Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

ULKUS KORNEA

Penyusun :
Putu Wiwik Yulandari 19710064
 
Pembimbing :
dr. Bambang tuharyanto. M, Sp
BAB 1
Identitas Pasien

Nama : Tn. B
Umur : 34 tahun
Jenis Kelamin : laki - laki
Alamat : Cerme, Gresik
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Status : Kawin
No RM : 116990
Tgl Periksa : 27-01-2021
Anamnesis

• Keluhan Utama : Nyeri pada mata kiri

• Riwayat penyakit sekarang:

Tn. A datang dengan keluhan mata kiri terasa nyeri dan adanya sensasi rasa
silau saat melihat cahaya, keluar air mata berlebih, sulit untuk membuka
mata, dan bengkak sejak 5 hari yang lalu. Awalnya pasien pulang dari
memancing mengendarai sepeda motor lalu pasien mengatakan kalau mata
terasa ngeganjel seperti kemasukan binatang, Pasien telah datang ke
poliklinik mata dan mendapat terapi. Riwayat pasien mengucek mata (+),
mata merah (+), pandangan kabur (+), nyeri kepala (-), mual muntah (-)
Riwayat penyakit Dahulu:
• DM (-)

• HT (-)

• Pasien tidak pernah seperti ini sebelumnya

Riwayat penyakit Keluarga


• Tidak ada keluarga menderita sakit seperti ini

Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan Kesadaran

• Kesadaran : Compos mentis


• Tanda vital : Tekanan darah 128/80 mmHg, Nadi 60x/ menit
RR 18 kali / menit Suhu 36˚ C
Status Generalis
• Kepala : Normocephali 

• Leher : KGB dan tiroid tidak teraba 

• Jantung: Tidak diperiksa

• Paru : Tidak diperiksa

• Abdomen : Tidak diperiksa

• Ekstremitas: Akral superior: hangat (+/+), edema (-/-), inferior: hangat (+/
+), edema (-/-)
Status Oftalmologis :
Visus
Pemeriksaan OD OS

Visus 6/6 2/60

Posisi Bola Mata Ortoforia Ortoforia

Gerak bola mata


Segmen Anterior
Pemeriksaan OD OS
Palpebra Superior Edema (+) Edema (+)
Hiperemis (-) Hiperemis (+)
Pseudoptosis (-) Pseudoptosis (-)
Entropion (-) Entropion (-)
Ektropion (-) Ektropion (-)

Palpebra Inferior Edema (+) Edema (+)


Hiperemis (-) Hiperemi (-)
Pseudoptosis (-) Pseudoptosis (-)
Entropion (-) Entropion (-)
Ektropion (-) Ektropion (-)

Konjungtiva Palpebra Hiperemi (+) Hiperemi (+)


Superior Sekret (-) Sekret (+)
Sikatrik (-) Sikatrik (-)
Konjungtiva Palpebra Hiperemi (-) Hiperemi (+)
Inferior Sekret (-) Sekret (-)
Sikatrik () Sikatrik (-)
Konjungiva Bulbi Hiperemi (+) Hiperemi (+)
Injeksi konjungtiva (-) Injeksi konjungtiva (+)

Kornea Edema (-) Edema (-)


Erosi (-) Erosi (-)
Infiltrat (-) Infiltrat (+)
Puss (-) Puss (+)

Bilik Mata Depan Dalam Dalam


Iris Coklat tua Coklat tua
Pupil Isokor Isokor
Refleks pupil (+) Refleks pupil (+)
Sinekia posterior (-) Sinekia posterior (-)
Lensa Jernih Jernih
Pemeriksaan Obyektif
JENIS PEMERIKSAAN OD OS

Kornea Normal Infiltrat


Slit Lamp COA Cukup dalam Cukup dalam

Iris Normal Normal

Lensa Jernih Jernih


Resume

• Tn. B datang dengan keluhan nyeri pada mata kiri, fotofobia, blepharospasme,

epifora, edema, dan penglihatan kabur sejak 5 hari yang lalu. Pasien telah datang
ke poliklinik mata dan mendapat terapi. Pasien didapatkan riwayat mengendarai
sepeda motor dan seperti kemasukan binatang kedalam matanya, pada
pemeriksaan didapatkan gambaran putih pada kornea bagian bawah. Tidak
didapatkan riwayat mata merah berulang, penggunaan kortikosteroid, atau
keluarga yang sakit seperti ini sebelumnya.

• Status generalis : Dalam batas normal

• Status optalmikus : Hiperemi konjungtiva bulbi +, finfiltrate +, puss pada BMD

+
• Diagnosis :

OS Ulkus kornea ec Hipopion

• Diagnosa Banding :

Uveitis anterior, keratitis fungal


Terapi

• Rawat inap
• Levofloxacin 1 tts/jam
• Ceftriaxon 2 x 1gr
• Asam Mefenamat 3 x 500mg
• Bebat mata
Edukasi

• Minum dan pakai obat secara teratur

• Memakai kaca mata pelindung


Prognosis

Prognosis ulkus kornea bervariasi sesuai dengan kedalaman dan

ukuran lesi. Infeksi superfisial yang kecil umumnya memiliki

respon yang baik terhadap terapi topikal. Infeksi stroma yang

dalam atau dengan keterlibatan sklera maupun intraokular lebih

sulit untuk ditangani.


BAB 2
DISKUSI
ANATOMI DAN FISIOLOGI KORNEA

Kornea merupakan bagian


selaput mata yang tembus Kornea merupakan lapis jaringan
cahaya, bersifat transparan, yang menutup bola mata sebelah
berukuran 11-12 mm horizontal depan dan terdiri atas lima
dan 10-11 mm vertikal, tebal lapisan dari anterior ke posterior
0,6-1 mm
Lapisan Kornea
Apa itu Ulkus Kornea?
 

Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat


kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat
supuratif disertai defek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan
kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma
EPIDEMOLOGI

Di Amerika insiden ulkus kornea bergantung


pada penyebabnya. Insidensi ulkus kornea tahun
1993 adalah 5,3 per 100.000 penduduk di
Indonesia, sedangkan predisposisi terjadinya
ulkus kornea antara lain terjadi karena trauma,
pemakaian lensa kontak, dan kadang-kadang
tidak di ketahui penyebabnya
Etiologi
Infeksi Non-Infeksi
Infeksi Bakteri : Bahan kimia, bersifat asam atau basa
P. aeraginosa, Streptococcus tergantung PH
pneumonia
Radiasi atau suhu
Infeksi Jamur :
Candida, Fusarium, Aspergilus, Sindrom Sjorgen
Cephalosporium
Defisiensi vitamin A
Infeksi virus
virus herpes simplex Obat-obatan : kortikosteroid

Kelainan dari membran basal misalnya


Acanthamoeba karena trauma
protozoa
Klasifikasi Ulkus Kornea
SENTRAL

Ulkus Kornea Bakterialis


Ulkus Kornea Jamur
 
 
 
 
 
 

Ulkus Kornea Herpetik Ulkus Kornea Acanthamoeba


 
Klasifikasi Ulkus Kornea
PERIFER

Ulkus Kornea Marginal Ulkus Kornea Mooren's  


 
Gejala

Gejala Subjektif : Gejala Objektif :

• Injeksi siliar
- Sekret mukopurulen
- Merasa ada benda asing di mata
• Hilangnya sebagian jaringan
- Pandangan kabur
- Mata berair
kornea, dan adanya infiltrat
- Bintik putih pada kornea
- Silau • Hipopion
- Nyeri
Penatalaksanaan

• Analgetik : dapat diberikan tetes pantokain, atau tetrakain

• Anti biotik : yang sesuai dengan kuman penyebabnya atau yang berspektrum luas

diberikan sebagai salep atau tetes

• Anti jamur : topikal amphotericin, Thiomerosal, Natamycin

• Anti Viral : Untuk herpes zoster pengobatan bersifat simtomatik diberikan streroid lokal

dan sikloplegik
BAB 3
PEMBAHASAN
DISKUSI
Ulkus Kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian

jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea

bergaung, dan diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai

stroma.Ulkus Kornea bisa disebabkan oleh infeksi (bakteri, jamur ,virus dan

Acanthamoeba).

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

klinis dengan menggunakan slit lamp dan pemeriksaan laboratorium.

Pengobatan pada ulkus kornea tergantung penyebabnya, diberikan obat tetes mata

yang mengandung antibiotik, anti virus, anti jamur, sikloplegik dan mengurangi reaksi

peradangan dengan steroid.

Anda mungkin juga menyukai