Anda di halaman 1dari 16

[PELAYANAN RESEP

[ TUNJUNG WINARN0 ]
Universitas Harapan Bangsa
PELAYANAN RESEP
• Pelayanan:........?
• Resep:........?
Definisi resep
• Resep  surat permintaan yg dibuat oleh dokter, dokter gigi,
dokter hewan atau yg diberi hak  ditujukan kepada
apoteker  utk meracik obat atau menyerahkan obat kepada
pasien  yg dilengkapi dgn aturan pemakaiannya
• Permintaan ini  sifatnya resmi dan rahasia  keresmian itu
sesuai peraturan perundangan  rahasia karena sesuai
peraturan “wajib simpan rahasia”
• Permenkes RI No. 26/MenKes/PER/II/1981  tentang
pengelolaan dan perijinan apotek  BAB III RESEP, pasal 10
sbb:
1. Resep harus ditulis dgn jelas dan lengkap
2. Mengenai kelengkapan resep ditetapkan oleh menteri
Continue…
Pasal 11 Permenkes tsb:
 Apotek harus menyerahkan obat kpd pasien sesuai dgn yg
tertulis dlm resep
Pasal 12
1. Apabila apoteker menganggap bahwa dlm resep terdapat
kekeliruan atau penulisan resep yg tidak tepat  apoteker
harus memberitahukan kpd dokter penulis resep
2. Bila dokter tetap pd pendiriannya  tanggung jawab
sepenuhnya dipikul oleh dokter ybs.
3. Apabila apoteker menganggap dlm resep terdapat kekeliruan
yg membahayakan dan tdk dpt menghubungi dokter penulis
resep  penyerahan obat ditunda
4. Apabila resep tdk dapat dibaca dgn jelas atau tidak lengkap
 apoteker menanyakan dokter
Kepmenkes No.280/Menkes/SK/V/1981 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pengelolaan Apotek
• BAB II RESEP
Pasal 2  resep harus memuat
a. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter
b. Tanggal penulisan resep
c. Nama setiap obat atau komposisi obat
d. Tanda R/ pd bagian kiri setiap penulisan resep (obat)
e. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai
peraturan perundang-undangan yg berlaku
f. Jenis hewan dan nama serta pemilik untuk resep dokter
hewan
g. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep ygmengandung
obat yg jumlahnya melebihi dosis maksimum
Continue…
• Pasal 4
(1) Utk penderita yg memerlukan pengobatan segera 
dokter dapat memberi tanda “segera!”, “cito!”,
“station!”, atau “urgent” pd bagian atas kanan resep
 apoteker harus mendahulukan resep tersebut
• Pasal 5
Apoteker tidak dibenarkan mengulang penyerahan
obat
(1) Bila dalam resep ada tanda “n.i”, “ne iteratur”
(2) Resep aslinya mengandung narkotika atau obat
lain yg dinyatakan  sebagai obat yg tidak boleh
diulang tanpa resep baru
Continue…
• Pasal 6
Salinan resep memuat
(a) nama dan alamat apotek
(b) nama dan nomor SIPA
(c) tanda tangan atau paraf APA
(d) nomor resep, nama dokter, tanggal
pembuatan
(e) tanda “det” (detur), “ne det” (ne detur)
TAHAP TAHAP PELAYANAN RESEP
1. Skrining resep
a. Persyaratan administratif
• Nama, alamat & SIP dokter
• Tgl penulisan resep
• Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
• Identitas pasien: nama, alamat, jenis kelamin, umur, BB
• Nama obat, potensi dosis, jumlah
• Cara pemakaian
• Informasi lain
b. Kesesuaian farmasetik
• Bentuk Sedian
• Dosis
• Potensi
• Stabilitas, suhu kamar? Suhu dingin? Cth?
• Inkompatibilitas, cth mentol vs metil
salisilat>>menurunkan titik lebur
• Cara pemberian
• Lama pemberian
c. Pertimbangan klinis
– riwayat alergi( cth: apakah alergi makanan
atau lainnya)
– ESO ( cth: apakah efek sampingnya
mengantuk
– Interaksi, ( cth: antasid vs ranitidin)
2. Penyiapan obat
 Pemberian harga
 Pemberian etiket
 Pengemasan
 Mungkin copy resep( bila iter, did atau lainnya)
3. Penyerahan obat
• Pemeriksaan akhir(cheking)
• KIE(cara pemakaian, jangka waktu pemakaian, cara
penyimpanan, efek samping dll
• Monitoring terutama untuk px kronis, spt DM, HT dll
Masalah yang harus dikomunikasikan dengan
dokter penulis resep
Masalah
• Tulisan tidak terbaca/tidak jelas
• Over dosis
• Alergi
• Penggantian obat
• Interaksi
• Harga
• Dll
Komunikasi dengan sejawat maupun nakes lain
Penyimpangan-penyimpangan resep(pemalsuan resep,
penambahan jumlah obat dll)
Contoh resep tidak jelas
• R/ Anesthesin 1%
1. Penulisan resep tidak jelas As. Salisilat 2%
 tulisan cakar ayam
2. Komposisinya secara
Cinolon N II
farmasetik  dpt terjadi S. malam
interaksi obat  yaitu
asam salisilat dpt
memecah sistem krem 
terjadi pemisahan air dan
minyak
3. Bagaimana cara
mengatasinya?
PELAYANAN OWA

OWA : OBAT WAJIB APOTEK


: OBAT KERAS ( TERTENTU ) YANG DAPAT
DISERAHKAN TANPA RESEP DOKTER
OLEH APOTEKER DI APOTEK.
• KRITERIA OBAT YANG DAPAT DISERAHKAN
TANPA RESEP
• (PERMENKES NO : 919/MENKES/PER/X/1993)

1. TIDAK DIKONTRAINDIKASIKAN UNTUK PENGGUNAAN PADA WANITA HAMIL, ANAK DI BAWAH


USIA 2 TH DAN ORANG TUA BDI ATAS 65 TH
2. PENGOBATAN SENDIRI DENGAN OBAT DIMAKSUD TIDAK MEMBERIKAN RESIKO PADA
KELANJUTAN PENYAKIT.
3. PENGGUNAANNYA TIDAK MEMERLUKAN CARA DAN ATAU ALAT KHUSUS YANG HARUS
DILAKUKAN OLEH TENAGA KESEHATAN
4. PENGGUNAANNYA DIPERLUKAN UNTUK PENYAKIT YANG PREVALENSINYA TINGGI DI
INDONESIA.
5. OBAT DIMAKSUD MEMILIKI RASIO KHASIAT KEAMANAN YANG DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN.
Tugas
• OWA I (SK MENKES NO
347/MENKES/SK/VII/1990
TANGGAL : 16 JULI 1990)
• OWA no2 (SK MENKES NO.
924/MENKES/PER/X/1993)
• OWA 3 (SK NO. 1176 / MENKES/ SK/ X/ 1999 )
Mencari contoh obat owa masing-masing 2 nama
dagang untuk setiap golongan obat serta sebutkan
nama zat aktif dan fungsinya

Anda mungkin juga menyukai