terapi dan cairan, nutrisi serta mengukur hemodinamik • Penggunaan IV sering menjadi penyebab komplikasi infeksi lokal atau sistemik termasuk septik thrombophleblitis, endocarditis, infeksi aliran darah yang diakibatkan oleh terinfeksinya bagian tubuh tertentu karena kateter yang terkolonisasi Terdapat kuman pathogen yang diketahui hasil satu kali atau lebih dari biakan darah dengan salah satu gejala klinis seperti: * demam< 38’C * menggigil * hipotensi - Pada pasien berumur < 1 tahun paling sedikit satu dari tanda-tanda : * demam > 38’C * hipotermia < 37’C * apneu * bradikardia • National Nosomcomial Infection Survey (NNIS ) NNIS 1992-99 : > 800 US ICU’s
2,694 Bloodstream Infections
83% of Bloodstream Infections akibat konstibusi pemasangan kateter Intravenous Infusions Sites of Possible Contamination • Intrinsik: terjadi pada cairan infus yang terkontaminasi mikroorganisme dari pabrik pembuatan. misalnya: bakteria gram negatif, klebsiela spp, enterobacter.
• Extrinsik : kontaminasi terjadi saat insersi
catheter, persiapan cairan/obat, tangan petugas.misalnya; coagulasi gram negative staphylococci, staphylococcus aureus. • Sebelum dan setelah palpasi daerah insersi • Sebelum dan setelah insersi,mengganti, mengkaji, memperbaiki atau dressing kateter vena sentral • Bila tangan kotor atau kemungkinan terkontaminasi , • Sebelum dan setelah prosedur tindakan • Sebelum memakai sarung tangan • Diantara pasien • Setelah melepas sarung tangan Bila tangan tak tampak kotor lakukan handrub berbasis alkohol
Bila tangan tampak kotor lakukan
cuci tangan di air mengalir menggunakan cairan antiseptik Operator dan asisten Topi ( non steril ): menutupi seluruh rambut Maker ( non steril) : menutupi seluruh mulut dan hidung Gaun ( steril) Sarung tangan ( steril )
Menutupi seluruh kepala dan badan
pasien dari atas sampai bawah dengan steril drape • Berdasarkan data klinik chlorhexidine antiseptik kulit lebih efektif dibanding dengan antiseptik kulit yang lain seperti povidone-iodine. • CDC guidelines – untuk mencegah intravascular catheter-related infections chlorhexidine lebih disukai untuk cutaneous antisepsis, – tincture of iodine, an iodophor, or 70% alcohol merupakan alternatif • Prepare the skin at the insertion site with chlorhexidine 2% in 70% isopropyl alcohol. • Aplikasikan antiseptik paling sedikit 30 detik • Biarkan antiseptik mengering sebelum di insersi lebih kurang 2 menit Area Femoral : risiko infeksi lebih tinggi terutama pada pasien gemuk Area Subclavian : risiko lebih kecil daripada lower internal jugular vein Pertimbangkan risiko infeksi Lebih tinggi risiko komplikasi mekanikal Dokter harus melihat risiko –keuntungan pada setiap individu Kepatuhan Bundle didokumentasikan • CDC merekomendasikan subclavian site, daripada jugular or femoral sites, untuk nontunneled central venous catheter pada pasien dewasa • Klinisi sebaiknya mempertimbangkan resiko komplikasi infeksi, dan komplikasi mekanikal seperti pneumothorax, hemothorax, thrombosis, air embolism, catheter misplacement, subclavian artery puncture, and subclavian vein stenosis or puncture ketika seleksi area penusukan Tujuan: menurunkan hari pemakaian kateter sentral Setiap hari kaji ulang, keperluan kateter masih indikasi apa tidak, adanya tanda-tanda infeksi Segera lepas jika tidak diperlukan Bila pemasangan kateter central dalam situasi emergency dimana tidak terjamin kesterilannya , maka kateter harus diganti dalam 48 jam Semua kateter harus diganti jika diduga ada infeksi Sebelum tindakan, apakah nakes : Kebersihan tangan dilakukan?
Prosedur steril?
Pasien menggunakan drape steril ?
Selama prosedur, apakah nakes During:
Menggunakan sarung tangan steril, gaun steril
masker dan topi ?
Mempertahankan kesterilan area?
Verifikasi: apakah semua personil yang membantu
mengikuti prosedur kewapadaan diatas ? Rekomendasi Umum dalam Pemakaian Alat Intraveskuler 1. Pendidikan dan Pelatihan Petugas Medis Laksanakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi petugas medis yang materinya menyangkut indikasi pemakaian alat intravaskuler,prosedur pemasangan kateter, pemeliharaan peralatan intravaskuler dan pencegahan .
Metode audio – visual dapat digunakan sebagai alat bantu
yang baik dalam pendidikan 2. Surveilans Aktif IADP Laksanakan surveilans untuk mengetahui adanya kejadian infeksi
Raba dengan tangan ( palpasi ) setiap hari lokasi
pemasangan kateter melalui perban untuk mengetahui adanya pembengkakan 2. Surveilans Aktif IADP Pengumpulan data setiap hari Perhitungan IADP setiap bulan Laporan setiap bulan,triwulan,semester, tahunan Insiden rate IADP Jumlah IADP -------------------------X 1000 = Jlh hr pemakaian kateter vena sentral 3. Kebersihan tangan Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah palpasi, pemasangan alat intravaskuler, penggantian alat intravaskuler, atau memasang perban . Penggunaan barrier pada pemasangan dan perawatan kateter Gunakan sarung tangan saat mengganti perban alat intravaskuler Tidak ada rekomendasi mengenai pemilihan sarung tangan untuk mengganti perban . 4. Intravena Kateter Pemasangan Kateter Jangan menyingkat prosedur pemasangan kateter yang sudah ditentukan Perawatan Luka Kateter Bersihkan kulit di lokasi dengan antiseptik yang sesuai,sebelum pemasangan kateter. Biarkan antiseptik mengering pada lokasi sebelum memasang Intravena Kateter • Jangan melakukan palpasi pada lokasi setelah kulit dibersihkan dengan antiseptik (lokasi dianggap daerah steril • Gunakan kasa steril atau perban transparan untuk menutup lokasi pemasangan • Bila dipakai iodine tincture untuk membersihkan kulit sebelum pemasangan kateter ,maka harus dibilas dengan alkohol Ganti perban bila basah, kotor. Hindari sentuhan yang mengkontaminasi lokasi kateter saat mengganti perban. 5.Pemilihan dan Penggantian Alat Intravaskuler Pilih alat yang resiko komplikasinya relatif rendah dan harganya paling murah yang dapat digunakan untuk terapi IV dengan jenis dan jangka waktu yang sesuai, saat ini bahan vialon lebih baik dibanding teflon Lepas semua jenis peralatan intravaskuler bila sudah tidak ada indikasi klinis . • Periksa secara visual lokasi pemasangan kateter untuk mengetahui apakah ada pembengkakan , demam tanpa adanya penyebab yang jelas, atau gejala infeksi lokal atau infeksi bakterimia • Pada pasien yang memakai perban tebal sehingga susah diraba atau dilihat, lepas perban terlebih dahulu ,periksa secara visual setiap hari dan pasang perban baru • Catat tanggal dan waktu pemasangan kateter di lokasi yang dapat dilihat dengan jelas 6. Pengganti perlengkapan dan cairan intravena Set Perlengkapan Secara umum ,set perlengkapan intravaskuler terdiri atas seluruh bagian mulai dari ujung selang yang masuk ke kontainer cairan infus sampai ke hubungan alat Ganti selang penghubung tersebut bila alat vaskuler diganti. • Ganti selang IV, termasuk selang piggyback dan stopcock, dengan interval yang tidak kurang dari 72 jam, kecuali bila ada indikasi klinis .
• Ganti selang yang dipakai untuk memasukkan darah,
komponen darah atau emulsi lemak dalam 24 jam dari diawalinya infus. 7. Penggantian administrasi set - Administrasi set : 72 jam - Administer blood, produk blood, lipid emulsion : 24 jam - Intermiten infusion : 24 jam 8. Cairan Parentral Infus harus diselesaikan dalam 24 jam untuk satu botol cairan parentral yang mengandung lemak. Bila hanya emulsi lemak yang diberikan, selesaikan infus dalam 12 jam setelah botol emulsi mulai digunakan . 9. Port Injeksi Intravena
Bersihkan port injeksi dengan
alkohol 70 % atau povidone -iodine sebelum mengakses sistem .
Campurkan seluruh cairan parentral
di bagian farmasi dalam Laminar – air flow hood menggunakan tehnik aseptik Menggunakan vial multi dosis Dinginkan dalam kulkas vial multi dosis yang dibuka, bila direkomendasikan oleh pabrik . Bersihkan karet penutup vial multi dosis dengan alkohol sebelum menusukkan alat ke vial Gunakan alat steril setiap kali akan mengambil cairan dari vial multi dosis , dan hindari kontaminasi alat sebelum menembus karet vial. Buang vial multi dosis bila sudah kosong, bila dicurigai atau terlihat adanya kontaminasi, atau bila telah mencapai tanggal kadaluarsa. 10.Profilaksis Antimikroba Jangan memberikan antimikroba sebagai prosedur rutin sebelum pemasangan atau selama pemakaian alat intravaskuler untuk mencegah kolonisasi kateter atau infeksi bakterimia Alat intra Penggantian & Penggantian catether- Penggantian vaskuler relokasi alat site dressing administrasi set
Peripheral venous Dewasa : Kondis: - Administrasi set : 72 jam
catheter • 48 – 72 jam, jika - diganti/ dipindahkan - administer blood, produk pemasangan dalam - basah,lepas,kotor, blood, lipid emulsion : 24 kondisi emergency : 24 - pasien diaphoretic jam jam Tertutup kasa tebal : - intermiten infusion : 24 jam •Heparin locks : 96 jam - untuk visualisasi buka •Pediatric : verban kemudian ganti / • no rekomendasi dressing kembalidgn tehnik steril
Midline catheter No rekomendasi No rekomendasi - Administrasi set : 72 jam
- administer blood, produk blood, lipid emulsion : 24 jam - intermiten infusion : 24 jam Alat intra Penggantian & Penggantian catether- Penggantian vaskuler relokasi alat site dressing administrasi set
Central venous No rekomendasi Kondis: - Administrasi set : 72 jam
catheter - diganti/ dipindahkan - administer blood, produk - basah,lepas,kotor, blood, lipid emulsion : 24 - pasien diaphoretic jam - Jika ada infeksi lokal - intermiten infusion : 24 jam Alat intra Penggantian & Penggantian Penggantian administrasi vaskuler relokasi alat catether-site set dressing
Central venous No rekomendasi Kondis: - Administrasi set : 72 jam
catheter -diganti/ dipindahkan - administer blood, produk -basah,lepas,kotor, blood, lipid emulsion : 24 -pasien diaphoretic jam -jika ada infeksi lokal - intermiten infusion : 24 jam
Pulmonary catheter 5 hari Kondis: 72 jam
-diganti/ dipindahkan -basah,lepas,kotor, -pasien diaphoretic jika ada infeksi lokal Alat intra Penggantian & Penggantian Penggantian administrasi vaskuler relokasi alat catether-site set dressing
Central hemodialisa No rekomendasi -no rekomendasi untuk Catheter khusus untuk
catheter penggantian rutin hemodialisa Kondis: -diganti/ dipindahkan -basah,lepas,kotor, -pasien diaphoretic -jika ada infeksi lokal
Umbilical catheter No rekomendasi Not aplicable - Administrasi set : 72 jam
- Administer blood, produk blood, lipid emulsion : 24 jam - intermiten infusion : 24 jam • Pemasangan kateter intra vena tidak dapat dihindari untuk memberikan terpi dan cairan serta memonitor hemodinamik • Pemasangan kateter vena dapat berisiko terjadinya infeksi, penggunaan hanya jika benar indikasi dan segera dilepas jika sudah tidak ada indikasi • Ketrampilan dan kepatuhan individu dalam melaksanakan tindakan dan perawatan kateter intra vena sangat diperlukan sehingga infeksi dapat diminimalkan costypandjaitan@yahoo.com