Anda di halaman 1dari 10

SMP NEGERI 10

PALU DI SUSUN OLEH :

Name Here
Name Here
Programmer
Name Here
Designer
ZULAEHA
A 231 17 100

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Prof. Dr. Maxinus Jaeng, M.Pd Waode Andi K, S.Pd


Sejarah Singkat Sekolah
Berikut ini delapan kepala sekolah yang pernah memimpin di SMP Negeri 10 SMP Negeri 10 Palu merupakan sekolah menengah pertama Negeri

Palu : yang melayani pengajaran jenjang pendidikan SMP di kota palu. SMP

Nama Masa Kepemimpinan Negeri 10 Palu beralamat di Jl. Cumi-Cumi No. 40 kelurahan Lere,
Musyi Larisa, BA Periode 1987-1995
kecamatan Palu Barat. SMP Negeri 10 didirikan pada tahun 1887
Mustari A. Gunduh, S.Pd Periode 1995-1999

Hj. Ratna H. Badu. AR Periode 1999-2002 dengan kepala sekolah pertamanya adalah Musyi Larisa, BA. SMP
H. Tjipto,S.S, M.Si Periode 2002-2004 Negeri 10 Palu memiliki staf pengajar gutu yang kompeten pada
Nurdin I. Umar, S.Pd, M.Pd Periode 2004-2013
bidang pelajarannya sehingga berkualitas dan menjadi salah satu
I Nyoman Muliasa, S.Pd, M.Pd Periode 20 13-2015
Dra. Harlina , M. Si Periode 2015 sekolah terbaik di kota palu.
Lainsan, S.Pd, M.Pd
Sekarang
 
 
Kegiatan-kegiatan rutin berupa
EkstraKurikuler dan kokurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 10 Palu terdiri dari Gerakan Pramuka,

Drumband, PMR, Olahraga dan Seni Tari. Adapun kegiatan Kokurikuler di SMP Negeri

10 Palu diadakan ketika akan mengikuti lomba atau OSN saja. Ekstrakurikuler Pramuka

biasanya diadakan setiap hari senin, kamis, dan sabtu. Kegiatan ini tidak diwajibkan bagi

siswa sehingga tidak semua siswa mengikutinya, sedangkan pembinaan Pramuka

dilaksanakan oleh guru sebagai Pembina serta daru alumni SMP Negeri 10 Palu. Untuk

ekstrakurikuler lainnya seperti Drumband, PMR, Olahraga dan Seni dilaksanakan ketika

mereka akan mengikuti lomba tersebut.


Kegiatan-kegiatan positif yang
biasa di lakukan di sekolah

Kegiatan pembiasan positif di SMP Negeri 10 Palu berupa kegiatan rutin dan

kegiatan spontan. Untuk kegiatan rutin yang dilakukan secara regular dan terus

menerus seperti, sholat dhuhur berjamaah di sekolah disetiap hari senin sampai

kamis dan hari sabtu, serta kegiatan dzikir bersama di hari jumat yang dilakukan

secara bergantian setiap minggunya dengan senam. Sedangkan kegiatan spontan

yang dilakukan tanpa dibatasi waktu, tempat dan ruangan yaitu seperti

membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, karyawan dan

sesama siswa.
Praktek Pembelajaran Melalui Vidio Pembelajaran
Berikut ini merupakan langkah-langkah penulis dalam membuat video pembelajaran matematika dengan materi pokok Koordinat Cartesius dan Sub

Pokok Bahasan “Posisi Titik Terhadap Sumbu X dan Sumbu Y” di kelas delapan dalam pelaksanaan PLP UNTAD di Masa Pademi :

 Menulis Skenario : Skenario ini berfungsi sebagai pemandu ke mana arah pembicaraan seorang pengajar/guru ketika melakukan perekaman.

Sehingga perlu untuk menulis ringkasan materi bahan ajar yang nantinya bisa dibawakan di depan kamera. Dalam hal ini, penulis membuat

ringkasan sub pokok bahasan Posisi Titik Terhadap Sumbu X dan Sumbu Y dan menyusun apa saja yang ingin ditampilakan di layar.

 Proses Rekaman : Setelah menulis skenario, penulis pun mulai melakukan rekaman dengan menggunakan kamera smartphone, tripod, dan

laptop.
Refleksi Pelaksanaan Praktek Pembelajaran Melalui Video Pembelajaran

Kelebihan pelaksanaan praktek pembelajaran melalui video pembelajaran kekurangan dari pelaksanaan praktek pembelajaran melalui video

yaitu : pembelajaran yaitu :

1. Mengatasi jarak dan waktu 1. Siswa hanya dapat memutar ulang video dan tidak dapat menanggapi

2. Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan. secara langsung apabila ada yang tidak dipahami.

3. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat 2. Ketika siswa menanggapi dan guru memberi tanggapan, siswa lain

4. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa tidak dapat mendengarkan atau menyangga apa yang disampaikan

5. Mengembangkan imajinasi guru.

6. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang 3. Sebagaimana media audiovisual yang lain, video juga terlalu

lebih realistik. menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan

materi tersebut
Faktor Pendukung Pelaskanaan PLP
Kegiatan pelaksanaan PLP yang dilakkukann penulis dapat terlaksana dengan baik tentunya tidak lepas dari peran serta pihak

sekolah SMPN 10 Palu, mulai dari masa observasi sampai dengan masa akhir pelaksanaan PLP.

Adapun faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan PLP yaitu sebagi berikut:

a) Bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru Pamong selama pelaksanaan PLP, mengenai perangkat

pembelajaran dan hal pendukung lainnya.

b) Respon kepala sekolah, staf dan guru-guru yang baik dan ramah.

c) Fasilitas yang memadai seperti yang dibutuhkan saat pembuatan perangkat pembelajaran (buku paket, laptop dan jaringan internet)

dan fasilitas dalam pembuatan video pembelajaran (HP, tripod, green screen, laptop dan wifi).

d) Fasilitas perpustakaan yang disediakan di sekolah dapat mempermudah dalam mencari bahan ajar yang tepat.
Faktor Penghambat Pelaksanaan PPL

Dibalik semua faktor pendukung yang menunjang pelaksanaan PLP di SMPN 10 Palu, ada juga beberapa faktor

penghambat dalam pelaksanaan PLP di sekolah tersebut yaitu :

a) Perangkat pembelajaran yang dibuat tidak bisa diterapkan secara langsung kepada siswa di dalam kelas, karena

pelaksanaan PLP secara daring yang mengakibatkan kurangnya pengalaman mahasiswa yang didapat dalam

pelaksanaan PLP yang berhadapan langsung dengan siswa.

b) Dalam proses pembuatan video pembelajaran, alat yang tersedia seadanya. Penulis tidak memiliki alat peredam suara

dari luar. Sehingga video yang dihasilkan kurang sempurna, karena terdapat suara bising pada saat pembuatan video

(misalnya suara ayam, motor dll) yang mengganggu proses pembuatan video pembelajaran.
 Mencari Ilustrasi : Ketika sudah merekam seluruh materi, langkah selanjutnya adalah memastikan video tersebut didukung oleh ilustrasi

yang tepat. Dalam hal ini, penulis menambahkan ilustrasi ala ruang guru pada video pembelajaran.

 Proses Editing : Ketika rekaman video dan ilustrasi sudah terkumpul, penulis pun mengedit video pembelajaran. Ada banyak softwere yang

bisa digunakan dalam meng-edit video pembelajaran. Namun, dalam membuat video pembelajaran ini, penulis menggunakan Power

Director dan Inshot. Alasannya, penulis lebih menguasai menu-menu dalam Power Director dan Inshot dan proses editingnya lebih mudah

dikarenakan Power Director dan Inshot adalah aplikasi dasar, dimana kita dapat dengan mudah menggabungkan video, musik pembuka

dan sebagainya.

 Proses Unggah/Upload : Setelah videonya sudah jadi, penulis langsung menggunggah video pembelajaran di youtube dengan membuat

akun youtube terlebih dahulu. Kemudian penulis menyalin link video yang di unggah tersebut untuk di unggah kembali di LMS UNTAD

untuk dinilai dosen pembimbing dan guru pamong.


 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai