesejahteraan ibu
dengan IUGR pada janin dan BBLR.
khusunya selama trimester • Untuk mengetahui
pertama,saat perkembangan perkembangan otak janin dan
system organ rentan terhadap pengangkutan
faktor  lingkungan/ keturunan oksigen.Mengidentifikasi factor fisik
• Aliran darah ke uterus menurun 70 dan psikologis untuk evaluasi
% karena latihan keras, bradikardi, tambahandan intervensi.Klien yang
hipertermia dan intra uterine grow beresiko terhadap kelainangenetic
membutuhkan tes untuk mengetahui
retardation (IUGR). Latihan apakah janin terpengaruh.Membantu
nonendurance juga klien membuat keputusan/pilihan
memperpendek  persalinan, tentang prilaku/lingkunganyang
meningkatkan kemungkinan meningkatkan kesehatanMencegah
kelahiran vagina danmenurunkan transmisi, toxoplasma gondii
penambahan oksitosin.
Kognitif Remaja angan Perkemb .
Perkemba2222ngan
a. Perkembangan Kognitif Remaja

Anda mungkin juga menyukai